Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 1

MATA KULIAH
ILMU DASAR KEPERAWATAN 1
DOSEN PEMBIMBING
Ns. SILVIA,S,Kep,M.biomed
Anggota Kelompok
FIDI SANDIKA IKHLAS
FRENGKI
NURHAMIDAH
ENGGIA FALOK
TASYA YOHANA
MISSI DEA PUTRI
ANGGELINA
SYAPITRI FERONIKA
PUTRI HANUM HAFIYAH DEFA
TRI MULIA NINGSIH
SUCI MAULINA SYAFRI
BELLA
Definisi Biomekanika

Biomekanika merupakan salah satu dari


empat bidang penelitian informasi
ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan
fisik manusia yang mencakup kekuatan atau
daya fisik manusia ketika bekerja dan
mempelajari bagaimana cara kerja serta
peralatan harus dirancang agar sesuai
dengan kemampuan fisik manusia ketika
melakukan aktivitas tersebut.
Konsep Dasar Biomekanika
Biomekanika merupakan salah satu disiplin
ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-
macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip
mekanika dan menganalisis suatu gerakan.
Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan
sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin
ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisologi, dan
fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari
ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar suatu
disiplin ilmu yang disebut biomekanika.
Ruang lingkup Biomekanika meliputi
developmental biomechanics, biomechanics of
exercise, rehabilitation mechanics, equipment
design dan sport biomechanics (biomekanika
olahraga).

1. Developmental biomechanics, yaitu


biomekanika yang secara khusus mempelajari
perubahan pola-pola gerak selama hidup dan
orang-orang cacat. Misalnya: analisis yang
dilakukan terhadap orang-orang yang menderita
celebral palsy.
2. Biomechanics of exercise, yaitu biomekanika
yang mempelajari usaha-usaha untuk
meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari
latihan dan mengurangi kemungkinan terjadinya
cedera.

3. Rehabilitation mechanics, yaitu biomekanika


yang mempelajari pola gerak orang-orang yang
mengalami cedera.
4. Equipment design, yaitu biomekanika yang
mempelajari desain peralatan yang digunakan
dalam olahraga. Misalnya: desain raket tenis,
bulutangkis, sepatu atletik, bola, pakaian, sepeda
balap, peralatan golf, dan lain-lain.

5. Sports Biomechanics (Biomekanika


Olahraga), yaitu ilmu biomekanika yang
digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak
atlet ketika menampilkan cabang 4 olahraga.
Misalnya dengan cara, Analisis Teknik,
Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi
Program Latihan.
MEKANIKA TUBUH
Mekanika tubuh (Body Mechanic) adalah usaha
untuk mengkordinasi sistem musculos keletal
dan saraf, sehingga individu dapat bergerak,
mengangkat,membungkuk, berdiri, duduk,
berbaring dan melakukan aktivitas sehari-
haridengan sempurna.
Prinsip mekanika tubuh
Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya.Hal ini
mempengaruhi tingkatkesehatan mereka. Mekanika tubuh
yang benar diperlukan untuk mendukungtingkat kesehatan
dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga
keselamatanklien.

Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk


menghibur pasienyaitu dengan meningkatkan kenyamanan
dan kerjasama.Dalam hal ini, perawatmenggunakan berbagai
kelompok otot untuk setiap aktivitas
keperawatan,memberikan obat, mengangkat, dan
memindahkan klien dan menggerakanobjek
kesegarisan tubuh (body alignment )
kesegarisan tubuh (body alignment ) atau
postur merupakan istilah yang samadan
mengacu pada posisi sendi, tendon,
ligament, dan otot selama
berbaring.Kesegarisan tubuh yang benar
mengurangi ketegangan pada
strukturmuskusloskeletal, mempertahankan
tonus (ketegangan) otot secara kuat
danmenunjang keseimbangan.
faktor yang mempengaruhi kesegarisan tubuh:
1. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapatmenimbulkan keadaan
yang tidak optimal,terdapat organ atau bagian tubuh
yang mengalami kelelahan atau kelemahansehingga
dapat memengaruhi pembentukan postur tubuh.

2. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang
digunakan dalammembantu proses keseimbangan
organ, otot, tendon, ligament, danpersendian. Apabila
status nutrisi kurang, kebutuhan enegi pada
organtersebut juga akan berkurang, sehingga dapat
mengganggu proseskeseimbangan
3. Emosi
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga
keseimbangantubuh. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses
koordinasi pada otot,ligament, sendi, dan tulang.

4. Faktor sosial

5. Gaya hidup (life style)
Perilaku gaya hidup seseorang dapat membuat seseorang
menjadi lebih baikatau sebaliknya menjadi lebih buruk.
Seseorang yang mempunyai gaya hidupyang tidak sehat
misalnya selalu menggunakan alat bantu dalam
melakukankegiatan sehari-hari, dapat mengalami
ketergantungan sehingga postur tubuhtidak berkembang
dengan baik.
6. Perilaku dan nilai-nilai 
Adanya perubahan perilaku dan ilai seseorang da
pat memengaruhi posturtubuh. Sebagai contoh,
perilaku dalam membuang sampah di
sembarangtempat dapat mempengaruhi proses
pembentukan postur tubuh orang lainyang
berupaya untuk selalu bersih dari sampah.
PENGATURAN POSISI

1. Posisi FowlerPosisi
Fowler adalah posisi dengan tubuh setengah
duduk atau duduk.

Tujuan :
 Mempertahankan kenyamanan
Memfasilitasi fungsi pernapasan 

Alat dan bahan :


Penopang / bantal
Prosedur kerja :

1. Cuci tangan
2. Lakukan persiapan seperti di sebut di atas
3. Tinggikan kepala tempat tidur 45-60
4. Topangkan kepala di atas tempat tidur atau bantal kecil
5. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tidakdapat
mengontrolnya secara sadar atau tidak dapat menggunakan tangandan lengan
6. Tempatkan bantal tipis di punggung bawah
7. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.
8. Tempatkan bantal kecil atau gulungan di bawah pergelangan kaki.
9. Tempatkan papan kaki di dasar telapak kaki pasien.
10. Turunkan tempat tidur.
11. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan
titik potensitekanan.
12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
13. Catat prosedur termasuk : posisi yang di tetapkan, kondisi
kulit, gerakansendi, kemampuan pasien membantu bergerak, dan kenyamanan
pasien.
2. Posisi Sim
Pada posisi ini pasien berbaring miring baik ke
kanan atau ke kiri.

Tujuan :
 Memberikan kenyamanan.
 Melakukan huknah.
Memberikan obat per anus (supositoria).
Melakukan pemeriksaan daerah anus. 

Alat dan bahan :


Bantal
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan.
2. Lakukan persiapan seperti diuraikan di atas.
3. Tempatkan kepala datar di tempat tidur.
4. Tempatkan pasien dalam posisi telentang.
5. Posisikan pasien dalam posisi miring yang sebagian pada abdomen.
6. Tempatkan bantal kecil di bawah kepala.
7. Tempatkan bantal di bawah lengan atas yang difleksikan, yangmenyokong
lengan setinggi bahu. Sokong lengan lain di atas tempat tidur.
8. Tempatkan bantal di bawah tungkai atas yang difleksikan, yangmenyokong
tungkai setinggi panggul.
9. Tempatkan bantal pasien parallel dengan permukaan plantar kaki.
10. Turunkan tempat tidur.
11. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik
potensitekanan.
12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
13. Catat prosedur termasuk : posisi yang di tetapkan, kondisi
kulit, gerakansendi, kemampuan pasien membantu bergerak, dan kenyamanan
pasien
3. Posisi Trendelenburg
Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur
dengan bagian kepala lebihrendah dari bagian
kaki.

Tujuan :
Melancarkan peredaran darah ke otak. 

Alat dan bahan :


 Bantal.
 Tempat tidur khusus.
Balok penopang kaki tempat tidur (opsional)
Prosedur Kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.


2. Cuci tangan.
3. Pasien dalam keadaan berbaring telentang.
4. Tempatkan bantal di antara kepala dan ujung tempat
tidur pasien.
5. Tempatkan bantal di bawah lipatan lutut.
6. Tempatkan balok penopang di bagian kaki
tempat tidur.
7. Atau atur tempat tidur khusus dengan meninggikan
bagian kaki pasien.
8. Cuci tangan.
 4. Posisi Dorsal Recumbent
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang
dengan kedua lututfleksi di atas tempat tidur.

Tujuan:
 Perawatan daerah genitalia.
 Pemeriksaan genetalia.
 Posisi pada proses persalinan. 

Alat dan bahan :


 Bantal
 Tempat tidur khusus
 Selimut
Prosedur Kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.


2. Cuci tangan
3. Pasien dalam keadaan berbaring (telentang)
4. Pakaian bawah dibuka.
5. Tekuk lutut dan direnggangkan.
6. Pasang selimut untuk menutupi area genitalia.
7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
5. Posisi Litotomi
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang
denganmengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen.

Tujuan :
 Pemeriksaan alat genitalia.
Proses persalinan.
Pemasangan alat kontrasepsi. 

Alat dan bahan :


Bantal
Tempat tidur khusus.
Selimut/ kain penutup
Prosedur Kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.


2. Cuci tangan.
3. Pasien dalam keadaan berbaring (telentang).
4. Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen.
5. Tungkai bawah membentuk sudut 90 terhadap
paha.
6. Letakkan bagian lutut/ kaki pada penyangga
kaki di tempat tidur khususuntuk posisi litotomi.
7. Pasang selimut
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
6. Posisi Genu Pektoral
Pada posisi genu pectoral, pasien menungging
dengan kedua kaki ditekukdan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur.

Tujuan :
Pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid

Alat dan bahan :


Tempat tidur
Selimut
Prosedur kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.


2. Cuci tangan.
3. Minta pasien untuk mengambil
posisimenungging dengan kedua kaki ditekuk
dan dada menempel pada matras tempat tidur.
4. Pasan selimut untuk menutupi daerah perineal
pasien.
5. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
TRAKSI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau
alat lain untuk menanganikerusakan atau gangguan
pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah
untukmenangani fraktur, dislokasim atau spasme otot
dalam usaha memperbaikideformitas dan
mempercepat penyembuhan.

Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang


diaplikasikan pada bagian tubuh,tungkai, pelvis atau
tulang belakang dan menarik tahanan yang
diaplikasikanpada arah yang berlawanan disebut
dengan counter traksi.
Kita dapat menggunakan traksi :
1. untuk mendorong tulang fraktur kedalam
tempat memulai
2.Untuk menjaga mereka
immobile sedang hingga mereka bersatu
3. untuk melakukan kedua hal tersebut,
satunya ikuti dengan yang lain. Untuk
mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita
harus menemukan jalan untukmendapatkan
tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk
beberapaminggu jika diperlukan.
Klasifikasi traksi di dasari pada penahan
tubuh yang di capai:

1. Traksi Manual. 
2. Traksi Skeletal.
3. Traksi kulit.

Anda mungkin juga menyukai