Anda di halaman 1dari 27

CAIRAN YANG

BERHUBUNGAN DENGAN
KEBIDANAN
Cairan dalam praktik kebidanan
◦ Kebutahan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis kebutuhan ini
memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan. Pengaturan
kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal
◦ Kehilangan cairan : keringat, urin, feses, perdarahan
Cara perpindahan cairan
a) Difusi
Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas, atau zat padat secara bebas atau
acak.
b) Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut murni (seperti Air) melalui membrane semipermeabel,
biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi lebih pekat, sehingga larutan yang berkonsentrasi rendah
volumenya akan berkurang, sedangkan larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah
volumenya.
c) Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis yang memerlukan aktivitas
metabolic dan pengeluaran energy untuk menggerakkan berbagai materi guna menembus membrane sel.
Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pengaturan Cairan
◦ Proses pengaturan cairan dipengaruhi oleh 2 faktor yakni:
a) Tekanan Cairan
Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan
b) Membran semipermiabel
merupakan penyaringan agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung
Jenis Cairan
Cairan zat gizi (nutrien)

◦ Cairan nutrient tediri atas:


◦ a) Karbohidrat dan air, contoh: dektrosa (glukosa), levulosa (fruktusa), serta invert sugar (½ dekstrosa dan ½
levulosa).
◦ b) Asam Amino, contoh: Amigen, Aminosol,, dan travitamin.
◦ c) Lemak, contoh: lipomul dan liposyn.

◦ Blood Volume Expanders


◦ Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume darah sesudah
kegilangan darah atau plasma.
PRC : Hb yang diinginkan-Hb sekarang x 3
WB : Hb yang diingikan-Hb sekarang x 6
Jenis cairan
jenis cairan elektrolit
◦ Cairan hipotonik
osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah di bandingkan serum),
maka larut dalam serum dan menurunkan osmolaritas serum. Contoh : NaCl 45% & Dekstrosa 2,5%
◦ Cairan isotonic
osmolaritas (merupakan tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (merupakan bagian cair dari
komponen darah), maka terus berada di dalam pembuluh darah. Contoh : cairan Ringer-Laktat (RL), &
normal saline/larutan faram fisiologis (NaCl 0,9%).
◦ Cairan hipertonik
osmolaritasnya lebih tinggi di bandingkan serum, maka “menarik” cairan & elektrolit dari jaringan & sel ke
dalam pembuluh darah. Dapat mengurangi edema ( bengkak), menstabilkan tekanan darah & meningkatkan
produksi urin. Contohnya NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5% , Dextrose 5% + Ringer-Lactate, Dextrose 5%
+ NaCl 0,9%, product darah (darah),& Albumin.
Tindakan Untuk Mengatasi Masalah Dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit :
Pemberian cairan melalui infuse
◦ Persiapan Bahan dan alat:
◦ 1) Standar infuse
◦ 2) Prangkat infuse
◦ 3) Cairan infuse
◦ 4) Jarum infuse/abocath atau sejenisnya sesuai dengan ukuran
◦ 5) pengalas
◦ 6) tourniquet/pembendung
◦ 7) kapas alkohol 70%
◦ 8) plester
◦ 9) gunting plester
◦ 10) kasa steril
◦ 11) betadien
◦ 12) sarung tangan
◦ Prosedur kerja:

◦ 1) Cuci tangan
◦ 2) jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
◦ 3) Hubungkan cairan dan prangkat infuse dengan menusukkan ke dalam botol infuse (cairan)
◦ 4) Isi cairan kedalam prangkat infuse dengan menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan tetesan terisi sebagian, kemudian buka penutup hingga
selang terisi dan keluar udaranya
◦ 5) letakakkan pengalas
◦ 6) Lakukan pembendungan dengan tourniquet
◦ 7) gunakan sarung tangan
◦ 8) disinfeksi daerah yang akan ditusuk
◦ 9) lakukan penusukan dengan arah lubang jarum ke atas
◦ 10) cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri darah keluar melalui jarum infuse/Abocath
◦ 11) tarik jarum infuse dan hubungkan dengan selang infuse
◦ 12) buka tetesan
◦ 13) lakukan desinfeksi dengan betadin dan tutup dengan kasa steril
◦ 14) beri tanggal dan jam pelaksanaan infuse pada plester
◦ 15) catat respons yang terjadi
◦ 16) cuci tangan
◦ Kebutuhan cairan

Dewasa : 30-40 ml/kgbb


Anak :
1o kg pertama : 100cc/kgbb/hari
10 kg kedua ; 50cc/kgbb/hari
Sisanya : 20cc/kgbb/hari
◦ Contoh:
◦ Seorang pasien dengan berat badan 50 kg. Berapa kebutuhan cairan dalam 24 jam?
Jawab : 30-40kg x 50 kg = 1500-2000cc/hari
Seorang anak dengan berat badan 9 kg. Berapa kebutuhan cairan dalam 24 jam?
Jawab : 100 cc x 9 kg = 900 cc/24 jam
Seorang anak dengan berat badan 12 kg. Berapa kebutuhan cairan dalam 24 jam?
Jawab : 1000 cc + 50 cc/kgbb (BB-10 x 50)1000 cc + (12-10x50) = 1000 cc + 100 = 1100 cc/ 24 jam
Seorang anak dengan berat badan 30 kg. Berapa kebutuhan cairan dalam 24 jam?
Jawab : 1500 cc + 20 cc/kgbb (BB-20 kg x20)1500 cc + (30-20kg x20) = 1500 cc + 200 = 1700 cc/jam
◦ Cara menghitung tetesan infuse:
◦ CONTOH:
◦  Seorang pasien dewasa diberikan cairan 500 cc dalam waktu 6 jam maka tetesan per menit adalah ?

