Anda di halaman 1dari 14

WASPADA BAHAYA LATEN KOMUNIS MASUK KE

INDONESIA

Disusun Oleh :
Bayu anggara
XII TPM 1
29
Mata Pelajaran PPKN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam, yang telah
menciptakan dunia ini sebagai kampung perjalanan dan akhirat sebagai
kampung untuk menetap. Dan yang telah memberikan kemampuan
kepada kita, juga kepada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Waspada Bahaya Laten
Komunis Untuk Generasi Muda Indonesia” tepat pada waktunya.
Selanjutnya, Salawat dan salam penulis sampaikan kepada yang mulia
Nabi Muhammad saw. yang telah membimbing ummatnya sehingga
mampu membedakan antara yang benar dan yang salah.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia. Dalam penulisan makalah ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga karya
tulis ini dapat diselesaikan dengan baik.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

Bab II : Pembahasan

A. Pengertian komunisme

B. Proses masuknya komunis ke Indonesia

C. Pengaruh laten terhadap ideologi Negara

D. Perbedaan ideologi pancasila dengan ideologi komunisme

E. Antisipasi bahaya komunisme dan paham radikal

Bab III : Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI tahun 1965 telah lama berlalu. Generasi


muda bangsa yang tidak mengalami peristiwa itu tentu tidak mengenali dan
memahami betapa bahayanya komunisme bagi kehidupan kenegaraan dan
kelangsungan hidup serta kelestarian ideologi Negara pancasila. Komunisme
merupakan ancaman terhadap ideologi Negara, yaitu pancasila yang juga
merupakan falsafah serta pandangan hidup bangsa, sehingga kita perlu mengenali
aksi-aksi, tingkah laku politik, strategi dan taktiknya, khususnya bagi generasi
penerus bangsa yang tidak secara khusus mengalaminya. Semua itu betujuan
untuk meningkatkan kepekaan dan kewaspadaan sejak dini terhadap setiap gejala
sehingga bahaya komunis dapat dipantau dan dicegah.

Sejarah mencatat bahwa komunisme beserta lembaganya yaitu Partai Komunis


Indonesia beberapa kali mencoba mengeliminasi pancasila, baik dengan cara
ideologis maupun politis. Selanjutnya, aksi dan tingkah laku politik PKI yang
memuja revolusi hampir menjerumuskan bangsa Indonesia ke dalam suasana
konfrontasi dan jor-joran, yang muaranya adalah peristiwa pemberontakan G-30-
S/PKI pada tahun 1965 itu. Perkembangan dalam kehidupan masyarakat dewasa
ini juga menunjukkan bahwa kriteria kubu komunis internasional telah ambruk
dan sisa-sisa PKI sudah tidak berarti lagi, kewaspadaan terhadap bahaya laten
komunis menurun. Gelagat perkembangan juga menunjukkan bahwa cara-cara
bersikap dan berpikir ala komunis sering kali terlihat dalam dinamika kehidupan
yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang belum memahami budaya
pancasila.

Ancaman terhadap ideologi pancasila adalah masalah kelangsungan hidup bangsa


dan Negara. Dalam permasalahan tersebut, maka sangat dibutuhkan sarana untuk
mengingatkan pada bangsa Indonesia bahwa komunisme dan pola sikap ala
komunisme merupakan bahaya bagi suatu bangsa yang lemah penghayatan
ideologinya. Di dalam era globalisasi, demokratisasi dan transparansi informasi
dewasa ini, kita perlu mengantisipasi bahwa pengikut komunis akan
memanfaatkan peluang itu untuk kembali menawarkan ideologi komunis kepada
bangsa Indonesia. Sebagai ideologi alternatif, disinilah letak pentingnya kita
mengetahui sejarah dan aksi-aksi komunis di Indonesia dalam rangka
kewaspadaan nasional dan melestarikan ideologi pancasila.

B. Rumusan masalah

1.Apa pengertian komunisme?

2.Bagaimana proses masuknya komunis ke Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh laten komunis terhadap ideologi Negara ?

4. Apa perbedaan ideologi pancasila dengan ideologi komunis?

5. Bagaimana antisipasi bahaya laten komunis dan paham radikal?

C. Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan pengertian komunisme.

2. Membuktikan adanya komunisme masuk ke Indonesia.

3. Membuktikan pengaruh laten komunis terhadap ideologi Negara.

4. Menjelaskan perbedaan ideologi pancasila dan ideologi komunisme.

5. Menjelaskan antisipasi dari bahaya laten komunis dan paham radikal.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunisme

Komunisme adalah salah satu ideologi yang secara diamental bertentangan


dengan pancasila. Wanny (2006:199) mengemukakan bahwa komunisme adalah
suatu aliran yang didasarkan pada pola pikir yang tidak mengenali Tuhan atau
tidak percaya akan adanya Tuhan sehingga menjadikan materi di atas segala-
galanya. Komunisme merupakan suatu paham yang menekankan atas
kepemilikan bersama atas semua alat produksi berupa tanah, tenaga kerja, dan
modal yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang makmur. Komunisme
ditandai dengan prinsip sama rata, sama rasa dalam bidang ekonomi dan
sekularisme yang radikal. Paham komunisme ini pertama kali dicetuskan oleh Karl
Max, maka dari itu paham komunisme ini disebut juga paham marxisme. Paham
ini memandang bahwa ideologi komunis tunduk kepada kehendak partai, Negara
dan bangsa. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya
digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. Sebagai contoh, kita mengenal
Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai partai komunis terbesar di Indonesia. PKI
telah banyak melakukan pemberontakan dan menyebabkan kekacauan di
Indonesia terutama pasca kemerdekaan. Yang paling terkenal dari
pemberontakan PKI adalah penculikan jenderal pada tahun 1965 yang kita kenal
sebagai Gerakan 30 September atau G-30-S/PKI.

Paham komunisme itu sendiri sudah lama berkembang di Indonesia baik itu
sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan. Gerakan komunisme ini
sangatlah mengganggu kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia. Dari
penjelasan itu, penulis menyimpulkan bahwa Komunisme itu merupakan sebuah
ideologi yang tidak bisa diterapkan di Indonesia, mengapa? karena komunisme
tidak sesuai dengan kepribadian dan pandangan hidup bangsa indonesia, dimana
bangsa Indonesia sangat mengakui adanya Tuhan, sangat menghormati HAM,
sangat menjunjung tinggi budaya gotong royong, serta banyak keyakinan agama
dan budaya sebagai warisan dari para leluhur yang sangat majemuk. Penulis juga
berkesimpulan bahwa komunisme itu adalah suatu paham yang menekankan
pada landasan Atheisme atau tidak mengenali tuhan akan tetapi lebih bersifat ke
materialisme (kebendaan).

B. Proses Masuknya Komunis ke Indonesia

Sebagaimana di negeri-negeri lain yang tertarik pada paham komunis,


umumnya adalah masyarakat miskin karena memang paham ini diadakan untuk
membela kaum miskin dan menjadikan kaum elit sebagai musuh. Adapun basis
pendukungnya adalah buruh dan tani. Untuk mempengaruhi petani, PKI
mengadakan propaganda besar-besaran dengan tema melenyapkan sisa-sisa
feodalisme dan anti tuan tanah. Kaum tani yang tidak memiliki tanah dan petani
miskin di iming-iming akan diberi tanah untuk mereka masing-masing. Janji-janji
yang dibuat oleh PKI kepada petani hanyalah untuk membujuk mereka semata,
padahal tujuan dari PKI ini sebenarnya hanyalah ingin mempengaruhi ideologi
dari bangsa dan Negara. Landasan utama mengapa PKI mendekati petani sebagai
basis pendukungnya adalah berdasarkan penafsiran Lenin terhadap Marxisme,
yaitu mengenai petani. Petani dianggap sebagai golongan yang dieksploitasi
melalui faktor-faktor produksi.

