I DENGAN
MASALAH UTAMA HARGA DIRI RENDAH
DI RSUD DR. AMINO GUNDOHUTOMO
C JAWA TENGAH
Tanggal Masuk RS : Kamis, 2 Desember 2021
Tanggal Pengkajian : Senin, 6 Desember 2021
Ruang Rawat : Ruang 4 Dewa Ruci
Pada tahun 2018 klien mengalami cinta bertepuk sebelah tangan dan di tempat kerjanya juga
mengalami masalah dengan 3 rekannya, klien merasa rekannya tidak menyukai dirinya sehingga
menyebabkan salah paham. Pada tahun 2020 ayah klien meninggal dunia, klien merasa kehilangan.
MK : perilaku kekerasan, risiko halusinasi
GENOGRAM
Klien merupakan anak ke dua dari empat bersaudara. Saat ini klien tinggal Bersama ibu dan adiknya.
Ayahnya sudah meninggal pada tahun 2020. Komunikasi dalam keluarga satu arah, klien mengatakan tidak
diikutsertakan dalam pengambilan keputusan semenjak klien sakit. Pengambilan keputusan dalam keluarga
adalah kakak klien. Hubungan antar keluarga kurang harmonis.
MK : koping keluarga inefektif
KONSEP DIRI
1) Gambaran diri
Klien mengatakan menerima dengan bentuk tubuhnya saat ini.
2) Identitas diri
Klien adalah seorang perempuan berumur 30 tahun merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, klien belum menikah.
3) Peran
Selama satu tahun terakhir, klien hanya berdiam di rumah saja. Di rumah sesekali membantu ibunya melakukan
pekerjaan rumah.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bekerja. Klien juga mengatakan ingin menjadi guru dan menikah.
5) Harga diri
Klien mengatakan merasa tidak berguna di keluarganya dan minder dengan teman-temannya yang sudah bekerja
dan menikah sedangkan klien merasa tidak memiliki kemampuan apa-apa, klien malu sering diolok-olok oleh
tetangganya dan rekan-rekannya.
MK : harga diri rendah
HUBUNGAN SOSIAL
1) Aktivitas Motorik
Klien pada saat pengkajian terlihat tenang, pasien dapat melakukan aktivitas diruangan seperti mandi, tapi jarang
berinteraksi dengan pasien lain (menyendiri).
2) Alam perasaan
Klien mengatakan sedih karena dirinya belum bekerja dan belum menikah.
3) Afek
Ekspresi klien ketika diajak mengobrol tumpul, jika bicara harus dengan stimulus yang kuat.
4) Interaksi selama wawancara
Selama proses berinteraksi kontak mata klien kurang, sesekali menundukkan kepala dan terkadang merasa curiga
saat interaksi sedang berjalan.
5) Persepsi sensori
Keluarga mengatakan saat di rumah klien suka berbicara sendirinamun saat pengkajian klien tidak memiliki
gangguan persepsi/halusinasi
MK : risiko halusinasi
6) Daya tilik diri
Klien menyangkal bahwa dirinya menderita sakit jiwa, klien mengatakan bahwa dirinya hanya sedih dan minder
dengan kondisinya saat ini. Namun klien akan tetap semangat untuk melakukan pengobatan di RSJ.
MK : koping individu inefektif
MEKANISME KOPING
ASPEK MEDIK
Kamis, 9 Harga Diri Pasien mampu memvalidasi masalah dan Latihan SP 2 pasien
Desember 2021 Rendah sebelumnya (merapikan tempat tidur) Validasi masalah dan latihan sebelumnya (merapikan
08.00 Pasien mampu melakukan kegiatan kedua yang tempat tidur)
dipilih sesuai kemampuan (menata kursi dan Lakukan kegiatan kedua yang dipilih sesuai
menyiapkan makanan) kemampuan (menata kursi dan menyiapkan makanan)
Pasien mampu memasukkan kedalam jadwal harian Masukkan kedalam jadwal harian
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Jumat, 10 Harga Diri Pasien mampu memvalidasi masalah dan Latihan Ulang kembali SP 2 pasien
Desember 2021 Rendah sebelumnya (merapikan tempat tidur)
08.00 Pasien mampu melakukan kegiatan kedua yang
dipilih sesuai kemampuan (menata kursi dan
menyiapkan makanan)
Pasien mampu memasukkan kedalam jadwal
harian
Sabtu, 11 Harga Diri Pasien mampu memvalidasi masalah dan latihan SP 3 pasien
Desember 2021 Rendah sebelumnya (menata kursi dan menyiapkan makanan) Validasi masalah dan Latihan sebelumnya (merapikan
08.00 Pasien mampu melakukan kegiatan ketiga yang tempat tidur)
dipilih sesuai kemampuan (membersihkan ruang Lakukan kegiatan ketiga yang dipilih sesuai
kamar) kemampuan (membersihkan ruangan kamar)
Pasien mampu memasukkan kedalam jadwal harian Masukkan ke dalam jadwal harian
CATATAN KEPERAWATAN
Tgl/jam Diagnosis/Tujuan Implementasi Evaluasi
Selasa, 7 Harga diri rendah Memberi salam kepada pasien DS : klien menjawab “Waalaikumsalam, selamat pagi mbak.”
