IDEOLOGI KOMUNISME
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
OLEH:
1.3 Tujuan
Pengertian Komunis
Komunis adalah sebutan untuk orang yang menganut dan menjalankan paham
komunisme.Sedangkan pengertian komunisme adalah paham yang berhubungan dengan filosofi,
politik, sosial, dan ekonomi, dimana tujuan utamanya adalah untuk menciptakan masyarakat dan
sistem ekonomi yang maju dalam hal teknologi dan tenaga-tenaga produktif. Di sisi lain,
komunisme adalah suatu ideologi yang lebih mengutamakan kepentingan umum di atas
kepentingan pribadi atau golongan. Paham komunisme menekankan kepemilikan bersama atas
alat-alat produksi (modal, tanah, tenaga kerja) dimana tujuannya untuk mewujudkan masyarakat
yang makmur, dan setara atau tanpa kelas.
Lebih jauh, komunisme merupakan suatu paham anti-kapitalisme, dimana dalam penerapannya
tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada individu dan seluruh alat-alat produksi
dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Pada dasarnya, ideologi
komunisme bertentangan dengan Pancasila karena dalam komunisme sangat membatasi
demokrasi dan tidak mengakui adanya hak perorangan.
Awalnya organisasi ini tidak mempropagandakan komunis, namun lambat laun mengubah diri
menjadi berpandangan komunis. Setelah keberhasilan revolusi di Rusia, mereka memasuki
organisasi-organisasi massa untuk menyebarkan paham ini, salah satunya Sarekat Islam (SI)
pimpinan Semaun. Kemudian SI terbelah menjadi SI Merah dan SI Putih. Akhirnya SI Merahlah
yang menjadi Partai Komunis serta melakukan pemberontakan pada tahun 1926, 1948 hingga
1965 yang mengakibatkan kejatuhan Soekarno.
Kemudian pada tahun 1917, lahir Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, nama PKI belum
besar karena dibuat secara diam-diam dan menjadi fraksi kiri dalam SI.Sebelum mendirikan PKI,
Semaun dan Darsono pernah mengenyam pendidikan tentang komunis dari Sneevlit di Indische
Social Demoratische Partij (ISDP). Sneevlit sendiri diketahui merupakan sayap kiri di dalam
ISDP. Dari sana, keduanya sering berdiskusi dengan Sneevlit.Keduanya melihat celah di SI,
sehingga secara perlahan memasukkan ideologi-ideologinya.“Syarikat Islam yang kurang
memperhatikan nasib buruh, telah merupakan lowongan baik bagi ide-ide radikal yang
dimasukan oleh Semaun dan Darsono yang tadinya diinspirasikan oleh Sneevlit,” kata
Mohammad Hatta dikutip buku ‘Bung Hatta Menjawab’.
Salah seorang tokoh Syarikat Islam (SI), Haji Agus Salim, akhirnya menegakkan disiplin partai.
SI berganti nama menjadi Partai Syarikat Islam di tahun 1921. Sesudah itu, barulah resmi nama
PKI mencuat.Namun, partai komunis itu tidak kompak lantaran salah seorang pendirinya, Tan
Malaka, membentuk Partai Rakyat Indonesia (PARI).
1. Indonesia adalah negara yang terdiri dari bermacam penganut agama. Bahkan sila pertama
dalam Pancasila menyebutkan “Ketuhanan yang Maha Esa”. Artinya Indonesia adalah negara
yang beragama dan mengakui Tuhan. Sementara konsep ketuhanan tidak ada dalam paham
komunisme.
2. Indonesia menganut sistem demokrasi. Sementara komunisme tidak mengakui itu. kekuasaan
mutlak ada di tangan pemerintah.
3. Karena tidak mengakui tuhan berarti komunis tidak mengenal agama. Dimana agama
mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk. Komunisme cenderung tidak menghargai
Hak Asasi manusia. Sehingga pembantaian, pengurungan, penyiksaan itu gampang sekali
mereka lakukan.
4. Tidak ada kebebasan individu untuk berkembang sehingga masyarakatnya cenderung pasif
dan tidak memiliki motivasi untuk berkembang.
Tanggapan mengenai munculnya Kembali Ideologi Komunisme (PKI) akan merusak tatanan
Ideologi Pancasila yang telah ditanamkan kepada masyarakat. Bagi negara-negara maju mungkin
ideologi politik bukan lagi menjadi masalah yang perlu dipertimbangkan. Namun berbeda
dengan negara-negara berkembang seperti Indonesia, ideologi seringkali masih menjadi
persoalan bangsa. Dengan memahami berbagai sepak terjang tingkah laku politik PKI pada
masa lalu, dibutuhkan tingkat kepekaan masyarakat terhadap bahaya komunis di Indonesia
(Saleh As’ad Djamhari (ed.), 2009; iii-iv).
Situasi itu cukup memprihatinkan bagi bangsa Indonesia, karena kurangnya wawasan
kebangsaan dan rasa cinta Tanah Air memudar. Hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah.
Dengan pesatnya informasi teknologi, arus informasi dari berbagai sumber dengan mudah
diterima generasi muda Indonesia. Apabila bekal wawasan nusantara dan wawasan kebangsaan
kurang, maka generasi muda Indonesia akan cenderung menyerap segala informasi yang ada
tanpa disaring.
Untuk mengatasi permasalahan paham komunisme dan fobia terhadap PKI di Indonesia saat
ini dan kemudian hari, hal yang harus senantiasa diingat dan diterapkan ialah kesadaran untuk
tidak mengatasnamakan diskriminasi, hak asasi manusia (HAM), dan Bhinneka Tunggal Ika
sebagai alasan untuk mengembalikan ajaran komunis ke Indonesia, karena Indonesia sudah
memiliki Pancasila sebagai dasar negara. Dalam hal ini pemerintah dituntut konsisten untuk
mengawasi dan membatasi munculnya kembali komunisme. Caranya adalah dengan
penanaman nilai-nilai Pancasila secara terus menerus kepada masyarakat terutama di lembaga
pendidikan dan kepada kaum muda Indonesia. Pemerintah juga harus melibatkan tokoh
masyarakat dan tokoh agama untuk membina dan memberi pendidikan ahlak yang baik bagi
setiap warga negara. Dengan penanaman nilai-nilai ini, maka akan memberi pemahaman yang
baik akan pentingnya meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap bahaya komunisme.
Walaupun ada opini bahwa bangsa kita tidak lagi perlu mencemaskan bahaya laten komunis,
namun sikap waspada tetap perlu dimiliki oleh setiap anggota masyarakat demi terwujudnya
ketahanan nasional berdasarkan Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara.
Sumber Referensi :
https://pelayananpublik.id/2020/06/25/arti-komunis-dan-alasan-dilarang-di-indonesia/
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-VIII-10-II-P3DI-Mei-2016-
43.pdf
http://repository.upi.edu/667/4/S_SEJ_0901100_CHAPTER1.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/16438/6/4_BAB%20I.pdf