◦ TPM= 500 cc x 20 = 10.000 = 27,77 = 28 tetes/menit


6 x 60 menit 360

◦  Seorang pasien diberikan cairan 500 cc. Setelah beberapa saat kemudian, perawat mengecek kembali sisa infusnya
dan yang tersisa adalah sebanyak 200 cc, jika jumlah tetesan 20 tetes/menit dengan menggunakan infuse makro, berapa
lama lagi infuse tersebut akan habis ?

◦ Lama waktu= 200 cc x 20 = 4000 = 3.3 = 3 jam 30 menit


20 tetes x 60 1200
◦ CONTOH:
 Seorang anak diberikan cairan oleh dokter sebanyak 500 cc dan habis dalam waktu 8 jam. maka tetesan
per menitnya adalah ?
◦ TPM= 500 cc x 60 = 30.000 = 62.5 = 62 tetes/menit
8x60menit 480

 Seorang Anak diberiakan cairan sebanyak 500 cc oleh perawat. jika jumlah tetesan 25 tetes per menit,
maka berapa lamA cairan tersebut akan habis ?
◦ LamA waktu= 500 cc x 60 = 30,000 = 20 jam
25x60 1500
Jenis-jenis cairan
1) ASERING

◦ Manfaat:
◦ - Dapat menjaga suhu tubuh sentral pada anastesi dan isofluran terutama kandungan asetatnya pada saat
pasien dibedah
◦ - Meningkatkan tonositas sehingga dapat mengurangi resiko eema serebral
◦ KA-EN 1B

◦ Manfaat :
◦ Dapat menjadi cairan elektrolit pasien pada kasus pasian yang sedang dehidrasi karena tidak mendapat
asupan oral dan pasien yang sedang demam. Selain itu cairan ini bias diberikan kepada bayi premature
maupun bayi yang baru lahir sebagai cairan elektrolitnya.
◦ KA-EN 3A dan KA-EN 3B

◦ Manfaat :
◦ Membantu memenuhi kebutuhan pasien akan cairan dan elektrolit karena kandungan kaliumnya (pada KA-
EN 3A mengandung kalium 20 mEq/L) yang cukup walaupun pasien sudah melakukan ekskresi harian.
◦ KA-EN MG3

◦ Manfaat :
◦ Membantu cairan elektrolit harian pasien maupun saat pasien mendapat asuhan oral terbatas, memenuhi
kebutuhan kalium pasien (20 mEq/L) dan sebagai suplemen NPC yang dibutuhkan pasien (400 kcal/L)
◦ KA-EN 4A

◦ Manfaat:
◦ Sebagai larutan infus untuk bayi dan anak-anak, menormalkan kadar konsentrasi kalium serum pada
pasien, membantu pasien mendapatkan cairan kembali ketikan mengalami dehidrasi hipertonik.
◦ 6) KA-EN 4B

◦ Manfaat:
◦ Dapat diberikan pada bayi dan anak-anak usia kurang dari 3 tahun sebagai cairan infus bagi mereka,
mengurangi resiko hypokalemia ketika pasien kekurangan kalium dan mengganti cairan elektrolit pasien
ketika dehidrasi hipertonik.
◦ 7) Otsu-NS

◦ Manfaat:
◦ mengganti Na dan Cl ketika pasien diare, mengganti kehilangan natrium pada pasien saat asidosis
diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, dan luka bakar, mengganti cairan saat pasien mengalami
dehidrasi akut.
◦ Otsu-RL

◦ Manfaat:
◦ Memberi pasien ion bikarbonat dan sebagai asidosi metabolic dan sebagai resuisitasi.
◦ MARTOS-10

◦ Manfaat
◦ Dapat membantu mencukupi suplai air dan karbohidrat pada pasien diabetic secara parental dan dapat
memberi nutrisi eksogen pada pasien kritis penderita tumor, infeksi berat, pasien stress berat maupun pasien
mengalami defisiensi protein.
◦ AMIPAREN

◦ Manfaat:
◦ Bermanfaat bagi pasien yang mengalami stress metabolic berat, mengalami luka bakar, kwasiokor dan
sebagai kebutuhan nutrisi secara parenteral.
◦ AMINOVEL-600

◦ Manfaat:
◦ Meningkatkan kebutuhan metabolic pada pasien yang mengalami luka bakar, trauma pasca operasi serta
pasien yang mengalami stress metabolic sedang, selain itu, cairan diberikan kepada pasien GI sebagai
penambah nutrisi.
◦ PAN-AMIN G

◦ Manfaat:
◦ Untuk perawatan sakit kronis, penyembuhan luka, gigi sensitive, virus herpes simpleks, stress oksidatif,
peradangan, penyakit kulit, radang sendi, imunomodulator, penyakit alergi dan kondisi lainnya.
Tugas
1. Hitunglah berapa jumlah kebutuhan cairan seorang pasien dewasa dengan berat badan 60 kg ?
Hitunglah jumlah tetesan permenit cairan pasien diatas jika cairan yang diberikan habis dalam :
a. 6 jam b. 8 jam c. 12 jam d. 24jam
2. Seorang pasien dewasa diberikan cairan 1000 cc dalam waktu 8 jam maka tetesan per menit adalah
3. Hitunglah berapa jumlah kebutuhan cairan seorang anak dengan berat badan 20 kg ?
4. Hitunglah jumlah tetesan permenit cairan pasien diatas jika cairan yang diberikan habis dalam
a. 6 jam b. 8 jam c. 12 jam d. 24 jam
5. Seorang pasien anak diberikan cairan 500cc dalam waktu 12 jam maka tetesan per menit adalah ?
6. Hitunglah berapa jumlah kebutuhan cairan seorang anak dengan berat badan 28 kg ?

Anda mungkin juga menyukai