Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN

“KELELAHAN MATA DARI BERBAGAI REFERENSI JURNAL”

NAMA: TASYA YOHANA ( 2014201072 )

PRODI : KEPERAWATAN

KELAS: 3B

MATA KULIAH : KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KERJA


DALAM KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU : Ns. Cory Febrina,S.Kep,M.Kes

UNIVERSITAS FORT DE KOCK


2021/2022
Duration of gadget usage affects eye fatigue in students aged 16-18 years

Durasi Penggunaan Gadget mempengaruhi

Kelelahan Mata pada Siswa Usia 16-18 tahun

Intisari:

Mahasiswa harus mengetahui faktor-faktor yang berhubungan denganpenglihatan keluhan


seperti jenis kelamin dan lama penggunaan gadget dalam sehari. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh lama penggunaan gadget terhadap kelelahan mata. Untuk mengetahui
pengaruh lama penggunaan gadget terhadap penggunaan mata uji chi-Square. Hasil penelitian ini
sebanyak 58 responden lama menggunakan gadget dan kelelahan, 22 responden menggunakan gadget
<2 jam, 3 responden menggunakan gadget 2-3 jam, 5 responden menggunakan gadget >3-4 jam, 4
responden menggunakan gadget untuk >4- 6 jam, 23 responden menggunakan gadget >6-8 jam, dan 1
responden menggunakan gadget >8 jam. kemudian.

Responden yang lama menggunakan gadget dan tidak kelelahan menggunakan mata 107
responden, 43 responden menggunakan gadget < 2 jam, 30 responden menggunakan gadget 2-3 jam,
20 responden menggunakan gadget > 3-4 jam, 3 responden gadget selama > 4 -6 jam, 9 responden
menggunakan gadget >6-8 jam, dan 2 responden menggunakan gadget >8 jam. Inovasi teknologi
dibuat dengan tujuan untuk mempermudah segala urusan manusia maka dari itu tanpa disadari
manusia juga terkena dampak dari penggunaan gadget salah satunya adalah kelelahan mata.

Kata Kunci : Penggunaan Gadget, Kelelahan Mata Latar Belakang Teknologi adalah hasil ulah
manusia inovasi dari era globalisasi.terbaru dalam era globalisasi teknologi adalah munculnya gadget.
Hampir semua kalangan dan lapisan masyarakat menggunakan gadget baik itu- anak anak, remaja,
dewasa hingga orang tua.

Ketidaksadaran orang tua terhadap anaknya adalah memperkenalkan gadget kepada mereka
sebelum waktu yang tepat dan pengenalan ini masih terlalu dini bagi mereka, karena ketika anak-anak
atau prasekolah seharusnya lebih banyak bermain game yang berhubungan dengan fisik, intelektual,
fantasi untuk digunakan untuk meningkatkan perkembangan otak dan pertumbuhan tubuhnya
(Suherman, 2012). Gadget bisa menjadi masalah terbesar di era globalisasi ini, ketika orang tua
berinisiatif untuk memberikan dan membelikan gadget kepada anaknya karena sibuk bekerja sehingga
orang tua mengetahui bahwa tanpa kehadirannya anak tidak akan kesepian di rumah. bahkan jika
orang tua mereka tidak ada di rumah.

Faktor lain yang menyebabkan anak menggunakan gadget adalah jika anak menggunakan
gadget termasuk kalangan menengah ke atas karena orang tua mampu membeli gadget, tanpa
kesadaran orang tua akan dengan senang hati membelikan gadget anaknya karena merasa dari
menengah ke atas tanpa pengamatannya. akibat yang akan ditimbulkan dari penggunaan gadget itu
sendiri (Suherman, 2012). Penggunaan gadget yang terlalu lama selain penggunaan yang pertama oleh
Health Notions, Volume 1 Issue 4 (Oktober-Desember 2017) ISSN 2580-4936 336 | Penerbit:
Jaringan Humanistik untuk Pengguna Sains dan Teknologi sehingga pengguna gadget terkesan
dipaksa untuk segera beradaptasi tentu akan berdampak pada penglihatannya, oleh American
Optometry Association disebutkan Computer Vision Syndrome (CVS), disebut biasa dengan nama
lain kelelahan mata. VDT (Vidio Display Terminal) adalah kelelahan mata yang terjadi karena
pengguna gadget terlalu lama menghadapi layar gadget. Carayon dalam Sundari (2011)
mengemukakan, dari hasil penelitian yang diperoleh jika masyarakat pengguna gadget akan
mengalami kelelahan mata, jika terlalu lama menggunakan gadget akan terjadi keluhan lain yaitu
pengguna gadget mengeluhkan kelelahan mata sebanyak 75-90%.

Keluhan yang terjadi dalam waktu singkat seperti penglihatan kabur, sakit kepala, penglihatan
ganda dan lain-lain (burung dalam firdaus 2013), pravelansi orang menggunakan gadget mengalami
kelelahan mata 70 -90% melakukanberulang aktivitasdalam mengerjakan tugas dibandingkan dengan
jika orang tidak bekerja menggunakan gadget sebesar 45%. Carayon dalam Sundari (2011)
mengemukakan, dari hasil penelitian yang diperoleh jika orang yang menggunakan gadget akan
mengalami kelelahan mata, jika terlalu lama menggunakan gadget akan terjadi keluhan lain yaitu
pengguna gadget mengeluhkan kelelahan mata 75-90%, sedangkanotot kelelahan(musculoskeletal).

Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap pendewasaan siswa agar lebih bijak lagi dalam
menggunakan gadget begitu juga disekolah yang harus membatasi siswa dalam penggunaan gadget.
Metode Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama penggunaan gadget
terhadap kelelahan mata.ini Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
observasional analitik. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menganalisis lama penggunaan gadget
terhadap kelelahan mata. Peneliti memberikan, observasi dan dokumentasi pada responden tanpa
mengintervensi atau memberikan pengobatan kepada responden. Berdasarkan penelitian waktu,
penelitian ini menggunakan cross sectional karena variabel bebas penggunaan gadget dan variabel
pengawasan (dependen) yaitu kelelahan mata diperiksa pada waktu yang bersamaan.

Factors Associated with Complaints Eye Fatigue


in Office Workers at PT. X Jakarta Pusat Clinical Laboratory in 2019

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Pekerja Kantor Di
PT.

Kelelahan mata adalah tekanan intensif pada fungsi mata seperti akomodasi otot mata dalam
bekerja yang memerlukan pengamatan cermat, atau retina akibat ketidakakuratan kontras.Kelelahan
mata dapat menyebabkan gangguan fisik seperti sakit kepala, penglihatan ganda, silau di malam hari,
mata merah dan berbagai masalah penglihatan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata.Sampel penelitian adalah
pekerja di bagian TQA, Keuangan dan SDM yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Variabel
terikat yang diteliti adalah keluhan kelelahan mata dan variabel bebas adalah tingkat pencahayaan,
durasi monitor, umur, jarak pandang dan lama pelayanan.

Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara intensitas pencahayaan, lama
penggunaan monitor, dan jarak monitor dengan keluhan kelelahan mata.Dengan komputer, pekerjaan
dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.Namun penggunaan komputer juga berpengaruh pada
kesehatan.Komputer merupakan salah satu alat kerja yang digunakan untuk membantu pekerja dalam
mengolah data dan menyimpan data, komputer ini juga berdampak pada pengguna seperti keluhan
kelelahan mata dan kelainan refraksi mata.Otot mata sendiri terdiri dari tiga sel otot, yaitu otot luar
yang mengatur pergerakan bola mata, otot siliaris yang berfungsi memfokuskan lensa mata dan otot
iris yang mengatur cahaya yang masuk ke mata.Keluhan kelelahan mata merupakan gejala yang
sering ditemukan akibat interaksi mata yang terus menerus dengan penggunaan komputer.Penggunaan
komputer yang dilakukan dalam waktu lama akan membuat mata lelah dan kering karena mata terus
digunakan untuk melihat layar monitor.Eighty 360 Wibowo, R. dan Veronika, E. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Pekerja Kantor Di PT.Manajer Layanan
Profesional dari Asosiasi Optometrik Australia menyatakan bahwa keluhan kelelahan mata, masalah
penglihatan, dan kesehatan yang buruk memburuk selama kita terus bekerja berjam-jam dan
bergantung pada komputer.

Di Indonesia, keluhan kelelahan mata merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan
karena interaksi mata yang terus menerus dengan penggunaan komputer.Dampak dari keluhan
kelelahan mata dapat menyebabkan gangguan fisik seperti sakit kepala, penglihatan ganda, silau pada
cahaya malam, mata merah, radang selaput mata, ketajaman mata berkurang dan berbagai kesehatan
mata lainnya.Dengan tidak terjadinya penyakit dan kecelakaan akibat kerja, berarti tidak ada
ketidakhadiran pekerja.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hijriani (2018) menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara keluhan kelelahan mata, durasi penggunaan komputer, jarak pandang
ke monitor, dan intensitas pencahayaan sedangkan usia tidak memiliki hubungan yang signifikan
terhadap keluhan kelelahan mata.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Septiansyah (2014) menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara keluhan kelelahan mata dengan kelainan refraksi, jarak monitor,
lama penggunaan komputer, dan tingkat pencahayaan.Penelitian serupa yang dilakukan oleh
Nourmayanti (2010) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keluhan
kelelahan mata dengan usia dan tingkat pencahayaan.Berdasarkan studi pendahuluan Dinas sebanyak
24 orang yang diwawancarai melalui kuesioner 20 orang (83%) memiliki keluhan keluhan kelelahan
mata dan 4 orang (17%) tidak memiliki keluhan keluhan kelelahan mata.Berdasarkan permasalahan
tersebut, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keluhan kelelahan
mata di kantor laboratorium klinik perusahaan PT.

Sedangkan menurut Henny (2001) kelelahan mata timbul sebagai tekanan intensif pada fungsi
mata seperti pada otot akomodasi pada pekerjaan yang memerlukan pengamatan yang cermat atau
pada retina akibat kontras yang tidak akurat.Selain itu, pencahayaan yang buruk dapat mengakibatkan
kelelahan mata dengan berkurangnya efisiensi kerja.Kelelahan mata disebabkan oleh stres yang
terjadi pada fungsi penglihatan.Stres pada otot yang berfungsi untu akomodasi dapat terjadi ketika
seseorang mencoba melihat benda-benda kecil dan jarak dekat dalam waktu yang lama.Ketegangan
otot-otot penampung (corpus ciliary) lebih besar sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan
akibatnya terjadi kelelahan mata, stress pada retina dapat terjadi jika terdapat kontras yang berlebihan
pada lapang pandang dan pengamatan yang lama. waktu.

Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera
penglihatan di tempat kerja yang membutuhkan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang
lama dan biasanya disertai dengan kondisi penglihatan yang tidak nyaman (Pheasant, 2016).Semakin
lama paparan akan berdampak pada kesehatan mata seperti mata lelah, sakit kepala, penglihatan
kabur, mata kering, mata perih, mata perih, mata Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan
Kelelahan Mata pada Pekerja Kantor di PT.

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN TELEPON


GENGGAM DENGAN KELELAHAN MATA
DI SMA NEGERI 3 KLATEN

Intisari:

Hubungan antara lama penggunaan telepon genggam dengan kelelahan mata di sma negeri 3
klaten intisari fitri suciana Latar belakang : Lama penggunaan telepon merupakan rata-rata lama
waktu dalam penggunaan perangkat keras bersifat organisatoris, dan nilai-nilai sosial dengan siapa
individu , mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu
lain.Penggunaan telepon genggam yang terlalu lama dapat mengakibatkan kelelahan mata seperti
mata merah atau mata sakit, mata lelah, saat menggunakan telepon genggam. Hal ini berarti terdapat
hubungan yang lemah antara lama penggunaan telepon genggam dengan mata di SMA Negeri 3
Klaten.Simpulan : Dapat diperoleh bahwa ada hubungan yang lemah antara lama penggunaan telepon
dengan penggunaan mata di SMA Negeri 3 Klaten.

Adanya sebuah telepon genggam dapat berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja dan
kapan saja.Pengguna telepon genggam, ponsel atau telepon seluler yang ada di dunia semakin banyak
dengan berbagai merek dan tipe.Jika dulu telepon genggam hanya digunakan untuk keperluan telepon
dan sms saja, sekarang ini sudah banyak hal yang bisa dilakukan dengan sebuah telepon genggam
seperti untuk browsing, chatting, mendengarkan musik, menonton video, membaca file PDF,
menggunakan aplikasi office dan masih banyak lagi lagi kegunaan lainnya (Juju, Dominikus & Maya
2009). Telah ada istilah teknis untuk bahaya dan pengauh telepon genggam yang disebut sebagai CVS
dan merupakan kepanjangan dari Computer Vision Syndrom.CVS merupakan akibat yang disebabkan
oleh kerusakan mata pada layar, baik layar komputer maupun telepon genggam yang bentuknya lebih
kecil. Beberapa alat ada yang menyebabkan gangguan pada mata atau pendengaran. Dari sisi
kesehatan terutama mata sangat melelahkan hingga menyebabkan urat dan sarafnya terlalu tegang.
Mata yang mengalami kelelahan bisa menjadi berwarna merah, mengeluarkan air mata dan terasa
gatal (kompas.com).Menurut Maryamah (2011), menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara durasi penggunaan komputer dengan kelelahan mata.Membaca tulisan dengan
ukuran huruf yang kecil seperti di layar komputer atau televisi, termasuk telepon genggam yang sudah
sangat akrab dengan anak-anak, pada zaman modern ini membuat mata menjadi lebih sering
berakomodasi. Penggunaan dalam waktu yang berlebihan dan ketidakpedulian dalam penggunaan
telepon genggam yang dapat mengganggu kesehatan mata. Dari 12 siswa yang diwawancarai, 10
siswa mengatakan jika penggunaan telepon genggam dalam waktu lebih dari dua jam dalam sehari
dengan menggunakan mata menjadi perih, mengamati, mata terlihat merah, mata terasa lelah, mata
terasa kering dan mata terasa gatal.Berdasarkan fenomena yang terjadi tentang hubungan lama
penggunaan telepon dengan kelelahan mata pada siswa XI IPA di SMA Negeri 3 Klaten perlu
dilakukan.Kriteria inklusi :

(a) Siswa kelas XI SMA Negeri 3 Klaten dan masih aktif;

(b) Siswa yang memiliki dan menggunakan telepon genggam;

(c) Subyek menjadi responden.

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner untuk mengukur lama penggunaan
telepon dan kelelahan mata dengan skala likert, kelelahan mata terdiri dari 12 pertanyaan yang
diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Maryamah (2011), faktor-faktor yang berhubungan
dengan keluhan kelelahan mata pada pengguna komputer. Analisa data yang digunakan analisa
univariat dan bivariate dengan Pearson Product Moment. Deviasi Lama penggunaan telepon genggam
1,5 6 4.184 1.0028 Sedangkan pada tabel 3 menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 3
Klaten penggunaan telepon genggam antara 1,5 - 6 jam dan ratarata lama penggunaan telepon
genggam antara 4.184± 1.0028 jam. Deviasi rhitung Pvalue Lama penggunaan telepon genggam
4,184 1.0028 0, 368 0,023 Kelelahan mata 22,74 2.554 analisis Berdasarkan Pearson Product Moment
nilai pvalue = 0,023. Arah korelasi positif yang berarti bahwa semakin tinggi penggunaan telepon
genggam maka angka kelelahan mata di SMA Negeri 3 Klaten semakin tinggi. Angga signifikan
antara lama penggunaan telepon genggam dengan kelelahan mata memperoleh hasil 0,023 (p<0,05).
Hal ini berarti H diterima yaitu ada hubungan antara lama penggunaan telepon genggam dengan
kelelahan mata di SMA Negeri 3 Klaten.Nilai r = 0,368 menunjukkan bahwa kekuatan hubungan
lama penggunaan telepon dengan kelelahan mata adalah karena lemah terletak di antara (0,20 -
0,399). Dengan rata-rata nilai lama penggunaan telepon genggam 4.184 jam..

ANALISIS FAKTOR PENCAHAYAAN BERHUBUNGAN


DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DIRUMAH
SAKIT : SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA SISTEMATIS

Intisari:

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kelelahan pada perawat rumah sakit yaitu
pencahayaan.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pencahayaan yang berhubungan dengan
kelelahan kerja pada perawat rumah sakit.Metode yang digunakan adalah tinjauan sistematis terhadap
literatur yang hasil penelitiannya membahas pencahayaan yang berhubungan dengan kelelahan kerja
pada perawat di rumah sakit yang publikasikan di jurnal internasional, jurnal lokal Berdasarkan
seleksi literatur yang didapatkan 11 literatur membahas berhubungan dengan kelelahan kerja pada
perawat rumah sakit.

Terdapat hubungan yang signifikan antara pencahayaan siang hari dengan kelelahan kerja
pada perawat rumah sakit.Faktor lingkungan kerja juga dapat menyebabkan kelelahan pada perawat
rumah sakit. Faktor lingkungan kerja yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi tempat
kerja seseorang.Faktor lingkungan kerja terdiri dari faktor lingkungan kerja fisik dan faktor
lingkungan kerja non fisik.Faktor lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kelelahan kerja yaitu
faktor lingkungan kerja seperti pencahayaan, iklim kerja, dan lain-lain.Pencahayaan yang tidak baik
atau di bawah standar merupakan salah satu penyebab kelelahan kerja pada perawat.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kelelahan pada perawat memiliki dampak yang
signifikan pada keselamatan kesehatan kerja perawat, kinerja pekerjaan, stres, absensi, kelelahan,
serta kepuasaan kerja.Berdasarkan survei yang dilakukan di Eropa dan Kanada, perawat yang bekerja
dengan shift yang panjang, dilaporkan menghasilkan kualitas pelayanan yang buruk dan keselamatan
pasien.Perawat bekerja dengan shift lebih dari 8 jam dalam 2-3 kali sering membuat kesalahan klinik
dan hasil perawatan yang buruk untuk pasien, termasuk penelitian penelitian yang meninggal [7]
Penelitian yang dilakukan sebelumnya yang telah dilakukan menunjukkan faktor-faktor yang
menyebabkan kelelahan kerja di perawat yaitu faktor individu, faktor gaya hidup, faktor pekerjaan,
serta faktor psikososial namun faktor lingkungan kerja fisik masih minim melakukan penelitian di
rumah sakit. Sedangkan, dalam pekerjaan sehari-hari, perawat memiliki faktor kelelahan yang berasal
dari faktor lingkungan fisik tempat perawat bekerja.
Unit analisis dari literatur berupa hasil penelitian mengenai faktor pencahayaan yang
berhubungan dengan kelelahan kerja pada perawat di rumah sakit yang dipublikasikan di jurnal
internasional, jurnal lokal.Sampel dari penelitian ini yaitu seluruh literatur yang lolos seleksi dengan
demikian penelitian ini menggunakan total sampel. Pembahasan yang terilhami dengan kelelahan
kerja pada perawat di rumah sakit.

Intervensi Keperawatan Komplementer Terhadap Kelelahan Mata

Kelelahan mata di Indonesia merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan,akibat
interaksi mata secara terus menerus di depan monitor. Mata lelah (Astenopia) merupakan gejala yang
dirasakan pada mata akibat penggunakan gadget dengan intensitas yang berlebihan selama berjam–
jam akan beresiko menyebabkan masalah mata lelah. Kelelahan mata ini berhubungan dengan otot-
otot mata salah satunya otot siliaris (Erin, 2012). Mata umumnya lebih sering digunakan untuk
melihat semua bentuk tiga dimensi. Gadget yang menggunakan layar dua dimensi,sehingga mata kita
dipaksa untuk dapat mengerti bahwa objek pada layar monitor tampilan yang sesungguhnya berupa
objek tiga dimensi dengan teknik-teknik tertentu(Santoso, 2009).

Mata lelah ini disebabkan oleh berbagai faktor baik dari eksternal maupun internal.Faktor
eksternal seperti radiasi gadget, cahaya dari monitor, intensitas waktu penggunaan gadget yang
menyebabkan kondisi mata lelah, sedangkan faktor internal yaitu usia serta Kelainan refraksi (Ilyas,
2008). Gadget yang digunakan saat mengerjakan menyelesaikan pekerjaan, menonton video,
membaca dalam intensitas waktu lebih dari 2 (dua) jam,dapat menimbulkan kondisi kelelahan pada
otot-otot mata. Otot - otot mata yang membuat akomodasi akan bekerja ekstra dan kelamaan otot –
otot mata menjadi kontraksi (Gondhowiharjo, 2009).
Mengurangi gejala mata lelah dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penggunaan tetes
mata sebagai terapi farmakologi danpenggunaan screen monitor, serta eyes exercises sebagi terapi
non-farmakologi. Eyes exercises merupakan teknik pelatihan otototot mata untuk merileksaskan mata
dan mencegah beberapa masalah pada mata (Noto, Uta dan DeSouza, 2013). Berdasarkan
jurnal“Computer Vision Syndrom and It’s Manaagement Through Ayurved anadYoga” olehDr.
Shweta, Pradip dan Dr. Sandip (2015) mengatakan bahwa dengan melatihmata bisa dijadikan terapi
untuk membantu mengurangi gejala akibat berada lama didepan monitor, selain itu juga melatih mata
untuk meningkatkan ketajaman mata,reflek akomodasi dan konsentrasi.
Efektivitas Senam Mata untuk Mengurangi Tingkat Kelelahan Mata pada Pekerja Rambut
Palsu

jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan ketegangan pada otot mata,
sehingga dapat menyebabkan kelelahan mata.Upaya untuk mencegah kelelahan mata yaitu dengan
melakukan gerakan senam mata untuk meningkatkan kemampuan saraf dan otot mata.Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis perbedaan nilai rerata kelelahan mata antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol terhadap penurunan tingkat kelelahan mata pada pekerja rambut palsu.Subjek
penelitian berjumlah 17 orang pada kelompok perlakuan yang diberikan senam mata dan 17 orang
pada kelompok kontrol tanpa diberikan senam mata.Tingkat kelelahan mata diukur menggunakan
kuesioner kelelahan mata yang terdiri atas 10 pertanyaan tentang gejala kelelahan mata.Disimpulkan
bahwa senam mata dapat mengurangi tingkat kelelahan mata pada pekerja rambut palsu.

Tenaga kerja seringkali mengalami gangguan kesehatan dan bahkan mengalami kecelakaan
saat kerja akibat pengaruh lingkungan kerja yang tidak ergonomis (Susanti, 2017) Data dari
International Labour Organization (ILO, 2013) mencatat sekitar 1,2 juta pekerja di dunia meninggal
disebabkan oleh penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan saat kerja.Salah satu permasalahan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dapat menjadi pemicu kecelakaan kerja adalah
kelelahan.Kelelahan disebabkan karena seseorang bekerja dengan beban kerja dan lingkungan kerja
yang seringkali menyebabkan menurunnya efisiensi dan ketahanan tubuh (Maharja, 2015).Word
Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa kelelahan merupakan penyebab kematian nomor dua
setelah penyakit jantung yang dialami oleh tenaga kerja.Penelitian yang dilakukan oleh Kementerian
Tenaga Kerja di Jepang terhadap 12 ribu perusahaan yang melibatkan sekitar 16 ribu tenaga kerja
yang dipilih secara acak, menunjukan bahwa 65% tenaga kerja mengeluh karena kelelahan fisik
akibat pekerjaannya (Juliana, dkk., 2018).

Kelelahan fisik dapat terjadi pada seluruh anggota tubuh, salah satunya pada mata.Kelelahan
mata atau astenophia adalah gejala adanya gangguan sistem penglihatan yang disebabkan oleh upaya
yang berlebihan dari fungsi mata yang berada dalam kondisi kurang sempurna untuk memperoleh
ketajaman penglihatan pada suatu objek (Ilyas dan Yulianti, 2015) Data menurut WHO tahun 2010
terdapat 285 juta orang atau 4,24% dari total populasi pekerja di dunia mengalami penurunan tajam
penglihatan atau severe low vision.Masalah kelelahan mata seringkali dijumpai pada pekerja sektor
formal maupun informal yang seringkali tidak diperhatikan oleh pemilik perusahaan atupun
pemerintah, untuk melakukan pemeliharaan kesehatan terhadap tenaga kerja.Salah satu pekerjaan di
sektor informal yang sering berpotensi mengalami kelelahan mata yaitu pekerja rambut palsu.

Pekerjaan ini memiliki objek kerja yang kecil, memiliki sifat kerja yang statis, dan dikerjakan
dalam jangka waktu yang lama.Donna Mandiri merupakan industri pengolahan rambut palsu yang
berlokasi di Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.CV.
Donna Mandiri mengontrak tujuh kamar kos untuk dijadikan tempat memproduksi rambut palsu. Oleh
karena ruang kerja terbatas, pekerja sering merasakan ketidaknyamanan saat bekerja dan diperparah
dengan suhu ruangan yang menurut pekerja terlalu panas sehingga seringkali membuat mereka tidak
fokus saat bekerja.Posisi kerja juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketidaknyamanan
saat bekerja karena lampu posisinya cukup dekat dengan kepala sehingga seringkali pekerja
merasakan panas di daerah kepala yang disertai dengan pusing, dan penglihatan yang tidak
fokus.Lama kerja pekerja rambut palsu dalam sehari yaitu 6-7 jam yang dilakukan secara monoton
dengan sikap kerja yang statis.Selain itu objek kerja yang berukuran kecil juga menjadi salah satu
faktor yang menyebabkan kelelahan mata pada pekerja rambut palsu.Berdasarkan hasil wawancara
menggunakan kuesioner

kelelahan mata diperoleh bahwa dari 10 orang subjek yang diwawancarai semuanya
mengalami kelelahan mata, dimana tujuh orang mengalami kelelahan mata berat dan tiga orang
mengalami kelelahan mata sedang.Gejala yang sering dialami yaitu mata sering berair, terasa perih,
kering, tegang, dan seringkali terlihat kabur sehingga tidak fokus ketika menyulam rambut palsu.Jika
masalah ini dibiarkan tanpa adanya upaya pencegahan maka akan berdampak terhadap penurunan
fungsi penglihatan dan bahkan dapat menyebabkan gangguan mata yang serius pada pekerja rambut
palsu.

Kelelahan mata dapat dicegah dengan melakukan senam.Senam mata adalah upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mata, mempertajam penglihatan, membuat otot mata
menjadi elastis dan kuat, serta dapat mempertajam penglihatan dengan beberapa gerakan tertentu yang
dilakukan secara rutin (Noto, dkk., 2013).Penelitian yang dilakukan oleh (Sulistiyani, dkk., 2012)
membuktikan bahwa senam mata berpengaruh untuk menurunkan kelelahan mata pada pekerja batik
tulis.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kelelahan mata antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol terhadap penurunan tingkat kelelahan mata pada pekerja rambut
palsu CV.

Perancangan Buku Panduan Interaktif


Cara Menjaga Kesehatan Mata Melalui Olahraga Senam Mata Untuk Anak Usia 6 – 12 Tahun

Perancangan Buku Panduan Interaktif Cara Menjaga Kesehatan Mata Melalui Olahraga
Senam Mata Untuk Anak Usia 6 - 12 Tahun Natalia Devara1, Cokorda Alit Artawan2, Anang Tri
Wahyudi3 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen
Petra Surabaya, Jl.Mengingat mata merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi penting
yang digunakan untuk menunjang kegiatan beraktivitas sehari-hari.Perancangan Buku Panduan
Interaktif Cara Menjaga Kesehatan Mata Melalui Olahraga Senam Mata Untuk Anak Usia 6 - 12
Tahun ini dibuat untuk mengajak anak lebih menjaga kesehatan mata mereka.Dengan metode
interaktif, diharapkan dapat menarik minat anak dalam belajar dan mempermudah anak dalam
menyerap informasi yang diberikan.Salah satu gangguan mata yang paling umum dialami orang
modern adalah mata lelah dan mata kering akibat penggunaan gadget yang terlalu sering.Hal tersebut
tentunya perlu ditindak lanjuti dengan adanya bimbingan dari orang tua untuk lebih menjaga
kesehatan mata pada anak sejak dini.
Bila anak sejak awal telah diletakan diatas rel yang benar dan didorong untuk tetap disana
hingga mereka terbiasa dengannya atau menyadari mengapa hal itu paling baik, maka kecil
kemungkinannya kelak mereka akan beralih ke rel yang salah.Ada banyak hal yang dapat dilakukan
orang tua untuk ikut menjaga kesehatan mata pada anak mereka.Selain banyak makan buah dan sayur,
serta melakukan pemeriksaan mata ke dokter hal yang dapat diajarkan orang tua kepada anak adalah
melakukan olahraga senam mata.Padahal olahraga senam mata tidak memerlukan waktu yang lama
untuk dilakukan dan dapat dilakukan seorang diri maupun bersama-sama.Surya Utama selaku
spesialis mata Eka Hospital prinsip utama mengatasi mata lelah adalah dengan beristirahat.Istirahat
dengan olahraga senam mata merupakan salah satu aktivitas yang sederhana tapi sangat bermanfaat.

Dengan melakukan senam mata membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan otot-otot pada
mata menjadi elastis.Sehingga sehabis melakukan senam mata, mata menjadi segar kembali dan
penglihatan menjadi terang.Olahraga senam mata sendiri dapat dilakukan kapanpun disaat mata mulai
terasa lelah dan pusing.Pastinya dengan membiasakan diri melakukan gerakan olahraga senam mata
dapat membantu penglihatan dan kesehatan mata secara keseluruhan.(Nurdiana, Agustus 21, 2014)
Atas permasalahan diatas dan kurangnya media yang memberikan edukasi untuk menjaga kesehatan
mata khususnya dalam bentuk buku mengundang perhatian dari peneliti untuk membuat perancangan
buku panduan interaktif yang menjaga kesehatan mata.Dan tentunya radiasi serta cahaya yang
berlebihan tidak terdapat dalam buku yang membuat membaca buku langsung jauh lebih
sehat.Sehingga buku dirasa masih efektif digunakan untuk sarana pemberian edukasi.

Rumusan Masalah Bagaimana merancang buku panduan tentang cara menjaga kesehatan
mata melalui olahraga senam mata untuk anak usia 6 - 12 tahun yang dibuat secara efektif agar
tersampaikan pada masyarakat Tujuan Perancangan Merancang buku panduan yang mampu
membimbing dalam menjaga kesehatan mata melalui olahraga senam mata pada anak usia 6 - 12
tahun.Batasan Lingkup Perancangan 1) Target Audience : Anak -Anak -Demografis : Sasaran adalah
anak usia 6-12 tahun, jenis kelamin perempuan dan laki-laki, berada ditingkat pendidikan kelas 1-6
Sekolah dasar, dengan kelas ekonomi menengah dan menengah ke atas (SES A-B) ....

-Behavioral : Anak yang banyak bertanya dan aktif beraktivitas.Masih senang bermain,membaca dan
melakukan aktivitas sesuai dengan dirinya....

-Psikografis :Terbiasa mengikuti trend disekitarnya dan memiliki rasa pengetahuan yang tinggi, Aktif
dan semangat.Anak yang belum sepenuhnya mandiri namun ingin belajar....

-Behavioral : Orang tua yang memperhatikan perkembangan anaknya namun merasa sulit untuk
membicarakan hal-hal tertentu dengan anaknya.Orang tua yang mengikuti perkembangan zaman serta
terbuka terhadap hal-hal yang baru.

Metode Analisis Data Metode analisa data yang digunakan dalam perancangan buku ini adalah
metode kualitatif dimana metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan
penelitian kualitatif, dan hasilnya berupa sebuah kesimpulan.Penjabaran data secara rinci akan
menggunakan 5W + 1H -What Pesan yang ingin disampaikan dari penelitian ini supaya anak kisaran
usia 6 - 12 tahun lebih menjaga kesehatan mata salah satunya melalui olahraga senam mata.

-How Penyampaian pesan diwujudkan dengan mencetak buku panduan cara menjaga kesehatan mata
melalui olahraga senam mata untuk anak-anak.Teori Tinjauan Tentang Buku Interaktif Buku menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau
kosong.Sehingga dapat diambil kesimpulan buku interaktif adalah lembar kertas yang berjilid dimana
berisi tulisan yang dapat memberikan interaksi dan ikut aktif terhadap pembaca yang
membacanya.Menurut Wiliyanto (2013) serta hasil observasi buku-buku interaktif yang beredar di
pasaran, bentuk-bentuk buku interaktif dapat dibedakan menjadi: -Buku interaktif pop up Jenis buku
interaktif berupa lipatan gambar yang terlihat tiga dimensi dengan menggunakan terknik lipatan
kertas.

PENGARUH SENAM YOGA MATA TERHADAP PENURUNANKELELAHAN MATA


PADA PEKERJA DI DIVISI REDAKSI PADANG EKSPRES

Kelelahan mata adalah keluhan yang sering ditemukan pada pekerja pengguna komputer,
karena interaksi mata dengan penggunaan komputer yang terus menerus dan juga perilaku
penggunaan komputer yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan mata.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh senam yoga mata terhadap kelelahan mata pada pekerja pengguna
komputer di divisi redaksi Padang Express tahun 2019.Hasil penelitian ini ditemukan ada pengaruh
pemberian latihan yoga mata terhadap kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer.

Padang Intermedia Press memberikan edukasi atau pengarahan tentang prosedur keselamatan
mata pada pekerja pengguna komputer, memberikan pencahayaan yang baik di ruang kerja dengan
melakukan perawatan untuk lampu yang padam atau pudar.Dan melakukan terapi non farmakologis
dalam mengatasi kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer, terutama mata yoga
senam.Mengingat fungsi mata sangat penting bagi kehidupan manusia, maka kesehatan mata perlu
dijaga, namun perhatian yang kurang terhadap mata berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
pada mata.

Penggunaan indera penglihatan secara terus menerus akan mengakibatkan gangguan


penglihatan seperti kelelahan pada mata.Kelelahan mata menimbulkan manisfestasi klinis yang
diantaranya adalah terasa berdenyut atau nyeri di sekitar mata dan belakang bola mata, penglihatan
ganda, penglihatan kabur, sulit dalam memfokuskan penglihatan, mata perih, kemerahan, sakit mata
dan berair, nyeri kepala, terkadang disertai rasa mual, pegalpegal dan mudah emosi (Pheasant,1991).

Hal ini tentu saja akan meningkatkan resiko gangguan kerja berupa kelelahan pada
mata.Salah satu senam mata yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan kelelahan mata adalah
Senam Yoga Mata.Senam Yoga dapat merelaksasikan diri dengan lebih baik dan dapat menurunkan
tingkat stres.Dalam penelitiannya Sang-Dol Kim juga mengatakan bahwa Latihan Yoga Mata dapat
meningkatkan sensitivitas persepsi visual dan kemampuan untuk membedakan stimulus yang
berkedip dengan meningkatkan frekuensi kedipan, yang menurunkan besarnya ilusi optic bahwa
flicker stabil.Sugiarto (2010) juga memaparkan bahwa senam mata dapat membuat otot mata dan
sekitarnya menjadi elastis dan kuat, mengurangi ketegangan pada mata serta dapat mempertajam
penglihatan.Senam Yoga Mata dipilih sebagai salah satu intervensi untuk mengurangi kelelahan mata
karena senam yoga dapat dilakukan dengan mudah, tidak memerlukan tempat khusus karna senam
yoga dapat dilakukan sendiri di meja kerja, tidak memerlukan waktu yang lama, dan tidak
mengeluarkan biaya.

Para pekerja dapatmelakukan senam yoga mata saat sebelum beristirahat untuk makan
siang, karna saat itu mata para pekerja pengguna computer berada di titik lelah dan kering
karna sudah berjam-jam secara terus menerus menatap layar komputer .Cukup dengan
melakukan yoga mata selama 20 menit mata akan kembali relaks, segar dan tidak
kering.Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian tentang Pengaruh Senam Yoga
Mata Terhadap Kelelahan Mata Pada Pekerja Pengguna Komputer di Divisi Redaksi Padang
Ekspres.Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik purposif sampling berjumlah 16
orang pekerja yang mengalami kelelahan mata, dengan kriteria inklusi: pekerja yang
mengalami kelelahan mata, pekerja yang tidak menggunakan kacamata, pekerja yang tidak
mengalami masalah gangguan reftraksi, pekerja yang saat ini tidak dalam Ratna Indah Sari
Dewi, Pengaruh Senam Yoga Mata.Dengan menggunakan obat tetes mata atau
sejenisnya.Instrumen yang digunakan untuk menilai kelelahan mata yaitu menggunakan
pengamatan langsung atau observasi terhadap pekerja dengan mengukur tingkat kelelahan
mata pada pekerja pengguna komputer /responden sebelum dan sesudah dilakukan senam
yoga mata dengan dua orang instruktur, senam dilakukan dalam 12 gerakan dengan durasi 15
detik per gerakan.

HASIL PENELITIAN Analisa Univariat Tabel 1. Rata-rata Kelelahan Mata Sebelum


Dilakukan Senam Yoga Mata pada Pekerja Pengguna Komputer di Divisi Redaksi Padang
Ekspres.Deviation Min-Maks N Skor Kelelahan Mata 4,75 2,236 2-9 16 Didapatkan rata-rata
kelelahan mata pekerja pengguna computer sebelum dilakukan senam yoga mata yaitu 4,75
dengan standar deviasi yaitu 2,236, skor kelelahan mata terendah 2 dan tertinggi adalah 9 di
Divisi Redaksi Padang Ekspres.Tabel 2. Rata-rata Kelelahan Mata Sesudah Dilakukan Senam
Yoga Mata pada Pekerja Pengguna Komputer di Divisi Redaksi Padang Ekspres.Didapatkan
rata-rata kelelahan mata pekerja pengguna computer sesudah dilakukan senam yoga mata
yaitu 1,94 dengan standar deviasi yaitu 1,652.

Anda mungkin juga menyukai