Desember 2021 Memperkenalkan nama, nama panggilan perawat, DO : klien tampak kooperatif
dan tujuan perawat berkenalan DS : klien mengatakan Bernama Ida S dan senang dipanggil Ida.
Menanyakan dan memanggil nama kesukaan DO : klien terlihat antusias bercakap-cakap dengan perawat
pasien DS : klien mengatakan merasa tidak berguna dalam keluarganya karena belum bekerja
Menanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi DO : pasien tampak serius dalam bercerita
pasien DS : klien mengatakan kemampuan yang dimiliki seperti menyapu, mencuci baju, merapikan tempat tidur, menata kursi dan
Mendengarkan dengan penuh perhatian ekspresi menyiapkan makanan serta merapikan ruangan
perasaan pasien DO : klien tampak kooperatif
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif DS : klien mengatakan kegiatan pertama yang dipilih yaitu merapikan tempat tidur
yang dimiliki oleh pasien DO : klien tampak kooperatif, mau berlatih merapikan tempat tidur
Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
Pilih kegiatan yang akan dilatih sesuai A : masalah harga diri rendah teratasi sebagian
kemampuan (merapikan tempat tidur) P : Ulangi SP 1 pasien
Latih pasien kegiatan yang dipilih sesuai Perawat :
kemampuan (merapikan tempat tidur) Evaluasi Jadwal kegiatan harian klien
Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal Melatih kemampuan lain yang
kegiatan harian dimiliki klien
Memasukkan kedalam jadwal
kegiatan sehari-hari (merapikan tempat tidur)
Klien :
Anjurkan memasukkan jadwal kegiatan harian dan melakukan kegiatan sesuai jadwal.(merapikan tempat tidur)
Kel 4
Rabu, 8 Harga diri Membina hubungan saling percaya : S : klien mengatakan mau mengulangi Latihan merapikan tempat tidur dan akan melaksanakannya setiap
Desember rendah - Mengucapkan salam pagi dan sore setelah bangun tidur
2021 - Berjabat tangan O : klien tampak kooperatif dan mau berlatih merapikan tempat tidur
- Menjelaskan tujuan interaksi A : masalah harga diri rendah teratasi Sebagian
- Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien P : lanjutkan SP 2 pasien
Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya (merapikan tempat Perawat :
tidur) Evaluasi Jadwal kegiatan harian klien
Mengulang kembali SP 1 pasien (merapikan tempat tidur) Melatih kemampuan lain yang
Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian dimiliki klien (menata kursi dan menyiapkan makanan)
Memasukkan kedalam jadwal
kegiatan sehari-hari
Klien : Anjurkan memasukkan jadwal kegiatan harian dan melakukan kegiatan sesuai jadwal
Kel 4
Kamis, 9 Harga diri Membina hubungan saling percaya : S : klien mengatakan sudah merapikan tempat tidur pada pagi dan sore hari setelah bangun tidur. Klien mengatakan
Desember rendah - Mengucapkan salam memilih menata kursi dan menyiapkan makanan untuk melatih kemampuan yang kedua
2021 - Berjabat tangan C O : klien tampak kooperatif, tempat tidur tampak rapi, serta mau berlatih kemampuan kedua yang telah dipilih yaitu
- Menjelaskan tujuan interaksi menata kursi dan menyiapkan makanan
- Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien A : masalah harga diri rendah teratasi Sebagian
Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya (merapikan tempat tidur) P : ulangi SP 2 pasien
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien Perawat :
Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan Evaluasi Jadwal kegiatan harian klien
Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih Melatih kemampuan lain yang
Melatih kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan (menata kursi dan dimiliki klien
menyiapkan makanan) Memasukkan kedalam jadwal
Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal harian kegiatan sehari-hari
Klien :
Anjurkan memasukkan jadwal kegiatan harian dan melakukan kegiatan sesuai jadwal.(menata kursi dan menyiapkan
makanan)
Kel 4
Jumat, 10 Harga diri Membina hubungan saling percaya : S : klien mengatakan sudah merapikan tempat tidur pada pagi dan sore hari setelah bangun tidur
Desember rendah - Mengucapkan salam serta menata kursi dan menyiapkan makanan meskipun harus diingatkan
2021 - Berjabat tangan O : klien tampak kooperatif, tempat tidur tampak rapi namun menyiapkan makanan dan menata
- Menjelaskan tujuan interaksi kursi harus diingatkan
- Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien A : masalah harga diri rendah teratasi Sebagian
Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya (menata kursi dan menyiapkan makanan) P : lanjutkan SP 3 pasien
Mempraktikkan kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan (menata kursi dan Perawat :
menyiapkan makanan) pada saat makan pagi, siang, dan sore Evaluasi Jadwal kegiatan harian klien
Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal harian Melatih kemampuan lain yang
dimiliki klien
Memasukkan kedalam jadwal
kegiatan sehari-hari
Klien :
Anjurkan memasukkan jadwal kegiatan harian dan melakukan kegiatan sesuai jadwal.
Kel 3
Sabtu, Harga diri Membina hubungan saling percaya : S : klien mengatakan sudah merapikan tempat tidur setiap pagi dan sore hari, membantu perawat menata
11 rendah - Mengucapkan salam kursi dan menyiapkan makanan. Klien mengatakan akan berlatih membersihkan ruangan kamar dan
Desemb - Berjabat tangan membiasakannya. Klien mengatakan senang karena sudah diajarkan berbagai latihan untuk meningkatkan
er 2021 - Menjelaskan tujuan interaksi kemampuan dan harga diri klien dan berjanji akan melaksanakannya dengan teratur.
- Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien O : klien tampak kooperatif dan antusias mengikuti kegiatan
Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya (menata kursi dan menyiapkan makanan) A : masalah harga diri rendah teratasi
Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan P : pertahankan SP 1, 2, 3 pasien
Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih Perawat :
Melatih kegiatan ketiga yang dipilih sesuai kemampuan (membersihkan ruangan kamar) Evaluasi Jadwal kegiatan harian klien
Mempraktikkan kegiatan ketiga yang dipilih sesuai kemampuan (menata kursi dan menyiapkan Menganjurkan klien memasukan
makanan) pada saat makan pagi, siang, dan sore dalam jadwal kegiatan harian
Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal harian Klien :
Mengevaluasi kegiatan dari hari pertama sampai hari terakhir Anjurkan klien untuk tetap
melakukan kegiatan yang sudah dijadwalkan
Kel 4
BAB IV : Pembahasan
Kasus sudah sesuai: dengan
KEKUATAN Kondisiteori,
klienyaitu dijelaskan
yang menurut
kooperatif (Depkes
sangat RI, 2000 dalam
membantu
Nurafif dan Hardhi,
mahasiswa dalam2015) harga diri rendah
mengerjakan asuhanmerupakan
keperawatanperasaan
mulai negatif
dari terhadap
diri sendiri termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna,
pengkajian sampai dengan evaluasi serta CI yang mendorong,
tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa. Pada kasus tersebut bahwa
membimbing,
klien, yaitu Sdri. Iserta memotivasi
memiliki dalam pembelajaran
perasaan negative keyaitu
terhadap dirinya pasien.
merasa tidak
berguna dalam keluarganya karena belum bekerja. Tanda dan gejala pada kasus juga
KELEMAHAN
sudah sesuai dengan: teori
Kurangnya mahasiswa
Fitria (2009) mengkaji secara
yang mengungkapkan detailperilaku-
bahwa
perilaku
kepadapandangan
pasien. hidup yang pesimistis dan tidak berani menatap lawan bicara
merupakan
Mahasiswa tanda dan gejala
belum terbiasaharga diri rendah.
membuat Penatalaksanaan
asuhan keperawatan juga sudah sesuai
jiwa
dengan teori yaitu dengan hubugan interpersonal, yaitu komunikasi antarmuka
dengan BHSP dan menggali kemudian melatih kemampuan yang dapat dilakukan
klien.
BAB V : Penutup
Harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilangnya kepercayaan
SARAN : Setelah diri pengertian
mengetahui dan gagalharga mencapai tujuan
diri rendah, yang
etiologi,
diekspresikan secara dan
faktor predisposisi langsung
faktor maupun tidakmaka
presipitasi, langsung, penurunan
diharapkan agar
harga dirimampu
perawat ini dapat bersifat situasional
melakujan maupun kronis
asuhan keperawatan atau harga
mengenai menahun.
diri
Faktor
rendah.yang mempengaruhi
Pendekatan harga diri
secara intensif meliputi
terkait penolakan orang
meningkatkan tua,
harga diri
harapan orangoptimal.
pasien secara tua yang tidak realistis, kurang mempunyai tanggung
jawab personal, ketergantungan terhadap orang lain, dan ideal diri
yang tidak realistis.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2008). Keperawatan Jiwa : Teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa.
Jakarta.
Fitria, N. (2009). Prinsip Dasar & Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika.
Iyus, Yosep & Titin, Sutini. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa Advance &
Mental Health Nursing. Bandung : PT Refika Aditama.
Nurarif, Amin, Huda & Kusuma, Hardhi. (2015). Asuhan Keperawatan
berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA. Yogyakarta : Mediaction Publishing.
Olivia, W., Hardayati, A. Y., & Wardanil, I. Y. (2020). Peningkatan harga diri
klien skizofrenia melalui praktik klinik online. 3(4), 481–494.
Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. (2019). In Kesehatan, pusat data dan
infomasi. Jakarta.
TERIMAKASIH,..