Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“KOMUNISME”

Disusun Oleh:
Kelas : G
Kelompok 1

Gabrielle Khaledea Salimi 165040200111103


Tri Afriliasari 165040201111084
Mia Prastika Devi 165040201111100
Ika Putri Maulida 165040201111248
Pradina Tiyas Putri 165040207111013

Dosen: Surya Desismansyah Eka Putra, S.Pd, M.Phil.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Komunisme” dapat
terselesaikan. Maksud dan tujuan membuat makalah ini yaitu sebagai salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila dan juga
memperdalam pemahaman akan materi komunisme tersebut.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, hal ini
disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Maka dari itu
kritik dan saran dapat menjadi penyempurna karya-karya yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat menambah sumber wawasan dan referensi bagi para
pembaca mengenai materi komunisme.

Malang, Maret 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut sejarah, terpuruknya ideologi komunis di Eropa Timur ditandai
dengan berubahnya negara-negara berpaham liberal. Bahkan Uni Soviet, yang
dianggap sebagai pusat komunisme dunia dengan ideologi marxisme-leninisme,
mengalami kehancuran. Hal itu merupakan pelajaran yang berharga bagi bangsa
Indonesia.
Pada umumnya, negara-negara komunis terkenal dengan sistem ideologi yang
tertutup, antipembaharuan, dan tidak terbuka terhadap nilai-nilai dan paham
liberalisme-individualisme. Hal itu karena komunisme justru lahir sebagai reaksi
dan perlawanan terhadap nilai liberalisme-kapitalisme. Menurut paham komunis,
liberalisme-kapitalisme dianggap sebagai bentuk kolonialisme yang mengisap
tenaga kaum buruh untuk kepentingan kaum borjuis (kapitalis). Ideologi komunis
di Uni Soviet memang pernah mengalami masa-masa keemasan. Dengan label
sebagai negara superpower di bawah ideologi tertutup, Uni Soviet mampu
menandingi negara-negara Barat. Akan tetapi, kejayaan Uni Soviet hanya bertahan
kurang lebih 70 tahun.
Belajar dari semua itu, bangsa Indonesia tidak boleh membiarkan Pancasila
sebagai ideologi yang usang dan tertutup. Jika Pancasila usang dan tertutup,
ideologi ini tidak akan mampu menampung dinamika dan perkembangan zaman
seiring dengan perubahan masyarakat. Oleh karena itu, Pancasila sejatinya harus
mau membuka diri terhadap nilai luar yang dapat memperkaya dan memberikan
sumbangsih yang positif terhadap pemecahan problematik bangsa Indonesia yang
tengah dihadapi dengan bersikap selektif.
Bangsa Indonesia tidak mempunyai pilihan lain, kecuali bersikap aspiratif
terhadap nilai-nilai yang baru. Lain halnya jika bangsa Indonesia sebagai suatu
bangsa mau mengulangi kesalahan bangsa lain. Dengan demikian, bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang hanya dikenang dalam sejarah dan peradapan dunia
sebagai suatu bangsa yang gagal dalam menemukan jati dirinya.
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami paham
Komunisme serta perkembangannya di Indonesia
BAB II
ISI

1. Sejarah Komunisme di Indonesia


Doktrin komunisme mengarahkan penganutnya untuk bersikap militan.
Berani memberontak kepada penguasa dan menghalalkan segala cara. Diantaranya
menggunakan aksi teror radikal dalam memperjuangkan merebut kekuasaan.
Komunis merupakan ideologi yang dilahirkan Karl Marx, seorang filsuf sekaligus
pakar ekonomi dan politik. Pemahamannya mengenai komunis pun menjadi
perdebatan. Sebab, Marx menyebut bahwa agama merupakan candu bagi
masyarakat. Marx juga menulis bahwa manusia yang membangun agama, bukan
agama yang membangun manusia. Cita-cita komunisme adalah kehidupan
masyarakat yang setara, tanpa kelas, yang dapat menghadirkan kedamaian, tanpa
hak milik. Namun, pada kenyataannya kediktatoran muncul untuk menguasai dan
membentuk kehidupan tanpa kelas (Anas et al., 2017).
Paham Komunis di Indonesia lahir dari organisasi Islam yaitu Sarekat Islam
(SI) yang dibentuk tahun 1912. Dari sanalah, muncul tokoh-tokoh sayap kanan (Si
Putih) yaitu H. Agus Salim, Abdul Muis, Suryopranoto, Sekarmadji Maridjan dan
Kartosoewirjo sedangkan dari sayap kiri (Si Merah) tokohnya yaitu Semaoen,
Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirdjo. Dari gagasan-gagasan sosial
demokrasi berangsur-angsur berubah menjadi sosialisme-komunisme yang radikal.
Sayap kiri selalu merupakan sayap oposisi dalam Sarekat Islam. Lima tahun
kemudian (1917), lahirlah Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dibuat secara
diam-diam oleh fraksi kiri SI. Sebelum mendirikan PKI, tokoh golongan kiri
tersebut pernah mengenyam pendidikan tentang komunis dari Sneevlit (pendiri
Indische Social Demoratische Partij (ISDP) pada 1914). Sneevlit sendiri diketahui
merupakan sayap kiri di dalam ISDP. Dari sana, mereka sering berdiskusi dengan
Sneevlit. Keduanya pun melihat celah di SI, sehingga secara perlahan memasukkan
ideologi-ideologinya. Tujuan dibentuknya PKI yaitu menggantikan sistem
kapitalisme dengan komunisme.
Pada tahun 1921, SI pun berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI).
Sesudah itu, barulah resmi nama PKI dikenal. Namun, partai komunis itu pun tidak
kompak karena salah seorang pendirinya, Tan Malaka, membentuk partai sendiri
yang dinamakan Partai Rakyat Indonesia (PARI). Dalam sejarahnya, PKI telah
melakukan tiga pemberontakan. Pemberontakan pertama pada 1926.
Pemberontakan itu gagal dan PKI dilibas pemerintah kolonial Belanda. Ribuan
orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308 orang, umumnya
kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua.
Pemberontakan kedua pada 1948. Pemberontakan berniat meruntuhkan Republik
Indonesia dan menggantinya dengan negara komunis namun upaya ini kembali
gagal. Sejarah mencatat pemberontakan ketiga dilakukan pada 1965 dan gagal lagi
(Hatta dan Yasni, 1978).

2. Pengertian Komunisme
Komunisme adalah salah satu bentuk ideologi dunia, di samping kapitalisme
maupun ideologi-ideologi yang lain dan sering disebut ideologi totaliter.
Komunisme merupakan ajaran yang memandang bahwa manusia pada hakikatnya
merupakan makhluk sosial. Komunisme mendasarkan pada suatu kebaikan yang
hanya diperuntukkan bagi kepentingan dan keuntungan kelas masyarakat totalitas
(Sutijo, 2010). Komunisme adalah ideologi ditandai dengan prinsip sama rata sama
rasa dalam bidang ekomomi dan sekularisme yang radikal kala agama digantikan
dengan ideologi komunias yang berseifat doktriner.
Ciri-Ciri Ideologi Komunis:
Menurut Sutijo (2010), ciri-ciri dari ideologi komunis adalah sebagai berikut:
a. Bersumber kepada akal manusia, tetapi terbatas
b. Perekonomian ada ditangan Negara
c. Hukum dibuat oleh manusia dan diterapkan oleh negara dengan tangan besi
d. Menolak keberadaan agama/ateisme, tidak percaya akan adanya Sang
Pencipta
e. Manusia makhluk sosial, tanpa demokrasi individu dan manusia dianggap
mesin saja
f. Masyarakat sebagai kesatuan manusia tanpa kelas, dengan landasan teori
perjuangan/pertentangan kelas proletar berhadapan dengan kaum
kapitalis/tuan tanah
g. Bersifat kosmopolitan, artinya menerapkan dan mengembangkan
hegemoninya ke seluruh pelosok dunia.
3. Studi Kasus Komunisme di Indonesia
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia kembali disuguhkan dengan isu-isu
yang berkaitan dengan komunisme yang bangkit lagi. Komunisme sendiri
merupakan sebuah paham atau ideologi (dalam bidang politik) yang menganut
ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels, yang hendak menghapuskan hak milik
perseorangan dan menggantinya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh
pemerintahan. Di Indonesia organisasi komunis mulai berdiri tahun 1917 dengan
mana PKI (Perserikatan Komunisme Indonesia). PKI sendiri telah dibubarkan pada
tahun 1966 oleh presiden Soeharto melalui surat putusan presiden. Isu-isu yang
tersebar akhir-akhir ini, sebagai contoh pada berita liputan 6 yaitu, “sebar hoax 15
juta PKI incar ulama guru di Banten ditangkap”. Dalam berita tersebut pelaku
mengunggah berita hoax melalui akun media sosialnya. Dalam isu tersebut pelaku
mengatakan bahwa isu tersebut dibuat agar murid-muridnya mengetahui tentang
bahaya laten komunis, yang kemudian konten dalam isu yang ia buat mengandung
konten yang menyalahi aturan. Pelaku kemudian ditangkap oleh polisi karena
dijerat pasal tentang informasi dan transaksi elektronik.
Berdasarkan contoh isu tentang PKI tersebut biasanya menyebabkan
masyarakat percaya akan adanya isu kebangkitan PKI. Sehingga, menyebabkan
masyarakat yang masih percaya dan meyakini akan kasus tersebut. Di tahun-tahun
sebelumya juga beredar isu yang sama dan membuat masyarakat sedikit resah serta
juga ikut menyebarkan isu hoax tersebut. Namun, menurut Mujani (2017), bahwa
isu sedang terjadinya kebangkitan PKI hanya diyakini oleh sekitar 12,6 % populasi
di Indonesia, sementara mayoritasnya sebanyak 86,8% masyarakat menyatakan
tidak setuju terhadap pernyataan kebangkitan PKI, dan Sirajudin juga
menyimpulkan bahwa, opini kebangkitan PKI di masyarakat tidak terjadi secara
alamiah, melainkan hasil mobilisasi opini kekuatan politik tertentu. Berdasarkan
hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat harus lebih selektif dalam
menerima dan menyebarkan berita yang masih belum diketahui kebenarannya.

4. Alasan PKI Dilarang Berkembang di Indonesia


Selain karena peristiwa G30S/PKI yang memilukan itu. Tidak tanggung-
tanggung upaya kudeta PKI pada waktu ini menggugurkan 7 jendral bangsa. Salah
satunya yang terkenal adalah Jendral Ahmad Yani. Menumpuknya dendam masa
lalu bangsa indonesia hingga sekarang sepertinya masih membekas. PKI dilarang
di indonesia karena bertentangan dengan ideologi pancasila.
Fakta pertama, PKI tidak mengakui konsep ketuhanan jika pada sila pertama
berbunyi ketuhanan yang maha esa, hal ini berarti kita mengakui adanya konsep
ketuhanan. Baik itu islam, kristen, hindu maupun budha. Sedangkan PKI tidak
mengakui akan keberadaan tuhan. PKI indonesia jelas dilarang. Orang komunis
beranggapan bahwa tuhan itu tidak ada. Agama tak lain adalah candu yang
membatasi ruang gerak masyarakat dan dianggap tidak penting. Partai komunis
indonesia memang sudah dilarang sejak lama karena G30S/PKI makanya PKI
dianggap organisasi terlarang.
Fakta kedua, PKI tidak menghargai HAM. HAM adalah hak yang bersifat
asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki oleh manusia berdasarkan kodratnya yang
tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga bersifat suci. Di Indonesia, Hak
asasi manusia haruslah dihormati, dilindungi, dan dijunjung tinggi. Berbeda dengan
PKI, paham komunisme mengabaikan ham (hak asasi manusia) semua harus taat
pada ketentuan dan keputusan dari pemerintahnya alias negara yang berkuasa.
Ajaran komunisme dianggap membatasi hak berpikir dan keyakinan masyarakat
terhadap batinnya sendiri. Komunisme diperkirakan akan menyebabkan
kesengsaraan dan penindasan rakyat Indonesia karena nyatanya para pelopor
komunisme itu memainkan ekonomi di dalam politiknya.
Fakta ketiga, keputusan berada di tangan pimpinan sedangkan pengambilan
keputusan di indonesia dilakukan dengan cara musyarawarah untuk mufakat,
sedangkan komunisme keputusan berada di tangan para komunisme tersebut. Sudah
pasti keputusan tersebut tidak bisa dibantah contohnya di korea utara. Paham
komunisme bertentangan dengan sila ke-4 Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam pemusyawaratan perwakilan”.
Fakta keempat, paham komunisme menghalalkan kekerasan. Menurut
berbagai sumber, tujuan utama paham yang digagas pertama oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels, Komunisme (1848) yakni merebut kekuasaan dengan kekerasan
serta menggulingkan seluruh kekuatan sosial yang ada.
Fakta kelima, PKI tidak punya rasa nasionalisme. Nasionalisme adalah satu
paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan
mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang
mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan
nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya. Berbeda
dengan PKI yang menjadi pengkhianat bangsa demi tujuan mendirikan bangsa
komunisme.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Komunisme adalah sebuah paham/ideologi yang memandang bahwa
manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial dan menganut prinsi satu rata
sama rasa. Di Indonesia partai komunis yang ada adalah Partai Komunis Indonesia
(PKI) yang terkenal dengan pemberontakkannya yaitu G30S/PKI. Pemberontakan-
pemberontakkan yang terjadi memakan banyak korban dan meresahkan rakyat
Indonesia. Oleh karena itu, dengan beberapa alasan PKI dilarang berkembang di
Indonesia dan menjadi partai terlarang di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Mohamad., Safa’at M. Ali., Prabowo, S.M.N., Putera, Surya D.E., Saraswati,
D., Hasibuan, Albar A. 2017. Pancasila Dalam Diskursus. Yogyakarta:
Ifada Publishing. Yogyakarta
Hatta, Mohammad dan Yasni, Zainul. 1978. Bung Hatta Menjawab. Jakarta: CV
Gunung Agung.
Mujani, Syaiful. 2017. Saiful Mujani Research & Consulting.
Sutijo, Pandji. 2010. Pendidikan Pancasila Perspekti Sejarah Perjuangan Bangsa.
Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai