Oleh :
KELOMPOK 5
Kelas : 54
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Daftar Isi…………………………………………………………………………..2
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
3.1. Simpulan……………………………………………………………...…..…12
Daftar Pustaka……………………………………………………………………14
1
BAB I PENDAHULUAN
Idelogi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia.
Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea’ berarti gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita-cita, dan ‘logos’ berarti ilmu. Kata idea sendiri berasal dari bahasa Yunani
‘eidos’ yang artinya bentuk. Selanjutnya ada kata ‘idein’ yang artinya melihat.
Dengan demikian secara harfiah ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar,
cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-ita yang bersifat
tetap itu yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan atau faham (Kaelan, 2005).
Dalam pembahasan ini, kami akan memaparkan beberapa ideologi yang ada di
dunia hingga saaat ini. ideologi tersebut adalah ideologi Pancasila, ideologi
Sosialisme-Komunisme, ideologi Liberalisme, dan ideologi Islam.
1.3. TUJUAN
2
2. Memberi gambaran tentang ideologi-ideologi yang ada di dunia ini
(Pancasila, Sosialisme-Komunisme, Liberalisme, dan Islam) kepada
pembaca.
3. Memaparkan perbedaan yang ada dalam masing-masing ideologi diatas.
4. Memaparkan prinsip-prinsip yang dianut oleh ideologi-ideologi diatas.
3
BAB II ISI
Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana idelogi-ideologi lain di dunia,
namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan
serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia
sebelum membentuk Negara, dengan lain perkatan unsur-unsur yang merupakan
materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan)
Pancasila (Kaelan dan Achmad Zubaidi, 2007).
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama ini adalah dimana kita
sebagai manusia yang diciptakan wajib menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi
laranganNya. Masyarakat Indonesia berhak untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing dan wajib menjalankan apa yang diperintahkan
dalam agama masing-masing dan menjauhi apa yang dilarang.
Sila kedua ini menjelaskan bahwa kita sesama manusia mempunyai derajat
yang sama dihadapan hukum.
4
3. Persatuan Indonesia
Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah.
Makna dalam sila ini adalah adanya kemakmuran yang merata bagi seluruh
rakyat, seluruh kekayaan dan sebagainya dipergunakan untuk kebahagiaan
bersama, dan melindungi yang lemah.
Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830, yakni
adanya keinginan agar alat-alat produksi dimiliki secara bersama untuk melayani
5
semua kebutuhan masyarakat, bukan monopoli atas kaum kapitalis. Sosialisme
atau sosialism (Inggris) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis, yaitu
berarti kemasyarakatan. Dalam arti di atas ada empat macam aliran yang
dinamakan sosialisme: pertama, sosial demokrasi; kedua, komunisme; ketiga
anarkhisme; dan keempat sindikalisme.
6
Anarkisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu a yang berarti tidak, tidak ada
atau tidak ingin, dan archaos bermakna kepala, pemerintah, pengatur, atau
penanggung jawab. Dalam konotasi positif, anarkhisme merupakan ideologi sosial
yang tidak menerima pemerintahan otoriter. Anarkisme berpendapat individu-
individu akan mengorganisasikan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan
cita-citanya. Bagi anarkisme tidak ada perbedaan bentuk kenegaraan apakah itu
positif atau negatif.
Sindikalisme bahkan lebih radikal dari gerakan buruh sebelum perang Dunia
I. aliran ini merupakan hasil gabungan antara marxisme dan anarkisme. Dalam
aliran ini, dipakai prinsip aksi langsung melalui pemboikotan, sabotase,
pemberontakan, atau pemogokan umum. Sindikalisme hendak memasukkan
perjuangan kelas langsung ke dalam bidang ekonomi. Karena kesetiaannya pada
akar-akarnya yang anarkistik tersebut maka sindikalisme disebut juga
anarkosindikalisme: menolak negara dan perjuangan kaum sosialis di dalam
parlemen melalui sebuah partai buruh.
7
1. Semua bentuk Marxisme dapat diketegorikan sosialisme, tetapi tidak
sebaliknya.
2. Meskipun tidak mudah merumuskan dengan persis apa itu sosialisme,
paling tidak ada dua hal yang mempersatukan segala macam aliran
revolusioner, egalitarian, anarkis, utopis, reformis, teknokrat, religius, dan
sebagainya itu yang dinamakan dirinya sosialis.
3. Keyakinan etis bahwa perekonomian harus diarahkan pada kesejahteraan
segenap orang, bukan untuk keuntungan segelintir orang.
4. Sumber ketidakadilan sosial adalah hak milik pribadi (atas alat-alat
produksi).
5. Sosialisme adalah cita-cita etis tentang masyarakat yang solider dan
tuntutan penghapusan hak milik pribadi.
Ada dua corak liberalisme, liberalisme yang dipelopori oleh John Locke dan
liberalisme yang dipelopori oleh Jean Jacques Rousseau. John Locke berpendapat
bahwa kebebasan yang menjadi nilai dasar liberalisme dipahami sebagai
ketidakhadiran intervensi eksternal dalam aktivitas-aktivitas individu. Kebebasan
adalah hak properti privat. Karenanya, pemerintah bersifat terbatas (minimal)
8
terhadap kehidupan warganya. Untuk itu harus ada aturan hukum yang jelas dan
lengkap dalam menjamin kebebasan sebagai hak properti privat ini. Corak
liberalisme ini kemudian mendasari dan menginspirasi munculnya libertarianisme
yang dipelopori oleh Alexis de Tocqueville, Friedrich von Hayek dan Robert
Nozick.
Setiap orang bebas memilih konsep tentang hidup yang baik, meskipun
sangat berbeda dengan nilai dan pilihan hidup anggota komunitas yang lain.
Namun, konsep tersebut tidak boleh melanggar prinsip keadilan. Orang-orang
dengan konsep hidup yang berbeda-beda akan saling menghormati, bukan karena
hal ini mempromosikan satu cara hidup bersama. Namun, karena mereka
mengakui bahwa tiap-tiap orang memiliki klaim pertimbangan yang sama. Tidak
ada tugas khusus yang ditetapkan komunitas terhadap individu.
9
dan mengabaikan nilai atau pilihan hidup yang lain, melanggar dan membatasi
otonomi individu, yang menjadi nilai liberalisme.
10
yang terdapat dalam kitab suci al Qur’an dan Hadits yang merupakan dua
pedoman utama dalam agama islam.
Dalam Islam konsep Negara yang berlandaskan ideologi islam, salah satu
fungsi negara adalah mendistribusikan harta agar tidak hanya beredar di kalangan
orang-orang kaya saja. Ini artinya, negara harus menjamin agar setiap rakyat dapat
hidup sejahtera, sebab salah satu faktor tidak sejahteranya rakyat adalah harta itu
hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja. Orang miskin tidak mendapat
bagian. Bukti bahwa Negara berlandaskan ideologi islam melakukan pemerataan
harta adalah dengan pembayaran zakat, kemudian zakat tersebut disalurkan
kepada orang-orang yang membutuhkan.
11
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan
12
terutama kelompok kultural, yang menjadi perdebatan sengit dalam filsafat
politik saat ini.
4) Ideologi Islam merupakan ideologi yang didasarkan pada agama islam itu
sendiri. Ideologi ini bersumber dari apa yang ada dalam al-Qur’ann dan
Hadits. Ideologi ini memiliki tujuan untuk menyebarkan kesejahteraan dan
perdamaian. Dalam menyelesaikan suatu masalah ideologi islam
menggunakan cara musyawarah mufakat, dan sumber hukum yang
digunakan juga bersumber dari al-Qur’an dan Hadits. Ideologi ini dalam
Negara pernah digunakan secara utuh pada masa Rasulullah SAW. dan
khulafa’ur rasyidin.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://sosiologis.com/pengertian-ideologi
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/edukasi/article/download/644/417/
https://www.docdroid.net/file/download/5E0KYwV/teori-politik-dan-ideologi-
sosialisme-komunisme.pdf
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jd/article/download/1063/896
http://repository.uinsu.ac.id/1446/1/TESIS%20bR%20%20NST.pdf
14