Anda di halaman 1dari 23

Pendahuluan

• Sejak Einthoven pada tahun 1903 berhasil mencatat potensial listrik yang terjadi pada waktu
jantung berkontraksi, pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) menjadi pemeriksaan diagnostik yang
penting.

• EKG adalah pencatatan gratis potensiallistrik yang ditimbulkan oleh jantung pada waktu berkontraksi.
Sifat-sifat Listrik Sel Jantung

• Sel-sel otot jantung mempunyai susunan ion yang berbeda antara ruang
dalam sel (intraselular) dan ruang luar sel (ekstraselular). Dari ion-ion ini,
yang terpenting ialah ion Natrium (Na+) dan ion Kalium (K+)

•Membran sel otot jantung saat istirahat berada pada keadaan


polarisasi,dengan bagian luar berpotensial lebih positif dibandingkan
dengan bagian dalam.Selisih potensial ini disebut potensial membran, yang
dalam keadaan istirahat berkisar -90 mV.

•Perubahan potensial membran karena stimulus ini disebut


depolarisasi.

•Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali


mencapai keadaan semula, yang disebut proses repolarisasi.
Potensial Aksi
• Kurva potensial aksi menunjukkan karakteristik yang khas dan dibagi menjadi 4 fase yaitu:
•Fase 0: awal potensial aksi yang berupa garis vertikal ke atas yang merupakan lonjakan
potensial hingga mencapai
• +20 mV. Lonjakan potensial dalam daerah intraselular ini disebabkan oleh masuknya ion Na+ dari
luar ke dalam sel.
• Fase 1: masa repolarisasi awal yang pendek, di mana potensial kembali dari +20 mV mendekati 0
mV.
• Fase 2: fase datar di mana potensial berkisar pada 0 mV. Dalam fase ini terjadi gerak masuk dari
ion Ca+> untuk mengimbangi gerak keluar dari ion K•.
•Fase 3: masa repolarisasi cepat dimana potensialkembali secara tajam pada tingkat awal yaitu
fase 4.
Sistem konduksi

• Simpul Sinoatrial (sering disebut nodus sinus, disingkat sinus).


• Sistem konduksi intraatrial

• Simpul ario-ventrikular (sering disebut nodus atrioventrikular disingkat nodus).


•Berkas His.
• Cabang berkas..
•Fasikel.
•Serabut purkinje.
Pengendalian Siklus Jantung

• Pengendaliutama siklusjantung ialah simpul sinus yang mengawali timbulnya potensial aksi yang
diteruskan melalui atrium kanan dan kiri menuju simpul AV, terus ke berkas His, selanjutnya ke
cabang berkas kanan dan kiri, dan akhirnya mencapai serabut-sera but Purkinje.
• Karena merupakan pengendali utama siklusjantung, simpul sinus disebut pemacujantung utama.
Gelombang EKG
•Gelombang P. Gelombang inipada umumnya berukuran kecil dan merupakan hasil depolarisasi atrium kanan
dan kiri.
•Segmen PR.Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan gelombang P dan gelombang
QRS.
•Gelombang Kompleks QRS. Gelombang kompleks QRS ialah suatu kelompok gelombang yang merupakan
hasil depolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Gelombang kompleks QRS pada umumnya terdiri dari gelombang
Q yang merupakan gelombang ke bawah yang pertama, gelombang R yang merupakan gelombang ke atas
yang pertama,dan gelombang S yang merupakan gelombang ke bawah pertama setelah gelombang R.
•Segmen ST. Segmen ini merupakan garis isoelektrikyang menghubungkan kompleks QRS dan gelombang T.
•Gelombang T. Gelombang T merupakan potensial repolarisasi ventrikel kanan dan kiri.
•Gelombang U. Gelombang ini berukuran kecil dan sering tidak ada. Asal gelombang ini masih belum jelas.
Gelombang EKG

RR

T
p /\ u
Sandapan-sandapan pada Elektrokardiografi

• Sandapan Standard Ekstremltas

•Dari elektroda -elektroda ekstremitas didapatkan 3 sandapan dengan rekaman


potensial bipolar yaitu
• I = Potensial LKi -Potensial LKa
• II = Potensial LKa -Potensial TKi
• Ill = Potensial TKi -Potensial LKi

•Sandapan ekstremitas unipolar. Sandapan ini


•menunjukkan potensial
ekstremitas, yaitu : mutlak dari masing-masing
•aVR = Potensial LKa
• aVL = Potensial LKi
• aVF = Potensial Tungkai
Sadapan Prekordial

•Elektroda-elektroda prekordial diberi nama-nama V1 sampai V6, dengan lokalisasi sebagai


berikut :
•V1 : garis parasternal kanan, pada interkostal IV
•V2 : garis parasternal kiri, pada interkostal IV,
•V3 : titik tengah antara V2 dan V4,
• V4 : garis klavikula tengah, pada interkostal V,
• V5 : garis aksila depan, sama tinggi dengan V4,
• V6 :garis aksila tengah,sama tinggidengan V4 dan VS
• Kadang- kadang diperlukan elektroda -elektroda prekordial sebelah kanan, yang disebut
V3R, V4R, VSR dan V6R yang letaknya berseberangan dengan V3, V4, VS dan V6.
KONSEP VEKTOR PADA ELEKTROKARDIOGRAFI

• Karena gaya listrik mempunyai besar dan arah, maka ia adalah sebuah vektor. Suatu vektor dapat
dinyatakan dengan sebuah anak panah dengan arah anak panah menunjukkan arah vekto r dan panjang
anak panah menyatakan besarnya vektor.
•Untuk mempelajari vektor pada umumnya dipakai suatu sistem sumbu. Untuk vektor ruang. dipakai
sistem sumbu ruang yang terdiri dari tiga buah bidang yang saling tegak lurus
•Dari sandapan-sandapan konvensional, ternyata sandapan-sandapan yang diperoleh itu terletak
dalam bidang frontal dan bidang horizontal sebagai berikut :
I. Pada bidang frontal: I, II, Ill, aVR, aVL, aVF
II. Pada bidang horisontal: V1, V2,V3,V4, VS, V6
SISTEM SUMBU PADA BIDANG FRONTAL

Penelitian menunjukkan bahwa letak sumbu-sumbu itu ialah sebagai berikut :


•0 = pusat jantung = garis mendatar 00

•II = membuatsudut 60° dengan I, searah jarum jam,yaitu +60

•Ill = +120°

•aVR = -1so0 aVL = - 30° aVF = +90°


SISTEM SUMBU PADA BIDANG HORISONTAL

•Sesuai dengan nama sandapan, maka sumbu- sumbu pada


bidang horisontal disebut sebagai berikut :
• V6 = garis mendatar o0
• V5 = +22°
• V4 = +47°
• V3 = +58°
• V2 = +94°
• V1 = +115°
Interpretasi EKG
•Bila kita membuat rekaman sebuah elektrokardiogram, pada awal
rekaman kita harus mernbuat kalibrasi, yaitu satu atau lebih
defleksi yang sesuai dengan 1 millivolt (mV).
•Secara baku, defleksi 10 mm sesuai dengan 1 mV. Kecepatan
kertas perekam secara baku adalah 25 mm/ dt
•Garis rekaman mendatar tanpa ada potensi listrik

•disebut garis isoelektrik. Defleksi yang arahnya ke atas disebut


defleksi positif dan yang ke bawah disebut defleksi negatif.
Gelombang P
•Bentuk gelombang P pada sandapan konvensional dapat diperoleh dengan I, II dan aVF dan
negatif diaVR. Sedangkan di aVL dan Ill bisa positif, negatif, atau bifasik.
•Pada bidang horisontal lbiasanya bifasik atau negatif di V1 dan V2, dan positif diV3 hingga V6.
• Gelombang P dari sinus yang normal tidak lebih lebar dari 0,11 detik dan tingginya tidak melebihi 2,5
mm.
Gelombang T
• Gelombang ini menunjukkan repolarisasi ventrikel. Gelombang T bisa positif. negatif atau bifasik
• Pada orang dewasa, biasanya gelombang T adalah tegak di semua sandapan kecuali di aVR dan V1.

Gelombang U
• Gelombang U adalah gelombang kecil yang mengikuti gelombang T yang asalnya tidak jelas.
• Gelombang U biasanya tegak dan paling besarterdapat di V2 dan V3. Sering gelombang U tak jelas karena
bersatu dengan gelombang T.

Interval QT
• Interval ini tergantung dari frekuensi jantung, yang dapat ditentukan dengan suatu rumus atau tabel. Untuk
praktisnya,diberikan 3 nilai sebagai berikut:
• frekuensi 60/ menit : 0,33-0,43 detik,
• 80 kali/menit : 0.29-0,38 detik,dan
• 100 kali/menit : 0,27-0,3 S detik
Interval QT
•Interval ini tergantung dari frekuensi jantung, yang dapat ditentukan dengan suatu rumus atau
tabel. Untuk praktisnya,diberikan 3 nilai sebagai berikut:
•frekuensi 60 kali / menit : 0,33-0,43 detik,
•frekuensi 80 kali/menit : 0.29-0,38 detik,dan
•frekuensi 100 kali/menit : 0,27-0,3 S detik
•ABNORMALITAS ATRIUM
1. Abnormalitas Atrium Kanan (AAKa)
Tinjauan vektor  Pada bidang frontal : sumbu P bergeser ke arah kanan
Pada bidang horisontal : sumbu P bergeser ke arah lawan jarum jam.
Kriteria EKG untuk AAKa :
 P tjnggi dan lancip di II,Ill dan aVF : tinggi 2:. 2,S mm dan interval 2:. 0,11 detik
 Defleksi awal di V1 2:.1,S mm. Bentuk gelombang P pada AAKa sering disebut P pulmonal

2. Abnormalltas Atrium Kiri (AAKi)


Tinjau vector  Pada bidang frontal: sumbu P bergeser ke arah kiri
Pada bidang horisontal : sumbu P bergeser ke arah jarum jam
Kriteria EKG untuk AAKi :
 Interval P di IImelebar (0,12 detik). Sering gelombang P berlekuk, karena mempunyai 2 puncak. Defleksi terminal V1
negatif dengan lebar 0,04 detik dan da lam 1 mm.
 Kriteria ini disebut kriteria Morris. Bentuk P pada AAKi sering disebut p mitral
•HIPERTROFI VENTRIKEL
Kriteria EKG untuk HVKi
Kriteria Voltase : Voltase ventrikel kiri meninggi
Ada macam-macam kriteria dan dapat dipilih salah satu yaitu :
1. R atau S di sandapan ekstremitas 20 mm, atauS di kompleks VKa 25 mm. atau R di kompleks Vki 25 mm, atau S
di VKa + R di Vki 35 mm.
2. Depresi ST dan invesi T di kompleks VKi lnisering disebut strain pattern
3. AAKi
4. Sumbu QRS pada bidang frontal -1s0
5. Interval QRS atau WAV di kompleks VKi memanjang:
* Interval QRS 0,09 detik
* WAV 0,04 detik '1
Kriteria EKG untuk HVKa :
1. Rasio R/S yang terbalik
R/S di V1 > 1
R/S diV6 < 1
2. Sumbu QRS pada bidang fronta l yang bergeser ke kanan, meskipun belum mencapai DSKa.
3. Beberapa kriteria tambahan yang tidak begitu kuat, misalnya: WAV di VI .?.. 0,035 detik, depresi ST dan inversiT di
V1, S, di 1,11, dan Ill.

 
• DEFEK KONDUKSI INTRA VENTRIKU LAR
1. Blok Cabang Berkas Kanan (BCBKa)
Dari sini didapatkan gambaran EKG pada BCBKa :

• Interval QRS memanjang 0,10 detik

• S yang lebar di I dan V6;3). R' yang lebar di V1.


2. Blok Cabang Berkas Kiri {BCBK i)
Gambaran EKG pada BCBKi :
 Interval QRS melebar 0,10 detik
 Gelombang R yang lebar, sering berlekuk di I, VS dan V6, dengan WAV > 0,08 detik
 rS atau QS di V1, disertai rotasi searahjarum jam .
3. Blok lntraventrikular Nonspesifik  interval QRS melebar (> 0,10 detik) tetapi tidak khas untuk BCBKa atau
BCBKi.
4. Blok Vasikular
• Blok Vasikular Kiri anterior ialah : 1).lnterval QRS sedikit memanjang 0,09- 0,11 detik; 2). Sumbu QRS deviasi
ke kiri > -45°.lni disebut kriteria yang paling kuat; 3). Di Idan aVL terdapat R tinggi,dengan atau tanpa q; 4).Di
11,111 dan aVF terdapat rs, dengan s yang dalam.
• Blok fasikular kiri posterior ialah :
Interval QRS memanjang 0,09 -0,11 detik Sumbu QRS bergeser ke kanan + 110° rS di 1 dan aVL
R di II, Ill dan aVF. Blok Fasikular Kiri Posterior jauh lebihjarang dari pada blok fasikular kiri anterior.
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Lokalisasi Dinding Ventrikel pada EKG
  1. Daerah anteroseptal : V1 -V4
2. Daerah anterior ekstensif : V1-V6,I dan aVL
3. Daerah anterolateral:V4-V6, Idan aVL
4. Daerah anterior terbatas :V3-VS
5. Daerah inferior : II, Ill dan aVF
6. Daerah lateral tinggi : Idan aVL
7. Daerah posterior murni memberikan bayangan cermin
dari V1,V2 dan V3 terhadap garis horisontal.

Fase awal atau fase hiperakut: 1). Elevasi ST yang nonspesifik,2).T yang
tinggi dan melebar.
Fase evolusi lengkap: 1). Elevasi ST yang spesifik, konveks ke atas, 2).T yang
negatif dan simetris, 3). Q patologis.
Fase infark lama: 1). Q patologis,bisa QS atau Qr. 2). ST yang kembali iso-
elektrik, 3). T bisa normal atau negatif
ANEKA KELAINAN ELEKTROKARDIOGRAFI
• Hiperkalemia  1).T menjadi tinggi dan lancip
2). R menjadi lebih pendek,
3). QRS menjadi lebar,
4). QRS bersatu dengan T, sehingga segmen ST hilang,
5). P mengecil dan akhirnya menghilang.
• Hipokalemia  1). U menjadi prominen,
2).T makin mendatar dan akhirnya terbalik
3). Depresi ST,4). Interval PR memanjang.
•Hiperkalsemia  interval QT yang memendek.
•Hipokalsemia  perpanjangan segmen ST, sehingga interval QT memanjang
•PERIKARDITIS  1. Elevasi segmen ST : a). Biasanya luas kecuali V1 dan aVR,
b).Bentuk konkaf ke atas,
c). Kurang dari 5 mm
2. T menjadi terbalik, terutama setelah segmen ST kembali ke
garis isoelektrik.
3. Tidak timbul Q.

Anda mungkin juga menyukai