Anda di halaman 1dari 75

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Universitas Sebelas Maret

Ekonomi Teknik
ANUITAS &
PEMBAYARAN DERET SERAGAM
(1)
Pertemuan - 4
Oleh : Muji Rifai
Semester : IV, 2 SKS
SUB-MATERI – TATAP MUKA 4
Anuitas :
• Anuitas Biasa (Ordinary Anuity)
• Anuitas Di Muka (Due Anuity)
• Anuitas Di Tunda (Deferred Anuity)
• Anuitas Tak Terhingga (Perpetual Anuity)
Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus bunga
majemuk dapat dikelompokkan menjadi :

A. Pembayaran Tunggal (Single Payment)  sudah


1. Compoun Amount Factor (Mencari F bila diketahui P)
2. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui F)

B. Deret Seragam (Uniform Series )


1. Sinking Fund Factor (Mencari A bila diketahui F)
2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)
4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)
• Sebelum masuk ke topik bahasan
“pembayaran deret seragam”, perlu
diketahui terlebih dahulu mengenai
apa yang disebut dengan

ANUITAS (A)
 Anuitas adalah  serangkaian pembayaran
atau penerimaan secara periodik dengan
besaran yang sama selama waktu & bunga
tertentu (di dalamnya sudah terhitung
pelunasan hutang dan bunganya)

 Jika besar Anuitas (A), bagian untuk


pelunasan hutang/angsuran adalah a dan
bagian bunga adalah b, maka :
  A=a+b
ANALOGI

Pinjaman sebesar Rp.M dibayar


dengan n kali anuitas dgn besaran
sama selama periode tertentu dan
suku bunga sebesar i%.
Besarnya anuitas yang dibayarkan
digambarkan dalam bagan berikut
A(1+i)-1 A
A(1+i)-2 A
A(1+i)-3 A
A(1+i)-4 A
A(1+i)-5 A
.

.
….
A(1+i)-n A
M = A{(1+i)-1 + (1+i)-2 + (1+i)-3+
(1+i)-4+ (1+i)-5 +… (1+i)-n}
JENIS ANUITAS
• ANUITAS BIASA (ORDINARY ANUITY)
penerimaan atau pembayaran terjadi pada akhir
setiap periode

• ANUITAS DI MUKA (DUE ANUITY)


penerimaan atau pembayaran terjadi pada awal
setiap periode

• ANUITAS DI TUNDA (DEFERRED ANUITY)


penerimaan atau pembayaran dimulai setelah
beberapa periode
FV / Nilai Mendatang
Anuitas Biasa

Nilai mendatang dari anuitas biasa (pembayaran


atau penerimaan sejumlah uang dilakukan pada
akhir tahun/periode)
Rumus :

FVAn = ((1+i)n – 1) . A
i
FVAn =nilai mendatang dari anuitas pada akhir tahun
ke-n
A = besarnya pembayaran/penerimaan periodik
i = tingkat bunga
n = periode waktu
Atau Dengan Rumus :
n
FVAn  A (1  i ) n t
t 1


Sn  A (1  i ) n 1  (1  i ) n  2  ......  (1  i )1  (1  i ) 0 

FVAn = Future Value Annuity


A = penerimaan atau pembayaran periodik
i = tingkat bunga
n = periode waktu

Dpt juga dgn menggunakan tabel FVIFA


(Future Value Interest Factor Annuity)
FVAn = A (FVIFA, i,n)
KEGUNAAN FV
1. Mencari nilai akhir suatu tabungan atau nilai
tabungan pada saat tertentu
2. Lamanya waktu yang diperlukan untuk bisa
mencapai jumlah tabungan tertentu
3. Besarnya tabungan yang harus dilakukan setiap
periode untuk bisa memperoleh jumlah
tertentu
Contoh 1 :
Nilai Mendatang Suatu Tabungan
Diketahui :
A = Rp 20.000.000,00
n = 5 thn
i = 15%/thn
Ditanyakan : FVA5 = ?
Jawab:
FVA5 = ((1+i)n – 1) . A
i
= ((1+0,15)5 – 1) . Rp 20.000.000,00
0,15
= (1,011357/0,15) . Rp 20.000.000,00
FVA5 = Rp 134.848.000,00

 Jadi, nilai mendatang anuitas tersebut pada


akhir tahun ke-5 adalah Rp 134.848.000,00
Atau :
Penyelesaian dengan melihat Tabel FVIFA:

Dari Tabel FVIFA (15%, 5)

FVA5 = FVIFA (15%, 5) .A


= 6,7424 x Rp 20.000.000,00
FVA5 = Rp 134.848.000,00
Contoh 2 : (nilai akhir tabungan)
Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp 1.000.000
yang disetorkan setiap tahun selama 4 tahun, mulai tahun
depan, apabila tingkat bunga adalah 10% p.a. diperhitungkan
tahunan.
Jawab: 1 2 3 4
n = 4
i = 10% = 0,1 Rp 1 juta Rp 1 juta Rp 1 juta Rp 1 juta

A = Rp 1 juta
I Mei 1 Mei 1 Mei 1 Mei 1 Mei
2010 2011 2012 2013 2014

FV ?

((1  i ) n  1)
FV  A
i
((1  0,1) 4  1)
FV  Rp 1.000.000
0,1
FV  Rp 4.641.000
NILAI MASA MENDATANG DARI SUATU SERIAL PEMBAYARAN

• Kita akan terima uang Rp 1.000.000 per tahun selama


4 kali, uang diterima akhir tahun, bunga 10%, maka
nilai uang kita di masa mendatang adalah :

0 1 2 3 4

1.000.000 1.000.000 1.000.000


1.000.000 1.000.000
1.100.000
1.210.000
1.331.000

4.641.000
NILAI MASA MENDATANG DARI SUATU SERIAL PEMBAYARAN…
Ljt

• FV4 = 1.000.000 (1+0,1)3 + 1.000.000


(1+0,1)2+1.000.000(1+0,1)1 + 1000.000 = 4.641.000

• Atau gunakan rumus:

 n
FVN  A (1  i )  1 / i 
A = jumlah pembayaran kas untuk tiap periode
i = tingkat bunga
n = jumlah periode

• FV4 = 1.000.000 ((1+0,1)4-1)/0,1 = 4.641.000


Contoh 3
MENGHITUNG BESAR TABUNGAN PERIODIK

FV FV
A atau A
((1  i)n  1) S n i
i
Seorang konsultan berencana membangun
rumah kos dengan perkiraan biaya sebesar
Rp 500.000.000 pada saat ia pensiun nanti,
tepatnya 20 tahun lagi. Untuk tujuan
tersebut, ia menyisihkan gajinya setiap
bulan untuk ditabung di bank. Berapakah
besarnya gaji bulanan yang harus sisihkan
untuk ia tabung apabila tingkat bunga
tabungan 9% p.a. perhitungan bunga
bulanan?
Jawab:
FV = Rp 500.000.000
n = 20 x 12 = 240
I = 9%
 0,75%  0,0075
12
FV
A
((1  i)n  1)
i
Rp 500 .000 .000
A
((1  0,0075 )240  1)
0,0075
A  Rp 748 .629,78
CONTOH 4 :
MENGHITUNG JUMLAH PERIODE TABUNGAN

 FV  i 
log 1  
 A 
n
log (1  i)

Seorang mhs sipil berencana untuk


menginvestasikan Rp 1.000.000 setiap
bulan agar dapat memperoleh uang
sebesar Rp 200.000.000 pada sebuah
developer properti. Jika tingkat bunga
yang ditawarkan developer adalah 6%
p.a., berapa lama dia harus berinvestasi ?
Jawab:
FV = Rp 200.000.000
A = Rp 1.000.000
i = 6%
 0,5%  0,005
12

 FV  i 
log  1  
 A 
n
log (1  i)
 Rp 200 .000 .000  0,005 
log  1  
 Rp 1.000 .000 
n
log (1  0,005 )
log 2
n
log 1,005
n  138,976 bulan atau 139 bulan
Nilai Sekarang
Anuitas Biasa

Rumus:

PVA = [ 1 - 1/(1+i)n ] . A
i
Atau:
PVA = [ 1 - (1+i)-n ] . A
i
PVA : Nilai sekarang dari anuitas biasa
b. Present Value
t
 1  n
PVA  PMT   
t 1  1  k 

Dpt dgn menggunakan tabel PVIFA (Present


Value Interest Factor Annuity)
PVA = PMT (PVIFA, k,n)
Atau dgn rumus:
PMT PMT PMT
An    ...... 
(1  k )1 (1  k ) 2 (1  k ) n
KEGUNAAN PV
1. Besarnya cicilan
2. Tingkat bunga efektif dari suatu pinjaman
3. Lamanya periode waktu yang diperlukan
4. Nilai sekarang dari rangkaian pembayaran di
kemudian hari
5. Saldo pinjaman pada saat tertentu
Contoh 1 :
Nilai Sekarang Suatu Tabungan

Perusahaan menyisihkan dana sebesar


Rp 20.000.000,00 per tahun selama 5
tahun secara berturut-turut di suatu
bank. Jika bunga yang berlaku 15% per
tahun, berapakah nilai sekarang anuitas
dana tersebut ?
Jawab:
PVA = [ 1 - 1/(1+i)n ] . A
i
= [ 1 - 1/(1+0,15)5 ] . Rp 20.000.000,00
0,15
= 3,3522 x Rp 20.000.000,00
PVA = Rp 67.043.102,00
Jawab:
Atau dengan melihat Tabel PVIFA(15%, 5)

PVA = PVIFA(15%, 5) . Rp 20.000.000,00


= 3,3522 x Rp 20.000.000,00
PVA = Rp 67.043.102,00
Contoh 2 : nilai sekarang tabungan
Hitunglah nilai sekarang dari uang Rp 1.000.000 yang
diterima setiap tahun selama 4 tahun mulai satu tahun
lagi jika tingkat bunga yang relevan adalah 10% p.a.
Jawab:
1 2 3 4 5
i = 0,10
A = Rp 1.000.000 1 Januari 1 Januari 1 Januari 1 Januari 1 Januari 1 Januari
2010 2011 2012 2013 2014 2015
N = 4 tahun
Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1
PV ? juta juta juta juta juta

(1  (1  i )  n )
PV  A
i
(1  (1  0,1)  4 )
PV  Rp 1.000.000
0,1
PV  Rp 3.169.865
NILAI SEKARANG SUATU SERIAL PEMBAYARAN
(ANNUITAS)

0 1 2 3 4

1 jt 1 jt 1 jt 1 jt
909.100
826.500
751.300
683.000

3.169.865
ASUMSI : BUNGA = 10%
NILAI SEKARANG DARI SUATU SERIAL PEMBAYARAN
(ANNUITAS)

 1 1 1 1 
PV  1.000.000 1
 2
 3
 4
 3.169.865
 (1  0,1) (1  0,1) (1  0,1) (1  0,1) 

ATAU LIHAT TABEL


PV  1.000.000 PVIFA (10%, 4 )  
1.000.000 X 3,1699  3.169.865
CONTOH 3 :
MENGHITUNG BESAR CICILAN

PV PV
A A n
a (1  (1  i) )
n i
i
Sebuah kontraktor meminjam uang sebesar Rp
10.000.000 kepada bank utk pembuatan gudang
dengan bunga 12% p.a. Jika pinjaman tersebut
harus dilunasi dalam 24x cicilan bulanan,
berapakah besarnya cicilan yang harus dibayar
oleh kontraktor setiap bulannya?
Jawab:
PV = Rp 10.000.000
n = 24
i = 12%
 1%  0,01
12
PV PV
A 
a a24
n i 1%

PV Rp 10 .000 .000
A 
(1  (1  i) ) (1  (1  0 ,01) 24 )
n

i 0 ,01
A  Rp 470 .734 ,72
CONTOH 4 :
MENGHITUNG JUMLAH PERIODE
 PV  i 
log 1  
 A 
n
log (1  i)
KPR perumahan sebesar Rp 210.000.000
dikenakan bunga 18% p.a. Jika besarnya angsuran
per bulan adalah Rp 3.783.889,18, dalam berapa
lama KPR tersebut akan lunas?
Jawab:
PV = Rp 210.000.000
A = Rp 3.783.889,18
i 18=%
 1,5%  0,015
12
 PV  i 
log 1  
 A 
n
log (1  i)
 Rp 210.000.000  0,015 
log 1  
 Rp 3.783.889,18 
n
log (1  0,015)
log 0,167523188
n
log 1,015
n  120 bulan atau 10 tahun

Jadi, KPR tersebut akan lunas dalam 120 bulan atau 10 tahun .
CONTOH 5
MENGHITUNG TINGKAT BUNGA

• Pencarian nilai i dilakukan dengan metode trial and


error jika menggunakan scientific calculator.

