dlm kebidanan melewati sawar plasenta secara defusi • Plasenta dan sawar otak keduanya mempunyai ketentuan yg sama terhadap lipid • Konsentrasi yg tinggi melekul-melekul berjalan ke konsentrasi yg lebih rendah untuk mencapai suatu keseimbangan • Farmakologi perinatal ada 3 komponen penting : ibu, plasenta dan foetus • Hanya ada beberapa obat (heparin, insulin, protamin) yg digunakan parturien yg tidak menembus plasenta • Kebanyakan obat-obatan yg digunakan wanita hamil akan mempengaruhi foetus • Pemberian obat pada ibu dpt memepengaruhi foetus melalui 2 jalan : efek langsung pada foetus dan secara tidak langsung dgn mempengaruhi sirkulasi uteroplasenta • Konsentrasi obat dlm plasma ibu tergantung dari tempat pemberian obat dan jumlah yg diberikan • Pada anestesi lokal, konsentrasi plasma ibu dari yg paling rendah dpt dicapai melalui rute: intravena > paracervikal > caudal epidural > lumbal > epidural > intramuskuler > subarahcnoid. • Sekali obat mencapai sirkulasi maternal, plasma konsentrasi maternal akan tergantung: a. Volume ditribusi dan eleminasi b. Perubahan sistem kardiovaskuler akibat kehamilan . • Peningkatan volume plasma : selama kehamilan meningkatnya volume distribusi terutama obat-obat yg larut dlm lemak, pada wanita tidak hamil konsentrasi minimal dan maksimal obat-obatan lebih tinggi dp kehamilan 10 – 40 minggu • Peningkatan volumme darah dan curah jantung akan meningkatkan UPBF, tranfer obat melalui plasenta berkurang bila obat disuntikan IV pd ibu disaat kontraksi uterus karena saat kontraksi sirkulasi plasenta terhenti. • Konsentrasi obat bebas, dalam arteri uterinna yg mencapai plasenta tergantung dari beberapa faktor penting: - penambahan epineprin - metabolisme dan eliminasi obat pada ibu - protein binding maternal - pH dan pKa Penambahan epineprin dpt mengurangi konsentrasi puncak pd plasenta ibu untuk lidokain dan mevikain, tetapi tidak jelas efeknya untuk bupivakain dan etidokain. • Metabolisme dan Elemiasi obat pada ibu: obat gol ester seperti: 2-chloroprokain, succynil cholin dan trimetaphan dirusak oleh chlinesterase, waktu paruh obat-obatan dlm plasma ibu sangat pendek, sebagai akibat sedikit obat yg dpt mencapai foetus • Sebaliknya nor-meperidin suatu metabolik dr meperidin menjadi dua kali toksisitasnya, metabolik ini akan mencapai foetus Protein biding pada ibu: • Mungkin penting untuk tranfer plasenta • Obat anestesi lokal spt bupivakain dan etidokain mempunyai protein biding plasma yg lebih tinggi dp lidokain dan mepivakain...lebih sedikit tinggi menembus plasenta dan konsentrtasi dlm foetus lebih sedikit. • ph ibu dan pKa obat Obat-obatan dgn pKa yg mendekati pH jaringantubuh akan dipertahankan dlm jumlah besar dlm bentuk non ion dlm darah ibu Tranfer obat melalui Plasenta • Tergantung pada beberapa faktor: - area of transfer and diffusionn distance - berat melekul obat dan konfigurasi spasial obat - pKa - protein binding dan lipid solubility - interaksi obat - metabolesme obat _ • Tranfer obat melalui plasenta dpt dilihat dari persamaan difusi di bawah ini: Q/t = KA (Cm - cf) ................... D
• Q/t = kecepatan difusi
• K = konstanta difusi • A = total area flasenta • Cm = konsentrasi obat bebas pada maternal • Cf = konsentrasi obat bebas pada foetal • D = ketebalan membran plasenta Tranfer area dan diffusion distenec • Keceoatan tranfer obat akan tergantung dari daerah tranfer • Bagian maternal plasenta terdiri dari 180-320 arteria spiralia • Unit fungsional plasenta adalah plasenton yg dipasok oleh satu arteri spiralis • Penurunan perfusi plasenta akan menurunkan aliran darah pada placenton dan akan mempengaruhi tranfer obat Berat melekul obat dan konfigurasi spatial obat • Obat antara 100-500 Dalton (Da) akan bebas menembus plasenta • Obat diatas 500 Da sulit menembus plasenta akan .di atas 1000 Da tidak akan menembus plasenta • Kebanyakan obat-obat yg digunakan pada parturien akan menembus plasenta karena mempunyai bm rendah, kecuali insulin, heparin, protamin tidak menembus plasenta. pka • Hanya obat yg bebrbentuk non- ion gyg dpt menembus plasenta, obat yg pKa nya mendekati pH ibu 7,4 akan mampu menembus plasenta dgn jumlah besar. • Protein binding dan lipid solubiting • Obat yg diikat protein plasma sangat sulit mwenembus plasenta • Obat-obat seperti bupivekain yg mempunai kapasitas protein binding yg tinggi konsentrasi obat dlm plasenta (misl dosis besar akanada dlm bentuk yg tidak terikat oleh protein dan akan menembus plasenta dlm jumlah besar • Obat yg solubility memudahkan tranfer obat melalui plasenta, obat yg kelarutan dlm lemak tinggi spt barbiturat dpt mencapai foitus. Interaksi Obat • Obat yg berbeda bekerja dgn afinitas yg berbeda unuk tempat plasma protein binding atau tisssu binding. • Diazepam pengikatan oleh proteinnya tinggi. • Diazepam IV setelah pemberian obat anestesi lokal akan bersaing dgn protein binding dan meningkatkan konsentrasi obat lokal yg bebas. • Pemberian obat yg bermacam-macam padawaktu yg sama pd ibu dpt mempengaruhi tranfer plasenta berpengaruh pd foitus. Metabolisme Obat • Plasenta dpt membuat dan mengekresi enzym khusus yang merusak prednison yg diberikan pada ibu, kerna prednison tidak menembus plasenta. • Foetus : Aptake, distribusi, metabolisme dan eleminasi obat akan berperanan dlm konsentrasi obat pad foetus dan efeknya pd foetus Beberapa faktor akan menentukan konsentrasi obat bebas dlm arterialumbilikalis. Uptake • Uptik obat oleh foetus tergantung dari protein binding, lipid solubility dan pKa • Protein total pada foetus lebih sedikit dibandingkan dgn ibu • pH foetal penting untuk menentukan bentuk ion dan non ion obat • Normal pH foetus bervariasi antara 7,32-7,38 • pH ibu 7,38 – 7,42