Anda di halaman 1dari 20

PENGELOMPOKKAN DATA

BERDASARKAN BLUM
Data status kesehatan
• Data sakit
• Data sehat
Data sakit
Data prevalensi penyakit ditentukan berdasarkan hasil
wawancara berupa gabungan kasus penyakit yang pernah
didiagnosis dokter/tenaga kesehatan atau kasus yang
mempunyai riwayat gejala PTM (berdasarkan diagnosis
atau gejala). Prevalensi kanker, gagal ginjal kronis, dan
batu ginjal ditentukan berdasarkan informasi pernah
didiagnosis dokter saja. Untuk hipertensi, selain
berdasarkan hasil wawancara, prevalensi juga disampaikan
berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah.
Data penyakit menular yang dikumpulkan terbatas pada
beberapa penyakit, yaitu penyakit yang ditularkan melalui
udara (infeksi saluran pernapasan akut/ISPA, pneumonia,
dan tuberkulosis paru), penyakit yang ditularkan oleh vektor
(malaria), penyakit yang ditularkan melalui makanan, air,
dan lewat penularan lainnya (diare dan hepatitis). Penyakit-
penyakit tersebut berhubungan dengan Indeks
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), MDG’s dan
program pengendalian hepatitis di Indonesia yang pertama
kali dilakukan di dunia
Data sehat
Dalam mendukung Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga dan memudahkan pendataan dan
analisisnya, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) telah
membuat aplikasi yang bernama Aplikasi Keluarga Sehat.
Dalam proses pendataan keluarga menggunakan aplikasi
yang dibuat oleh Pusdatin terdapat perubahan dari aplikasi
yang lama bernama Prokesga pada tahun 2015 menjadi
aplikasi baru yang bernama Keluarga Sehat mulai tahun
2016 hingga kini.
Aplikasi Keluarga Sehat merupakan bentuk dukungan
teknologi informasi terhadap proses pengambilan Nomor
Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga dari
Direktoral Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dukcapil), serta membuat Nomor Register data lapangan,
pengolahan dan analisis data, penyajian data agregat
Indikator Keluarga Sehat (IKS), dengan memanfaatkan
akses NIK. Aplikasi ini merupakan digitalisasi instrumen
rumah tangga untuk kepentingan pendataan kesehatan
keluarga di lapangan. Di dalam aplikasi tersebut tersedia
fitur-fitur pengentrian data, dan melihat hasil entry yang
divisualisasikan dalam bentuk grafik dan tabel.
Aplikasi Web Keluarga Sehat (KS) adalah aplikasi
sistem informasi kesehatan daerah yang berlaku secara
nasional yang menghubungkan secara online dan
terintegrasi seluruh puskesmas, dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, dan
Kementerian Kesehatan. Pengembangan secara bertahap
dan berkesinambungan dilakukan dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan di bidang fasilitas
pelayanan kesehatan serta meningkatkan ketersediaan
dan kualitas data dan informasi manajemen kesehatan
melalui pemanfaatan teknologi informasi.
• 
Aplikasi Keluarga Sehat terdiri dari aplikasi web
dan aplikasi android. Aplikasi web, terdiri atas tiga
modul: administrator, dashboard, dan kuesioner.
Administrator digunakan untuk pengaturan menu
dan pengaturan pengguna. dashboard, digunakan
untuk menyajikan output data jumlah keluarga
yang telah dilakukan pendataan menurut wilayah
dan output data agregat hasil perhitungan data
lapangan, dan kuesioner, digunakan untuk entri
data lapangan secara online.
• 
Aplikasi mobile android, terdiri atas dua modul:
kuesioner dan dashboard. Kuesioner digunakan untuk entri
data lapangan secara online maupun offline dengan
menggunakan smart phone android. Dashboard digunakan
untuk menyajikan output data jumlah keluarga yang telah
dilakukan pendataan menurut wilayah. Dashboard terdiri
atas IKS wilayah dan status pendataan. Dashboard status
pendataan merupakan interface dimana pengguna dapat
mereview status pendataan IKS yang dilakukan oleh para
enumerator puskesmas secara berjenjang.
Tahapan Penggunaan Aplikasi:
1. Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan inventarisasi daftar
puskesmas fokus pendataan keluarga sehat untuk kemudian
membuat daftar nama-nama calon pengelola Aplikasi Keluarga
Sehat di Puskesmas yang terdiri dari:
2. 1 orang supervisor (koordinator pengumpul data lapangan)
3. 1 orang administrator puskesmas
4. 1 kepala puskesmas.
5. maksimal 10 orang surveyor (apabila membutuhkan lebih dari 10
orang surveyor maka dapat mengajukan surat permohonan
kembali ke Pusdatin melalui kab/kota dengan disertai penjelasan
alasan kuota akun surveyor penambahan.
6. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengirimkan surat permohonan
resmi dengan melampirkan daftar nama-nama calon pengelola
tersebut dilengkapi keterangan:
7. nama dan kode Puskesmas
8. nama lengkap dan NIK supervisor, administrator, dan kepala puskesmas
9. jabatan
10.nomor HP
11.alamat email.
12.Data nama calon pengelola tersebut dikirimkan ke Kementerian Kesehatan,
dalam hal ini Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) alamat Jalan HR. Rasuna Said
Blok X-5 Kav 4-9, Jakarta Selatan, 12950, Lt. 6 R.614, atau via email dengan
alamat email keluargasehat@kemkes.go.id dengan tembusan ke dinas kesehatan
provinsi terlebih dahulu sebagai laporan.
13.Data yang diterima oleh Pusat Data dan Informasi akan diverifikasi
kelengkapannya terlebih dahulu untuk kemudian Pusat Data dan Informasi akan
membuat akun yang terdiri dari 1 akun dinas kesehatan provinsi, 1 akun dinas
kesehatan kabupaten/kota, dan 1 akun administrator puskesmas dengan
dilengkapi panduan aktifasi akun.
14.Akun tersebut akan dikirimkan kembali ke dinas kabupaten/kota pemohon.
15.Setelah akun tersebut diterima oleh dinas kabupaten/kota, akun tersebut
didistribusikan ke puskesmas terkait untuk dapat segera diaktifasi dan digunakan.
16.Data status kesehatan lain : BB, TB
17.Berat Badan
Data kependudukan (statistic vital dan
kependudukan)
Data statistik vital terdiri dari angka kelahiran dan angka
kematian. Data statistik tersebut, khususnya angka
kematian dapat digunakan untuk menentukan masalah-
masalah kesehatan, mengambil keputusan terkait dengan
upaya pencegahan dari penyakit atau kasus yang
mematikan sehingga status masyarakat menjadi lebih baik,
menentukan prioritas masalah, dan dapat juga digunakan
untuk menentukan intervensi dalam bidang kesehatan
masyarakat sebagai penyelesaiannya. Data kependudukan
meliputi data jumlah penduduk, data perkawinan, data
kelahiran, data keluarga, data kesehatan, data penduduk
dengan kondisi tertentu.
Sumber Data Kependudukan, yaitu antara lain:
• Sensus
• Survei
• Registrasi
Sensus
Sensus adalah Keseluruhan proses pengumpulan
(collecting), menghimpun dan menyusun (compiling) dan
menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial
yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di
suatu negara atau wilayah tertentu (PBB, 1958).
Karakteristik sensus, yaitu antara lain:
• Cakupan : semua orang/penduduk (yang hidup) dalam
wilayah yang dicacah.
• Waktu : dilakukan pada saat tertentu, periodik dan
serentak.
• Ruang lingkup ; ruang lingkup meliputi batas wilayah
tertentu
• Topik ; tetap demografi, sosial & ekonomi
• Penduduk bersifat pasif
• Unit cacah perorangan dan bukan keluarga
• Waktu panjang/lama dan mahal
Survei
Karakteristik survei, yaitu antara lain: 
• Cakupan : sebagian penduduk/sampel
• Waktu : fleksible
• Topik : dapat berganti-ganti sesuai kebutuhan
• Penduduk bersifat pasif
• Sensus dan survei : informasi saling mengisi