Paham komunis pertama kali masuk ke Indonesia diperkenalkan oleh


Sneevliet dan mendirikan Indische Social-Democratische vereeninging (ISDV) pada
tahun 1920 yang diubah menjadi Partai Komunisme Indonesia (PKI) yang diketuai
oleh Semaun dan Darsono. Pemerintah pada tahun 1960-1965 meminta PKI agar
memasukkan Pancasila ke dalam anggaran dasarnya. Oleh karena itu
keberadaannya diakui. Bung karno percaya bahwa PKI mau menerima Pancasila
secara lahir batin. Sehingga ia berani mengajarkan prinsip persatuan NASAKOM
(Nasionalis, Agama, Komunis).

Situasi di Indonesia pada tahun 1918-1919 penuh gejolak, karena krisis


ekonomi menghantam para pekerja dan menimbulkan perlawanan dengan
kekerasan di kalangan kaum tani. Kejadian inilah yang melatarbelakangi
pertumbuhan ISDV/PKI dan juga menyebabkan reaksi dari segi pemerintah.
Kemudian proses masuknya komunis ke Indonesia itu juga dipengaruhi oleh cara
pandang yang bertolak belakang dengan teori konflik yaitu pembenaran dari
politik konfrontasi. Mengapa? karena cara pandang yang menghasilkan politik
luar negeri yang radikal ini bukan saja menyebabkan Indonesia semakin tersudut
dalam pergaulan politik internasional, tetapi juga semakin terpuruk ke dalam
rangkulan RRC (Republik Rakyat Cina) di bawah pimpinan Mao Zhe Dong.

C. Pengaruh Laten Komunis Terhadap Ideologi Negara

Dunia saat ini memasuki era globalisasi, ciri dunia tanpa batas, cenderung
homogen (sama), akses informasi dan komunikasi kian cepat. Selain itu secara
langsung maupun tidak langsung banyak ideologi asing yang gencar menerpa
masyarakat Indonesia. Hal itu terkadang tidak disadari oleh masyarakat karena
kurangnya pengetahuan. Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia
kian hari kian jauh dari realitas Khittah. Arus globalisasi juga mampu menanamkan
benih-benih ideologi yang kurang pantas diserap berdasarkan konteks masyarakat
yang ada di berbagai wilayah tertentu. Proses ini bisa terjadi melalui difusi
kebudayaan, perebutan hegemoni perekonomian baik secara penguatan
geopolitik maupun transformasi kebudayaan yang pada akhirnya suatu bangsa
akan mengalami kehilangan identitas jati diri bangsanya. Layaknya Indonesia
dengan kondisi masyarakat yang pluralitas ternyata mampu mengakomodir
kepentingan semua golongan, hal ini berdasarkan adanya konsensus dalam
membangun ideologi Negara, ideologi itu disebut sebagai pancasila. Pancasila
terlahir karena adanya semangat nasionalisme yang merupakan cikal bakal
adanya semangat untuk membangun bangsa yang satu.

Pada dasarnya ideologi pancasila yang kita anut selama ini berdasarkan
demokrasi yang bertipologi teosentris. Tipologi itu berdasarkan azas-azas yang
termaktub dalam substansi pancasila, yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Namun
pada akhirnya seiring arus globalisasi yang kian tak terbendung maka benih-benih
liberalisasi dan komunisme merambah pada tatanan masyarakat baik secara
sistematik maupun sistematis. Hukum yang dijadikan sebagai sandaran atas
kebijakan umum tidak terlepas dari kepentingan asing yang sengaja menancapkan
benih-benih ideologisasi pihak asing, sebagai contoh kebijakan privatisasi BUMN,
hal ini bertentangan dengan pasal 33 UUD 1945 tentang ekonomi kerakyatan
yang konsisten dengan sila ke-5 yaitu ”Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”. Sebagai respon atas jawaban secara tersurat maupun tersirat
penolakan terhadap sistem ekonomi liberal. Tidak hanya gerakan ekonomi,
ideologisasi pun merambah pada tingkah laku masyarakat Indonesia seperti
budaya hedonisme, konsumerisme, individualistis, pragmatisme, dan
materialisme. Budaya seperti ini jelas sekali bertentangan dengan falsafah
pancasila yang dibangun berdasarkan pendekatan teoritis (sila ke-1).

Pengaruh laten terhadap ideologi pancasila juga terlihat pada banyaknya


teknologi yang berkembang dan bahkan maju pesat, contohnya saja anak muda
sekarang ini lebih mengenal facebook atau media sosial lainnya yang berbasis
internet, hal tersebut bisa saja menjadi jalan penyebaran paham komunis di
indonesia sehingga patut diwaspadai. Kemudian contoh lainnya lagi dari pengaruh
laten ini adalah dampak dari meluasnya bisnis prostitusi sehingga muncullah
kasus seks bebas di kalangan remaja. Dari kasus seperti itu maka dapat
menciptakan pasar yang sangat besar bagi produk-produk anti kehamilan, KB,
kelangsingan tubuh, operasi kecantikan dan tempat-tempat kebugaran tubuh.
Secara sepintas hal-hal tersebut memang tidak tampak secara langsung sebagai
usaha pelayanan terhadap agama liberal yang dibantu oleh partai komunis,
karena hal-hal tersebut dilakukan secara terbuka. Tetapi orang-orang yang
menyadari bahaya moral dan mental keagamaan dari hal-hal tersebut dapat
melihat bahwa itu tidak sesuai dengan ideologi pancasila. Dengan adanya gejala
tersebut diatas, maka semakin diperlukan sebuah kajian kritis terhadap pancasila
sebagai sumber nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat kita
diharapkan semakin kritis dalam menentukan pilihan-pilihan pandangan hidup,
sikap dan gaya hidupnya (life style) yang selaras dengan nilai-nilai pancasila.
D. Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Komunisme

1. Ideologi Pancasila

Pancasila dianggap sebagai sebuah ideologi, karena Pancasila memiliki nilai-


nilai filsafat mendasar juga rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai
sebuah landasan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu
juga, pancasila merupakan wujud dari konsensus nasional karena bangsa
Indonesia ini adalah sebuah sketsa Negara modern yang telah disepakati oleh
para pendiri Negara Republik Indonesia. Ideologi pancasila itu sendiri adalah
suatu pemikiran yang beracuan pancasila. Pancasila dijadikan ideologi karena
pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional.

2. Ideologi Komunis

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Komunisme sebagai anti


kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekerasan. Prinsip yang
dianut oleh paham ini adalah semua milik rakyat dan dikuasai oleh Negara untuk
kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme merupakan ideologi yang
menghendaki penghapusan pranata kaum kapitalis serta berkeinginan
membentuk masyarakat kolektif agar tanah dan modal dimiliki secara sosial dan
pertentangan kelas serta sifat kekuatan menindas dari Negara tidak berlangsung
lagi. Dalam setiap upaya-upaya untuk menanamkan ideologinya itu, paham
komunis berusaha mengambil jalan pintas yakni dengan jalan revolusi yang
menggunakan metode kekerasan.

