Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1

Nama Kelompok :
1. Putri Rahmawati Hamid
2. Rizka Wardhatul Anifah
3. Roikhatul Jannah
4. Selfi Novitasari
5. Sri Nur Fatmawati
PEMBAHASAN

4.
1. 5.
2. 3. Gejala
Pengertian Epidemiologi
Patofisiologi Klasifikasi klinis

7. 8.
6. 9.
Factor Penatalak
Diagnosis Prognosis
resiko sanaan
Pengertian
Fibroadenoma Mammae (FAM)
FAM adalah tumor jinak yang dibentuk oleh jaringan fibrous
stroma dan proliferasi epitel lobulus.

Tumbuh pada lobulus sebagai akibat dari peningkatan


sensitifitatas terhadap estrogen. Distribusi lokasi yang paling sering
adalah dilateral atas, payudara kiri lebih sering terkena dibanding yang
kanan.
Fibroadenoma umumnya tidak tumbuh progresif tapi tumbuh dan
selanjutnya menjadi statis 80% kasus, regresi 15% dan regresi hanya 5-
10%.
Tumor ini sedikit berisiko untuk menjadi kanker payudara terutama
yang memiliki gambaran histologi yang kompleks.
Patofisiologi

Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering


ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang
berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini sering
digolongkan dalam mamary displasia.
Fibroadenoma mammae biasanya menimbulkan gejala dan
ditemukan secara kebetulan. Fibroadenoma biasanya deitemukan
sebahgai benjolan tunggal, tetapi sekitar 10-15% wanita yang
menderita fibroadenoma memiliki beberapa benjolan pada kedua
payudara
Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada payudara
belum diketahui secara jelas dan pasti.
Selain itu adanya kemungkinan patogenesis yang berhubungan
dengan hipersenstivitas jaringan payudara lokal terhadap estrogen.
Faktor makanan dan faktor riwayat keluarga atau keturunan.
Kemungkinan lain adalah bahwa tiingkat fisiologi estrogen penderita
tidak meningkat tetapi sebaliknya jumlah reseptor estrogen meningkat
Peningkatan kepekaan terhadap estrogen dapat menyebabkan
hyperplasia kelenjar susu dan akan berkembang menjadi karsinoma.
Fibroadenoma sensititif terhadap perubahan hormone.
Fibroadenoma bervariasi selama siklus menstruasi. Kadang dapat
terlihat menonjol dan dapat membesar selama masa kehamilan dan
menyusui. Akan tetapi tidak mengganggu kemampuan seorang wanita
menyusui.

Tumor ini biasanya bersifat kenyl dan berbatas tegas dan tidak
sulit untuk diraba. Apabila benjolan didorong atau diraba akan terasa
seperti bergerak-gerak sehingga beberapa orang menyebut
fibroadenoma sebagai “breast mous”. Biasanya fibroadenoma tidak
terasa sakit, namun kadang kala akan menimbulkan rasa tidaak nyaman
dan sangat sensitive apabila disentuh.
Klasifikasi fibroadenoma mammae
1. Common fibroadenoma

