Anda di halaman 1dari 3

Biografi August Comte - Penggagas ilmu sosiologi

serta aliran positivisme


muhamad nurdin fathurrohman Thursday, December 18, 2014 sosiologi

Isidore Auguste Marie


François Xavier Comte
Lahir: 19 Februari 1798 Montpellier, Perancis

Meninggal: 05 September 1857 (umur 59) Paris, Perancis

Kebangsaan: Perancis

Gagasan penting: Positivisme


Auguste Comte adalah seorang filsuf Perancis yang dikenal karena memperkenalkan bidang ilmu
sosiologi serta aliran positivisme. Melalui prinsip positivisme, Comte membangun dasar yang
digunakan oleh akademisi saat ini yaitu pengaplikasian metode ilmiah dalam ilmu sosial sebagai
sarana dalam memperoleh kebenaran.

Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena dialah yang pertama kali memakai
istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut melepaskan
diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).

Kehidupan
Comte lahir di Montpellier, sebuah kota kecil di bagian barat daya dari negara Perancis pada 19
Februari 1798. Setelah bersekolah disana, ia melanjutkan pendidikannya di École Polytechnique
di Paris. École Polytechnique saat itu terkenal dengan kesetiaannya kepada idealis
republikanisme dan filosofi proses. Pada tahun 1816, politeknik tersebut ditutup untuk re-
organisasi. Comte pun meninggalkan École dan melanjutkan pendidikannya di sekolah
kedokteran di Montpellier.

Tak lama kemudian, ia melihat sebuah perbedaan yang mencolok antara agama Katolik yang ia
anut dengan pemikiran keluarga monarki yang berkuasa sehingga ia terpaksa meninggalkan
Paris. Kemudian pada bulan Agustus 1817 dia menjadi murid sekaligus sekretaris dari Claude
Henri de Rouvroy, Comte de Saint-Simon, yang kemudian membawa Comte masuk ke dalam
lingkungan intelek. Pada tahun 1824, Comte meninggalkan Saint-Simon karena lagi-lagi ia
merasa ada ketidakcocokan dalam hubungannya.

Saat itu, Comte mengetahui apa yang ia harus lakukan selanjutnya: meneliti tentang filosofi
positivisme. Rencananya ini kemudian dipublikasikan dengan nama Plan de travaux scientifiques
nécessaires pour réorganiser la société (1822) (Indonesia: Rencana studi ilmiah untuk
pengaturan kembali masyarakat). Tetapi ia gagal mendapatkan posisi akademis sehingga
menghambat penelitiannya. Kehidupan dan penelitiannya kemudian mulai bergantung pada
sponsor dan bantuan finansial dari beberapa temannya.

Ia kemudian menikahi seorang wanita bernama Caroline Massin. Comte dikenal arogan, kejam
dan mudah marah sehingga pada tahun 1826 dia dibawa ke sebuah rumah sakit jiwa, tetapi ia
kabur sebelum sembuh. Kemudian setelah kondisinya distabilkan oleh Massin, ia mengerjakan
kembali apa yang dulu direncanakannya. Namun sayangnya, ia bercerai dengan Massin pada
tahun 1842 karena alasan yang belum diketahui. Saat-saat di antara pengerjaan kembali
rencananya sampai pada perceraiannya, ia mempublikasikan bukunya yang berjudul Le Cours
de Philosophie Positivistic.

Pada tahun 1844, Comte menjalin kasih dengan Clotilde de Vaux, dalam hubungan yang tetap
platonis. Setelah Clotilde wafat, kisah cinta ini menjadi quasi-religius. Tak lama setelahnya,
Comte, yang merasa dirinya adalah seorang penemu sekaligus seorang nabi dari "agama
kemanusiaan" (religion of humanity), menerbitkan bukunya yang berjudul Système de politique
positive (1851 - 1854).

Dia wafat di Paris pada tanggal 5 September 1857 dan dimakamkan di Cimetière du Père
Lachaise.

Pemikiran

Comte mencetuskan suatu sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan baru,
yaitu sosiologi. Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Ia berpendapat bahwa
sesungguhnya analisis untuk membedakan "statika" dan "dinamika" sosial , serta analisa
masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah didasarkan pada konsensus.
Paradigma Fungsionalis dan paradigma ilmiah alamiah yang dirumuskan oleh Comte tetap
memberi warna menonjol dalam sosiologi saat ini. Auguste Comte dengan bukunya "Course de
Philosophie Positive" menerangkan bahwa pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari
masyarakat harus melalui urutan-urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir
yaitu tahap ilmiah.

Auguste Comte merupakan seorang tokoh brilian yang disebut sebagai peletak dasar sosiologi.
Comte melihat dari hasil revolusi Perancis cenderung kearah reorganisasi masyarakat seraca
besar-besaran. Menurutnya, reorganisasi masyarakat hanya dapat berhasil jika ada orang
mengembangkan cara berpikir yang baru tentang masyarakat. Comte memperkenalkan metode
positif, yaitu hukum mengenai urutan gejala-gejala sosial. Dia memperkenalkan hukum tiga
stadia (tahap). Isi hukum tiga stadia (tahap):

1. Tahap Teologi : Pada tahap ini orang lebih suka dengan pertanyaan yang tidak
dapat dipecahkan, yaitu tentang hal-hal yang tak dapat diamati.

2. Tahap Metafisik : Pada tahap ini jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang


sama dicari jawabannya pada hal-hal abstrak yang diibaratkan sebagai esensi dan
eksistensi.

3. Tahap Positif : Pada tahap ini manusia mulai mencari jawaban yang tak bersifat
mutlak

Sumber:

 Buku Sosiologi kelas 1 SMA halaman 6 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Penerbit Yudhistira
 Wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/August_Comte

Anda mungkin juga menyukai