Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI INTERAKSI OBAT

PADA PENGOBATAN DIABETES


MELITUS PASIEN GERIATRI DI
PUSKESMAS LAMONGAN

RISKA AINUR ROKHMAH


NIM: 18.02.05.0212

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
LATAR BELAKANG

INSULIN Diabetes melitus yang


DIABETES MELITUS banyak terjadi pada usia
pertengahan atau geriatri
adalah DM tipe 2
Adalah hormon yang dibuat
Adalah penyakit kronis yang
oleh pankreas, yang bertindak Dengan bertambahnya umur
terjadi ketika pankreas tidak
seperti kunci untuk membiarkan fungsi fisiologis mengalami
dapat membuat insulin atau
glukosa dari makanan yang kita penurunan akibat proses
ketika tubuh tidak dapat degeneratif (penuaan) sehingga
makan mengalir dari aliran
menggunakan insulin yang pada pasien geriatri Diabetes
darah ke sel-sel di tubuh untuk
diproduksi dengan baik Melitus tipe 2 cenderung lebih
menghasilkan energi beresiko terkena komplikasi
KOMPLIKASI
POLIFARMASI
Polifarmasi secara
Komplikasi yang terjadi signifikan dapat
pada pasien DM akan adalah penggunaan bersamaan meningkatkan risiko
menambahkan banyaknya enam obat atau lebih oleh terjadinya interaksi obat
pengobatan yang dilakukan seorang pasien. Polifarmasi dengan obat
pasien sehingga dapat banyak ditemukan pada pasien
menyebabkan terjadinya geriatri dan berkaitan dengan
polifarmasi kondisi penyakit dan
pertambahan usia
INTERAKSI OBAT

Interaksi obat adalah dua atau lebih obat yang


diberikan pada waktu bersamaan dapat memberikan
efek masing-masing atau saling berinteraksi. Interaksi
tersebut dapat bersifat potensiasi atau antagonis satu
obat oleh obat lainnya, atau kadang dapat
memberikan efek yang lain

Hal yang harus diperhatikan untuk mengurangi


kejadian interaksi obat yaitu perlunya peran apoteker
untuk melakukan pelayanan klinis agar tercapai terapi
yang optimal dan juga himbauan kepada tim medis
atau petugas farmasi untuk memberikan obat yang
tepat bagi pasien geriartri Diabetes Melitus.
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN

01. 01.
Bagaimana Interaksi Obat Mengevaluasi kejadian
Pada Pengobatan Diabetes Interaksi Obat Pada
Melitus Pasien Geriatri di Pengobatan Diabetes
Puskesmas Lamongan? Melitus Pasien Geriatri di
Puskesmas Lamongan.
KERANGKA KONSEP
Pasien DM geriatri

Obat DM (Metformin, glimepiride, gliclazide)

Polifarmasi

Interaksi Obat

Interaksi Obat dengan Interaksi Obat dengan


makanan/minuman obat

Interaksi Obat Interaksi Obat Tingkat keparahan


farmakokinetik farmakodinamik minor, mayor, moderate
METODOLOGI PENELITIAN

Desain Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan
Desain penelitian ini adalah
November 2020- Juli 2021 dan
penelitian deskriptif
dilaksanakan di Puskesmas Lamongan
KERANGKA KERJA

Populasi: 393 pasien geriatri yang melakukan pengobatan


Diabetes Melitus di Puskesmas Lamongan bulan Januari-
Maret 2020.

Teknik Sampling: Non probability sampling dengan cara


purposive sampling
Sampel: 80 pasien geriatri dari total 393 pasien yang melakukan
pengobatan Diabetes Melitus di Puskesmas Lamongan dan memenuhi
kriteria inklusi.

Desain penelitian: Deskriptif

Variabel Independen: jenis obat Variabel dependen: pasien geriatri


yang digunakan pada pasien geriatri yang terdiagnosa utama DM yang
DM menjalani pengobatan

Alat Ukur :Drug Interactions Checker

Pengumpulan data dan pengelolaan data

Penyajian hasil

Penarikan kesimpulan
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik pasien berdasarkan usia
No Usia Jumlah Persentase%

1. 60 – 75 th 77 96,25%

2. 76 – 90 th 3 3,75%

3. >90 th 0 0%

Total 80 100%

● Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa


dari 80 pasien yang menjadi sampel sebagian
besar berusia 60 – 75 th yaitu sebanyak 77
pasien (96,25%) dan sisanya berusia 76 – 90 th
sebanyak 3 pasien (3,75%).
2. Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah Persentase %

1. Laki-laki 20 25%

2. Perempuan 60 75%

Total 80 100%

• Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa


dari 80 pasien yang menjadi sampel sebagian
besar berjenis kelamin perempuan yaitu
sebanyak 60 pasien (75%), dan sisanya
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 pasien
(25%).
3. Karakteristik pasien berdasarkan penyakit penyerta

No Penyakit penyerta Jumlah Persentase%

1. Hipertensi 60 75%
2. Gout 2 2,5%
3. Angina pektoris 1 1,25%
4. Osteoarthritis 6 7,5%
5. PPOK 1 1,25%
6. LBP (low back pain) 2 2,5%
7. Dyslipidemia 4 5%
8. Vertigo 1 1,25%
9. Mylagia / neuralgia 1 1,25%
10. Sinusitis 1 1,25%
11 Luka bakar 1 1,25%
Total 80 100%
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa Penyakit penyerta
yang paling banyak di alami oleh sebagian besar pasien DM
geriatri adalah hipertensi yaitu sebanyak 60 pasien (73,75%) dan
sebagian kecil penyakit penyerta yang di alami oleh pasien yaitu
angina pektoris, PPOK, vertigo, myalgia, sinusitis, luka bakar
dan pusing dengan jumlah masing-masing 1 pasien (1,25%).
Evaluasi interaksi obat
Interaksi obat Jumlah Persentase%

Terjadi interaksi 71 88,75%


obat
Tidak terjadi 9 11,25%
interaksi obat
Total 80 100%

• Berdasarkan data di atas dari data rekam medis


pasien yang menjadi sampel ditemukan
sebanyak 71 (88,75%) kejadian interaksi obat
dan 9 (11,25) yang tidak di temukan kejadian
interaksi obat.
Evaluasi interaksi obat berdasarkan
jenis interaksi

No Jenis interaksi Jumlah Persentase%


MEDSCAPE
1. Minor 7 7,95%
2. Monitor closely 78 88,63%
3. Serious 3 3,40%
Total 88 100%
DRUGS.COM
1. Minor 0 0%
2. Moderate 124 97,63%
3. Mayor 3 2,36%
Total 127 100%
Berdasarkan data di atas jenis interaksi obat yang di
cek menggunakan Medscape yang paling banyak
terjadi yaitu kategori monitor closely sebanyak 78
kasus (88,63%). Sedaangkan jenis interaksi obat yang
di cek menggunakan Drugs.com yang paling banyak
terjadi yaitu kategori moderate sebanyak 124 kasus
(97,63%).
MEDSCAPE DRUGS.COM

Salah satu contoh jenis interaksi yang Salah satu jenis interaksi yang paling banyak
paling banyak terjadi pada kategori terjadi pada kategori moderate adalah Antara
monitor closely Antara metformin dengan metformin dengan glimepirid. Menggunakan
amlodipine. Amlodipine dapat metformin bersama dengan glimepirid dapat
mengurangi kadar dari metformin dengan meningkatkan resiko hipoglikemia. Pasien
antagonisme farmakodinamik. Pasien mungkin memerlukan penyesuaian dosis atau
harus berhati-hati hati dalam penurunan pemantauan gula darah yang lebih sering
kadar glukosa darah dan dapat untuk menggunakan kedua obat dengan
menyebabkan hipoglikemia. aman
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Evaluasi Interaksi Obat Pada Pengobatan Diabetes
Melitus Pasien Geriatri di Puskesmas Lamongan” dapat disimpulkan bahwa interaksi obat
ditemukan sebanyak 71 kasus (88,75%) dengan jenis interaksi paling banyak berdasarkan
Medscape yaitu monitor closely sebanyak 78 kasus (88,63%), dan berdasarkan drugs.com yaitu
moderate sebanyak 124 kasus (97,63%).
DAFTAR PUSTAKA

● International Diabetes Federation (IDF). 2019. IDF Diabetes Atlas, Ninth Edition.
www.idf.org/our-network/regions-members/south-east-asia/welcome.html (18
November 2020)
● Kerner, W. and Brickel, J. 2014. Definition, Classification and Diagnosis Of
Diabetes Melitus. Exp Clin Endocrinol Diabetes.
● Anonim. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Buletin Jendela
Data Dan Informasi Kesehatan.
● Amrina R, Indang Trihandini. 2013. Determinan Komplikasi Kronik Diabetes
Melitus pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 9
● Anissa N, Abdulah R. 2012. Potensi interaksi obat resep pasien geriatri: studi
restropektif pada Apotek di Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Vol. 1, No
3
● BPOM. 2015. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Bada Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia. Jakarta
● Fauziah, Husna dkk. 2020. Polifarmasi Pada Pasien Geriatri. Padang. Jurnal
Human Care Vol 5, No.3. Universitas Andalas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai