Anda di halaman 1dari 9

Logika Deduksi –- Induksi

Induksi
Dalam Pola Berpikir Ilmiah
Dosen Pengampu : apt. Prof. Umi Athiyah, MS.
Nama Mahasiswa : Agus Pratiwi
NIM : 052024153008
Peminatan : Sistem Penghantaran Obat

Program Studi Ilmu Farmasi


Program Magister – Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
Outline
Teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan

Pendekatan Deduksi – Induksi pada karya


tulis ilmiah
Aplikasi logika deduktif-induktif
dalam penelitian
Penutup
Teori Kebenaran meliputi :

Teori  Koherensi ada hubungan dengan gagasan sebelumnya


 Korespondensi  yang diungkapkan sesuai dengan
Kebenaran fakta (ide-ide, kesan)
 Positivistik cara pandang memahami dunia
Ilmu berdasarkan sains
 Pragmatik  menguji kebenaran (konsekuensi)
Pengetahua  Esensialisme berdasarkan nilai-nilai kebudayaan
 Konstruktivisme menciptakan makna dari
n pelajaran/pengalaman
 Religiusisme  kebenaran bersumber dari Tuhan
melalui wahyu
Penelitian Kuantitatif (DEDUKTIF)

Kumpulan teori
(Secara umum)

Menghasilkan suatu konsep

Merumuskan hipotesis
(Khusus)
Penelitian Kuantitatif (INDUKTIF)

Hasil dan
Merumuskan Menguji pembahasan
Hipotesis Hipotesis
Penelitian Kuantitatif (INDUKTIF)

 Prothionamide nanoparticles were prepared through ionic gelation


technique. Prepared Prothionamide nanoparticles were spherical in
shape with particle size 314.37 ± 3.68 nm, which also confirmed
from the SEM analysis.
 Optimized Prothionamide nanoparticles further modified to dry
powder inhaler with aerodynamic particle size of 1.76µm and
Kesimpulan signified its suitability in effective delivery for pulmonary
administration.
 In-vitro release study signifies the release occurred due to
combination of erosion and diffusion mechanism and followed
Korsmeyer-Peppas kinetic model.
 Particle sizes were changed in narrow range during storage time
but it did not create any significant effect on the release of PTH
from Chitosan nanoparticles.
 Prepared DPI maintained Prothionamide concentration above MIC for
more than 12h after single dose administration and also can
improve the effectiveness of the treatment by increasing.
 PTH concentration in the lungs tissue with reduced dose.
Aplikasi logika deduktif-induktif dalam penelitian

 Penelitian pada jurnal ini menerapkan teori kebenaran koherensi


dan pragmatis
 Pada teori koherensi disebutkan bahwa adanya hubungan dengan
Te o r i gagasan atau penelitian sebelumnya. Dimana penelitian ini juga
mengacu dari hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa
Koherensi Prothionamide (PTH) memiliki keterbatasan pada jumlah dan
absorspsi pemeberian sebagai terapi lini kedua antituberculosis.
Kemudian diketahui bahwa untuk mengatasi hal tersebut, salah satu
teknologi yang diterapkan yakni pengembangan sistem penghantaran
nanopartikel dengan bahan aktif kitosan. Bahan aktif ini juga
diketahui dapat meningkatan stabilitas sediaan, sustained release,
Te o r i memberikan pemuatan obat yang lebih tinggi, serta pencapaian obat
Pragmatik pada target yang baik.
 Penelitian ini juga menerapkan teori kebenaran pragmatik, yang
artinya suatu teori untuk menguji kebenaran secara emppiris yang
disertai dengan fakta-fakta untuk mendukung pernyatan dari hasil
penelitian sebelumnya. Dalam jurnal ini, dijelaskan pada bagian
result dan discussion.
Daftar
Adib, Muhammad. (2010). Filsafat Ilmu, ontologi, Epistemologi, Aksiologi & Logika Ilmu

Pustaka Pengetahuan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Debnath SK, Saisivam S, Debanth M, Omri A (2018) Development and evaluation of


Chitosan nanoparticles based dry powder inhalation formulations of Prothionamide. PLoS
ONE 13(1): e0190976
...S

Y
e

O
e

Uyou
...

A N K
TH

Anda mungkin juga menyukai