INTEGUMEN
ANAMNESIS GANGGUAN
SISTEM INTEGUMEN
Pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data :
1. Riwayat kesehatan a. Informasi
Tanyakan keluhan yg
kulit dirasakan, misal
b. Rambut gatal2, benjolan di
a. Riwayat Kesehatan sekarang c. Kuku kulit.
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system
integument :
e. Pustula
Suatu tonjolan berisi cairan nanah, misalnya impetigo,
jerawat, infeksi kuman stafilokokus (bisul-bisul).
f. Ulkus
Suatu lesi kulit terbuka yang diakibatkan pecahnya vesikula
atau pustula
Papula Pustula Vesikula
Ulkus
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system integument :
g. Crusta
Cairan tubuh yang mengering, bisa dari serum, nanah, darah dan
sebagainya.
h. excoriasi
Pengelupasan epidermis pada luka lecet dan abrasi melampaui stratum
basalis (sampai stratum papilare) ditandai adanya bintik perdarahan dan
bisa juga serum
Crusta Ekskoriasi
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system
integument :
i. Fisura
Retak atau pecahnya jaringan kulit sehingga terbentuk celah
retakan. Hal ini akibat penurunan elastisitas jaringan kulit.
j. Sikatrik (jaringan parut)
Pembentukan jaringan ikat pada kulit sesudah penyembuhan luka.
Dapat disebabkan karena “bakat”, ada juga yang spesifik, missal
bekas suntikan BCG.
Fisura Sikatrik/Skar
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system
integument :
K. Petekie
Bercak perdarahan yang terbatas dan terletak di epidermia kulit,
ukuran < 1cm
l. Hematoma
Perdarahan di bawah kulit yang umumnya lebih besar dan merah,
biru ungu sampai ungu.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system integument :
m. Naevus Pigmentosus/tahi lalat
Hiperpigmentasi pada suatu daerah kulit dengan batas tegas.
Bentukan ini merupakan tumor jinak yang berasal dari melanosit,
yaitu sel dendritik yang menghasilkan pigmen, secara normal
terdapat di antara keratinosit pada lapisan basal epidermis
n. Hiperpigmentasi
Suatu daerah di kulit yang lebih tua warnanya dari kulit sekitarnya,
misalnya hiperpigmentasi pada bekas luka.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system integument :
o. closma-gravidarum/ melasma atau pregnancy mask
Hiperpigmentasi khusus di pipi pada ibu hamil
p. Vitiligo/hipopigmentasi
Daerah kulit yang tidak berpigmen/kurang pigmen dibandingkan kulit sekitarnya,
misalnya bekas luka bakar yang tampak lebih putih.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system integument :
q. Hemangioma
Suatu bercak kemerahan akibat pelebaran pembuluh-pembuluh darah setempat,
biasanya kongenital.
r. Spider naevi
Suatu pelebaran pembuluh-pembuluh darah arteriola di kulit yang khas, dan
tampak arah alirannya, missal pada penderita Chirrosis Hepatis.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system integument :
s. Lichenifikasi
Penebalan epidermis dan kekakuan kulit. Dapat terjadi akibat garukan yang
kronik atau tertekan terus menerus, misalnya tekanan tulang coccygeus akibat
lama duduk.
t. Striae
Garis putih-putih pada kulit yang ditemukan pada wanita hamil atau kulit orang
yang gemuk akibat regangan kulit yang melebihi elastisitasnya.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system integument :
u. Mongolian Spot
Suatu bercak kebiruan yang sering didapat di daerah glutal dan lumbal pada
bayi dan ras oriental, Indian, amerika atau negro. (akibat penumpukan
pigmen melanosit).
v. Uremic Frost /Bedak ureum
Salju ureum di kulit berbentuk Kristal halus yang terjadi akibat menguapnya
keringat pasien uremia sehingga terdapat seperti bekas bedak di kulit.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system integument :
w. Anemik/Pucat
Warna pucat yang dapat ditemukan pada telapak tangan, mukosa bibir,
konjunctiva palpebral atau dasar kuku akibat kurangnya kadar Hb dalam
darah.
t. Cyanosis
Kulit berwarna kebiruan akibat jumlah reduksi Hb melebihi kadar 5gr% akibat
kegagalan transport O2 atau menumpuknya CO2 pada jaringan, missal terjasi
pada pasien dengan gangguan jantung dan paru-paru.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kelainan yang dapat tampak pada saat inspeksi system integument :
y. Jaundice
Warna kuning yang tampak di kulit atau sclera mata yang disebabkan kadar
bilirubin yang tinggi pada penyakit hepar
PEMERIKSAAN FISIK
1. Palpasi
Pemeriksaan palpasi dapat dilakukan dengan cara berikut :
a. Palpasi area kulit dan rasakan akral dari kulit, apakah hangat,dingin atau
demam.
b. Palpasi kulit untuk mengetahui tekstur kulit pada bagian-bagian tertentu,
misalnya halus, lunak dan lentur.
c. Palpasi untuk mengetahui turgor kulit, dnegan cara memberikan cubitan
ringan. Kulit normal akan kembali dalam waktu < 3 detik.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Palpasi
Pemeriksaan palpasi dapat dilakukan dengan cara berikut :
d. Palpasi kulit untuk mengetahui adakah krepitasi
Krepitasi yaitu sensasi bunyi mengerat atau gemertak yang menunjukkan adanya
jaringan degenerasi atau adanya gelembung-gelembung udara akibat fraktur
tulang yang menusuk kulit
e. Edema
Terkumpulnya cairaan tubuh melebihi batas normal di jaringan tubuh
PEMERIKSAAN FISIK
1. Palpasi
Pemeriksaan palpasi dapat dilakukan dengan cara berikut :
e. Edema
Terkumpulnya cairaan tubuh melebihi batas normal di jaringan tubuh
1) Pitting edema
Terbentuknya cekungan saat dilakukan penekanan pada beberapa bagian tubuh.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Palpasi
1) Pitting edema
Terbentuknya cekungan saat dilakukan penekanan pada beberapa bagian tubuh.
PEMERIKSAAN FISIK
Derajat Karakteristik
1+ Hampir tidak terdeteksi saat jari ditekan ke
kulit
2+ 15 detik untuk rebound
3+ 30 detik untuk rebound
4+ >30 detik untuk rebound
PEMERIKSAAN FISIK
Derajat Pitting edema berdasakan kedalamannya cekungan dan waktu untuk rebound
Derajat Karakteristik
1+ Kedalaman 2mm, hamper tidak terdeteksi,
segera rebound
2+ Kedalaman 4 mm
Beberapa detik untuk rebound
3+ Kedalaman 6 mm, cukup dalam
10-12 detik untuk rebound
4+ Kedalaman 8 mm, sangat dalam
>20 detik untuk rebound
PEMERIKSAAN FISIK
1. Palpasi
Pemeriksaan palpasi dapat dilakukan dengan cara berikut :
e. Edema
Terkumpulnya cairaan tubuh melebihi batas normal di jaringan tubuh
2) Non Pitting edema
Tidak terjadi cekungan sesudah ditekan, misalnya pada mixedema (Hypotyroid) dan beri-beri
Mixedemia pada hypothyroid Udema pada defisiensi Vit B1
PEMERIKSAAN FISIK
KUKU
a. Inspeksi
b. Palpasi
RAMBUT
a. Inspeksi
b. palpasi
TERIMA KASIH