Contoh: survei antar sensus (intercencal survey)


Survai : mungkin terjadi kesalahan karena pengambilan
sampel (sampling error)
Registrasi
Registrasi adalah kumpulan keterangan mengenai
terjadinya peristiwa lahir, mati serta segala kejadian penting
yang merubah status sipil seseorang sejak dia lahir hingga
mati. Kejadian tersebut seperti perkawinan, perceraian
migrasi dan Mencatat peristiwa-peristiwa penting disebut
statistik vital (vital statistics).
Karakteristik registrasi, yaitu antara lain:
• Pencatatan terus-menerus/rutin
• Penduduk bersifat aktif → melapor
• Di Indonesia, peristiwa-peristiwa vital dilakukan oleh
badan yang berbeda-beda:
• Kelahiran → catatan sipil & kelurahan
• Perkawinan & perceraian → Depag & catatan sipil
• Migrasi → Dep Kehakiman
• Kematian → Depkes
Data pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang
digunakan dalam memberikan layanan kesehatan kepada
masyarakat. definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr.
Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan
kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan
preventif (pencegahan) dan promotive (peningkatan
kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Sedangkan
menurut Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan
Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat
Jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat
dibedakan atas dua, yaitu:
• Pelayanan kesehatan masyarakat : Pelayanan kesehatan yang
termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat (public health
service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara
bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit,
serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat. Data pelayanan
kesehatan masyarakat terdapat di Puskesmas, Dinkes atau Riskesdas.
• Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam
kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan
cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau
secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya
terutama untuk perseorangan dan keluarga. Data pelayanan kedokteran
terdapat di Rumah sakit termasuk pelayanan kesehatan sekunder yang
dimana pelayanan rujukan kuratif.

Anda mungkin juga menyukai