Anda di halaman 1dari 16

JENIS SPESIMEN, CARA PENGAMBILAN

SPESIMEN DAN CARA PENANGANAN SPESIMEN


UNTUK PEMERIKSAAN VIRUS COVID-19

Kelompok 6 :
1. Dwi Melati Putri P3.73.34.1.20.012
2. Nur Eka Khoirina P3.73.34.1.20.031
3. Nur Izzah Ramadhani P3.73.34.1.20.033
4. Tirsha Trinita P3.73.34.1.20.049

Dosen Pengampu :
Retno M,W,S,Si,M.Biomed
Dra. Mega Mirawati, M.Biomed.
Pengertian--
Covid-19 merupakan virus yang menular melalui
tetesan batuk maupun bersin yang berpindah dengan
menggunakan media tangan dan menempel ke benda
mati yang sering di sentuh oleh manusia.

Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan


infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS)
-- Jenis Spesimen --
Adapun jenis spesimen yang digunakan dalam pemeriksaan laboratorium untuk
Middle East Respiratory Syndrom Corona virus (MERS-C0V), antara lain :

 Dahak yang dihasilkan secara alami


 Bilasan broncoalveolar
 Aspirat trakea
 Aspirat nasofaring
 Kombinasi usap hidung atau tenggorokan
 Jaringan yang diambil dari biopsy atau otopsi,
termasuk dari paru-paru
 Serum untuk serologi atau deteksi virus
 Spesimen darah (whole Blood)
 Serum (2 sampel yaitu secara akut dan
konvalesen) untuk Serologi
Cara Pengambilan Spesimen--
Ada beberapa cara yang digunakan untuk pengambilan spesimen dalam
pemeriksaan laboratorium untuk COVID-19, diantaranya :

a) Saluran Pernapasan Bawah :

Spesimen yang diambil dari saluran pernafasan bawah merupakan


spesimen terbaik untuk pemeriksaan diagnosis MERS-C0V :

 Broncoalveolar lavage, trakea aspirat, cairan pleura yaitu dengan


diambil sebanyak 2-3 ml dan dimasukan ke dalam wadah steril yang
anti bocor.

 Sputum ,Yaitu dengan :


1. Pasien diminta terlebih dahulu untuk berkumur dengan air.
2. Kemudian pasien diminta untuk mengeluarkan dahaknya
dengan cara batuk yang dalam.
3. Lalu sputum di tamping pada wadah steril yang anti bocor.
b) Saluran pernapasan atas Swab Nasofaring (rongga hidung)
dan Swab Oropharing (rongga mulut) :
Spesimen yang diambil dengan menggunakan metode tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan swab sintesis dengan tangkai yang terbuat dari plastik.

 Langkah-langkah dalam menggunakan swab Nasofaring


tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Persiapkan cryotube yang berisi 1.5 mL media transport virus


2. Berikan label yang berisi nama pasien dan kode nomer Spesimen
3. Gunakan swab jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur)
4. Pastikan tidak ada obstruksi
5. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung
6. Masukkan swab secara perlahan ke bagian nasofaring
7. Swab digerakkan memutar secara perlahan
8. Maukkan segera ke dalam cryotube yang berisi VTM
9. Putuskan tangkai plastik dan tutup rapat
10. Pastikan label kode spesimen dan formulir sama
11. Cryotube dililit parafilm
12. Simpan dalam suhu 4-8 derajat celcius sebelum dikirim
 Dan Langkah-langkah dalam menggunakan swab Oropharing
tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Usap faring posterior atau bagian tonsil dengan
menggunakan alat swab (hindari swab mengnai aspirat
nasofaring).
2. Kemudian kumpulkan sampel tersebut sebanyak 2-3 ml ke
dalam wadah steril.
c) Serum :
TataCara Pengambilan spesimen Serum adalah:

1. Serum awal dikumpulkan di minggu pertama penyakit


2. Serum kedua dikumpulkan 2-3 minggu kemudian
3. Anak-anak dan dewasa dibutuhkan darah whole blood
(3-5 mL), danb untuk bayi minimal 1 mL whole blood.
 Untuk pemeriksaan serologi

Sampel serum berpasangan diperlukan untuk konfirmasi, dengan serum


awal atau secara akut dikumpulkan di minggu pertama penyakit, dan serum
yang kedua atau secara konvalesen idealnya dikumpulkan 2-3 minggu
kemudian ataudiambil dengan jarak waktu minimal 21 hari kemudian.

Dan jika hanya serum tunggal yang diumpulkan, ini harus diambil
setidaknya 14 hari setelah onset gejala untuk penentuan kemungkinan
kasus.
 Untuk pemeriksaan rRT -PCR3

Spesimen serum tunggal yang diambil secara optimal selama 10-12


hari setelah onset gejala sangat dianjurkan.
 
Jumlah minimum serum yang diperlukan untuk penguian MERS-
COV (baik serologi) atau rRT -PCR adalah 200 mikroliter. Dan jika
pengujian awal dari swab nasofaring pada pasien yang di duga kuat
memiliki infeksi MERS-COV adalah negative, maka spesimen harus
diperiksa ulang dengan menggunakan spesimen baru.
-- Cara Penanganan Spesimen--

Berdasarkan informasi yang terkini (WHO pertanggal 3 Juli 2013),


spesimen yang mempunyai titer virus tertinggi terdapat pada saluran
pernafasan bawah. Spesimen yang baik untuk pemeriksaan virus
MERSCoV adalah spesimen yang berasal dari saluran nafas bawah
seperti dahak.

Spesimen saluran pernafasan atas (nasofaring dan orofaring) tetap


diambil terutama bila spesimen saluran pernafasan bawah tidak
memungkinkan dan pasien tidak memiliki tanda-tanda atau gejala infeksi
pada saluran pernapasan bawah.

Spesimen dari saluran nafas atas dan bawah sebaiknya ditempatkan


terpisah karena jenis spesimen untuk saluran nafas atas dan bawah
berbeda, namun dapat dikombinasikan dalam satu wadah koleksi
tunggal dan diuji bersama-sama.
Jenis Spesimen Untuk Pengujian MERSCoV dan
Penangananya
Jenis - Pengiriman ke laboratorium Kategori catatan Spesimen yang
spesimen bahaya harus diambil
pengiriman
Dahak/.  Bila penudaan pengujian < 72 jam, Zat biologis Pastikan wajib
sputum penyimpanan dan pengiriman kategori B specimen
yang specimen dilakukan pada suhu 4 diambil dari
dihasilkan  Bila > 72 jam,penyimpanan saluran
secara specimen dilakukan pada suhu - pernapasan
alami 80 dilakukan dengan es kering. bawah

Bilasan Sama seperti yang diatas Sama seperti Mungkin terjadi Bila
bronkoalve (idem) yang diatas pengenceran memungkinkan
olar (idem) (dilusi) virus,
(bronchoal namun
veola specimen masih
lavage). dapat
digunakan.

Aspirat Sama seperti yang diatas Sama seperti Harus diambil


trakea dan (idem) yang diatas. Bila
nasofaring (idem) memungkinkan
Jenis Spesimen Untuk Pengujian MERSCoV dan Penangananya

Jenis Pengiriman ke Kategori Catatan Spesimmen


Spesimen Laboratorium bahaya yang harus di
pengiriman ambil
Kombinasi usap Dengan es. Atau Idem Virus telah Wajib
pengiriman dan terdeteksi
hidung/ penimpanan pada jenis
tenggorokan dilakukan pada spesimen ini
suhu 2-8 -

Jaringan yang Bila penundaan idem Bila


diambil dari pengjian >24 jam, memungkinkan
biopsi atau disarankan
otopsi , dibekukan
termasuk paru- dengan es
paru. kering.(dry ice)
Jenis Spesimen Untuk Pengujian MERSCoV dan Penangananya

Jenis Spesimen Pengiriman ke Kategori Catatan Spesimmen


Laboratorium bahaya yang harus di
pengiriman ambil
Serum untuk Dengan es. Idem Selalu ambil sampel Wajib
serologi atau berpasangan bila
deteksi virus memungkinkan
 Akut: minggu
pertama sakit.
 Konvalensen:ideal
nya 3-4 minggu
keudian
.darah (whole dengan es kering. idem Untuk deteksi virus Bila
blood) (dry ice) sebaiknya pada memungkinkan
minggu pertama sakit.
CARA PE M E R I K SAAN

Pemeriksaan diagnosis laboratorium kasus infeksi MERS-CoV dilakukan


dengan metode RT-PCR dan dikonfirmasi dengan teknik sekuensing.
Pengujian ada/ tidaknya virus pada spesimen harus dilakukan di laboratorium
dengan peralatan yang memadai oleh staf yang telah melalui pelatihan teknis
dan prosedur keselamatan terkait.

Bila terdapat hasil yang berbeda dari dua pengujian pada situs-situs unik
pada genom MERS-CoV, harus dilakukan sekuensing dari amplikon (produk
PCR) yang dihasilkan dari pengujian PCR yang sesuai guna memastikan
hasil pengujian.

Data sekuen tersebut, digunakan untuk konfirmasi virus MERS-CoV serta


merupakan sumber informasi yang berharga untuk memahami asal virus
dan apakah virus tersebut berasal dari satu atau beberapa sumber
Faktor faktor yang mempengaruhi hasil negatif
salah/palsu
• Kualitas spesimen yang buruk, misalnya spesimen saluran
pernafasan yang terlalu banyak mengandung materi orofaringeal.

• Spesimen yang terlalu dini/lambat.

• Spesimen yang tidak ditangani dan dipindahkan dengan baik.

• Faktor teknis selama pengujian, misalnya mutasi virus atau


hambatan PCR.

• Standar prosedur professional yang tidak sesuai.

• Quality control alat PCR yang tidak baik atau tepat.

• teknik pengambilan sampel yang tidak sesuai SOP.


Cara Pengemasan dan Pengiriman Sampel

• Semua spesimen harus pra-kemas


untuk mencegah kerusakan dan
tumpahan. Tabung spesimen harus
disegel dengan parafilm dan
ditempatkan dalam plastik ziplock dan • Spesimen harus tiba di laboratorium
gunakan cryobox untuk mengatur segera setelah pengambilan. Dan
spesimen secara berurutan. sangat disarankan agar pada saat
pengiriman spesimen tersebutkan
• Spesimen dari pasien yang didua ditempatkan di dalam cool box dengan
MERS-COV harus dikemas, di kirim kondisi suhu 2-8 C atau es kering (dry
dan diangkut sesuai dengan ice).
international air transport (IATA) yang
terbaru. Spesimen harus disimpan • Formulir permintaan pemeriksaan
dan dikirim pada suhu yang sesuai. spesimen dan surat pengantar dari
(lihat pada tabel dibawah ini). dinas kesehatan provinsi/kab/kota harus
dimasukkan ke dalam cool box.
TERIMA KASIH
D3 Teknologi Laboratorium Medis

Anda mungkin juga menyukai