Penomoran Dan Pemberian Kode Naskah Dinas Di Lingkungan BKF (v.5)
Penomoran Dan Pemberian Kode Naskah Dinas Di Lingkungan BKF (v.5)
DI LINGKUNGAN BKF
OUTLINE
01 LATAR BELAKANG
PENOMORAN DAN PEMBERIAN
02 KODE NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN BKF
03 PERUBAHAN KMK 336/2019 MENJADI KMK
198/2020
Mengakomordir
04 Lampiran E. IV. Pola Penomoran dan Kode Jabatan Fungsional poin A, B, C, dan D seluruhnya dalam KEP
BKF
Tidak perlu diakomodir
Lampiran G. Pola Penomoran dan Pemberian Kode Naskah Dinas Staf Khusus
05 Menteri Keuangan
dalam KEP BKF
• Dengan adanya double role utk JF di Nadine, apakah aplikasi Nadine sudah
dapat mengakomodasi ketentuan penomoran sesuai KMK 198/2020 ?
• Bagaimana praktik yang terjadi di unit eselon I lain yang JF nya sudah
menggunakan Nadine dan aturan penomorannya sudah sesuai KMK 198/2020?
PENYESUAIAN POLA PENOMORAN DAN KODE NASKAH DINAS UNTUK
JABATAN FUNGSIONAL DI BKF
Apakah perlu diatur mengenai kode naskah dinas untuk MoU dan Letter of Intent? Mengingat dalam KMK 198/2020 hanya
mengatur Surat Perjanjian dalam Bahasa Indonesia dengan kode naskah dinas PRJ
Kode naskah dinas untuk MoU dan Letter of Intent sama dengan kode naskah dinas untuk
ALTERNATIF 01 Surat Perjanjian dalam Bahasa Indonesia, yaitu PRJ
Berdasarkan KMK 542/KMK.01/2019, Daftar Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Bentuk Mandat Kepada
Kepala BKF adalah sebagai berikut:
No. Materi Kewenangan yang Dilimpahkan uraian_penandatangan uraian_atas_nama NamaOrganisasi kode_surat informasi_surat
Penetapan Nilai Kurs sebagai dasar KM.10
1. pelunasan Bea Masuk, PPN Barang dan Jasa, Kepala BKF Menteri Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (.../KM.10/....) Keputusan
PPnBM, Pajak Ekspor, dan PPh
Pemberian Surat Tidak Keberatan (No
2. Objection Letter) dalam rangka pendanaan Kepala BKF Menteri Keuangan Badan Kebijakan Fiskal MK.10 Surat
sektor swasta dari IDB serta entitas di (S-.../MK.10/....)
bawah IDB, yaitu ICD, ITFC, dan ICIEC
3. Pemberian Surat Tidak Keberatan dalam Kepala BKF Menteri Keuangan Badan Kebijakan Fiskal MK.10 Surat
rangka Pendanaan Sektor Swasta dari ADB (S-.../MK.10/....)
Pemberian Surat Tidak Keberatan dalam MK.10
4. rangka Technical Assistance dengan cakupan Kepala BKF Menteri Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (S-.../MK.10/....) Surat
lintas negara (regional) yang diberikan ADB
Penyampaian petikan dan salinan Keppres
5. terkait Pengangkatan dan/atau Kepala BKF Menteri Keuangan Badan Kebijakan Fiskal MK.10 Surat Rahasia
Pemberhentian Anggota Dewan Komisioner (SR- .../MK.10/....)
OJK dan LPS
HASIL IDENTIFIKASI ISU
PERMASALAHAN DALAM
IMPLEMENTASI APLIKASI
NADINE DI LINGKUNGAN
BADAN KEBIJAKAN FISKAL
HASIL IDENTIFIKASI ISU PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI
APLIKASI NADINE DI LINGKUNGAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL
1. Alamat website BKF pada kop surat adalah Seharusnya alamat website BKF pada kop surat adalah
www.fiskal.kemenkeu.go.id fiskal.kemenkeu.go.id (tidak pakai www).
2. Logo Kementerian Keuangan yang ada pada Logo agar dapat disesuaikan dengan panduan logo yang ada
kop surat dalam aplikasi Nadine belum sesuai dalam Pedoman Identitas Merek Kementerian Keuangan.
dengan panduan logo yang ada dalam
Pedoman Identitas Merek Kementerian
Keuangan.