E. Antisipasi Bahaya Komunisme dan Paham Radikal.

Komunisme berbahaya bagi ideologi Negara kita yang berketuhanan Yang


Maha Esa. Mengapa? karena komunisme hanya memandang hal-hal yang rasional
dan nyata saja, sehingga komunisme sangatlah membatasi agama dari rakyatnya,
bahkan orang-orang yang menganut paham komunis cenderung tidak beragama,
Hal ini tentu saja sangat berlainan dengan paham ideologi pancasila. Pada masa
kini, paham komunis masih tetap ada, mengapa demikian? dan apakah masih ada
generasi muda yang bersedia menyebarkan atau bahkan berkorban demi
komunisme? Menurut penulis, paham komunis itu masih ada, contohnya perilaku
komunis yang nyata seperti, budaya tawuran, perilaku-perilaku yang menyimpang
dari organisasi Negara (seperti, tindakan-tindakan anarkis dan pemikiran-
pemikiran radikal dari tokoh politik). Contoh lainnya dari perilaku komunis yang
nyata di masa sekarang adalah korupsi. Mengapa penulis katakan demikian?
karena harta atau materi yang diambil oleh koruptor dikuasai tanpa memikirkan
halal dan haram. Inilah yang kemudian menjadi bahaya laten yang patut
diwaspadai. Karena komunis lahir bukan atas dasar konsep agama melainkan
konsep materi. Contoh-contoh yang seperti itu adalah kondisi yang nyata yang
disadari atau tidak telah mengarah kepada perilaku komunis.

Dulu, kalangan partai komunis juga terkenal dekat dengan rakyat, yang
suka menolong dengan membagi bibit murah, membantu petani dan terkenal
sangat peduli, itulah yang membuat perolehan suara partai itu cukup signifikan
saat itu. Bayangkan kalau hanya karena bibit murah dan bantuan dari kalangan
komunis waktu itu meluluhkan akidah para petani yang umumnya adalah
masyarakat muslim, sehingga mereka meninggalkan Tuhan mereka, ini juga salah
satu dari bahaya laten komunis. Termasuk dalam bentuk yang lebih modern saat
ini, seperti pemberian bantuan saat bencana dan lain sebagainya. tidak
diperbolehkan ditumpangi kepentingan pencucian otak untuk berkeyakinan
tertentu dan kepentingan kelompok. Oleh karena itu, Islamisasi maupun
kampanye dan gerakan bantuan tidak boleh dilakukan dengan iming-iming materi
dan dengan maksud tertentu, akan tetapi harus berdasarkan dakwah dan paham
yang jelas dan tidak menjerumuskan. Bila hal seperti itu terjadi, namanya bahaya
laten komunis bangkit kembali. Komunis baik sebagai ideologi maupun sebagai
gerakan sangat bertentangan dengan pancasila dan apabila dibiarkan hidup dan
berkembang di bumi Indonesia, maka akan terjadi benturan-benturan bahkan
dapat memicu terjadi perang saudara.Ideologi komunis di Indonesia tidak pernah
mati, terlebih lagi kondisi kehidupan bangsa masih diliputi kemiskinan. Lalu
bagaimana cara mengantisipasi bangkitnya paham komunisme di Indonesia?

Langkah-langkah antisipatif yang dapat dilakukan antara lain :

1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. agar terhindar dari pengaruh


ideologi komunis.

2. Meningkatkan pemahaman kembali terhadap nilai-nilai yang terkandung


dalam sila-sila Pancasila sebagai ideologi Negara.

3. Meningkatkan kesadaran rakyat dan seluruh aparatur Negara dalam


menghadapi berbagai ancaman di masa lalu.

4. Membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah masuknya kembali


komunis ke Indonesia melalui diskusi/seminar di berbagai kalangan masyarakat.

5. Mewaspadai upaya penyusupan ideologi komunis dalam tubuh berbagai


komponen bangsa, baik itu pemerintah, TNI, Ormas maupun komponen lainnya.

Kita sebagai rakyat perlu selalu waspada guna menangkal berbagai upaya
bangkitnya kembali ajaran komunis yang berusaha merusak ketatanegaraan di
Indonesia. Begitu juga dengan paham radikal yang selalu berupaya menggunakan
syari’at agama dalam sendi-sendi keagamaan dan kenegaraan yang dapat
mengganggu solidaritas kerukunan antar umat beragama, persatuan dan
kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu
aparatur Negara harus mampu memberikan wawasan kepada masyarakat agar
tidak mudah terpegaruh oleh faham radikal, serta mengajak masyarakat untuk
mengantisipasi dan mewaspasdai orang asing yang akan memasukkak
ideologinya, sehingga nantinya akan diperoleh langkah, cara dan kesamaan
dalam bertindak.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN.

Komunisme adalah sebuah ideologi, sama seperti kapitalisme, nasionalisme, dan


paham-paham lainnya. Ideologi ini hanya mementingkan kepentingan individu
dan mengesampingkan kepentingan para buruh. Jadi penulis menyimpulkan
bahwa komunisme itu merupakan suatu ideologi yang berlandaskan Atheisme
atau tidak mengenali Tuhan akan tetapi lebih ke hal yang bersifat materialisme.
proses masuknya komunis ke Indonesia itu dipengaruhi oleh cara pandang yang
bertolak belakang dengan teori konflik yaitu pembenaran dari politik konfrontasi.
Masuknya komunis ke indonesia dilakukan pula dengan beberapa tahap, yang
pertama sekali yaitu mendekati para buruh dan tani, kemudian terhadap
organisasi pemuda, mahasiswa, pelajar, wanita, seniman dan budaya. Pengaruh
yang disebabkan oleh masuknya leten komunisme ini ke Indonesia sangat jelas
terlihat di era globalisasi ini, baik itu dari segi budaya, agama, dan falsafah Negara
kita. Bahkan masuknya budaya asing pun merupakan contoh dari pengaruh
masuknya laten komunis ke indonesia.

Ideologi pancasila dan ideologi komunisme memiliki perbedaan antara keduanya,


ideologi pancasila bisa dijadikan panutan untuk semua masyarakat karena
berlandaskan nilai-nilai filsafat, sedangkan ideologi komunisme itu merupakan
sebuah ideologi yang tidak bisa diterapkan di Indonesia karena tidak sesuai
dengan falsafah Negara dan bangsa. Antisipasi yang dapat kita lakukan salah
satunya dengan mencantumkan kembali materi pelajaran tentang bahaya laten
komunis di semua lembaga pendidikan, sementara masyarakat luas harus ikut
serta mewaspadai, memantau serta melaporkan kepada pihak yang berwajib jika
melihat adanya kegiatan berkaitan dengan penyebaran ajaran atau paham
komunis.
B. SARAN

Dari hasil pembahasan di atas, maka saran-saran yang ingin penulis ajukan adalah;

1. Penulis berharap dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan,


semakin berkembang juga ilmu dan pemikiran para ilmuwan dan politikus untuk
membangun Negara yang lebih baik.

2. Praktek komunis harus tetap diwaspadai, dan kita jangan terbiasa mencontoh
pengaruh dari luar begitu saja.

Para pemimpin Negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif


dan efisien dan memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan Negara
seperti TNI.

DAFTAR PUSTAKA
Budiarjo, Mariam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Media, 2008.

Hasyem, Nader. Islam, Sekularisme, Dan Demokrasi Liberal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Media, 2010.

I.Mc.Vey, Ruth. Munculnya Komunis ke Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu,2010.

Jaelani, Abdul Qadir. Perjuangan Ideologi Islam Di Indonesia. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Jundi, Anwar. Islam Setelah Komunis. Jakarta: Gema Insani Press, 1994.

ABRI. Bahaya Laten Komunisme di Indonesia. Jakarta: Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI, 1994.

Winarno, Budi. Globalisasi Peluang atau Ancaman Bagi Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2008.

Salman, Budi, Didik Djumadiono, Nani Mulyani. 50 Th. Indonesia Merdeka. PT Citra Media
Persada: PT Citra Media Persada, 1996.

http://oktafitrifauzi.blogspot.com. Perbedaan Ideologi Pancasila Komunis. Diakses 26 Desember


2015.

http://www.kompasiana.com. Bahaya Laten Komunis. Diakses tanggal 25 Desember 2015.

Anda mungkin juga menyukai