Anda di halaman 1dari 51

M A K A L A H A S U H A N K E P E R A W A T A N P A D A N Y.

A
D E N G A N P O S T S E C T I O C A E S A R E A H A R I K E 1 ATA S
INDIKASI CPD DI RUANG GINCU 4 RSUD
K A B . I N D R A M AY U

Disusun Oleh : KELOMPOK 4


Mia Astuti R210415040

Nur Azizah R210415045


Nurlela R210415046

Putri R210415047
Riski Ramadita R210415052 Syarif Ibrahim R210415059 Vikky Taufana R210415062
PENGERTIAN

Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin


dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding
Rahim dengan syarat Rahim dalam keadaan utuh serta janin diatas
500 gr (Wiknjosastro 2010). Sectio Caesarea adalah jalan
alternative menyambut kelahiran seorang bayi melalui operasi
praktis. Pembedahan dilakukan pada perut dan Rahim ibu. (MT
Indiarti dan Khotimah Wahyudi 2014)
RUMUSAN MASALAH

. 1. Apa yang dimaksud sectio cesaria ?

2. Apa tujuan dari sectio cesaria ?

 3. Apa masalah keperawatan sectio cesaria ?

 4. Apa indikasi dari sectio cesaria ?

5. Apa implementasi sectio cesaria ?


TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian sectio cesaria

2. Untuk mengetahui tujuan sectio cesaria

3. Untuk mengetahui masalah keperawatan sectio cesaria

 4. Untuk mengetahui indikasi sectio cesaria

 5. Untuk mengetahui implementasi sectio cesaria

6. Untuk mengetahui dokumentasi sectio cesaria


BAB II TINJAUAN TEORITIS

. PENGERTIAN Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan


dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding
depan perut. (amrusofian, 2012). Sectio Caesarea adalah suatu cara
melahirkan janin dengan membuat sayatann pada dinding uterus
melalui dinding depan perut atau vagina (Mochtar, 1998 dalam Siti,
dkk 2013).
ETIOLOGI

a. Etiologi yang berasal dari ibu Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak,
primi para tua disertai kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelvik (disproporsi
janin / panggul ), ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat
kesempitan panggul, Plasenta previa terutama pada primigravida, solutsio
plasenta tingkat I – II, komplikasi kehamilan yang disertai penyakit ( jantung, DM
). Gangguan perjalanan persalinan (kista ovarium, mioma uteri, dan sebagainya).
 b. Etiologi yang berasal dari janin fetal distress / gawat janin, mal presentasi
dan mal posisi kedudukan janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil,
kegagalan persalinan vakum atau forceps ekstraksi. (Nurarif&Hardhi, 2015).
PATOFISIOLOGI
Terjadi kelainan pada ibu dan kelainan pada janin menyebabkan persalinan normal tidak memungkinkan dan
akhirnya harus diilakukan tindakan Sectiocaesarea, bahkan sekarang Sectiocaesareamenjadi salah satu pilihan
persalinan (Sugeng, 2010). Adanya beberapa hambatan ada proses persalinan yang menyebabkan bayi tidak dapat
dilahirkan secara normal, misalnya plasenta previa, rupture sentralis dan lateralis, pannggul sempit, partus tidak
maju (partus lama), pre-eklamsi, distokksia service dan mall presentasi janin, kondisi tersebut menyebabkan perlu
adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectiocaesarea (SC). Dalam proses operasinya dilakukan tindakan yang
akan menyebabkan pasien mengalami mobilisasii sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi aktivitas.
Adanya kelumpuhan sementara dan kelemahan fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktifitas
perawatan diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah deficit perawatan diri. Kurangnya informasi
mengenai proses pembedahan, penyembuhan dan perawatan post operasi akan menimbulkan masalah ansietas
pada pasien. Selain itu dalam proses pembedahan juga akandilakukan tindakan insisi pada dinding abdomen
sehingga menyebabkan inkontinuitas jaringan, pembuluh darah dan saraf-saraf di daerah insisi. Hal ini akan
merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri. Setelah semua proses
pembedahan 8 berakhir, daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post operasii, yang bila tidak dirawat
dengan baik akan menimbulkan masalah resiko infeksi.
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis menurut Doengoes (2000), antara lain :
1. Nyeri akibat luka perdarahan
2. Adanya luka insisi pada bagian abdomen
3. Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus
4. Aliran lokhea sedang dan bebas bekuan yang berlebihan (lokhea tidak banyak)
5. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800ml
6. Emosi labil
7. Terpasang kateter urinarius
Bonding dan attachment pada anak yang baru dilahirkan Manifestasi klinis menurut Doengoes (2000), antara lain :
1. Nyeri akibat luka perdarahan
2. Adanya luka insisi pada bagian abdomen
3. Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus
4. Aliran lokhea sedang dan bebas bekuan yang berlebihan (lokhea tidak banyak)

5. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800ml 6


KOMPLIKASI

Komplikasi yang mungkin muncul dari tindakan Sectio Caesarea


adalah komplikasi pembiusan, perdarahan pasca operasi Sectio
Caesarea, syok perdarahan, obstruksi usus, gangguan pembekuan
darah, dan cedera organ abdomen seperti usus, ureter, kandung kemih,
pembuluh darah. Pada Sectio Caesarea juga bisa terjadi infeksi
sampai sepsis apalagi pada kasus dengan ketuban pecah dini. Dapat
juga terjadi komplikasi pada bekas luka operasii (Anggi, 2011).
P E N ATA L A K S A N A A N M E D I S

Medis
a. Cairan IV sesuai indikasi.
b. Anestesi regional atau general
c. Perjanjian dari orang terdekat untuk tujuan sectio caesarea.

d. Tes laboratorium sesuai indikasi


e. Pemberian oksitosin sesuai indikasi
f. Tanda vital per protokol ruang pemulihan
g. Persiapan kulit pembedahan abdomen
h. Persetujuan ditandatangan
i i. Pemasangan kateter fole
PENGKAJIAN
Pada pengkajian klien dengan sectio caesarea, data yang ditemukan meliputi
distres janin, kegagalan untuk melanjutkan persalinan, malposisi janin, prolaps tali
pusat, abrupsio plasenta dan plasenta previa.
a. Identitas atau biodata klien Meliputi : nama, umur, agama, jenis kelamin,
alamat, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, nomor
registrasi, dan diagnosa keperawatan.
b. Keluhan utama Keluhan yang dirasakan klien pada saat ini dikumpulkan untuk
menentukan prioritas intervensi keperawatan, keluhan utama pada post operasi SC
biasanya adalah nyeri dibagian abdomen, pusing dan sakit pinggang.
c. Riwayat kesehatan 1. Riwayat kesehatan sekarang Riwayat pada saat sebelum
inpartus di dapatkan cairan yang keluar pervaginan secara spontan kemudian
tidak di ikuti tanda-tanda persalinan
2. Riwayat kesehatan dahulu Didapatkan data klien pernah riwayat SC sebelumnya,
panggul sempit, serta letak bayi sungsang. Meliputi penyakit yang lain dapatjuga
mempengaruhi penyakit sekarang.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit turunan dalam keluarga seperti jantung, HT, TBC, DM, penyakit kelamin,
abortus yang mungkin penyakit tersebut diturunkan kepada klien. d. Pemeriksaan fisik
 a. Kepala a. Rambut Bagaimana bentuk kepala, warna rambut, kebersihan rambut, dan
apakah ada benjolan.
b. Mata Terkadang adanya pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva, dan
kadangkadang keadaan selaput mata pucat (anemia) karena proses persalinan yang
mengalami perdarahan, sclera kuning.
c. Telinga Biasanya bentuk telinga simetris atau tidak, bagaimana kebersihannya, adakah
cairan yang keluar dari telinga.
d. Hidung Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum
kadangkadang ditemukan pernapasan cuping hidung.
e. Mulut dan gigi Mulut bersih / kotor, mukosa bibir kering / lembab.

