Anda di halaman 1dari 23

Filsafat dan Cara Berfikir Pemimpin

Bisnis Alkitabiah
Biblical Business Leadership
Matius 22:37

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan


dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal
budimu.”

• Perubahan hati dan pikiran perempuan Samaria

• Perintah Tuhan Yesus kepada pengusaha muda “Juallah


segala milikmu dan berikan kepada orang miskin” (Matius
19:16-26)
Efesus 4:17-18
“Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam
Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak
mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan
pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan
Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan kerena
kedegilan hati mereka.”
Yeremia 17:7
GOD Centered Diberikatilah orang yang
vs mengandalkan TUHAN,
Self Centered yang menaruh
(Humanisme) harapannya pada TUHAN!

Amsal 3:5-6
Percayalah kepada
TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah
bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu.
Problem Filsafat Humanisme
Abraham Maslow (berpusat
pada diri)

Maslow tidak
menyebut Hierarkhi
kebutuhan akan: Kebutuhan
-TUHAN manusia
-Kebenaran
-Kesucian
-Keadilan
-Altruisme
Alkitab:

Problem Humanisme- “Success is God's right,


Materialis not my right.‘

Sukses itu ialah


berhasil setia kepada
prinsip-prinsip Firman
TUHAN di Alkitab
“Success is my right !'
dalam menjalankan
bisnis.
Sukses diukur oleh diri dan
dari banyaknya materi yang  (Matius 25: 23)
diperoleh.
God Centered: Setia berdasar Alkitab
Matius 25:23:
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai
hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul
tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan
kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kesesatan Bisnis
humanisme-materialisme

Upah pekerjaan orang benar


membawa kepada
kehidupan,  penghasilan orang
fasik membawa kepada dosa. 

Amsal 10:16
Contoh quotes pebisnis Alkitabiah

Jonathan Ive
(Former Chief Design
Officer at Apple Inc.
Designer of the iMac,
iPod, iPhone, and iPad)
Bisnis Alkitabiah:
= Otoritas mutlak pada Allah

= Kebenaran menurut wahyu Bisnis Relativisme


Tuhan
= Tidak mengakui otoritas mutlak.
= Dosa merup. problem manusia
= Kebenaran menurut diri.
= Ukuran mutlak: Firman Tuhan
= Tidak ada satu pun ukuran mutlak
= Solusi ada pada pemilik hidup untuk menyatakan
dan pemilik Otoritas Mutlak dosa/kesalahan
(Tuhan) = Etika kebebasan dan “suka-suka”
= Solusi ada pada masing-masing
individu sesuai dengan kebenaran
masing-masing.
God Centered

Amsal 11:5

Jalan orang saleh


diratakan oleh Filsafat Dunia
kebenarannya,
tetapi orang fasik Relativisme :
jatuh karena “But little white lies here
kefasikannya. and there is human
nature. Everybody does
that”
(Lucy Hale/ aktris)
Bahaya Filsafat Relativisme dalam bisnis

1. Anti otoritas hukum (kejahatan


semakin meluas)
2. Melumpuhkan kemampuan untuk
membedakan .
3. Menuju pada individualisme dan
bahkan radikalisme (pemutlkakan
diri atau kelompok)
4. Standar moral kacau
5. Manusia akan kebingungan karena
tidak ada pegangan yang pasti.
6. Semua yang dianggap benar bisa
berubah-ubah (evolusi).
7. Humanisme (berpusat pada diri),
standar/ otoritas diri.
Spirit Anti
Otoritas Hukum Filsafat dunia:
(relativisme) “Taxes are a penalty on
progress”

“Taxes cause the most bad


business decisons”

James R Cook/ Ahli Penyakit


Tanaman Pertanian
Problem Filsafat Post
modernisme
(gabungan relativisme dan
dekonstruksionisme)

 segala sesuatu dianggap


relatif , termasuk kebenaran
dan ukuran moral.
Post modern
membangun
tatanan dengan
spirit
Kekacauan dan
ketidakpastian
Kolose 4:1.
Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur o
terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga
mempunyai tuan di sorga.

Tatanan Normal:
•Lebih banyak karyawan
Humanisme-materialisme
dibanding tuan
•Tidak mungkin semua jadi
tuan
•Usaha besar tidak lepas dari
peran karyawan
Ajaran Alkitab: Problem Filsafat
= Pencipta dan ciptaan dibedakan New Age Movement
= Allah berpribadi/Moral Tertinggi = Pencipta dan ciptaan satu
= Kebenaran menuru wahyu Allah = Allah tidak berpribadi  energi
= Manusia dicipta (Kej. 1: 26) = Kebenaran di dalam diri manusia
= Dosa merup. problem manusia, = Manusia adlh Allah yg tertidur
manusia butuh Tuhan, potensi (muncul statemen kekuatan diri:
sejati hanya dari Tuhan. salam dahsyat!, Salam Super dst)
= Konsep sorga dan neraka, dan = Ketidaktahuan akan potensi sejati
diri merup. problem manusia
konsep inkarnasi Kristus.
= Etika kebebasan dan situasional
= Kegagalan penyembuhan tidak
= Reinkarnasi menuju yang satu
terkait dengan iman, dan
kesembuhan utama ialah = Kegagalan kesembuhan dianggap
karena kurang iman, dan
keselamatan jiwa/hati dari
kesembuhan yang terjadi selalu
Tuhan (redemption) terfokus pada ego/diri.
Fenomena New Age Movement
dalam Bisnis Alkitab:
Di balik seni
dan keindahan
produk/ iklan
jangan ada
kuasa lain.
Fenomena
New Age
dalam
Bisnis

Soul Cinema Club


To servings of heart filling exclusive movies every month
Discover the keys, to all the secret powers, to unlock your hidden
potential. Realize your personal destiny, the purpose for which you
took birth. The Gnostic Program is divided into three levels.

Gnostisisme 
Pemikiran manusia adalah “percikan-percikan” atau
“jipratan” dari pemikiran utama (universal mind).
Percikan-percikan itu akan menyatu dengan universal mind
Alkitab:
Terapi bukan mengandalkan
Feomena New Age kekuatan (energi) lain di luar kuasa
Dalam Bisnis Tuhan
Asumsi Dasar Bisnis Alkitabiah:
• Manusia berbisnis di alam semesta ciptaan TUHAN 
mengelola alam semesta sesuai mandat TUHAN.
• Bisnis harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.
• Bisnis diinspirasi dan dibangun di atas dasar kebenaran,
kesucian dan keadilan TUHAN (sesuai Alkitab).

asbury.edu
Apa yang TUHAN mau dari Pemimpin Bisnis
Alkitabiah?

Matius 25:23:
“Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu
itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia
memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan
memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat
Dalam Kristus”
(Filipi 2: 5)

Anda mungkin juga menyukai