Sebuah lahan kavling bernilai Rp 30.000.000 tunai


dapat dibeli dengan 12 kali angsuran bulanan
masing-masing sebesar Rp 2.758.973,49.
Berapakah tingkat bunga yang dikenakan?
Jawab:
A = Rp 2.758.973,49
PV = Rp 30.000.000
n = 12
(1  (1  i)n )
PV  A
i
(1  (1  i)12 )
Rp 30.000 .000  Rp 2.758 .973,49
i
Rp 30.000 .000 (1  (1  i)12 )

Rp 2.758 .973,49 i
(1  (1  i)12 )
10,8736 
i
Dengan metode trial and error, kita
memperoleh i = 1,55% per bulan atau 18,6%
p.a.
2. ANUITAS DI MUKA
 Pembayaran dilakukan setiap awal periode atau mulai hari
ini.
 Pembayaran pertama pada anuitas biasa (akhir periode 1)
sama dengan pembayaran kedua pada anuitas dimuka
(awal periode 2).
 Perbedaan anuitas di muka dengan anuitas biasa adalah
pembayaran pertama pada anuitas di muka diganti dengan
pembayaran terakhir pada anuitas biasa, sementara (n-1)
pembayaran lainnya adalah sama.
 Pembayaran ke-2 pada anuitas di muka = pembayaran ke-
1 anuitas biasa, pembayaran ke-3 anuitas di muka =
pembayaran ke-2 anuitas biasa, demikian seterusnya.
Anuitas Di Muka untuk Nilai Sekarang

 (1  (1  i) n 1 ) 
PVDUE   1 A
 i 
dengan:
PV = present value atau nilai di awal periode
atau nilai sekarang
i = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode
A = anuitas atau pembayaran per periode
Contoh 1
Hitunglah nilai sekarang dari Rp 1.000.000 yang diterima
setiap bulan selama 5 kali mulai hari ini jika tingkat bunga
yang relevan adalah 18% p.a. atau 1,5% per bulan.
Jawab:
1 2 3 4 5

Hari ini 1 bulan lagi 2 bulan lagi 3 bulan lagi 4 bulan lagi

Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1
juta juta juta juta juta

PV ?

 (1  (1  i)  n 1 ) 
PV    1 A
 i 
 (1  (1  0,015) 51 ) 
PV    1 Rp 1.000.000
 0,015 
PV  Rp 4.854.380
Contoh 2
Kontraktor meminjam Rp 10.000.000 dengan bunga 12%
p.a. Jika pinjaman harus dilunasi dalam 24 kali cicilan
bulanan mulai hari ini, berapa besar cicilan?
PV Rp 10 .000 .000
A 
 1  (1  i) n 1    1  (1  0 ,01) 23  
   1    1
 i    0 ,01  
A  Rp 466 .073 ,98
Contoh 3

Seorang investor properti mendapatkan keuntungan


sebesar Rp 200.000.000 sekaligus per unit rumah
yang laku. Dia memutuskan untuk mengambil
keuntungannya tsb sebesar Rp 6.000.000 setiap 3
bulan mulai hari ini dan menyimpan sisanya dalam
deposito 3 bulanan dengan bunga sebesar 6% p.a.
Dalam berapa tahun depositonya akan habis?
Jawab:
Karena uang pensiun pertama sebesar Rp 6.000.000 akan langsung diambil
dari Rp 200.000.000 maka PV = Rp 194.000.000 dengan i = 1,5% per 3
bulan, A = Rp 6.000.000

 PV  i 
log 1  
 A 
n
log (1  i )
 Rp 194.000.000  0,015 
log 1  
 Rp 6.000.000 
n
log (1  0,015)
log 0,515
n
log 1,015
n  44,570 periode atau 44,570  3  11,14tahun
Contoh 4
Sebuah kavling perumahan mempunyai harga tunai Rp
30.000.000, bisa dibeli dengan 12 kali angsuran bulanan
masing-masing sebesar Rp 2.758.973 dimulai pada hari
pembelian. Berapa tingkat bunga yang dikenakan?

Jawab :
Karena pembayaran pertama adalah pada tanggal transaksi
jual beli maka soal tersebut dapat disederhanakan menjadi
utang Rp 27.241.027 (Rp 30.000.000 – Rp 2.758.973)
dibayar dengan 11 kali cicilan bulanan sebesar Rp
2.758.973 mulai bulan depan.
Sehingga mencari i pada kasus ini sama seperti
mencari i pada kasus anuitas biasa
(1  (1  i )  n )
PV  A
i
(1  (1  i ) 11 )
Rp 27.241.027  Rp 2.758.973
i
Rp 27.241.027 (1  (1  i ) 11 )

Rp 2.758.973 i
(1  (1  i ) 11 )
9,8736 
i

Dengan trial and error, diperoleh i = 1,85% per bulan


atau 22,2% p.a.
Anuitas Di Muka untuk Nilai Akan
Datang

 (1  i) n  1) 
FVDUE    A(1  i)
 i 

dengan
FV = future value atau nilai di akhir periode ke-n
atau nilai akan datang
i = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode
A = anuitas atau pembayaran per periode
Contoh 1
Hitunglah nilai akan datang (pada akhir tahun ke-5)
dari tabungan Rp 1.000.000 yang disetorkan setiap
tahun selama 5 kali mulai hari ini jika tingkat bunga
10% p.a. diperhitungkan tahunan.
Jawab: 1 2 3 4 5

1 Januari 1 Januari 1 Januari 1 Januari 31 Desember


Hari ini
2011 2012 2013 2014 2014

Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1
juta juta juta juta juta FV ?

 (1  0,1) 5  1) 
FVDUE   Rp 1.000.000 (1  0,1)
 0,1 
FVDUE  (6,1051)  Rp 1.000.000 1,1
FVDUE  Rp 6.715.610
Contoh 2
Seseorang ingin membangun rumah dengan RAB Rp
500.000.000 pada saat ia pensiun nanti, tepatnya 20
tahun lagi. Untuk tujuan itu, dia akan menyisihkan
gajinya setiap bulan untuk ditabung mulai hari ini
karena hari ini adalah hari gajian selama 20 tahun ke
depan. Berapa besar tabungan bulanan yang harus ia
lakukan jika tingkat bunga 9% p.a.?
Jawab:
FV
A
 (1  i) n  1  
 (1  i) 
 i  
Rp 500 .000 .000
A
 (1  0 ,0075 ) 240  1  
 (1,0075 ) 
 0 ,0075  
A  Rp 743 .056 ,85
Contoh 3
Seorang pemborong berencana untuk
investasi pada suatu rumah sewa sebesar Rp
1.000.000 setiap bulan untuk bisa
mendapatkan uang sebesar Rp 20.000.000.
Jika tingkat bunga yang bisa didapatnya
adalah 6% p.a., berapa lama waktu yang
diperlukan?
Jawab:
 FV  i 
log 1  
 A(1  i ) 
n
log (1  i )
 Rp 200.000.000  0,005 
log 1  
 Rp 1.000.000 (1  0,005) 
n
log (1  0,005)
n  19,02 bulan  19 bulan
Contoh 4
Delapan kali setoran masing-masing Rp 350.000 mulai hari ini
menjadi Rp 3.342.500 pada akhir bulan ke-8. Berapa tingkat
bunga per periode?

