SAKIT Haidina Ali,SST, M.Kes Alie_7@ymail.com SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN Sinergi UPAYA KES MASYARAKAT ( UKM ) & UPAYA KES PERORANGAN ( UKP )
PUBLIC – PRIVATE MIX
Swasta / Pem Swasta Pem UKBM •Puskesmas • Puskesmas • Praktek 2 Nakes , Klinik • Pos2 Kes Strata 1 • Apotik , Lab ,T. Obat , Optik •Dr Kel dll •SJKN • Praktek Nakes spes • DinKes Kab/Kota • RS C & B ~ RS Khusus Strata 2 Apotik , Lab ,Optik , • UPT T.Obat • Balai 2 Kes , dll . • Praktek Nakes Spes • DinKes Prov Konsultan • Depkes Strata 3 • RS B & A ~ RS Khusus • Apotek , Lab , Optik , Toko • Institut2 Kes Obat • Pst 2 Unggulan Nas • Dll . Tugas a. melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan; b. melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan Rumah Sakit. Fungsi a. pelayanan medis; b. pelayanan penunjang medis dan non medis; c. pelayanan dan asuhan keperawatan; d. pelayanan rujukan; e. pendidikan dan pelatihan; f. penelitian dan pengembangan; g. pelayanan administrasi umum dan keuangan. Klasifikasi Rumah Sakit • Kepemilikan • Jenis pelayanan • Akreditasi • Pengelolaan sistem keuangan A. Kepemilikan 1. RS milik Pemerintah : 2. RS milik Militer 3. RS milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 4. RS swasta milik Yayasan Keagamaan dan Kemanusiaan 5. RS swasta milik Dokter 6. RS swasta milik Perusahaan RS milik Pemerintah • Pemerintah Pusat Misal : RSCM, RSPJ, dll • Pemerintah Daerah Provinsi misal : RS Sutomo, RS Margono, dll Kabupaten/Kota misal : RS Kartini, dll RS milik Militer • Tentara misal : RSPAD Gatot Subroto, RSPAL • Kepolisian misal : RS Bhayangkara RS milik BUMN • Pertamina • Aneka tambang • Pelni • Perusahaan Perkebunan B. Jenis Pelayanan • RS Umum memberi pelayanan terhadap semua jenis penyakit RSU milik pemerintah dibagi dalam 4 tipe/kelas (A,B,C,D) • RS Khusus Misal : RSIA, RSJ, RSK TIPE/KELAS RUMAH SAKIT • KELAS D – adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar • KELAS C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialitik dasar yang meliputi spesialis : – penyakit dalam, – kesehatan anak, – kebidanan dan kandungan – bedah. • KELAS B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan sub spesialistik terbatas. – Penyakit dalam, – Kesehatan anak, – Kebidanan dan penyakit kandungan, – Bedah, – Anesthesi, – THT – Kulit dan Kelamin, – Radiologi, – Pathologi klinik, – Psikiatri, – Neurologi, – Mata, – Bedah Digestif/Ortopedi – Kardiologi • KELAS A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan sub spesialistik luas. – Penyakit dalam, – Kebidanan dan penyakit kandungan, – Bedah, – Kesehatan anak, – Telinga, hidung dan tenggorokan, – Mata, – Syaraf, – Jiwa, – Kulit dan kelamin, – Jantung, – Paru, – Radiologi, – Anesthesi, – Rehabilitasi medis, – Patologi klinis, – Patologi anatomi. – dll C. Akreditasi • Pengertian : merupakan pengakuan/legalisasi penerimaan dan kepercayaan yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional dalam hal pemenuhan standar pelayanan, sehingga rumah sakit tersebut dapat dinilai kemampuannya dalam mengupayakan peningkatan mutu pelayanan. • Bidang yang diakreditasi : 1. Administrasi dan manajemen 2. Pelayanan medis 3. Pelayanan gawat darurat 4. Pelayanan keperawatan 5. Rekam medis 6. Kamar operasi 7. Perawatan perinatal risiko tinggi 8. Pelayanan radiologi 9. Pelayanan laboratorium 10. Pengendalian infeksi di rumah sakit 11. Pelayanan sterilisasi 12. Keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana • Keputusan akreditasi : 1. Tidak akreditasi; belum memenuhi standar 2. Akreditasi bersyarat; minimal 5, berlaku 1 tahun 3. Akreditasi penuh; memenuhi standar, berlaku 3 tahun 4. Akreditasi istimewa; 3 periode berturut−turut D. Status hukum • Institusi Birokrasi (unit pelaksana teknis) • Korporasi (BUMN): perusahaan jawatan/perjan, di mana seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah dan merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan atas saham-saham, perusahaan umum (perum) di mana seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham perseroan terbatas (persero) di mana modalnya terbagi dalam saham-saham dengan kepemilikan paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh negara.