Common fibroadenoma
memiliki ukuran 1-3cm 2. Giant fibroadenoma 3. Juvenile fibroadenoma
disebut juga dengan
simple fibroadenoma. Giant fibroadenoma adalah Juvenile fibroadenoma biasa
Sering ditemukan pada tumor jinak payudara yang terjadi pada remaja
wanita kelompok umur memiliki ukuran dengan perempuan, dengan insisden
muda antara 21-25 tahun. diameter lebih dari 5 cm. 0,5-2% dari seluruh kasus
Ketika fibroadenoma secara keseluruhan insiden fibroadeoma. Sekitar 10-25%
dapat dirasakan sebagai giant fibroadenoma sekitar pasien denga Juvenile
benjolan, benjolan itu 4% dari seluruh kasus fibroadenoma memiliki lesi
biasanya berbentuk oval fibroadenoma. Giant yang multiple atau bilateral.
atau bulat, halus, tegas fibroadenoma ditandai Tumor jenis ini lebih banyak
dan bergerak sangat dengan ukuran yang besar ditemukan pada orang Afrika
bebas. Sekitar 80% dari dan pembesaran massa dan India barat dibandingkan
seluruh kasus enkapsulasi payudara yang pada orang Kaukasia.
fibroadenoma yang terjadi cepat.
adalah fibroadenoma
tunggal.
Gejala klinis
Gejala klinis yang sering terjai pada fibroadenoma mammae
adalah :
adanya bagian yang menonjol pada permukaan payudara
benjolan memiliki batas yang tegas dengan konsistensi padat dan
kenyal.
Ukuran diameter benjolan yang sering terjadi sekitar 1-4 cm, namun
kadang dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat dengan ukuran
benjoln berdiameter lebih dari 5cm.
benjolan yang tumbuh dapat diraba dan digerakkan dengan bebas.
Umumnya fibroadenoma tidak menimbulkan ras nyeri atau tidak sakit.
Epidemiologi

Fibroadenoma cenderung terjadi lebih sering pada perempuan yang


sudah menikah daripada yang belum menikah. Alasan yang mungkin
mungkin karena pernikahan usia dini dan paritas. Usia menarche, usia
menopause, dan terapi hormonal, termasuk kontrasepsi oral,
menunjukkan untuk tidak mengubah risiko lesi ini. Meskipun ada yang
menyebutkan hubungan antara kontrasepsi oral dan fibroadenoma.
Diagnosis

Fibroadenoma memiliki gejala berupa benjolan dengan


permukaan yang licin dan merah. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri,
tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan. Secara morfologi,
fibroadenoma ditemukan sebagai nodul diskret, biasanya soliter, dapat
digerakkan secara bebas, dan berukuran 1-10 cm. Fibroadenoma dapat
membesar pada akhir siklus menstruasi dan selama kehamilan. Setelah
menaupose adenofibroma mengalami regresi dan kalsifikasi.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Histologi
Pada pemeriksan fisik dapat dijumpai massa Pada pemeriksaan histologi, dapat
soliter, diskret, dan mudah digerakkan, ditemukan penigkatan selularitas. Kelompok
selama tidak terbentuk jaringan fibroblast di sel multipel yang padat dan disosiasi sel
duktus dapat terlihat. Sel-sel tersebut sering
sekitar jaringan payudara, dengan diameter menyerupai staghorn dan biasanya tersusun
kira-kira 1–3 cm, tetapi ukurannya dapat monolayer. Tiap sel memiliki nukleus bundar
bertambah sehingga membentuk nodul dan monomorfik dengan kromatin granular dan
lobus. nukleoli kecil.

Pemeriksaan Mamografi Pemeriksaan USG


Pada pemeriksaan mamografi, Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma
fibroadenoma digambarkan sebagai massa terlihat rata, berbatas tegas, berbentuk
berbentuk bulat atau oval dengan batas bulat, oval atau berupa nodul yang tidak
tegas. Terkadang pada lesi dapat ditemukan
melekat pada jaringan sekitarnya dan
gambaran kalsifikasi kasar yang menyerupai
pop corn dan gambaran kalsifikasi kasar lebarnya lebih besar dibandingkan
yang heterogen. dengan diameter anteroposteriornya.
Factor resiko
faktor-faktor risiko untuk penyakit ini, seperti:
Berusia remaja atau di bawah 30 tahun
Menjalani terapi estrogen atau terapi hormon lainnya
Kehamilan
Menyusui
Penggunaan pil KB
Penatalaksanaan

Pilihan tatalaksana konservatif yang tersedia bagi perempuan yang


didiagnosis fibroadenoma meliputi observasi atau observasi bedah.
Fibroadenoma dapat dengan aman diobservasi jika tingkat
pertumbuhan volume kurang dari 16% pada mereka yang lebih muda
dari 50 tahun dan kurang dari 13% per bulan pada mereka 50 tahun
atau lebih. Dua pendekatan baru, eksisi perkutan dan in situ cryoablasi,
telah dikembangkan dan kurang invasif dibandingkan eksisi bedah.
cryoablasi

Studi terbaru menunjukkan bahwa sebagai terapi utama untuk


fibroadenoma payudara, cryoablasi perkutan aman dan efektif dengan hasil
yang tahan lama dan segi kosmetik yang baik. Cryoablasi adalah cara cepat
serta efisien untuk membekukan fibroadenoma hingga mati. Cryoablasi hanya
membeku benjolannya saja sehingga jaringan sehat dapat mengambil alih.
Prosedur ini relatif sederhana dan menghasilkan bekas luka kecil. Setelah lesi
terlokalisasi di bawah bimbingan USG, cryoprobe dimasukkan ke payudara dan
dipandu ke pusat lesi, dan diameter cross sectional diukur. Upaya ini dilakukan
untuk menempatkan probe melalui sumbu panjang fibroadenoma. Real-time
USG digunakan secara bersamaan untuk memandu pembentukan bola es.
Siklus freeze-thaw ganda selalu digunakan pada prosedur ini. Pembentukan
tepi bola es sangat echogenic, memungkinkan untuk pemantauan oleh USG.
Biopsi eksisi
Biopsi eksisi terbuka konservatif merupakan terapi yang efektif pada
beberapa kasus, eksisi terbuka mungkin masih merupakan pilihan
terbaik pada beberapa kasus berdasarkan besarnya fibroadenoma.
Eksisi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi
payudara dan untuk menghindari bekas luka. Eksisi bedah lebih disukai
untuk menangani fibroadenoma, eksisi sederhana dilakukan pada
mayoritas kasus dan mastektomi dilakukan untuk fibroadenoma
raksasa. Selain estetika, bekas luka di payudara tidak pernah baik
bahkan dari perspektif dokter bedah. Bekas luka ini merupakan faktor
risiko independen untuk keganasan. Bekas luka seringkali menimbulkan
rasa sakit selama menyusui.
Teknik eksisi fibroadenoma
Teknik eksisi fibroadenoma melalui insisi periareolar lebih
menguntungkan dari segi estetika. Bekas luka dapat terkamuflase oleh
warna kulit areolar yang gelap dan kelenjar areolar yang bertekstur
kasar. Teknik ini diindikasikan untuk pasien dengan karakteristik sebagai
berikut: diameter areola lebih dari 3.5-5 cm, jarak dari batas terluar
massa sampai tepi terdekat areola ≤ 5 cm, diameter terbesar
fibroadenoma yang dapat teraba ≤ 3 cm, dan usia ≤ 35 tahun.
Radiofrequency-ablation (RFA)
Radiofrequency-ablation (RFA) adalah cara lain untuk mengambil
benjolan yang tidak diinginkan keluar dari payudara pasien tanpa
operasi terbuka. Tindakan ini menggunakan energi panas yang
diaplikasikan pada lokasi spesifik sehingga terjadi destruksi jaringan
fokal. Kerusakan jaringan ini dicapai melalui intensitas panas yang
ditimbulkan oleh elektroda pada gelombang 460-500 kHz. Arus listrik
yang timbul menyebabkan masuknya gelombang elektromagnetik yang
mengganggu muatan ion pada jaringan yang bersebelahan, membuat
gesekan panas yang menginduksi efek: denaturasi protein selular dan
nekrosis koagulasi sel.
Prognosis

Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai risiko


yang tinggi untuk menderita kanker payudara di kemudian hari.
Pemeriksan berkala payudara meningkatkan kemungkinan prognosis
yang lebih baik
TENCUUUUUUU 

Anda mungkin juga menyukai