Anda di halaman 1dari 7

11 IPA 2

RANGGA ALVIN PRATAMA KD 3.3(JALAN CEPAT)

JALAN CEPAT
II.TEKNIK JALAN
I.PENGERTIAN
CEPAT

III.KARAKTERISTIK IV.TAHAPAN JALAN


JALAN CEPAT CEPAT

V.PERATURAN JALAN
VI.NOMOR JALAN CEPAT
CEPAT
I.PENGERTIAN

• Jalan cepat adalah bergerak kedepan tanpa hubungan terputus dengan tanah. Setiap
melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan
tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus
dan lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.
II.TEKNIK JALAN CEPAT

1. Start
• Startnya menggunakan start berdiri
2.Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai bawah bergantung lemas,
karena ayunan paha ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut menjadi lurus
3. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan.
4. Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan 5.
5.Finish
III.KARAKTERISTIK JALAN CEPAT

• Angkat paha kaki ayun ke depan lutut.


• Tungkai bawah bergantung rileks sambil mengayun paha ke depan.
• Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut menjadi lurus.
• Saat mendaratkan kaki ke tanah terlebih dahulu harus tumit kaki.
• Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki tumpu lepas dari tanah ganti dengan kaki ayun.
• Posisi badan saat melangkah dengan posisi kepala, punggung, dada, pinggang, hingga tungkai bawah sedikit condong
ke depan.
• Sikut dilipat 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan.
• Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan dan lengan kanan bersamaan dengan
kaki kaki kiri jalan cepat.
IV.TAHAPAN JALAN CEPAT

• Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada
saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan
menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul.
• Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki
depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan
berada di atas kaki penopang.
• Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki.
Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan vertikal dan paralel di samping badan.
• Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat grativasi badan
mengambil alih kaki tumpu.
V.PERATURAN JALAN CEPAT

1. Pada waktu melangkah, salah satu kaki harus selalu tetap kontak dengan tanah.
2. Diskualifikasi (larangan melanjutkan perlombaan), disebabkan oleh:
• Gagal / tidak memenuhi definisi jalan cepat pada waktu perlombaan.
• Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan berlangsung.
• Pada saat lomba jalan cepat yang dilaksanakan di track (lintasan) peserta terkena
diskualifikasi harus meninggalkan lintasan. Jika perlombaan jalan cepat dilaksanakan di
jalan raya peserta yang kena diskualifikasi harus mencopot nomor di dadanya dan segera
keluar meninggalkan perlombaan
VI.NOMOR JALAN CEPAT

• Jalan cepat merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Dalam jalan cepat, terdapat
beberapa nomor yang diperlombakan baik untuk kategori putra dan kategori putri.
Nomor-nomor dalam jalan cepat adalah 5km, 10 km, 20 km, 30 km, dan 50 km. Namun
untuk perlombaan resmi, nomor jalan cepat untuk putra adalah 20 km, 30 km, dan 40 km.
Sedangkan untuk putri adalah 10 km dan 20 km.

Anda mungkin juga menyukai