Kesehatan Kerja;
Spesialisasi dari ilmu Kesehatan/Kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar
pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik,
mental dan sosial dengan usaha-usaha preventif
dan kuratif terhadap penyakit/gangguan kes.
yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingk.
Kerja, serta terhadap penyakit umum.
PENGERTIAN
Keselamatan Kerja; ad. Upaya yang dilakukan
untuk mengkondisikan tempat kerja agar tidak
terjadi kecelakaan ataupun penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan, peralatan, tempat kerja
dan lingkungan kerja
Jadi Keselamatan Kerja ad.
keselamatan yang bertalian dengan mesin,
alat kerja, landasan tempat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, dan
lingkungan kerja serta cara-cara
melakukan pekerjaan
PENGERTIAN
Kecelakaan Kerja; ad. Suatu kejadian yang
tidak diduga dan tidak dikehendaki dari
semula yang mengacaukan proses dari aktivitas
yang telah ditentukan dan dapat
mengakibatkan kerugian baik korban jiwa
maupun harta benda
PENGERTIAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
Suatu keilmuan yang multidisiplin yang
menerapkan upaya pemeliharaan dan
peningkatan kondisi lingkungan kerja,
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
serta melindungi tenaga kerja terhadap resiko
bahaya dalam melakukan pekerjaan serta
mencegah terjadinya kerugian akibat KAK,
PAK, kebakaran, peledakan atau pencemaran
lingkungan kerja
TUJUAN
DASAR HUKUM :
KEPMENAKER NOMOR : KEP-51/MEN.1999
tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja.
NAB KEBISINGAN
Waktu Pemajanan/hari Intensitas kebisingan
(dB A)
8 jam 85
4 jam 88
2 jam 91
1 jam 94
30 menit 97
15 menit 100
28,12 detik 115
0,88 detik 130
Tidak boleh 140
GANGGUAN AKIBAT KEBISINGAN
Gangguan akibat kebisingan pada manusia
dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
A. Pengaruh pada alat/indera pendengaran
(Auditory Effect) :
1. Truma akustik; yaitu gangguan
pendengaran yang disebabkan oleh
pemaparan tunggal (single exposure) dari
intensitas kebisingan yang sangat tinggi dan
terjadi secara tiba-tiba. Bising ini dapat
menyebabkan robeknya membrane timpani.
2. Kenaikan ambang dengar sementara
(temporary Thresholt shift); Gangguaan
pendengaran hanya bersifat sementara dan
masih dapat pulih kembali bila paparan
dihentikan. (Contoh : Pegawai baru di
tempat kerja yang bising)
3. Kenaikan ambang pendengaran yang
menetap (Permanent Thresholt Shift);
Gangguan pendengaran karena adanya
akumulasi sisa ketulian dalam jangka waktu
yang panjang.
B. Pengaruh bukan pada indera pendengaran
(Non Auditory Effect)
1. Gangguan perasaan, menjadi mudah
tersinggung dan marah (annoyance). Faktor
yang mempengaruhi annoyance adalah :
• Karakteristik kebisingan (intensitas dan
frekwensi)
• Sikap individu terhadap penerimaaan
bising
• Kepekaan individu terhadap bising
• Konsentrasi individu
2. Gangguan pembicaraan (Speech
interverence); yaitu gangguan untuk
menangkap pembicaraan orang lain
(gangguan komunikasi)
3. Gangguan tidur (Sleep interverence)
a. Intensitas suara 33 – 38 dB; kadang
menimbulkan keluhan gangguan tidur
b. Intensitas suara 40 dB; kemungkinan
terbangun pada waktu tidur adalah 5 %
c. Intensitas 70 dB; kemungkinan terbangun
akan meningkat menjadi 30 %
d. Intensitas 100 dB; akan menjadi 100 %
4. Gangguan lainnya pada kesehatan :
–Meningkatkan ketegangan pada otot
–Kenaikan tekanan darah
–Penyempitan pembuluh darah
–Debaran jantung meningkat (bersifat
sementara)
–Gangguan keseimbangan (pada
intensitas < 130 dB)
PENGENDALIAN KEBISINGAN
Diredam
Dihalangi Proteksi
(dikurangi)
PENGENDALIAN KEBISINGAN