Anda di halaman 1dari 10

K 6 DA N

MP O N A L
KE LO PA SI O
K U
P O KO
O M
KEL NTER
OL U
V
PROFIL NAMA KELOMPOK
AUGUSTE COMTE

Auguste Comte (Nama panjang: Isidore Marie Auguste François Xavier Comte;
lahir di Montpellier, Perancis, 17 Januari 1798 – meninggal di Paris, Perancis, 5
September 1857 pada umur 59 tahun) adalah seorang filsuf Perancis yang dikenal
karena memperkenalkan bidang ilmu sosiologi serta aliran positivisme. Melalui
prinsip positivisme, Comte membangun dasar yang digunakan oleh akademisi saat
ini yaitu pengaplikasian metode ilmiah dalam ilmu sosial sebagai sarana dalam
memperoleh kebenaran. Comte lahir di Montpellier, sebuah kota kecil di bagian
barat daya dari negara Perancis. Setelah bersekolah disana, ia melanjutkan
pendidikannya di École Polytechnique di Paris. École Polytechnique saat itu
terkenal dengan kesetiaannya kepada idealis republikanisme dan filosofi proses.
Pada tahun 1816, politeknik tersebut ditutup untuk re-organisasi. Comte pun
meninggalkan École dan melanjutkan pendidikannya di sekolah kedokteran di
Montpellier. Tak lama kemudian, ia melihat sebuah perbedaan yang mencolok antara
agama Katolik yang ia anut dengan pemikiran keluarga monarki yang berkuasa
sehingga ia terpaksa meninggalkan Paris. Kemudian pada bulan Agustus 1817 dia
menjadi murid sekaligus sekretaris dari Claude Henri de Rouvroy, Comte de Saint-
Simon, yang kemudian membawa Comte masuk ke dalam lingkungan intelek. Pada
tahun 1824, Comte meninggalkan Saint-Simon karena lagi-lagi ia merasa ada
ketidakcocokan dalam hubungannya.
Saat itu, Comte mengetahui apa yang ia harus lakukan selanjutnya: meneliti tentang filosofi positivisme.
Rencananya ini kemudian dipublikasikan dengan nama Plan de travaux scientifiques nécessaires pour
réorganiser la société (1822) (Indonesia: Rencana studi ilmiah untuk pengaturan kembali masyarakat).
Tetapi ia gagal mendapatkan posisi akademis sehingga menghambat penelitiannya. Kehidupan dan
penelitiannya kemudian mulai bergantung pada sponsor dan bantuan finansial dari beberapa temannya. Ia
kemudian menikahi seorang wanita bernama Caroline Massin. Comte dikenal arogan, kejam dan mudah
marah sehingga pada tahun 1826 dia dibawa ke sebuah rumah sakit jiwa, tetapi ia kabur sebelum sembuh.
Kemudian setelah kondisinya distabilkan oleh Massin, ia mengerjakan kembali apa yang dulu
direncanakannya. Namun sayangnya, ia bercerai dengan Massin pada tahun 1842 karena alasan yang
belum diketahui. Saat-saat di antara pengerjaan kembali rencananya sampai pada perceraiannya, ia
mempublikasikan bukunya yang berjudul Le Cours de Philosophie Positivistic. Pada tahun 1844, Comte
menjalin kasih dengan Clotilde de Vaux, dalam hubungan yang tetap platonis. Setelah Clotilde wafat,
kisah cinta ini menjadi quasi-religius. Tak lama setelahnya, Comte, yang merasa dirinya adalah seorang
penemu sekaligus seorang nabi dari "agama kemanusiaan" (religion of humanity), menerbitkan bukunya
yang berjudul Système de politique positive (1851 - 1854). Dia wafat di Paris pada tanggal 5 September
1857 dan dimakamkan di Cimetière du Père Lachaise.
Profil kelompok 6
Data kelompok 6
1.Zaerina Azizah (ketua kelompok)
keterangan = memakai mukenah
2.Baiq Dini Apriani Putri (sekretaris)
keterangan = memakai jilbab coklat
3.Wiwin Prisma Dedi (anggota)
keterangan = memakai baju kotak-kotak
4.Lalu Irawan Nasir (anggota)
keterangan = memakai baju khas sekolah
5.Saskia Peronika (anggota)
Kelompok okupasional dan kelompok volunter
A. Kelompok okupasional
 Penjelasan
Kelompok Okupasional Dengan demikian berkembannya
Kelompok Okupasional adalah kelompok masyarakat, pengkhususan
yang muncul karena semakin memudarnya dikembangkan secara ilmiah dan
fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini dipusatkan kepada lembaga – lembaga
timbul karena anggotanya memiliki tertentu.Salah satu akibat dari
pekerjaan yang sejenis. Kelompok
terpenuhnya kepentingan – kepentingan
Okupasional yang merupakan kelompok yang
terdiri dari orang – orang yangmelakukan
itu, baik yang bersifatmaterial maupun
pekerjaan sejenis. Kelompok – kelompok spiritual, adalah munculnya kelompok –
semacam ini kemudian sangat besar kelompok volunter.
peranannya di dalam mengarah kepribadian
seseorang ( terutama yang menjadi
anggotanya ).
Contoh dari kelompok okupasional adalah kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, Ikatan
Dokter Gigi Indonesia, dan lain-lain.

CONTOH : IDI {IKATAN DOKTER INDONESIA}


B. Kelompok volunter
 penjelasan Kerumunan dapat saja memiliki pemimpin, namun tidak
mempunyai sistem pembagian kerja maupun sistem
 Kelompok volunter adalah merupakan
pelapisan sosial. Interaksinya bersifat spontan dan tidak
kelompok yang memiliki kepentingan yang
terduga. Individu-individu yang merupakan kerumunan,
sama,namun tidak mendapatkan perhatian dari
berkumpul secara kebetulan di suatu tempat, dan juga pada
masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan
waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan
akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya
secara individual tanpa mengganggu
kepentingan masyarakat secara umum.
contoh dari kelompok volunter adalah
organisasi-organisasi bernafaskan budaya atau Contoh :FPI {Front pembela islam}
yang biasa kita sebut dengan FPI.dimana
kerumunan fpi ini adalah kelompok yang tidak
teratur Nampak dalam kerumunan masa.
Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial
yang bersifat sementara dan tidak terorganisasi.
Terbentuknya kelompok volunteer didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut :

1) kebutuhan sandang,pangan,dan papan.


2) kebutuhan keselamatan jiwa dan raga
3) kebutuhan yang mengenai harga diri
4)kebutuhan mengembangkan potensi diri
5) kebutuhan akan kasih saying

Kelompok volunteer mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama,namun


tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya . Dengan
demikian, maka kelompok-kelompok volunter akan dapat memenuhi kepentingan-
kepentingan masyarakat secara umum. Kelompok-kelompok volunteer itu mungkin
dilandaskan kepada kepentingan-kepentingan primer.
Kesimpulan
1. Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang membentuk kelompok dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan bersama.
2. Kelompok okupasional merupakan kelompok yang munycul karena memudarnya fungsi kekerabatan
contoh : idi {ikatan dokter Indonesia}
3. Kelompok volunter merupakan kelompok yang memiliki kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan perhatian dari
masyarakat.
Contoh : {KOMISI PENANGGULANGAN AIDS}

Anda mungkin juga menyukai