A
D E N G A N P O S T S E C T I O C A E S A R E A H A R I K E 1 ATA S
INDIKASI CPD DI RUANG GINCU 4 RSUD
K A B . I N D R A M AY U
Putri R210415047
Riski Ramadita R210415052 Syarif Ibrahim R210415059 Vikky Taufana R210415062
PENGERTIAN
a. Etiologi yang berasal dari ibu Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak,
primi para tua disertai kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelvik (disproporsi
janin / panggul ), ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat
kesempitan panggul, Plasenta previa terutama pada primigravida, solutsio
plasenta tingkat I – II, komplikasi kehamilan yang disertai penyakit ( jantung, DM
). Gangguan perjalanan persalinan (kista ovarium, mioma uteri, dan sebagainya).
b. Etiologi yang berasal dari janin fetal distress / gawat janin, mal presentasi
dan mal posisi kedudukan janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil,
kegagalan persalinan vakum atau forceps ekstraksi. (Nurarif&Hardhi, 2015).
PATOFISIOLOGI
Terjadi kelainan pada ibu dan kelainan pada janin menyebabkan persalinan normal tidak memungkinkan dan
akhirnya harus diilakukan tindakan Sectiocaesarea, bahkan sekarang Sectiocaesareamenjadi salah satu pilihan
persalinan (Sugeng, 2010). Adanya beberapa hambatan ada proses persalinan yang menyebabkan bayi tidak dapat
dilahirkan secara normal, misalnya plasenta previa, rupture sentralis dan lateralis, pannggul sempit, partus tidak
maju (partus lama), pre-eklamsi, distokksia service dan mall presentasi janin, kondisi tersebut menyebabkan perlu
adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectiocaesarea (SC). Dalam proses operasinya dilakukan tindakan yang
akan menyebabkan pasien mengalami mobilisasii sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi aktivitas.
Adanya kelumpuhan sementara dan kelemahan fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktifitas
perawatan diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah deficit perawatan diri. Kurangnya informasi
mengenai proses pembedahan, penyembuhan dan perawatan post operasi akan menimbulkan masalah ansietas
pada pasien. Selain itu dalam proses pembedahan juga akandilakukan tindakan insisi pada dinding abdomen
sehingga menyebabkan inkontinuitas jaringan, pembuluh darah dan saraf-saraf di daerah insisi. Hal ini akan
merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri. Setelah semua proses
pembedahan 8 berakhir, daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post operasii, yang bila tidak dirawat
dengan baik akan menimbulkan masalah resiko infeksi.
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis menurut Doengoes (2000), antara lain :
1. Nyeri akibat luka perdarahan
2. Adanya luka insisi pada bagian abdomen
3. Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus
4. Aliran lokhea sedang dan bebas bekuan yang berlebihan (lokhea tidak banyak)
5. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800ml
6. Emosi labil
7. Terpasang kateter urinarius
Bonding dan attachment pada anak yang baru dilahirkan Manifestasi klinis menurut Doengoes (2000), antara lain :
1. Nyeri akibat luka perdarahan
2. Adanya luka insisi pada bagian abdomen
3. Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus
4. Aliran lokhea sedang dan bebas bekuan yang berlebihan (lokhea tidak banyak)
Medis
a. Cairan IV sesuai indikasi.
b. Anestesi regional atau general
c. Perjanjian dari orang terdekat untuk tujuan sectio caesarea.
5. AGD
6. Kadar kalsium darah
1. Nyeri Akut b.d Kondisi Pembedahan d.d Agen Cidera Fisik
( Prosedur Operasi)
2. Risiko Infeksi b.d Ketuban Pecah Sebelum waktunya d.d
Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
3. Ansietas b.d Hospitalisasi d.d Kurang Terpapar Informasi
4. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Nyeri d.d Pembedahan Post Op
Sc
A S U H A N K E P E R A W A T A N M A T E R N I T A S P A D A N Y . A
D E N G A N D I A G N O S A M E D I S P O S T S C
D I R U A N G G I N C U 4
Kelompok :3B
Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2021
Tanggal Masuk : 25 Oktober 2021
BIODATA
Identitas klien
Nama : Tn. E
Umur : 39 Tahun
Agama : islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : swasta
alamat : Ds. sindang
Hubungan keluarga : suami
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
2) Siklus:teratur
1 Pola nutrisi
a. Makan
- Nasi, bubur, sayur, lauk - Nasi, bubur, sayur, lauk
1. Jenis
pauk, buah-buahan pauk, buah-buahan
- <2x/hari, 2-4x/hari - <2x/hari, 2-4x/hari
- 1 porsi - 1 porsi
2. Frekuensi
- 2000kkal/hari - 2000kkal/hari
3. Porsi
- Tidak ada pantangan - Tidak ada pantangan
4. Total konsumsi
- Tidak ada keluhan - Tidak ada keluhan
5. Pantangan
6. Keluhan
- Air putih, air teh, air susu - Air putih, air teh, air susu
a. Minum
- <3x/hari, 3-7x/hari - <3x/hari, 3-7x/hari
1. Jenis
- 100-200ml - 100-200ml
- Tidak ada - Tidak ada
2. Frekuensi
- Tidak ada - Tidak ada
3. Porsi
4. Pantangan
5. Keluhan
Pola Eliminasi
a. Urine (BAAK)
1. Frekuensi - <1-2x/hari, 2-3x/hari - <1-2x/hari, 2-3x/hari
2. Jumlah - 3x/hari - 3x/hari
3. Warna
4. Bau - Khas - Khas
5. Perasaan setelah BAK
- Lega - Lega
6. Total produksi urin
- 250 cc sekali BAK - 250 cc sekali BAK
7. Keluhan
- Tidak ada - Tidak ada
a. Alvi (BAB)
1. Frekuensi
2. Warna - <3x/hari, 3-7x/menit - <3x/hari, 3-7x/menit
3. Konsistensi - Kuning - Kuning
4. Bau - Lembek - Lembek
5. Keluhan - Khas - Khas
- Tidak ada - Tidak ada
Pola istirahat dan tidur
a. Tidur siang
1. Lamanya - 1 jam - 1 jam
2. Kualitas - Nyenyak - Nyenyak
3. Kebiasaan sebelum tidur - Tidak ada - Tidak ada
4. Perasaan waktu bangun tidur
5. Keluhan - Lega - Lega
- Tidak ada - Tidak ada
a. Tidur malam
1. Lamanya
2. Kualitas
- 5-7 - 5-7 jam/hari
3. Kebiasaan sebelum tidur
jam/hari - Nyenyak
4. Perasaan waktu bangun tidur
- Nyenyak - Baik
5. Keluhan
- Baik - Tidak ada
- Tidak ada
- Lega
- Lega
- Tidak ada
- Tidak ada
Pola aktivitas dan kebersihan diri
a. Personal hygiene
1. Mandi
a. Frekuensi
b. Sarana mandi - 1-2x/hari - 1-2x/hari
- Memakai sabun, air - Memakai sabun, air
1. Gosok gigi bersih bersih
a. Frekuensi
b. Sarana gosok gigi - 1-2x/hari -
1. Keramas - Memakai pasta dan -
a. Frekuensi sikat gigi
b. Sarana keramas - 2x/minggu - Belum keramas
-
1. Kuku - Menggunakan sampo
a. Keadaan kuku dan air bersih
b. Frekuensi - Bersih - Bersih
1. Berhias - 1x/minggu 1x/minggu
2. Keluhan - Tidak - Tidak
- Tidak - Tidak
IV. PENGETAHUAN IBU TENTANG
Senam ibu hamil : tahu
Kesiapan mental ibu dan keluarga : tahu
Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda melahirkan, cara
menangani nyeri proses persalinan : tahu
Perawatan payudara : tahu
Perawatan bayi : tahu
Perawatan nifas : tahu
Menyusui : tahu
. PEMERIKSAAN FISIK
Keputihan : ya
Kebersihan : sedikit bersih
DATA PENUNJANG
Hematologi 25 Oktober
2021
nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri skala
nyeri dan meringis
gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d pasien mengeluh sulit
bergerak dan nyeri saat bergerak
resiko infeksi b.d efek prosedur invasif
Tgl No Tujuan Rencana Rasional TTD
Dx tindakan
1 27, Oktober 2021 1. Mengidentifikasi lokasi, Kel 28, S : Pasien mengatakan nyerinya Kelompok
Pukul 21.00 karakteristik, durasi, omp Okt berkurang setelah dilakukan beberapa
frekuensi, kuaitas, intensitas ok ober tindakan
nyeri 202
2. Mengidentifikasi skala 1 O : - telah diberikan tindakan
nyeri Puk nonfarmakologis (tarik nafas dalam)
3. Memberikan teknik non ul - skala nyeri berkurang (3)
farmakologi 06.0
4. Mengkolaborasikan 0 A : Masalah teratai sebagian
pemberian analgetik
Respon : P : lanjutkan intervensi
2 27, 1. Mengidentifikasi ke 28, S : pasien mengatakan selalu
Oktober adanya nyeri/keluhan lo Okt mencoba untuk belajar
2021 fisik lainnya m obe menggerakan tubuhnya dan sudah
Pukul 2. Melibatkan keluarga p r bisa untuk berpindah
21.00 untuk membantu pasien o 202
dalam meningkatkan k 1 O : telah dilakukan tindakan
pergerakan Puk mobilisasi
3. Menjelaskan tujuan ul
dan prosedur mobilisasi 06.0 A : masalah tertasi
Respon : 0
P : hentikan intervensi
3
27, 1. Mengidentifikasi dan menurunkan kelo 28, S : pasien mengatakan akan lebih Kelom
Oktober resiko terserang organisme mpo Ok memperhatikan asupan cairan & pok
2021 2. mempertahankan teknik aseptif k tob nutrisinya dengan baik serta akan
Pukul 3. Menganjurkan meningkatkan er menjaga kebersihan lukanya agar
21.00 asupan cairan 202 terhindar dari bakteri
4. Menganjurkan meningkatkan 1 O : melakukan tindakan dengan teknik
asupan nutrisi Pu aseptik
kul
Respon : 06. A : masalah teratasi
00
P : hentikan intervensi
No DX Tgl, waktu Catatan perkembangan TTD
A : masalah tertasi
P : hentikan intervensi
3 28, Oktober 2021 S : pasien mengatakan sudah menjaga asupan cairan & nutrisinya dengan baik serta
Pukul 12.00 akan menjaga kebersihan lukanya agar terhindar dari bakteri
O : melakukan tindakan dengan teknik aseptik
A : masalah teratasi