FV  (1  i) n  1) 
  (1  i)
A  i 
Rp 3 .342 .500  (1  i) 8  1) 
  (1  i)
Rp 350 .000  i 
 (1  i) 8  1) 
9,55   (1  i)
 i 
Dengan trial and error, kita akan mendapatkan i = 3,92%
3. ANUITAS DI TUNDA
 Dalam anuitas biasa, periode pertama angsuran
adalah satu periode lagi atau di akhir setiap periode
 Dalam anuitas di muka, periode pertama angsuran
adalah mulai hari ini atau di awal periode,
sehingga periode keduanya adalah satu periode
lagi. Karenanya, angsuran kedua dalam anuitas di
muka adalah persis angsuran pertama dalam
anuitas biasa
 Dalam anuitas ditunda, periode pertama angsuran
adalah bukan satu periode lagi, bukan di akhir
periode, dan juga tidak di awal periode atau hari
ini; tetapi setelah beberapa periode berlalu
Persamaan / Rumus
Persamaan anuitas ditunda adalah
gabungan dari persamaan nilai sekarang
anuitas biasa dan persamaan nilai sekarang
untuk nilai tunggal.
Pertama, kita mencari PV pada periode m-
1.
Selanjutnya, kita mendiskontokan nilai ini
untuk memperoleh PV pada t = 0.
 1  (1  i)  n 
 A
 i 
PV   
(1  i) m -1
dengan:
PV = present value atau nilai sekarang untuk
anuitas ditunda
i = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode pembayaran
m = jumlah periode penundaan
A = anuitas atau pembayaran per periode
Contoh 1
Hitunglah nilai sekarang dari aliran kas sebesar Rp
1.000.000 setiap tahun selama 4 kali yang dimulai 5 tahun
lagi jika i = 10% p.a.
 1  (1  i)  n 
 A
Jawab:  i 
PV 
m = 5 (1  i) m 1
i = 10% = 0,1  1  (1  0,1)  4 
 Rp 1.000.000
n = 4 0,1
PV   
A = Rp 1.000.000 (1,1) 4
PV  Rp 2.165.060,75
Contoh 2
Berapa nilai sekarang dari contoh di atas jika
pembayaran pertama adalah di awal tahun ke-
5?
Jawab:
 1  (1  i)  n 1 
  1A
 i 
PV 
(1  i) m 1
 1  (1,1) 3 
  1Rp 1.000.000
 0,1 
PV 
(1,1) 4
PV  Rp 2.381.566,83
Perpetuity

Adalah anuitas yg berlangsung sampai periode


waktu tak terhingga.
Cirinya: bersifat tak terhingga dan jumlahnya
tetap.
Formula rumus:
PV (perpetuity) = A/i
Dimana:
A : pembayaran
i : suku bunga atau tingkat diskonto
Ctt : A dan i harus sama periode waktunya.
Jika A setiap tahunan, maka i juga suku
bunga per tahun.
Sebagai penabung setia sebuah bank,
Anda keluar sebagai pemenang hadiah
undian dan dapat memilih salah satu
hadiah berikut :
1. Menerima uang sejumlah Rp 50.000.000
sekali saja pada hari ini
2. Menerima Rp 1.000.000 setiap 3 bulan
seumur hidup mulai 3 bulan lagi
Pilihan mana yang akan dipilih?
ANUITAS TAK TERHINGGA
(PERPETUAL ANNUITY)
A
PV 
Contoh :
i
Pertanyaan di atas dapat dijawab dengan membandingkan
nilai sekarang dari kedua alternatif. Jika tingkat bunga
relevan adalah 12% p.a., nilai sekarang dari Rp 1.000.000
setiap 3 bulan seumur hidup mulai 3 bulan lagi adalah:

Rp 1.000 .000 Rp 1.000 .000


PV    Rp 33.333 .333,33
 12%  3%
 
 4 

Jadi, hadiah yang harus dipilih adalah hadiah Rp


50.000.000 sekali saja pada hari ini karena nilai
sekarangnya lebih besar dengan asumsi j4 = 12%.
1i
A
1  (a1n i)  n

RUMUS ANUITAS
1. A = an + bn
2. A = a1 (1 + i)n
1 iM
3. A  Matau
. A
an 1  ( 1  i)  n
A = Anuitas
an = angsuran periode ke-n
a1 = Angsuran periode ke-1
bn = bunga periode ke- n
(1 + i)ni = faktor bunga1 majemuk
1  ( 1  i)  n an
atau faktor bunga anuitas
1i
A
1  (a1n i)  n

RUMUS ANGSURAN
1. an = ak (1 + i) n – k

2. an = A - bn
A = Anuitas
an = angsuran periode ke-n
bn = bunga periode ke-n
ak = angsuran periode ke-k
1i
A
1  (a1n i)  n

RUMUS BUNGA
1. bn = i. Mn

2. bn = A – an

A = Anuitas
an = angsuran periode ke-n
bn = bunga periode ke-n
i = suku bunga
Mn = modal awal periode ke-n
1i
A
1  (a1n i)  n

RUMUS SISA ANGSURAN


1.S  b m  1
n
i
2. Sn = Mn - an

Sn = Sisa angsuran periode ke-n


bm+1 = bunga periode ke-(m+1)
i = suku bunga
Mn = modal awal periode ke-n
an = angsuran periode ke-n
Contoh 1 :
Tentukanlah besar anuitas dari tabel pelunasan
berikut:

Pinjaman Anuitas = ? Sisa


Thn awal pinjaman
Ke- Bunga 2% Angsuran

1 1.000.000 20.000 6.355 993.645


2 993.645 19.872,9 6.482,1 987.162,9
Jawab :

A = an + bn
A = a1 + b1
= 6.355 + (2% x 1.000.000)
= 6.355 + 20.000
= Rp 26.355,00
Contoh soal 2:
Seorang pengusaha properti meminjam uang yang
akan dibayar secara anuitas bulanan dengan suku
bunga majemuk 5% sebulan selama 10 bulan. Jika
besar angsuran pertama yang dibayarkan Rp
1.590.091,50. tentukanlah
a. besar angsuran ke-5
b. besar anuitas
c. besar bunga ke-5
d. sisa angsuran ke-4
Jawab :
Dik. i = 5%
a1 = RP 1.590.091,5 n = 10

a. besar angsuran ke-5


an = ak ( 1+ i)n-k
a5 = a1 ( 1+ i)5-1
a5 = 1.590.091,50 ( 1+ 0.05)4
= 1.590.091,50 x 1,21550625
= 1.932.766,16
b. besar anuitas
A = a1 (1+i)n
A = 1.590.091,50 (1,05)10
= 2.590.091,50
c. besar bunga ke-5

bn = A – an
b5 = A – a5
= 2.590.091,50– 1.932.766,16
= 657.325,34
d. sisa angsuran ke-4

b m 1
Sn 
i
b5
S4 
i
657.325,34
S4 
0.05
= 14.987.236,55
Contoh soal :

Buatlah tabel rencana angsuran anuitas dari


Modal Rp 20.000.000 dengan suku bunga 5% dan
masa pelunasan 10 bulan
Jawab :
1 iM
A= atau
AM . A
an 1  ( 1  i)  n
20.000.000 x 0,05
1  1,05
10

1000000
1  0,61391325
1000000
0.38608675

= 2.590.091.50
Pinjaman A = 2,590,091.50
Bl Sisa
Ke   Bunga 5% Angsuran Pinjaman
1 20,000,000.00 1,000,000.00 1590091.50 18409908.50
2 18,409,908.50 920,495.43 1669596.074 16740312.43
3 16,740,312.43 837,015.62 1753075.878 14987236.55
4 14,987,236.55 749,361.83 1840729.672 13146506.88
5 13,146,506.88 657,325.34 1932766.155 11213740.72
6 11,213,740.72 560,687.04 2029404.463 9184336.26
7 9,184,336.26 459,216.81 2130874.686 7053461.57
8 7,053,461.57 352,673.08 2237418.421 4816043.15
9 4,816,043.15 240,802.16 2349289.342 2466753.81
10 2,466,753.81 123,337.69 2466753.809 0.00
Latihan

Suatu properti memiliki keuntungan relatif stabil tiap


akhir tahunnya sebesar Rp 5.000.000,00. Umur
rencana bangunan yaitu 50 tahun dengan bunga yang
ada saat ini sebesar 5,X% per tahun.
a. Tentukan nilai yang akan datang keuntungan
properti tsb
b. Jika diketahui harga jual properti saat ini Rp. 300
jt, berapa nilai sekarang aset properti tsb di
akhir umur rencana
X : angka NIM terakhir mhs
Latihan dikirimkan max 1 jam setelah perkuliahan ini
Ke email : mujirifai@staff.uns.ac.id
Format : MS. Word
TUGAS

Diketahui suatu perusahaan konstruksi memiliki modal


Rp 10.000.000.000,- yang merupakan pinjaman ke salah
satu bank swasta. Besarnya suku bunga yang ditentukan
bank utk pinjaman tsb sebesar 5,X% dengan masa
pelunasan yang disepakati yaitu selama 24 bulan.
Tentukanlah :
a. Besar anuitas
b. tabel rencana angsuran

X : angka NIM terakhir mhs


Tugas dikumpulkan Jum’at, 20 Maret 2020 max. Pukul 14.25 wib.
Dikirim ke email : mujirifai@staff.uns.ac.id
Format tugas : MS Word
Terima kasih......
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai