Anda di halaman 1dari 25

Konsep dan Manajemen Waktu

Pemimpin Bisnis Alkitabiah


Kejadian 1: 1: “Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi.....”
 Waktu diciptakan bersamaan dengan ruang/ materi
 Ada konsep hari pertama, hari kedua,, hari ke-enam
dst..... (proses penciptaan)
Manusia diciptakan dalam waktu, tetapi ia
berbeda dengan ciptaan lainnya.

• Manusia menyadari waktu


dan sejarah
 Waktu itu terbatas, tapi
hidup dari TUHAN itu kekal.

• Pada mulanya (sebelum


“fall”) manusia berelasi
hidup dengan Tuhan
(Pencipta waktu yang
melampaui waktu)

 Relasi lewat roh


Adam dan Hawa jatuh dalam dosa
ketika memberi waktunya kepada
godaan setan/iblis
TUHAN bilang: jangan!
Iblis bilang: lakukan…

Kejatuhan manusia (“fall”) atau dosa


telah membuat konsep waktu
menjadi RUSAK.

Kejadian 3:9: “Tetapi TUHAN Allah


memanggil manusia itu dan berfirman
kepadanya: Di manakah engkau?”

Artinya:
•Di mana cinta kasihMu yang mula-mula?
•Di mana kekudusanmu yang semula?
Alkitab berkata:
“kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak
mau bekerja, janganlah ia makan.” (2 Tesalonika 3:10)

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada


Mamon” (Matius 6:24)

Sedangkan dunia berdosa berkata:


“Work for money”
“Let your money work for you”

Konsep waktu dalam kondisi “Fall” jadi rusak: Time


is money karena hidup manusia berpusat pada diri dan
uang. Berbahaya!
Filsafat waktu dalam kondisi “fall”
• Komunisme /Sosialisme  waktu semua untuk negara.
• Liberalisme/kapitalisme  waktu untuk diri dan materi.

* Atheisme (komunisme + Kapitalisme + dll)  Waktu tidak ada


hubungannya dengan Tuhan.
Filsafat waktu dalam kondisi “fall”

• Humanisme  Waktu terpusat


pada manusia.

• Materialisme  Waktu hanyalah


bagian dari materi.

• Nihilisme  waktu itu sekedar


ilusi, tidak bermanfaat, dan tidak
berarti, tidak bermakna.

• Pragmatisme  Waktu hanya


untuk manfaat praktis, menolak
proses, pengorbanan dan
kebenaran .
Filsafat waktu dalam kondisi “fall”

• Hedonisme  Waktu hanya untuk kesenangan jasmaniah


Yang tidak nikmat dianggap ketidakbenaran

• Skeptisisme  Waktu terpakai dengan segala keraguan.


Sebab, semua serba diragukan. Ini
berbahaya.
• Evolusionisme  standar moral berubah seiring waktu.
Ini pun berbahaya
Kuasa Luar-biasa di waktu
Samson Taat Penuh Pada Tuhan
(ketika semua waktunya
berpusat pada TUHAN)

 kekuatan Pemimpin Bisnis


Alkitabiah ada pada
ketaatanNya pada TUHAN.
Perzinahan rohani meruntuhkan kekuatan kaum Alkitabiah

Konseku-
ensi dosa

Simson menjalin Sisa kekuatan Simson


hubungan dengan diperalat untuk melecehkan
perempuan dari bangsa dirinya  derita karena
yang melawan TUHAN kesalahan sendiri.
Waktu/ Kesempatan
terakhir bagi Samson.

Pasca ketidaktaatan
sebagai Nazar Tuhan

 ketidaktaatan
Pemimpin Bisnis
Alkitabiah pada TUHAN
awal kekacauan dan
hilangnya kesempatan
Kadang TUHAN masih memberi
dipakai TUHAN kesempatan bertobat, dan
kembali dipulihkan.
Penggunaan Waktu Yang Salah Bisa Menjadi Sumber
Malapetaka (kisah Daud)
Karena itulah Daud berkata:
“Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku
senantiasa bergumul dengan dosaku” (Mazmur 51:5)
Bagaimana dengan kisah
perempuan Samaria?

Waktu sebelum dan sesudah


Mengenal Tuhan Yesus

 Pertobatan membawa
perubahan mendasar
tentang konsep waktu
Kisah Saulus menjadi Paulus

Terjadi perbedaan mendasar antara Waktu Saulus dan


Waktu Paulus (sebelum dan sesudah pertobatan)
Bagaimana waktu bagi Pemimpin Bisnis
Alkitabiah (PBA).....

Hati kita perlu diubah oleh TUHAN lewat penebusan


dosa di dalam Kristus Yesus, sehingga pola pikir kita
tentang waktu berubah 180 derajat.
Setelah itu Pemimpin Bisnis Alkitabiah berkata :

“TUHAN, ajarlah kami menghitung hari-hari kami


sedemikian hingga kami memperoleh hati yang
bijkasana” (Mazmur 90:12).

Menghitung hari  bukan matematis (berapa hari atau


berapa tahun), tetapi secara kualitas/esensial, yaitu apa
yang telah kita lakukan di hadapan Tuhan dalam hari-
hari kita.
Efesus 5 : 15,16 : ”Karena itu perhatikanlah dengan
seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang
bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah
waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”
• Waktu PBA tidak lepas dari konsep pengenalan/
pemahaman akan TUHAN

• Waktu PBA tidak bisa dilepaskan dari VISI pribadi


yang berasal dari TUHAN
• Waktu itu milik Tuhan sehingga harus
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan

• Penggunaan waktu bagi PBA merupakan


tanggungjawab panggilan sebagai pebisnis.

• Bagi PBA penting berdoa dan memohon kepada


TUHAN supaya diberikan visi/panggilan.
• Penggunaan waktu tanpa visi/ panggilan dari
TUHAN akan sia-sia.
Apa itu visi? Visi ialah sesuatu yang dikehendaki
Tuhan untuk dijalankan di masa depan.
• Penting yakin bahwa profesi sebagai PBA
merupakan anugerah dan rencana TUHAN.
• Semakin memahami visi dari Tuhan maka PBA semakin
TERDORONG untuk menggunakan waktu secara
bertanggungjawab kepada Tuhan.

“Work for the meaning life”


“Let your life work for the best product”

 For the glory of God


• Teknik pembuatan jadwal kerja yang ketat bukan
problem mendasar,
…tapi bagaimana setiap rencana dan jadwal itu
didoakan dan diserahkan kepada kuasa dan
pertolongan Tuhan.
Kesimpulan:
Pergunakanlah waktu dengan senantiasa FOKUS
pada Allah Tritunggal

Hati dan pikiran


yang FOKUS
padaNya lewat
firmanNya

Anda mungkin juga menyukai