Anda di halaman 1dari 19

KOGNITIVISME

DAN PENDIDIKAN
Disusun Oleh:

Endang Trisnawati
Munyati
Sitti Tati Alawiyah
Neneng Rahmawati
Angga Tasmita
Kognitivisme dan Pendidikan

Pengertian Tokoh Teori


Kognitivisme kognitivisme

Penerapan Teori
Kognitivisme dan Proses Kognitivisme Dalam
Pernerimaan Informasi Proses Belajar
Pengertian Kognitivisme
Cognitive

Cognition knowing

perolehan
penataan,
Mengetahui
penggunaan
pengetahuan
Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang
melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri
manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif
dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu
perubahan dalam bentuk pengetahuan,
pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai
sikap yang bersifat relatif dan berbekas
Ciri-Ciri Aliran Kognitivisme
1. Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia
2. Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian
3. Mementingkan peranan kognitif
4. Mementingkan kondisi waktu sekarang
5. Mementingkan pembentukan struktur kognitif
Kognitivisme dan Proses Pernerimaan
Informasi
Dalam bukunya Robert M. Gagne disebutkan
bahwa :

“A very special kind of intellectual skill, of particular


in probelem solving, is called a cognitive strategy.
In term of modern learning theory, a cognitive
strategy is a control process. An internal process
by means of which thinking.”
Pemrosesan informasi Robert M. Gagne
1. Fase Motivasi
2. Fase Pengenalan
3. Fase Perolehan
4. Fase Retensi
5. Fase Pemanggilan
6. Fase Generalisasi
7. Fase Penampilan
8. Fase Umpan Balik
Receptor Sensory register

Teori Belajar
Robert M.
Response Gagne Short-term
generator memory

Long-term
memory
Tokoh Teori kognitivisme

Max Wetheimer

Jean Piaget

Jerome Bruner

David Ausubel
Max Wetheimer
Ciri- Ciri Teori Gestalt

1. Kemampuan Dasar
2. Insight ditentukan oleh pengalaman masa lalu
3. Insightful learning hanya mungkin ada apabila situasi
belajar diatur dan dikondisikan
4. Insight biasanya didahului oleh proses mencari dan
mencoba-coba.
5. Insight yang telah diperoleh dapat digunakan untuk
menghadapi situasi lain.
Jean Piaget
Tahapan Proses Belajar

Skema/Skemata

Asimilasi

Akomodasi

Equilibrasi
Jean Piaget
Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif
Tahap Operasional
Formal 12 < Tahun

Tahap Operasional
Konkrit 6-12 Tahun

Tahap Pre-
Operasional 2-6 Tahun

Tahap Sensori
Motor 0-2 Tahun
Tahap sensori-motor Tahap pre-operasional
(0-2 tahun) (2-6tahun)
kemampuan berbahasa anak
mulai berkembang, mulai
Kemampuan kognitif anak mengetahui perbedaan antara
masih sangat terbatas objek

Tahap
Perkembangan
Kognitif

Tahap operasional formal Tahap operasional konkret


(12 tahun ke atas) (6-12 tahun)

pola pikir anak sudah pikiran anak terbatas pada


sistematik dan meliputi proses objek yang ia jumpai dari
yang kompleks. pengalaman langsung.
Jerome Bruner
Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam
dunia pendidikan adalah kurikulum spiral dimana
materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai
dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi,
tetapi disesuaikan dengan tingkat perkembangan
kognitif mereka
Jerome Bruner
Tahapan Perkembangan Kognitif

Enaktif Ikonik Simbolik


siswa mempunyai
siswa melihat gagasan-gagasan
usaha/ kegiatan
dunia dengan abstrak yang
untuk
melalui gambar- banyak
mengenali dan dipengaruhi oleh
gambar dan
memahami bahasa dan logika
visualaisasi
lingkungan dan penggunaan
verbal.
symbol
David Ausubel
Menurut Ausebel siswa akan belajar
dengan baik jika isi pelajarannya
didefinisikan dan kemudian
dipresentasikan dengan baik dan tepat
kepada siswa (Advanced Organizer),
David Ausubel
Manfaat Advanced organizer
1. Menyediakan suatu kerangka konseptual untuk
materi yang akan dipelajari.

2. Berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan


antara yang sedang dipelajari dan yang akan
dipelajari.

3. Dapat membantu siswa untuk memahami bahan


belajar secara lebih mudah
Penerapan Teori Kognitivisme Dalam Proses Belajar
1. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses
berfikirnya.
2. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar
dengan baik terutama jika mendengarkan benda-benda kongrit
3. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan
4. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi
5. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran
disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu
6. Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar
mneghafal
7. Adanya perbedaan individual pada diri siswa pelu diperhatikan
karena factor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa
Kesimpulan
Dalam teori kognitif guru harus memahami
bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang
mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra-
sekolah dan awal sekolah dasar belajar
menggunakan benda-benda konkret,
keaktifansiswa sangat dipentingkan, guru
menyusun materi dengan menggunakanpola
atau logika tertentu dari sederhana kekompleks,
guru menciptakan pembelajaran yang
bermakna, memperhatian perbedaan individual
siswa untuk mencapai keberhasilan siswa

Anda mungkin juga menyukai