 2. Leher Saat dipalpasi ditemukan ada / tidak pembesaran kelenjar tiroid,


karna adanya proses penerangan yang salah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Elektroensefalogram (EEG) Untuk membantu menetapkan jenis


dan fokus dari kejang.
 b. Pemindaian CT untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.

c. Magneti Resonance Imaging (MRI) menghasilkan bayangan


dengan menggunakan lapangan magnetik dan gelombang radio,
berguna untuk memperlihatkan daerah-daerah otak yang tidak jelas
terlihat bila menggunakan pemindaian CT.
d. Uji laboratorium 1. Fungsi lumbal : menganalisis cairan
serebrovaskuler
2. Hitung darah lengkap : mengevaluasi trombosit dan
hematocrit
3. Panel elektrolit

 4. Skrining toksik dari serum dan urin

5. AGD
6. Kadar kalsium darah

7. Kadar natrium darah

8. Kadar magnesium darah


I N F O R M A S I TA M B A H A N

1. Terapi yang diberikan

a. Antibiotik Cara pemulihan dan pemberian antibiotic sangat


berbeda-beda setiap institusi.
b. Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran
pencernaan 1. Suposutoria ( ketopropen sup 2x24 jam) 2. Oral
(tramadol tiap 6 jam atau paracetamol) 3. Injeksi (penitidine 90-
75mg) diberikan setiap 6jam bila perlu (Neurobion I vit.c)
c. Perawatan luka sc
1. Jika perlu pada pembalut luka terjadi perdarahan atau keluar cairan tidak
terlalu banyak jangan mengganti pembalut, tapi beri plester untuk mengencangkan.
 2. Ganti pembalut dengan cara steril.
3. Jika pembalut agak kendor, jangan ganti pembalut, tapi beri plester untuk
mengencangkan.
 4. Luka harus dijaga agar tetap kering dan bersih
. 5. Jahitan fasia adalah utama dalam bedah abdomen, angkat jahitan kulit
dilakukan pada hari kelima pasca sc.
 6. Perawatan rutin Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah
suhu, tekanan darah, nadi, dan pernafasan.
D I A G N O S A K E P E R AWATA N M E N U R U T
P R I O R I TA S

1. Nyeri Akut b.d Kondisi Pembedahan d.d Agen Cidera Fisik
( Prosedur Operasi)
2. Risiko Infeksi b.d Ketuban Pecah Sebelum waktunya d.d
Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
3. Ansietas b.d Hospitalisasi d.d Kurang Terpapar Informasi
4. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Nyeri d.d Pembedahan Post Op
Sc
A S U H A N K E P E R A W A T A N M A T E R N I T A S P A D A N Y . A
D E N G A N D I A G N O S A M E D I S P O S T S C
D I R U A N G G I N C U 4

Kelompok :3B
Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2021
Tanggal Masuk : 25 Oktober 2021
 

BIODATA

Identitas klien

Nama klien : Ny. A


Umur : 33 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Penddikan : perguruan tinggi
Agama : islam
Pekerjaan : honorer
Suku bangsa : jawa/Indonesia
Status perkawinan : kawin
Diagnose medis : post SC
Alamat : Ds. Sindang
Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. E
Umur : 39 Tahun
Agama : islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : swasta
alamat : Ds. sindang
Hubungan keluarga : suami
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

 1. KeluhanUtama Pasien mengatakan nyeri perut karena luka


Post Section Caesarea
Riwayat Kesehatan

Pada tanggal 14 April 2015 jam 18.00 WIB, pasien dibawa


suaminya ke IGD RSUD Surakarta dengan keluhan perutnya
kenceng-kenceng sejak jam 17.30 WIB. Dari IGD langsung di
bawa ke VK dengan diagnosa G3P1A1 hamil 39 minggu kala 1
lama, di lakukan pemeriksaan DJJ 144, his 2x/menitdanVT2-
3cm,dariwaktukenceng-kencengselama±16jam
3. Riwayat kehamilan

 / Dataobstetric a. Haid 1) Menarche : 11tahun

2) Siklus:teratur

3) Lama : 1minggu

4) HPHT :14-7-2014

5) HPL :21-4-2015

6) Usiakehamilan : 39 minggu

 7) Adamasalah : saat menstruasi nyeri


Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatkan tidak ada anggota keluarga yang memiliki


penyakit tertentu atau penyakit turunan.
. DATA BIOLOGIS

NO Pola kehidupan sehari-hari Saat sehat Saat sakit

1 Pola nutrisi    
   
a. Makan
- Nasi, bubur, sayur, lauk - Nasi, bubur, sayur, lauk
1. Jenis
pauk, buah-buahan pauk, buah-buahan
 
- <2x/hari, 2-4x/hari - <2x/hari, 2-4x/hari
 
- 1 porsi - 1 porsi
2. Frekuensi
- 2000kkal/hari - 2000kkal/hari
3. Porsi
- Tidak ada pantangan - Tidak ada pantangan
4. Total konsumsi
- Tidak ada keluhan - Tidak ada keluhan
5. Pantangan
   
6. Keluhan
   
 
- Air putih, air teh, air susu - Air putih, air teh, air susu
a. Minum
- <3x/hari, 3-7x/hari - <3x/hari, 3-7x/hari
1. Jenis
- 100-200ml - 100-200ml
 
- Tidak ada - Tidak ada
2. Frekuensi
- Tidak ada - Tidak ada
3. Porsi
4. Pantangan
5. Keluhan
Pola Eliminasi    
a. Urine (BAAK)    
1. Frekuensi - <1-2x/hari, 2-3x/hari - <1-2x/hari, 2-3x/hari
2. Jumlah - 3x/hari - 3x/hari
3. Warna    
4. Bau - Khas - Khas
5. Perasaan setelah BAK    
  - Lega - Lega
6. Total produksi urin    
  - 250 cc sekali BAK - 250 cc sekali BAK
7. Keluhan    
  - Tidak ada - Tidak ada
     
a. Alvi (BAB)    
1. Frekuensi    
2. Warna - <3x/hari, 3-7x/menit - <3x/hari, 3-7x/menit
3. Konsistensi - Kuning - Kuning
4. Bau - Lembek - Lembek
5. Keluhan - Khas - Khas
- Tidak ada - Tidak ada
Pola istirahat dan tidur    
a. Tidur siang    
1. Lamanya - 1 jam - 1 jam
2. Kualitas - Nyenyak - Nyenyak
3. Kebiasaan sebelum tidur - Tidak ada - Tidak ada
4. Perasaan waktu bangun tidur    
5. Keluhan - Lega - Lega
     
- Tidak ada - Tidak ada
a. Tidur malam
1. Lamanya    

2. Kualitas    
- 5-7 - 5-7 jam/hari
3. Kebiasaan sebelum tidur
jam/hari - Nyenyak
4. Perasaan waktu bangun tidur
- Nyenyak - Baik
5. Keluhan
- Baik - Tidak ada
 
- Tidak ada  
 
  - Lega
 
- Lega  
  - Tidak ada
- Tidak ada
Pola aktivitas dan kebersihan diri    
a. Personal hygiene    
1. Mandi    
a. Frekuensi    
b. Sarana mandi - 1-2x/hari - 1-2x/hari
  - Memakai sabun, air - Memakai sabun, air
1. Gosok gigi bersih bersih
a. Frekuensi    
b. Sarana gosok gigi - 1-2x/hari -
     
1. Keramas - Memakai pasta dan -
a. Frekuensi sikat gigi  
     
b. Sarana keramas - 2x/minggu - Belum keramas
  -
1. Kuku - Menggunakan sampo  
a. Keadaan kuku dan air bersih  
     
b. Frekuensi - Bersih - Bersih
     
1. Berhias - 1x/minggu 1x/minggu
     
2. Keluhan - Tidak - Tidak
   
- Tidak - Tidak
IV. PENGETAHUAN IBU TENTANG
Senam ibu hamil : tahu
Kesiapan mental ibu dan keluarga : tahu
Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda melahirkan, cara
menangani nyeri proses persalinan : tahu
Perawatan payudara : tahu
Perawatan bayi : tahu
Perawatan nifas : tahu
Menyusui : tahu
. PEMERIKSAAN FISIK

1. Sistem pernapasan

Inspeksi : tidak menggunakan otot bantu pernapasan, bentuk


dada simetris, pergerakan dada simetris, tidak ada pernapasan
cuping hidung
Palpasi: tidak ada nyeri tekan dada

Perkusi : tidak ada flatness

Auskultasi : suara napas normal, tidak ada suara napas tambahan


2. sistem kardiovaskular

Konjungtiva ananemis, sclera aniktrik, mukosa bibir lembab,


tidak ada sianosis, CRT <3 detik
3. sistem persyarafan

Fungsi penciuman baik, bentuk normal, fungsi penglihatan


baik, gerakan bola mata kanan dan kiri simetris, fungsi pndengaran
baik, fungsi pengecapan baik.
sistem penglihatan

Bola mata simetris, sclera mata aniktrik,tidak ada


pembengkakan mata
5.sistem pendengaran

Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, fungsiendengaran baik,


tidak ada pembengkakan telinga, tidak ada nyeri tekan tulang
mastoid
.sistem perkemihan dan genitalia

Pada genitalia tidak ada pembengkakan, sedikit ada


perdarahan, tidak ada distensi kandung kemih, terpasang kateter,
dan tidak ada pembengkakan pada ginjal.
Sistem muskuloskeletal
Ekstremitas atas: warna kulit sianosis, bentuk simetris, tidak ada
edema, kekuatan otot kiri dan kanan 5, tidak ada fraktur, tonus otot baik,
terpasang infus sebelah kanan
Ekstremitas bawah: warna kulit sianosis, bentuk simetris, tidak ada
edema, kekuatan otot kiri dan kanan 4, tidak ada fraktur, tonus otot baik
Sistem genitalia

Edema vulva : tidak ada


Varises : ya

Keputihan : ya
Kebersihan : sedikit bersih
DATA PENUNJANG

NO Jenis pemeriksaan Tanggal Hasil Hasil normal interpretasi

  Hematologi 25 Oktober      
2021

1 Leukosit   17,300 4,300-11,300 ↑


2 Eritrosit   4,1 3,8-5,2  
3 Hemoglobin   12,6 11,7-15,5  
4 Hematokrit   37,1 35-47  
5 Trombosit   299,000 150,000-400,000  
6 MCV   90 80-100  
7 MCH   30,5 28-33  
8 MCHC   33,9 33-36  
9 Row-cv   14,2 11,3-14,7  
10 Masa pembekuan   8 6-15  
11 Masa perdarahan   3 1-3  
  Kimia Klinik        
.

NO Nama obat Dosis Waktu Cara pemberian ket

1 Cefotaxime  2x1 10.25 Intravena  

2 Ranitidin   2x1 10.25 Intravena  

3 ondansetron  2x1 10.25 Intravena  


Tanggal & jam Data Senjang Etiologi Diagnosa Tanda Tangan
VIII. ANALISA DATA
Medis

26, Oktober 2021 DS   Nyeri Akut Kelompok


Pukul 21.00 Pasien mengatakan (D.0077)
  nyeri pada bagian
abdomen pasca post
SC
 
DO
- Pasien tampak
meringis
- Pasien bersikap
protektif
- Terlihat gelisah
 
26, Oktober 2021 DS :   Gangguan Kelompok
Pukul 21.00 - Pasien Mobilitas
  mengatakan Fisik
nyeri saat (D.0054)
bergerak
sehingga takut
untuk
bergerak
DO :
- Kekuatan otot
menurun (4)
- Gerakan
terbatas
- Fisik lemah
26, Oktober 2021 DS :   Resiko Kelompok
Pukul 21.00 - Infeksi
  DO : (D.0142)
-
IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS

nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri skala
nyeri dan meringis
gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d pasien mengeluh sulit
bergerak dan nyeri saat bergerak
resiko infeksi b.d efek prosedur invasif
Tgl No Tujuan Rencana Rasional TTD
Dx tindakan

27, Oktober 2021 1 Setelah O. - untuk Kelompok


Pukul 06.00 dilakukan - mengetah
  tindakan identifikasi ui kuaitas
keperawatan lokasi, nyeri
selama 3x24 karakteristi - untuk
jam diharapkan k, durasi, mengetah
nyeri akut frekuensi, ui skala
dapat teratasi kuaitas, nyeri
dengan kriteria intensitas - untuk
hasil nyeri meredaka
Indikator - n nyeri
- keluhan identifikasi - untuk
nyeri skala nyeri menguran
- sulit tidur N. gi rasa
- meringis - berikan nyeri
- sikap teknik non  
protektif farmakologi
- gelisah E.
-
K.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik
27, Oktober 2021 2 Setelah dilakukan O. identifikasi - untuk mengetahui adanya nyeri/keluhan
Pukul 10.00 tindakan adanya lainnya
  keperawatan nyeri/keluhan - agar pasien dapat berlatih pergerakannya
selama 3x24 jam fisik lainnya - agar pasien mengerti tujuan tindakan tersbut
diharapkan N. libatkan
gangguan keluarga
mobilitas fisik untuk
dapat teratasi membantu
dengan kriteria pasien dalam
hasil meningkatkan
Indikator pergerakan
- nyeri E. jelaskan
- gerakan tujuan dan
terbatas prosedur
- keceasan mobilisasi
27, Oktober 2021 3 Setelah dilakukan O. - untuk Kelompo
Pukul 14.00 tindakan mengidentifika menghindari k
  keperawatan si dan risiko infeksi
selama 3x24 jam menurunkan - untuk
diharapkan resiko mengurangi
tingkat infeksi terserang faktor yang
dapat teratasi organisme menyebabka
dengan kriteria N. n infksi
hasil Pertahankan - untuk
Indikator teknik aseptif memenuhi
- kemerahan E. anjurkan asupan
- nyeri meningkatkan cairan pasien
- bengkak asupan cairan - untuk
K. anjurkan memenuhi
meningkatkan asupan
asupan nutrisi nutrisi pasien
 
No DX Tgl, waktu Implementasi TT Tgl, Evaluasi TTD
keperawatan D wak
tu

1 27, Oktober 2021 1. Mengidentifikasi lokasi, Kel 28, S : Pasien mengatakan nyerinya Kelompok
Pukul 21.00 karakteristik, durasi, omp Okt berkurang setelah dilakukan beberapa
  frekuensi, kuaitas, intensitas ok ober tindakan
nyeri 202  
2. Mengidentifikasi skala 1 O : - telah diberikan tindakan
nyeri Puk nonfarmakologis (tarik nafas dalam)
3. Memberikan teknik non ul - skala nyeri berkurang (3)
farmakologi 06.0  
4. Mengkolaborasikan 0 A : Masalah teratai sebagian
pemberian analgetik    
Respon : P : lanjutkan intervensi
 
 
2 27, 1. Mengidentifikasi ke 28, S : pasien mengatakan selalu
Oktober adanya nyeri/keluhan lo Okt mencoba untuk belajar
2021 fisik lainnya m obe menggerakan tubuhnya dan sudah
Pukul 2. Melibatkan keluarga p r bisa untuk berpindah
21.00 untuk membantu pasien o 202  
  dalam meningkatkan k 1 O : telah dilakukan tindakan
pergerakan Puk mobilisasi
3. Menjelaskan tujuan ul
dan prosedur mobilisasi 06.0 A : masalah tertasi
Respon : 0
    P : hentikan intervensi
3
27, 1. Mengidentifikasi dan menurunkan kelo 28, S : pasien mengatakan akan lebih Kelom
Oktober resiko terserang organisme mpo Ok memperhatikan asupan cairan & pok
2021 2. mempertahankan teknik aseptif k tob nutrisinya dengan baik serta akan
Pukul 3. Menganjurkan meningkatkan er menjaga kebersihan lukanya agar
21.00 asupan cairan 202 terhindar dari bakteri
  4. Menganjurkan meningkatkan 1 O : melakukan tindakan dengan teknik
asupan nutrisi Pu aseptik
  kul  
Respon : 06. A : masalah teratasi
  00  
    P : hentikan intervensi
No DX Tgl, waktu Catatan perkembangan TTD

1 28, Oktober 2021 S: Kelompok


Pukul 08.00 Pasien mengatakan nyerinya berkurang setelah dilakukan beberapa tindakan
   
O:
- telah diberikan tindakan nonfarmakologis (tarik nafas dalam)
- skala nyeri berkurang (1)
 
A : Masalah teratasi
 
P : Hentikan intervensi
2 28, Oktober 2021 S : pasien mengatakan sudah dapat menggerakan tubuhnya tanpa rasa takut karna Kelompok
Pukul 10.00 nyeri
   
O : telah dilakukan tindakan mobilisasi

A : masalah tertasi

P : hentikan intervensi
3 28, Oktober 2021 S : pasien mengatakan sudah menjaga asupan cairan & nutrisinya dengan baik serta  
Pukul 12.00 akan menjaga kebersihan lukanya agar terhindar dari bakteri
   
O : melakukan tindakan dengan teknik aseptik
 
A : masalah teratasi
 

Anda mungkin juga menyukai