Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI KOMPUTER

BENEDICTHA CLARISSA
GARA
(031200017)

RUMPUT LAUT
1.Klasifikasi Rumput Laut

Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga, masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan
seaweed. Tanaman ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman
sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jenis rumput laut sangat
beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang.
Rumput laut biasanya hidup di dasar samudera yang dapat tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya
tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Warna
inilah yang menggolongkan jenis rumput laut. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis
ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau
ganggang coklat (phaeophyceae). Gambar 1.Rumput Laut

• JENIS JENIS RUMPUT LAUT


Jenis rumput laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis penting yaitu
Rumput Laut Merah (Rhodophyceae)
Rumput Laut Coklat (Phaeophyceae)
 
Rhodophyceae atau ganggang merah yang mengandung agar-agar dan karagenan. Ganggang merah memiliki
sekitar 2500 spesies dan sebagian besar hidup di laut, sisanya hidup di air tawar (Guhardja 1981). Warna
merah rumput laut disebabkan oleh klorofil, karoten, dan biliprotein. Kelas ganggang merah dibagi menjadi
tujuh genus yaitu Gracilaria sp., Gelidium sp., Gigartina sp., Chondrus sp., Eucheuma sp., Hypnea sp., dan
Furcellaria sp..
Jenis rumput laut yang tergolong rumput laut coklat (Phaeophyceae) merupakan penghasil agar-agar serta
Eucheuma sp yang merupakan penghasil karaginan.
2 Manfaat Rumput Laut
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rumput laut adalah bahan pangan
berkhasiat, berikut beberapa manfaat diantaranya:Anti kanker,anti oksidan,mencegah
kardiovaskular,Makanan Diet.

3.Teknik Budidaya Rumput Laut


 Metode Budidaya rumput laut
Budidaya rumput laut termasuk program prioritas pemerintah Indonesia dalam bidang kelautan dan perikanan. Indonesia
merupakan produsen rumput laut nomor satu dunia pada saat ini. Hasil produksi rumput laut nasional mencapai 11 juta ton pada
tahun 2016. Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi rumput laut naik menjadi 13,4 juta ton pada tahun 2017.
Metode budidaya rumput laut yang umum dilakukan saat ini, yaitu metode permukaan rakit, metode permukaan tali bentang, dan
metode lepas dasar.

 Pemilihan Bibit
Bibit yang digunakan berasal dari budidaya sendiri yakni rumput laut yang telah berumur 20 hari dengan berat
kurang lebih 100 g, dari sisa budidaya sebelumnya atau dari pembudidaya lain dalam satu daerah. Bibit yang
digunakan untuk rakit ukuran 10 x 7 m sebanyak kurang lebih 350 kg. Sesuai dengan pendapat Atmadja
(1996) yaitu bibit rumput laut yang digunakan dapat diambil dari tanaman hasil budidaya sebelumnya ataupun
dari tempat lain.
Proses Penanaman
Proses pengikatan rumput laut di lokasi studi lapang dilakukan di darat, tepatnya di gardu kecil di pinggir pantai
yang memang disediakan untuk para pekerja, kemudian tali ris diikatkan ke rakit dengan jarak kurang lebih 14
cm satu sama lainnya. (Langkah berikutnya setelah tali ris diikatkan, rakit di tarik ke lokasi budidaya yakni
sekitar 200 meter dari pantai hingga 1 mil laut. Rakit dapat ditarik menggunakan perahu motor apabila
diletakkan di kedalaman lebih dari 2 meter dan apabila kurang dari 2 meter cukup ditarik dengan dua orang.
Langkah terakhir yakni mengikatkan tali pengikat rakit ke jangkar ataupun pasak yang ditancapkan di dasar
perairan.

Pemeliharaan
Memelihara rumput laut berarti mengawasi terus menerus konstruksi budidaya dan tanamannya. Pemeliharaan
dilakukan pada saat ombak besar maupun saat laut tenang.
Kerusakan patok, jangkar, tali ris, dan tali ris utama yang disebabkan oleh ombak yang besar, atau daya
tahannya menurun harus segera diperbaiki. Bila ditunda akan berakibat makin banyak yang hilang sehingga
kerugian yang lebih besar tidak bisa dihindari.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan apabila berat rumput laut telah mencapai berat tertentu, yakni sekitar empat kali
berat awal atau sudah mencapai masa budidaya 40 hari dengan tingkat pertumbuhan 2-3% setiap harinya
(Aslan, 2003).
Pemanenan rumput laut di lokasi studi lapang dilakukan apabila berat rumput laut telah mencapai empat
kali dari berat bibit awal yang ditanam. Untuk jenis Kappaphycus alvarezii yang telah mencapai berat
kurang lebih 500 gram dilakukan pemanenan. Masa pemanenan tidak sesuai dengan pendapat Aslan (2003)
yakni 40 hari. Biasanya dari awal penanaman bibit sampai pemanenan di lokasi studi lapang hanya
membutuhkan waktu sekitar 30 hari.

Gambar 2.Pemaneman Rumput laut


Hambatan budidaya Rumput Laut
Budidaya rumput laut di lokasi studi lapang memiliki hambatan yakni kurangnya kesadaran petani akan kejelekan penggunaan garam yang
dapat mengakibatkan menurunkan kualitas rumput laut. Belum adanya metode yang tepat untuk pengeringan rumput laut, sehingga petani
kesulitan mengeringkan rumput laut pada waktu musim penghujan.
Masalah lain yakni penyakit yang menyerang rumput laut bernama ice-ice yang menyebabkan tanaman tampak memutih. Penyakit lainnya
yang selalu menyerang rumput laut yakni white spot. Sesuai dengan pendapat (Anggadiredja, 2006) bahwa penyakit white spot ditandai
dengan perubahan thallus dari coklat kekuningan menjadi putih kemudian menyebar dan akhirnya seluruh bagian tanaman membusuk dan
rontok dari tali gantung. Rumput laut
yang terserang ice-ice dapat dilihat Atmadja (1996) bahwa budidaya rumput laut yang baik memiliki laju pertumbuhan rumput laut minimal
3% tiap harinya

Gambar 3. Rumput Laut yang terserang ice-ice


4.Hasil Olahan Rumput Laut

Kombu dan Wakame


Nori  Sejenis ganggang laut yang dikeringkan. Kombu adalah bahan dasar membuat kaldu pada
Nori dibuat dari rumput laut yang dihaluskan. bubur rumput laut ini kemudian masakan Jepang. Setelah direbus kuahnya untuk kaldu dan kombunya digunakan untuk isi
dihamparkan dengan ketebalan yang sangat tipis. Proses selanjutnya dikeringkan soup, salad atau tumisan. Sedangkan wakame, bentuknya hampir menyerupai kombu,
sehingga bentuknya lembaran menyerupai kertas. Nori banyak digunakan pada masakan biasanya digunakan untuk campuran salad, isi soup atau campuran mie. jangan merebus
Jepang, mulai dari pembungkus sushi, udang gulung atau rollade goreng. Pilih nori yang wakame lebih dari satu menit untuk mendapatkan citarasa yang maksimal
lentur, kering dan warnanya hitam mengkilat.

Agar-agar
Manisan Rumput Laut  Proses membuat agar-agar sangat panjang. Tahap pertama pemilihan jenis rumput
 Diperoleh dari rumput laut segar, kemudian dicuci, direbus dan diolah dengan laut yang akan digunakan, yaitu jenis gracilaria sp atau gelidium sp. Slanjutnya
larutan gula sebagai pengawetnya. Citarasanya menyegarkan dan teksturnya proses pemecahan dinding sel, pemasakan(ekstrasi) sampai pada pengeringan.
kenyal juga renyah, sangat cocok untuk campuran es, pudding dan aneka Dipasaran banyak dijumpai agar-agar dalam aneka bentuk, baik yang batangan
dessert maupun serbuk. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai