Anda di halaman 1dari 19

STRATIFIKASI SOSIAL

1.Proses terbentuknya lapisankemasyarakatan


2.Sifat sistemberlapis-lapis
3. Kedudukan
4.Cara mendapatkan kedudukan
5. Peranan
6. Sistem status
7. Kelas dalam masyarakat
9. Gerak sosial

 
PENGANTAR
 Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan
tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang
bersangkutan. Bahkan pada zaman kuno dahul, filosof
Aristoteles (Yunani) mengatakan didalam negara terdapat tiga
unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, yang melarat, dan yang
berada di tengah-tengahnya.
 Sistem lapisan masyarakat tersebut dalam sosiologi dikenal
dengan Social Stratification.  Stratification berasal dari kata
Stratum (jamaknya strata yang berarti lapisan).
 Social Stratification adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis).
TERJADINYA LAPISAN MASYARAKAT
Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam
proses pertumbuhan masyarakat itu, contohnya : kepandaian, tingkat umur
(yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat kepala masyarakat, dan
mungkin harta yang dimiliki dalam batas tertentu.
Tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun/dibentuk untuk mngejar
suatu tujuan bersama. Pembedaan atas lapisan masyarakat merupakan
gejala universal yang merupakan bagian sistem sosial
setiap masyarakat.Untuk meneliti terjadinya proses lapisan dalam
masyarakat, pokok-pokok ini dapat dijadikan pedoman :
1. Sistem lapisan mungkin berpokok pada sistem pertentangan dalam
masyarakat. Sistem demikian hanya mempunyai arti khusus bagi
masyarakat-masyarakat tertentu yang menjadi objek penyelidikan.
2. Sistem lapisan dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur
sebagai berikut :
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti misalnya
penghasilan, kekayaan, keselamatan (kesehatan, laju angka
Lanjutan...

b. Sistem pertanggaan yang diciptakan oleh para warga


masyarakat (prestise dan penghargaan)
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat
berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat
tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan
d. Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup,
cara berpakaian, perumahan, keanggotaan pada suatu
organisasi
e. Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan
f. Solidaritas diantara individu-individu atau kelompok-
kelompok yang menduduki kedudukan yang sama dalam
sistem sosial masyarakat.
Sifat Sistem Lapisan Masyarakat
• Sifat sistem lapisan masyarakat dapat tertutup (Closed Social
Statification) dan dapat pula terbuka (Open Social Stratification).
Yang bersifat tertutup tidak memungkinkan pindahnya seseorang
dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik gerak pindahnya itu ke
atas atau ke bawah. Di dalam sistem yang demikian, satu-satunya
jalan untuk masuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat
adalah kelahiran.
 Contoh sistem lapisan tertutup antara lain :
1. Sistem Kasta di masyarakat India dan Bali.
2. Amerika Serikat terjadi pemisahan yang tajam antara golongan
kulit putih dengan golongan kulit berwarna khususnya negro.
 Sebaliknya didalam sistem terbuka, setiap anggota masyarakat
mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri
untuk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak beruntung, untuk
jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan yang dibawahnya.
KELAS-KELAS DALAM MASYARAKAT
(SOCIAL CLASSES)
 Kelas sosial (Social Clases) adalah semua orang dan keluarga yang
sadar akan kedudukannya didalam suatu lapisan, sedang kedudukan
mereka itu diketahui serta diakui oleh masyarakat umum.
 Kurt. B. Mayer berpendapat bahwa istilah kelas hanya dipergunakan
untuk lapisan yang berdasarkan atas unsur-unsur ekonomis,
sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan
kemasyarakatan dinamakan kelompok kedudukan (Status Group)
selanjutnya dikatakan bahwa harus diadakan pembedaan yang tegas
antara kelas dan kelompok kedudukan tersebut.
 Apabila pengertian kelas ditinjau dengan lebih mendalam maka
akan dijumpai beberapa kriteria tradisional, yaitu :
1. Besar atau ukuran jumlah anggota-anggotanya
2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-
kewajiban warganya
Lanjutan...

3. Kelanggengan
4. Tanda-tanda atau lambang-lambang yang merupakan ciri
khas
5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap
kelompok lain)
6. Antagonisme tertentu
Sehubungan dengan kriteria tersebut diatas, kelas
menyediakan kesempatan atau fasilitas-fasilitas hidup
tertentu. Sosiologi menamakannya life chances. Selain itu,
kelas juga mempengaruhi gaya dan tingkah laku masing-
masing warganya yang disebut life style
 DASAR LAPISAN
MASYARAKAT
Ukuran-ukuran yang biasa dipakai untuk menggolong-
golongkan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan
adalah:
1. Ukuran kekayaan (material)
2. Ukuran kekuasaan
3. Ukuran kehormatan
4. Ukuran ilmu pengetahuan
UNSUR-UNSUR LAPISAN
MASYARAKAT
Unsur dalam teori Sosiologi tentang sistem lapisan masyarakat
adalah kedudukan (status) dan peranan (role).
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik
antar individu dalam masyarakat dan antara individu dengan
masyarakatnya, dan tingkah laku individu-individu tersebut.
1. Kedudukan (Status)
Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola
tertentu. Dengan demikian seseorang dikatakan mempunyai banyak
kedudukan, oleh karena seseorang biasanya ikut serta dalam pelbagai
pola-pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya
sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh.
Lanjutan....

Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan,


yaitu :
1. Ascribed-status : kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan.
Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran.
2. Achieved-status : kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan
usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh atas
dasar kelahiran, akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja,
tergantug dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta
mencapai tujuan-tujuannya.
 Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan
yaitu Assigned-status, yang merupakan kedudukaan yang
diberikan. Assigned-status tersebut sering mempunyai hubungan
yang erat dengan achieved-status dalam arti bahwa suatu kelompok
atau golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada
seseorang yang berjasa, yang telah memperjuangkan suatu untuk
Lanjutan...

Adakalanya antara kedudukan - kedudukan yang dimiliki


seseorang timbul pertentangan-pertentangan atau konflik,
yang dalam sosiologi, dinamakan status-conflic.
Kedudukan tertentu yang dimliki seseorang atau yang
melekat pada diri seseorang tercermin pada kehidupan
sehari-harinya melalui ciri-ciri tertentu. Sosiologi
menyebutnya status-cymbol atau prestise simbol.
Contoh : cara berpakaian, pergaulan, cara mengisi waktu
luang, memilih tempat tinggal.
Peranan (Role)
Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan.
Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia
menjalankan suatu peranan. Suatu peranan mencakup
paling sedikit tiga hal, yaitu :
1. Peranan adalah melupiti norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi atau tempat seeorang dalam masyarakat.
Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-
peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan
kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat
dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai
organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu
 LAPISAN YANG SENGAJA
DISUSUN
     
Chaster I. Barnard secara khusus membahas sistem
lapisan yang sengaja disusun dalam organisasi-organisasi
formal untuk mengejar suatu tujuan tertentu. Menurut
Barnard, sistem kedudukan dalam organisasi-organisasi
formal timbul karena perbedaan-perbedaan kebutuhan
kepentingan dan kemampuan individu. Sistem
pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi-
organisasi tersebut, dibedakan kedalam :
Sistem fungsional yang merupakan pembagian kerja
kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan
harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
Sistem skala yang merupakan pembagian kekuasaan
menurut tangga kedudukan dari bawah ke atas.
Lanjutan...

Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul


karena perbedaan-perbedaan kebutuhan, kepentingan
dan kemampuan individual yang mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1. Perbedaan kemampuan individu.
2. Perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaran-
kesukaran untuk melakukan bermacam-macam jenis
pekerjaan.
3. Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan.
4. Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat
sosial atau alat organisasi.
5. Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang.
Mobilitas Sosial (Social Mobility)
Pengertian Umum dan Jenis-jenis Gerak Sosial
 Gerak sosial atau social mobility adalah gerak dalam struktur
sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu
kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan
antara individu dalam kelompok itu dan hubungan antara
individu dengan kelompoknya.
 Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua macam, yaitu gerak
sosial yang horizontal dan vertikal. Dengan gerak sosial yang
horizontal dimaksudkan suatu perihal individu atau objek-objek
sosial lainnya dari suatu kelompok sosial lainnya yang sederajat.
 Dengan gerak sosial yang vertikal dimaksudkan sebagai
perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan
sosial lainnya, yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya,
maka terdapat dua jenis gerak sosial yang vertikal yaitu yang
naik (social climbing) dan yang turun (social sinking).
Gerak sosial vertikal yang naik mempunyai dua bentuk utama,
yaitu :
1. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah
ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, kedudukan mana yang
telah ada.
2. Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian ditempatkan
pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu
pembentuk kelompok tersebut.

Gerak sosial vertikal yang menurun mempunyai dua bentuk utama


yaitu :
1. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah
derajatnya, dan
2. Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa
disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.
Tujuan Penelitian Gerak Sosial
 Para sosiolog meneliti gerak-gerak sosial terutama untuk
mendapatkan keterangan-keterangan perihal kelanggengan dan
keluwesan struktur sosial untuk masyarakat tertentu.

Beberapa Prinsip Umum Gerak Sosial Yang Vertikal


1. Hampir tak ada masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup
secara mutlak.
2. Betapapun terbukanya sistem lapisan dalam suatu masyarakat, tak
mungkin gerak sosial vertikal dilakukan dengan bebas, sedikit
banyaknya akan ada hambatan-hambatan.
3. Gerak sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua masyarakat
tak ada. Setiap masyarakat mempunyai ciri-ciri khas bagi gerak
sosialnya yang vertikal.
4. Laju gerak sosial vertikal yang disebabkan oleh faktor-faktor
ekonomi, politik serta pekerjaan adalah berbeda.
Lanjutan.....

5. Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam


gerak sosial vertikal yang disebabkan faktor-faktor
ekonomi, politik dan pekerjaan, tak ada kecenderungan
yang kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju
gerak sosial.

Saluran Gerak Sosial Vertikal


Saluran-saluran yang terpenting adalah angkatan
bersenjata, lembaga-lembaga keagamaan, sekolah,
organisasi politik, ekonomi dan keahlian dalam
pelaksanaan gerak sosial vertikal di dalam masyarakat.
PERLUNYA SISTEM LAPISAN
MASYARAKAT

Mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat, oleh


karena gejala tersebut sekaligus memecahkan
persoalan yang dihadapi masyarakat, yaitu penempatan
individu dalam tempat-tempat yang tersedia dalam
struktur sosial dan mendorongnya agar melaksanakan
kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta
peranannya.

Anda mungkin juga menyukai