Anda di halaman 1dari 22

ASKEP KOMUNITAS PADA

KELOMPOK MASYARAKAT
Disusun oleh :
•Afina Nurhasana (144012401) Hilda Ambadar (144012428)

•Citra Dewi Mulyani (144012409) Maria Ulfa (144012430)

•Dinda Yulia Pratiwi (144012412) Nendi Baharudi (144012435)

•Dini Dwi Septiani (144012413) sahadat’e Nadeniyo (144012444)

•Ega Listia (144012463) Sefhianti (144012446)

•Geraldi Asy’ari (144012433) Tiara Elinda (144012452)

•Silvia Malik (144012482)


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu
sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama (WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama
dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri
adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan
perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan
peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai
upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan.
B. Tujuan Penulisan C. Manfaat Laporan

1. Tujuan Umum 1. Masyarakat

Menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk Memberikan gambaran demografi, jumlah

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup populasi penduduk, kesehatan lingkungan,

sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang pendidikan, keselamatan dan permasalahan

optimal bagi masyarakat kesehatan yang ada serta pelayanan sosial serta

2. Tujuan Khusus kegiatan sosial kemasyarakatan.

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan 2. Puskesmas

b. Merumuskan alternatif untuk memecahkan masalah Memberikan gambaran tentang status kesehatan

yang telah teridentifikasi dan kegiatan-kegiatan kesehatan serta sosial

c. Memperoleh pengalaman dalam mengenal situasi dan kemasyarakatan

kondisi kesehatan masyarakat. 3. Mahasiswa / Penyusun

d. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan Menambah pengetahuan dan pengalaman secara

(penyuluhan) kepada masyarakat. langsung dalam memberikan asuhan keperawatan


individu, keluarga, kelompok dan komunitas
  khususnya
BAB II
PEMBAHASAN

Konsep Dasar Teori


Definisi Komunitas dan Kesehatan Masyarakat
Menurut Kontjaraningrat, komunitas adalah sekumpulan manusia yang
saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak,
2007). Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu
tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta
mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok
dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan di bawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama di mana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama di mana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
(Riyadi, 2007).
Definisi Keperawatan Komunitas

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan  profesional


yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko
tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan.
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi barbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan
Prinsip perawatan kesehatan masyarakat

Kemanfaatan

Kerjasama Keadilan

Secara
Otonomi
langsung
Tujuan Keperawatan Komunitas

a. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara


meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri.

b. Tujuan khusus
- Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
- Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka
mengatasi masalah keperawatan.
Strategi pelaksanaan Keperawatan Komunitas

Pendidikan Kesehatan Kerjasama atau Kemitraan


(Health Promotion) (Partnership)

Proses Kelompok
Pemberdayaan(Empowermet)
(Group Process)
Sasaran praktik keperawatan komunitas

c. Kelompok khusus
a. Individu
Kelompok khusus adalah kumpulan
Individu adalah anggota keluarga yang unik individu yang mempunyai kesamaan
sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, jenis kelamin, umur, permasalahan,
psikologi, social dan spiritual kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan.

b. Keluarga d. Masyarakat

Keluarga merupakan sekelompok individu Masyarakat adalah sekelompok manusia yang


yang berhubungan erat secara terus menerus hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga
dan terjadi interaksi satu sama lain baik mereka dapat mengatur diri mereka dan
secara perorangan maupun secara bersama- menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan
sama, di dalam lingkungannya sendiri atau sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan
masyarakat secara keseluruhan. dengan jelas.
A. Paradigma dan Falsafah Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen
pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan
(Logan & Dawkins, 1987). Kesehatan dalam keperawatan
kesehatan komunitas didefenisikan sebagai kemampuan
melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif.
Peran Perawat Komunitas (Provider of Nursing Care)

- Penyedia pelayanan (Care provider)

- Pendidik dan konsultan (Educator and Counselor)

- Role model

- Advokasi

- Manajer kasus (Case Manager)

- Perencana tindak lanjut (Discharge Planner)

- Kolaborator
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas

- Pengkajian

- Diagnosa Keperawatan

- Perencanaan Keperawatan

- Pelaksanaan

- Evaluasi
Format Pengkajian Komunitas Rw 03 Desa Rempoah Kecamatan Baturraden
Kabupaten Banyumas

- Data inti komunitas ( sejarah, demografik, etnisitas, nilai dan


keyakinan)
- Subsistem (Lingkungan Fisik, penataan wilayah, kebisingan udara dan
air, struktur bangunan,keamanan dan kenyamanan)
- Pendidikan
- Politik dan pemerintahan
- Pelayanan Kesehatan dan sosial
- Komunikasi
- Ekonomi
- Rekreasi
BAB III
Proses Keperawatan

b. Perempuan : 528 jiwa


 
1. Jumlah Penduduk Miskin terdapat 254 KK dengan jumlah
penduduk 613 jiwa.

A. Pengkajian 2. Data agama

1. Kabupaten : Banyumas a. Katolik : 1 jiwa

2. Kecamatan : Baturraden b. Kristen :-

3. Kelurahan/ Desa : Rempoah c. Hindu :-

4. RW : 03 d. Budha :-

5. Jumlah RT :8 e. Islam : 1.080 jiwa

6. Jumlah KK : 339 KK 1. Batas Wilayah RW 03

7. Jumlah Penduduk : 1081 jiwa a. Sebelah Utara : Jalan Anggrek

a. Laki- laki : 553 jiwa b. Sebelah Selatan : Jalan Pemuda


c. Sebelah Timur : Sungai Jurig
d. Sebelah Barat : Kelurahan Karang Tengah
 
 
Data Problem Etiologi
1 DS: ketua RT melaporkan bahwa di RW 3 tidak terdapat Cemas terhadap kejadian
penjaga keamanan, Poskamling juga tidak ada dan kejadian pencurian
kegiatan ronda malam sudah tidak berjalan. Ketua RT kriminalitas khususnya di RT 1
01 juga mengatakan bahwa baru-baru ini telah terjadi terutama RW 3
pencurian tepatnya pada tanggal 24 November 2011, pencurian di RW 3
sehingga keamanan di RT 01 menjadi lebih ditingkatkan
lagi dan ronda malam mulai diberlakukan.

DO: tidak terlihat pos ronda di RW 3

 
2 DS: ketua RW mengatakan bahwa di RW tiga jarang Kesiapan posyandu lansia
dilakukan rapat RT, warga jarang berkumpul ke sesama peningkatan koping yang tidak rutin
tetangga, warga jarang mendatangi rapat RT, kegiatan komunitas dan komunikasi
posyandu lansia jarang dilaksanakan warga yang
kurang

 
Diagnosa Keperawatan:
1. Cemas terhadap kejadian kriminalitas terutama pencurian di RW 3
khususnya di RT 1 berhubungan dengan adanya kejadian pencurian diraerah
RT 1 RW 3.
2. Kesiapan peningkatan koping komunitas ditandai dengan posyandu lansia
yang tidak rutin dan komunikasi warga yang kurang
3. Risiko Lingkungan RW 3 yang tidak sehat berhubungan dengan perilaku
warga RW 3 yang tidak efektif.
4. Hipertensi pada lansia berhubungan dengan ketidakpatuhan lansia dalam
mengikuti posyandu lansia.
STRENGTH : OPPORTUNITY :

1. Warga terbuka 1. Masih ada posyandu balita

BAB IV 2. Sudah mengenal kesehatan dibuktikan dengan 2.


apabila sakit dating ke dokter, puskesmas, dan 3.
Ada bidan desa dan dokter praktek
Ada Jaminan Persalinan (Jampersal)
bidan desa. 4. Dekat dengan puskesmas dan pasar
3. Warga yang usianya produktif meninggalkan 5. Sumber air melimpah
PEMBAHASAN desa untuk bekerja. 6. Dengan dengan tempat wisata
7. Terdapat lapangan badminton di RT 02
8. Wilayah RW 03 dekat dengan gedung badminton

•Analisis SWOT

WEAKNESS : TREATH :

1. Perilaku buruk dalam membuang sampah 1. Posyandu lansia sudah tidak berjalan
2. Sudah jarang berkumpul sehingga komunikasi 2. Tidak terdapat gardu poskamling dan ronda malam
kurang (interaksi kurang) dibuktikan dengan  
rapat yang sudah jarang karena warga jarang
datang
3. Kurang partisipasi aktif dari warga, dibuktikan
dengan senam lansia yang sudah tidak berjalan
dan jarang mengikuti rapat
4. Pendidikan warga RW 03 kebanyakan masih
lulusan SD
Pembahasan

Analisa diatas membantu mengidentifikasi wilayah RW 03 tentang


kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman. Dengan melihat analisa di atas
maka kelompok kami mencoba untuk merancanakan pengembangan pelaksanaan
proses keperawatan dengan melibatkan warga dan kondisi lingkungan yang
memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kondisi warga yang terbuka memudahkan mahasiswa melakukan


pengkajian dan hal ini juga menjadi kelebihan dari warga yang mudah dalam
menerima informasi. Namun warga sekarang ini sudah jarang berkumpul
dibuktikan dengan ketika diadakan penyuluhan KB, petugas kesehatan harus
mendatangi warga dari rumah ke rumah. Solusi dari kami ketika akan melakukan
penyuluhan, petugas kesehatan sebaiknya memberikan penyuluhan yang menarik
perhatian dan minat warga. Misalnya ketika melakukan penyuluhan disertai
dengan pemeriksaan kesehatan gratis.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan
1. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan kesehatan/ keperawatan.
2. Peran yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai penyedia pelayanan (Care Provider),
pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor), panutan (Role Model), pembela (Client Advocate), manajer
kasus (Case Manajer), kolaborator, perencana tindak anjut (Discharge Planner), pengidentifikasi masalah kesehatan
(Case Finder), koordinator pelayanan kesehatan (Coordinator of Services), pembawa perubahan atau pembaharu dan
pemimpin (Change Agent and Leader), dan pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care
Provider And Researcher).
3. Tahapan proses keperawatan kesehatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data, penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan, prioritas masalah, dan aspek
politis; 2) diagnosa keperawatan; 3) perencanaan keperawatan; 4) pelaksanaan; serta 5) evaluasi dan penilaian.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai