0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan7 halaman
Kelompok Heraclitus membahas filsuf Yunani kuno bernama Heraclitus. Heraclitus hidup pada abad ke-5 SM dan dikenal akan pandangannya bahwa semua hal berada dalam proses perubahan yang berkelanjutan (panta rhei) dan tidak ada yang tetap. Pemikirannya juga menekankan bahwa pertentangan dan perubahan adalah prinsip dasar alam semesta.
Kelompok Heraclitus membahas filsuf Yunani kuno bernama Heraclitus. Heraclitus hidup pada abad ke-5 SM dan dikenal akan pandangannya bahwa semua hal berada dalam proses perubahan yang berkelanjutan (panta rhei) dan tidak ada yang tetap. Pemikirannya juga menekankan bahwa pertentangan dan perubahan adalah prinsip dasar alam semesta.
Kelompok Heraclitus membahas filsuf Yunani kuno bernama Heraclitus. Heraclitus hidup pada abad ke-5 SM dan dikenal akan pandangannya bahwa semua hal berada dalam proses perubahan yang berkelanjutan (panta rhei) dan tidak ada yang tetap. Pemikirannya juga menekankan bahwa pertentangan dan perubahan adalah prinsip dasar alam semesta.
• Elina Eka Septiyananta • Iin Inayatun Nafingah • Sabila Ardiandini HERACLITUS ( Filsuf ) A. Perjalanan Hidup Heraclitus diketahui berasal dari Efesus di Asia Kecil. Heraclitus hidup di sekitar abad ke-5 SM (sekitar 540-480 SM). Heraclitus hidup sezaman dengan Pythagoras dan Xenophanes, tetapi ia berusia lebih muda dari keduanya. Akan tetapi, Heraclitus lebih tua usianya dari Permenides sebab ia dikritik oleh filsuf tersebut. Heraclitus diketahui menulis satu buku, tetapi telah hilang. Yang tersimpan hingga kini hanya 130 fragmen yang terdiri dari pepatah-pepatah pendek yang seringkali tidak jelas artinya. Pemikiran filsafatnya memang tidak mudah dimengerti sehingga ia dijuluki “si gelap”. B. Cara Berfikir Menurut Heraclitus, tiap benda terdiri dari yang berlawanan. Meskipun demikian, di dalam perlawanan tetap terdapat kesatuan. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa ‘yang satu adalah banyak dan yang banyak adalah satu’. Anaximenes juga memiliki pandangan seperti ini, tetapi perbedaan dengan Herakleitos adalah Anaximenes mengatakan pertentangan tersebut sebagai ketidakadilan, sedangkan Herakleitos menyatakan bahwa pertentangan yang ada adalah prinsip keadilan. Kita tidak akan bisa mengenal apa itu 'siang' tanpa kita mengetahui apa itu 'malam'. Kita tidak akan mengetahui apa itu 'kehidupan' tanpa adanya realitas 'kematian'. Kesehatan juga dihargai karena ada penyakit. Demikianlah dari hubungan pertentangan seperti ini, segala sesuatu terjadi dan tersusun. Herakleitos menegaskan prinsip ini di dalam kalimat yang terkenal: “Perang adalah bapak segala sesuatu”. Perang yang dimaksud di sini adalah pertentangan. C. Pemikiran yang Paling Menarik Pemikiran Heraclitus yang paling terkenal adalah mengenai perubahan-perubahan di alam semesta. Menurut Heraclitus, tidak ada satu pun hal di alam semesta yang bersifat tetap atau permanen. Tidak ada sesuatu yang betul-betul ada, semuanya berada di dalam proses menjadi. Ia terkenal dengan ucapannya panta rhei kai uden menei yang berarti, “semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap”. D. Kalimat yang Paling Menarik “Seseorang tidak bisa dua kali masuk ke sungai yang sama” Penjelasannya: Seluruh kenyataan adalah seperti aliran sungai yang mengalir. "Engkau tidak dapat turun dua kali ke sungai yang sama," demikian kata Heraclitus. Maksudnya di sini, air sungai selalu bergerak sehingga tidak pernah seseorang turun di air sungai yang sama dengan yang sebelumnya. E. Hikmah Hikmah yang dapat kita ambil dari tokoh Heraclitus antara lain: a. Bahwasanya hakikat hidup adalah perubahan. Menurut beliau, tidak ada yang tetap selain perubahan. b. Dua hal yang bertentangan dapat saling melengkapi sehingga terdapat kesatuan yang mencipta harmoni/keselarasan. Jika tidak ada kemarahan, kesabaran tiada artinya. c. Api dapat membakar lalu melahirkan elemen lain, bisa menjadi asap, uap, atau air. Oleh karena itu, untuk menghasilkan sesuatu yang baru dibutuhkan kemusnahan, dan api berperan sebagai pemusnah.