Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK

SOSIAL
KELOMPOK IN GROUP DAN OUT GROUP
PROFIL NAMA KELOMPOK
VINCENT PARRILLO
Vincent N. Parrillo adalah profesor sosiologi di Universitas
William Paterson. Dia telah menjadi profesor tamu di Universitas
Liège, Belgia (2010), Universitas Pisa, Italia (2006 dan 1998), dan
Universitas Roehampton, London (2005). Sebagai seorang sarjana
Fulbright di Republik Ceko pada tahun 2000, ia mengajar di
Universitas Charles (Praha) dan Universitas Palacký (Olomouc).
Dia adalah produser eksekutif dan penulis dari lima film dokumenter televisi PBS yang memenangkan
penghargaan: "Seniman dan Musisi Kota Sutra" (2017), "Paterson dan Rakyatnya" (2015), Gaetano
Federici: The Sculptor Laureate of Paterson (2013), Smokestacks dan Steeples: A Portrait of Paterson
(1992), dan Ellis Island: Gateway to America (1991). Dia adalah penulis delapan buku, editor tiga buku
lain, dan Editor Umum dari dua volume, multidisiplin Ensiklopedia Masalah Sosial (Sage, 2008). Artikel
dan esai ilmiahnya telah muncul di jurnal seperti Forum Sosiologis, Jurnal Ilmu Sosial, Jurnal Studi
Keluarga Komparatif, dan Perilaku Kelompok Kecil, dan berbagai tulisannya telah diterbitkan dalam
salah satu dari delapan bahasa (Cina, Ceko, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Polandia, dan Rumania). Dia
menjabat sebagai Wakil Presiden Masyarakat Sosiologis Timur pada tahun 2008-2009, dan mendapat
kehormatan sebagai Robin M. Williams, Jr. Dosen Terhormat untuk tahun 2005-2006.

Parrillo menciptakan istilah Dillingham Flaw, yang merujuk pada perbandingan imigran yang tidak
akurat — apakah di masa lalu, sekarang, atau di masa depan — yang didasarkan pada kategorisasi
sederhana dan pengamatan anakronik. [1] Ia juga peneliti utama dan penulis senior dari dua studi
nasional terbesar yang pernah dilakukan pada jarak sosial. [2]

Parrillo telah melakukan banyak penugasan untuk mantan US Information Agency (USIA) Departemen
Luar Negeri AS dan Biro Program Informasi Internasional (IIP) saat ini untuk memberikan kuliah umum
dan berunding dengan para pemimpin nasional di Kanada, Republik Ceko, Jerman, Norwegia, Polandia,
Rumania, dan Swedia tentang masalah yang berkaitan dengan imigrasi dan ketegangan antarkelompok.
Dia telah melakukan berbagai sesi pelatihan keanekaragaman untuk berbagai perusahaan dan untuk NCO
dan perwira senior angkatan darat di Defense Equal Opportunity Management Institute (DEOMI) di
Pangkalan Angkatan Udara Patrick (Florida) dan di berbagai pangkalan militer.
PROFIL KELOMPOK III
DATA KELOMPOK III
1. MUHAMMAD RIKI ALVIAN (KETUA KELOMPOK)
ALAMAT : RUMBUK
Ket : FOTO PAKAI BAJU KUNING –ATAS-
2. NUR ALPINESTA SALEH (SEKERTARIS) –TENGAH-
ALAMAT : PEMATUNG
Ket : JILBAB UNGU PURPLE
3. M. HENDRI HIDAYATULLAH (ANGGOTA) –BAWAH-
ALAMAT : SUKARARA
Ket : PAKAI TOPI
4. SAVANA NABILA (ANGGOTA) –BAWAH-
ALAMAT : TANAK KAKEN
Ket : JILBAB HITAM
5. L. IRAWADI AHMAD –BAWAH-
ALAMAT : PANDAN DURE
Ket : BAJU HITAM
KELOMPOK IN GROUP DAN OUT GROUP

KELOMPOK IN GROUP
In Group merupakan kelompok sosial yang dimana individu-individu
mengidentifikasikan dirinya. Sikapnya memiliki faktor simpati dan perasaan dekat
dengan anggota kelompoknya.
Di dalam in group ada asosiasi ke arah mana tiap-tiap individu anggota
kelompok kesetiaan dan solidaritas dan di situ terdapatlah usaha identifikasi
pribadi satu sama lain ke arah adanya rasa persahabatan, kerja sama, rasa
tanggung jawab, terutama di dalam saat –saat mendesak dan gawat. Mereka
didalam in group mempunyai pola tingkah laku bertindak berpikir yang seragam.
Secara teknis dapat dikatakan bahwa di dalam in group terdapat “we group feeling.
Misalnya pada ucapan-ucapan “we do this” atau “we belief”, contoh lainnya yaitu
“kami dari Fakultas Ilmu Pendidikan” dan sebagainya. Sehingga disinilah timbul
rasa ke-kami-an dengan adanya faktor simpati di antara anggota-anggota
kelompknya, biasanya di dalam in group perasaan terhadap orang bervarisi dan
sikap ramah tamah dan good will hingga solidaritas mati-matian.
CONTOH DARI KELMPOK IN GROUP
KELOMPOK OUT GROUP

sikap out group ditandai dengan kelainan yang berwujud antagonism atau antipasti. Kelompok sosial jenis
ini adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya. Disini terdapat pola
tingkah laku “their-feeling” . Implikasi di dalam percaturan interaksi sosial hal ini terjadi dalam hubungan
antara in-group yang satu dengan in group lain. Individu-individu in-group yang satu memandang
individu-individu in-group yang lain dengan tendese-tendese persaingan dan kebencian, misalnya ada
percakapan-percakapan, “Ah, itu kan kepunyaan mereka, sedangkan ini punya kami”. “ Kami harus
bertindak agar mereka kalah”
Contoh :
  1. Ketika konflik social terjadi antar penduduk kampong,maka perasaan dan anggapan out group akan
membahayakan in group,sehingga solidaritas pada kelompok dalam semakin kuat sedangkan prasangka
pada kelompok luar semakin tajam.
2. Klasifikasi berdasarkan Sistem hubungan.
pada masyarakat Badui Dalam. Mereka adalah kelompok dalam (in-gorup) yang memiliki beberapa ciri
khusus dan aturan mengikat yang hanya dimiliki kelompok tersebut.
Di antaranya, anggota kelompok tersebut dilarang keras untuk menerima teknologi dari luar, karena
diyakini teknologi dari luar akan membuat kehidupan mereka tidak nyaman. Sedangkan masyarakat Badui
Luar yang ada di luar kelompok tersebut disebut sebagai kelompok luar (out-group), karena mereka
tergolong suku Badui yang menerima segala bentuk perubahan.
Di kalangan kelompok dalam dijumpai per-sahabatan, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Apabila
kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar, maka yang terjadi adalah rasa kebencian,
permusuhan, perang, atau perampokan. Rasa kebencian ini diwariskan dari satu generasi ke generasi yang
lain dan menimbulkan perasaan kelompok dalam (in-group feeling). Anggota kelompok dalam menganggap
kelompok mereka sendiri sebagai pusat segala-galanya (ethnocentris).
CONTOH KELOMPOK OUT GROUP
KESIMPULAN
1. KELOMPOK SOSIAL ADALAH SEKUMPULAN INDIVIDU YANG MEMBENTUK KELOMPOK DAN
SALING BERINTERAKSI UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN BERSAMA
2. KELOMPOK IN GROUP ADALAH KELOMPOK YANG INDIVIDU – INDIVIDU TELAH
MENGIDENTIFIKASIKAN DIRINYA. “KELOMPOK KAMI”
3. KELOMPOK UOT GROUP ADALAH KELOMPOK YANG DITANDAI DENGAN KELAINAN YANG
BERWUJUD ANTAGONISM ATAU ANTISIPASI. KELOMPOK JENIS INI ADALH JENIS KELMPOK YANG
OLEH INDIVIDU DIARTIKAN SEBAGAI LAWAN IN GROUPNYA
4. Arti penting hidup berkelompok dalam kelompok sosial: Bahwa hidup berkelompok pada kelompok sosial sangat
pentinguntuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Seperti telah disebutkan bahwa pembahasan makalah ini bertujuan untuk membantu masyarakat supaya lebih
memahami arti kelompok sosial secara utuh atau tidak secara parsial. Pembahasan pada makalah, salah satunya
menerangkan bahwa kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang saling hidup bersama dan menjalani
saling ketergantungan dengan sadar dan tolong menolong.
Dari arti ini saja jelas bahwa manusia akan memerlukan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupan sosial.
Kasus yang kami ambil sebagai latar belakang pembuatan makalah
ini merupakan satu bentuk tolong menolong terhadap anggota kelompoknya yang teraniaya, namun cenderung
menyalahi norma dan tentunya tidak dibenarkan dalam agama. Tindakan destruktif tidak akan menyelesaikan suatu
masalah, malah akan menumbuhkan dendam yang berkepanjangan.
Dari sinilah patut dipahami bahwa adanya rasa sepenanggungan sesame anggota kelompok patut diimbangi
dengan keterbukaan terhadap kelompok lain agar nantinya kita tidak akan bersifat terlalu fanatik pada kelompok
sosial sendiri.

Anda mungkin juga menyukai