HASIL IDENTIFIKASI ISU PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI
APLIKASI NADINE DI LINGKUNGAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL
3. Pejabat fungsional BKF dapat mengirimkan Berdasarkan kententuan pada Keputusan Kepala Badan Kebijakan Fiskal
naskah dinas melalui Nadine ke seluruh Nomor 24/KF/2019 tentang Penomoran dan Pemberian Kode Naskah Dinas
pegawai lintas Unit Eselon II, bahkan pihak Untuk Jabatan Fungsional di Lingkungan Badan Kebijakan Fiskal (KEP-24/KF/2019)
eksternal BKF dan pihak eksternal yang ada pada Diktum KEDUA:
Kementerian Keuangan. Penomoran dan Pemberian Kode Naskah Dinas Untuk Jabatan Fungsional di
Lingkungan Badan Kebijakan Fiskal sebagaimana dimaksud pada Diktum
PERTAMA merupakan pedoman penomoran dan pemberian kode naskah
dinas bagi pejabat fungsional analis kebijakan dan pejabat fungsional peneliti di
lingkungan Badan Kebijakan Fiskal untuk menyampaikan naskah dinas kepada:
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama sesuai dengan lingkup unit Eselon II pejabat
fungsional tersebut berkedudukan;
b. Jabatan Administrasi sesuai dengan lingkup unit Eselon II pejabat
fungsional tersebut berkedudukan;
c. Antar kelompok jabatan fungsional sesuai dengan lingkup unit Eselon II pejabat
fungsional tersebut berkedudukan.
Dengan demikian, apabila pejabat fungsional di BKF hendak mengirimkan
naskah dinas dengan tujuan di luar lingkup unit Eselon II pejabat fungsional
tersebut berkedudukan harus melalui Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama sesuai
dengan lingkup unit Eselon II-nya.
HASIL IDENTIFIKASI ISU PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI
APLIKASI NADINE DI LINGKUNGAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL
4. Beberapa terdapat ketidaksesuaian antara ketentuan Saat ini sedang dilakukan penyusunan RPMK sebagai revisi
yang ada dalam PMK 136/2018 dengan naskah dari PMK 136/2018 dengan memperhatikan kesesuaian dalam
dinas dalam aplikasi Nadine, yaitu: aplikasi Nadine oleh Biro Organta.
a. Kode penunjuk (Kp);
b. Nomor halaman naskah dinas ketentuan
penulisan terkait naskah dinas lebih dari 1
halaman), dalam aplikasi Nadine sudah tidak ada
nomor halaman dan kata penghubung awal pada
halaman berikutnya;
c. Header pada keterangan lampiran naskah dinas
dan kolom tanda tangan pada lampiran;
d. Verbal.
HASIL IDENTIFIKASI ISU PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI
APLIKASI NADINE DI LINGKUNGAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL
5. Apabila pejabat fungsional mengirimkan naskah Sebaiknya bisa diganti menjadi nama pejabat fungsional sebagai
dinas ke pejabat fungsional lainnya, maka dalam pengirim agar tidak membingungkan.
riwayat akan muncul sebagai “Kepala” Analis”
bukan nama pejabat fungsional sebagai pengirim
6. Tulisan pada fitur ND Pengantar yang ada di Sebaiknya bisa diganti menjadi “ND Pengantar dari Analis
Pejabat Fungsional masih menggunakan “ND Kebijakan”.
Pengantar dari Eselon 4”
HASIL IDENTIFIKASI ISU PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI
APLIKASI NADINE DI LINGKUNGAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL
7. Masih terdapat bug dalam aplikasi Nadine, misalnya Diharapkan dapat meminimalisir bug dalam aplikasi Nadine dan dapat
seperti: segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.
a. Ketika pejabat fungsional Analis Kebijakan
mengajukan konsep naskah dinas yang
ditandatangani oleh JPT Pratama (pimpinan),
kemudian terdapat revisi dari pimpinan dan
dikembalikan oleh pimpinan ke pejabat fungsional
tersebut. Namun naskah dinas tersebut tidak
muncul pada aplikasi Nadine pejabat fungsional
sebagai konseptor, tetapi muncul di pejabat
fungsional yang lain;
b. Ketidaksesuaian antara tujuan naskah dinas yang
dibuat oleh pejabat fungsional (yang sudah diklik
dan yang sesuai tertera pada metadata) dengan
penerima (terkirimnya naskah dinas tersebut).
Kesalahan pada terkirimnya naskah dinas ini perlu
segera ditindaklanjuti.
8. Nadine belum mengakomodasi pengiriman Nota Dinas
ke berbagai tujuan, dengan lampiran yang berbeda-beda
untuk setiap tujuan.
HASIL IDENTIFIKASI ISU PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI
APLIKASI NADINE DI LINGKUNGAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL
1. Upaya untuk penertiban dan mengakomodir kode naskah Selama ini tidak ada pedoman atau aturan yang mengatur mengenai
dinas untuk dokumen teknis, seperti kepegawaian dan kode naskah dinas untuk dokumen kepegawaian, sehingga tidak ada
keuangan. standar yang jelas untuk kode naskah dinas dokumen kepegawaian.
2. Mengakomodir kode naskah dinas dan format naskah dinas Selama ini PMK 136/2018 tidak mengakomodir
untuk Surat Pernyataan. format naskah dinas dalam bentuk Surat
Pernyataan. Padahal kenyataannya dalam sehari-hari, format naskah
dinas tersebut sering digunakan di BKF.
a. Surat Pernyataan (bersifat umum) dengan kode naskah dinas PYT;
b. Surat Pernyataan Pelantikan (SPP) dengan kode naskah dinas
PER;
c. Surat Pernyataan Rencana Penempatan (SRPP) dengan kode
naskah dinas PER;
d. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dengan kode
naskah dinas PER;
e. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali (SPMTK) dengan
kode naskah dinas PER.
Namun, kode naskah dinas PER sudah digunakan untuk
Peraturan yang ditetapkan oleh Pejabat Eselon I.
Latar Belakang Pengaturan Penomoran dan Pemberian Kode
Naskah Dinas di Lingkungan BKF
1 = Sekretariat Badan
2 = Pusat Kebijakan Pendapatan Negara
3 = Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
4 = Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
5 = Pusat Kebijakan Sektor Keuangan
6 = Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral
7 = Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral
KODE NASKAH DINAS UNTUK JABATAN STRUKTURAL
DI LINGKUNGAN SETBAN – BERDASARKAN LAMPIRAN HURUF O
KMK 336/KM.1/2019
KODE NASKAH DINAS UNTUK JABATAN STRUKTURAL
DI LINGKUNGAN PUSAT - BERDASARKAN LAMPIRAN HURUF O
KMK 336/KM.1/2019
Kepala Pusat
Ket:
Y = Kode Unit Organisasi Eselon II di lingkungan BKF
… / KF.Y / …
Kepala Bidang Tata Kelola dan Kepala Bidang Program Analisis
Pengelolaan Kinerja Kebijakan
… / KF.Y1 /… … / KF.Y2 / …
Kepala Sub- Kepala Subbid-
Kepala Subbid- Subbidang Per- Subbidang Subbidang
ang Pengelolaan encanaan dan
bidang Tata ang Perencanaan
Kinerja dan Pemantauan
Manajemen Manajemen
dan Pelaporan Pengetahuan I Pengetahuan II
Kelola Risiko Kegiatan Analisis
Kepala Pusat
… / KF.Y / …
Kelompok Peneliti
… / KF.Y / Pen / …
Ket:
Y = Kode Unit Organisasi Eselon II di lingkungan BKF
KODE NASKAH DINAS UNTUK JABATAN FUNGSIONAL DI
LINGKUNGAN BKF – JFAK – BERDASARKAN KEP-24/KF/2019
Ket:
Kepala Pusat
Y = Kode Unit Organisasi Eselon II di lingkungan BKF
… / KF.Y / …
… / KF.Y / AK /…
KODE NASKAH DINAS UNTUK JABATAN FUNGSIONAL DI BKF
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.01/2018 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Kementerian Keuangan bahwa jenis naskah dinas yang dapat ditandatangani oleh
pejabat fungsional adalah sebagai berikut.
Khusus untuk jenis naskah dinas dimaksud dalam lingkungan
Badan Kebijakan Fiskal, maka berlaku ketentuan sebagai
berikut.
*) Nota Dinas dan Surat Undangan yang dapat
ditandatangani oleh pejabat fungsional merupakan
No. Jenis Naskah Dinas Kode nota dinas dan surat undangan yang ditujukan untuk
1. Nota Dinas *) ND pejabat/pegawai di lingkup unit Eselon II pejabat fung-
sional tersebut berkedudukan.
2. Surat Undangan *) UND
**) Berita Acara, Laporan, Notula, Telaahan Staf dapat
3. Berita Acara **) BA ditandatangani oleh pejabat fungsional. Namun,
4. Laporan **) LAP dalam penyampaian naskah dinas dimaksud kepada
pihak di luar lingkup unit Eselon II pejabat fungsional
5. Telahaan Staf **) - tersebut berkedudukan, maka naskah dinas penyam-
6. Notula **) - paiannya ditandatangani oleh Pejabat Tinggi Pratama
sesuai dengan lingkup unit Eselon II pejabat
7. Lembar ralat ***) RAL
fungsional tersebut berkedudukan.
***) Lembar Ralat ditandatangani oleh pejabat yang
menandatangani Naskah Dinas yang diralat atau dapat
oleh pejabat setingkat lebih redah dengan mekanisme
untuk beliau (u.b.).
Mekanisme Penomoran dan Pemberian
Kode Naskah Dinas Untuk Jabatan
Fungsional di Lingkungan BKF
1. PENUGASAN SECARA INDIVIDUAL
• Pejabat fungsional yang terlibat dalam penyusunan Naskah dinas akan disampaikan kepada pihak di luar lingkup unit Eselon II
dan/atau pelaksana yang ditugaskan untuk pejabat fungsional tersebut berkedudukan:
membantu Analis Kebijakan dapat berkoordinasi • Naskah dinas penyampaiannya ditandatangani oleh Pejabat Tinggi
Pratama sesuai dengan lingkup unit Eselon II pejabat fungsional
untuk menyusun naskah dinas tersebut dan tersebut berkedudukan, serta mendapatkan penomoran dan kode
mendokumentasikannya terlebih dahulu dalam naskah dinas sesuai dengan kode nomor urut unit Eselon II di
JPT Pratama, Jabatan
Portal Fiskal lingkungan Badan Kebijakan Fiskal.
Administrasi, Antar • Langkah selanjutnya, yaitu menentukan pejabat • Pejabat fungsional yang terlibat dalam penyusunan dan/atau
pelaksana yang ditugaskan untuk membantu Analis Kebijakan dapat
Kelompok Jabatan fungsional yang bertugas untuk memindahkan berkoordinasi untuk menyusun nota dinas pengantar kepada Pejabat
Fungsional sesuai konsep naskah dinas yang telah disusun dalam Tinggi Pratama dan mendokumentasikannya terlebih dahulu dalam
dengan lingkup unit Portal Fiskal ke dalam aplikasi NADINE 2.0 Portal Fiskal.
(NASKAH DINAS ELEKTRONIK), kemudian • Langkah selanjutnya, yaitu menentukan pejabat fungsional yang
Eselon II pejabat bertugas untuk memindahkan konsep naskah dinas yang telah disusun
bertanggungjawab untuk menandatangani dalam Portal Fiskal ke dalam aplikasi NADINE 2.0 (NASKAH DINAS
fungsional tersebut naskah dinas yang telah disusun dan ELEKTRONIK), kemudian bertanggungjawab untuk menandatangani
berkedudukan mendapatkan penomoran dan kode naskah nota dinas pengantar yang telah disusun, serta mendapatkan
dinas sesuai dengan kelompok pejabat fungsional penomoran dan kode naskah dinas sesuai dengan kelompok pejabat
fungsional tersebut berkedudukan.
tersebut berkedudukan.
3. PENUGASAN MELALUI PEMBENTUKAN TIM KERJA
Penugasan melalui pembentukan tim kerja dapat dilakukan melalui:
a. Tim Kerja dalam satu Kelompok Analis Kebijakan;
b. Tim Kerja dengan keanggotaan lintas Kelompok Analis Kebijakan dalam satu Pusat; dan/atau
c. Tim Kerja dengan keanggotaan Lintas Pusat.
TUJUAN NASKAH PENANDATANGANAN NASKAH DINAS AKAN
DINAS NASKAH DINAS DISAMPAIKAN KE LUAR
LINGKUP UNIT ESELON II
Lampiran A No. 6 Nomor dan Kode Naskah Dinas Menteri Keuangan yang
01 ditandatangani oleh Menteri Keuangan dari konseptor Wakil Menteri Keuangan,
Staf Khusus Menteri Keuangan, Tenaga Ahli dan Staf Ahli di lingkungan
Kementerian Keuangan
04 Lampiran E. IV. Pola Penomoran dan Kode Jabatan Fungsional poin A, B, C, dan D
Lampiran G. Pola Penomoran dan Pemberian Kode Naskah Dinas Staf Khusus
05 Menteri Keuangan
Lampiran H. Pola Penomoran dan Pemberian Kode Naskah Dinas Tenaga Ahli
06 Menteri Keuangan
Perubahan dari KMK 336/2019 menjadi KMK 198/2020
Lampiran A No. 6 Nomor dan Kode Naskah Dinas Menteri Keuangan yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan
01 dari konseptor Wakil Menteri Keuangan, Staf Khusus Menteri Keuangan, Tenaga Ahli dan Staf Ahli di lingkungan
Kementerian Keuangan
Perubahan dari KMK 336/2019 menjadi KMK 198/2020
Lampiran B. V. Pola Penomoran Dalam Rangka Pelimpahan Wewenang Dalam Bentuk Mandat Pejabat Eselon
02 I/II/III/IV di Lingkungan Kementerian Keuangan Kepada Pejabat Dibawahnya
Perubahan dari KMK 336/2019 menjadi KMK 198/2020
03 Lampiran C. I. Kode Naskah Dinas No. 16 Surat Perjanjian = PRJ
SESUDAH REVISI SEBELUM REVISI
Perubahan dari KMK 336/2019 menjadi KMK 198/2020
04 Lampiran E. IV. Pola Penomoran dan Kode Jabatan Fungsional poin A, B, C, dan D