Anda di halaman 1dari 75

PENDIDIKAN SEJARAH

PERJUANGAN DAN JATIDIRI


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(PSP PGRI)
visi

PGRI
PERSATU
AN GURU
REPUBLIK
INDONESI
A

ANGGARA DASAR / ANGGARAN


RUMAH TANGGA
MATA KULIAH PENDIDIKAN SEJARAH
PERJUANGAN DAN JATI DIRI PGRI
( MPKDK)
Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian
adalah kelompok bahan kajian dan pembelajaran
untuk mengembangkan manusia Indonesia yang
beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
, berkepribadian mantap, dan mandiri serta
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. (Pedoman Pendidikan Program Sarjana S1
IKIP PGRI Semarang 2013/2014)

Materi kuliah dapat diunduh


www.saptononugrohadi.com
mulai 1 oktober 2014
• A.PENGERTIAN

PSP PGRI,mata kuliah yg mengacu pada proses


memahami,menghayati,mengamalkan,dan
melestarikan nilai-nilai perjuangan guru dalam
partisipasinya merebut,mengisi,kemerdekaan
dan menumbuhkan rasa kebangsaan dan
perjuangannya dalam mengisi kemerdekaan
Tujuan Mata Kuliah Pendidikan Sejarah Perjuangan
dan Jati Diri PGRI diharapkan mampu;
1.Mempersiapkan mahasiswa sebagai calon kader anggota
PGRI yang berjatidiri.
2.Menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk bersikap disiplin,
peka terhadap lingkungan dan memiliki komitmen tinggi
terhadap perjuangan organisasi Persatuan Guru Republik
Indonesia.
3.Bersikap kritis dan realistis terhadap setiap perkembangan /
perubahan kehidupan dunia, baik dibidang pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi.

AFEKSI/SIKAP
B. Fungsi
• Matakuliah Pendidikan Sejarah
Perjuangan Persatuan Guru Republik
Indonesia memiliki fungsi sebagai
wahana untuk memotivasi mahasiswa
agar kelak setelah lulus sebagai sarjana
pendidikan dan menjadi guru memiliki
komitmen dan integritas tinggi untuk
menjadi kader Persatuan GurunRepublik
Indonesia guna melanjutkan cita – cita
perjuangan Persatuan GurunRepublik
Indonesia.
•  
• Sedang bagi mahasiswa non
kependidikan yang tidak menentukan
pilihan jalur karier di bidang profesi
sebagai pendidik diharapkan tetap
memiliki jiwa semangat juang yang
tinggi sesuai nilai – nilai jatidiri
Persatuan Guru Republik Indonesia untuk
dijadikan landasan mewujudkan cita –
cita hidup melalui jalur karier/profesi
pilihannya.
Secara teknis menanamkan pemahaman dan
penghayatan terhadap :

1. Perjuangan guru di dunia pendidikan,


2. Sikap patriotisme guru dalam partisipasi merebut
kemerdekaan,
3. Partisipasi guru dalam mengisi kemerdekaan yg
didasarkan ciri jati diri PGRI (nasionalisme,
demokrasi, profesionalisme, kekeluargaan,
kemandirian, non partisan, jiwa, semangat dan
nilai-nilai 1945 ),
4. Menanamkan pemahaman terhadap ciri jati diri
PGRI.
C. TUJUAN
• PSP PGRI merupakan mata kuliah ke-PGRI-an
jg menjadi sumber nilai dan pedoman dalam
ikut serta mengembangkan kepribadian
mahasiswa, khususnya kepribadi an sebagai
calon kader PGRI yg cerdas,handal dan loyal
terhadap perjuangan PGRI.
• Oleh karena itu matakuliah Pendidikan Sejarah
Perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia
harus merupakan matakuliah yang berorientasi
pada proses internalisasi diri mahasiswa melalui
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai –
niali jatidiri PGRI yang selama ini telah terbukti
menjadi landasan bagi perjuangan PGRI.

• Perjuangan yang telah dilakukan antara lain dalam


merebut, mempertahankan kemerdekaan,
mewujudkan cita- cita kemerdekan, khususnya
bidang pendidikan, secara khusus
memperjuangkan hak – hak guru, dan lain
sebagainya.
D. Strategi perkuliahan
• Strategi dalam kegiatan perkuliahan agar berlangsung efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan maka perlu dikemas melalui
Strategi Heroistik Dialogis dan Informatis serta Penugasan.

• Adapun tatap muka dilakukann secara klasikal ( kelas besar )


oleh Dosen Pengampu dalam Team Teaching dan secara berkala
akan dilakukan melalui tatap muka secara umum di ruang
seminar atau auditorium dengan nara sumber dari salah satu
Pimpinan Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia baik
dari tingkat PB, Provinsi maupun Kabupaten / Kota atau Para
Tokoh Pelaku Perjuangan Organisasi Persatuan Guru Republik
Indonesia.
E. Penilaian
• Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu
mencakup semua aspek kompetensi yang meliputi
kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif.

• Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan


secara komplementer (saling melengkapi) sesuai
dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian
yang dimaksud antara lain melalui tes, observasi,
penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri,
dan penilaian antarteman yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan mahasiswa.
Pengolahan Nilai
1. Penilaian Proses : a. Kehadiran
b. Aktivitas di kelas :
1). Respon / tanggapan
2). Paparan / presentasi
3). Sikap /
kesiapan
2. Penilaian Hasil : a. Makalah kelompok
b. Hasil UTS dan UAS,
c. Resume keg. Khusus
secara individual
Pengolahan hasil
A. Nilai Proses  menggambarkan nilai
aspek sikap.
B. Nilai Hasil  1. UTS dan UAS menggambar
kan nilai pengetahuan
2. Makalah dan Resume
kegiatan khusus menggam
barkan nilai perbuatan
Hasil Akhir
Nilai Sikap = kehadiran + rata aktivitas
(A) ______________________
dua

Nilai Pengetahuan = Nilai UTS + Nilai UAS


(B) ___________________
dua

Nilai Perbuatan = Nilai Makalah + Nilai Resume


(C) _________________________
dua

Nilai akhir = (A + B + C) : 3
F. RUANG LINGKUP
1. Sejarah perjuangan dan kelahiran PGRI;
a. Guru/Pendidik/Tenaga Kependidikan
b. Jatidiri dan Sifat PGRI
c. Sejarah Perjuangan PGRI
2.. AD / ART PGRI
a. Keanggotaan
b. Kepengurusan
c. Perangkat kelengkapan organisasi
(Anak lembaga dan badan khusus)
d. Atribut PGRI
e. Kode Etik
3. Program kerja PGRI sesuai aspirasi anggota
4. Tantangan PGRI menghadapi masa depan
5. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
6. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
7. PP No. 74 Th 2008, tentang Guru
8. UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
9. Kebijakan Pembangunan Pendidikan
10. Hubungan kerjasam PGRI secara vertikal,
horisontal, regionaldan internasional.
11. Kode etik guru Indonesia
12. Dewan Kehormatan Guru
Indonesia (DKGI )
TEMA MAKALAH
1. Jati diri PGRI sebagai pilar kehidupan
organisasi PGRI
2. Perubahan AD/ART dalam rangka
mengantisipasi dinamika kehidupan
organisasi PGRI
3. Program kerja organisasi PGRI
mencerminkan aspirasi anggota
4. Tantangan PGRI menghadapi masa depan
5. Hak dan kewajiban warga negara untuk
memperoleh layanan pendidikan bermutu
berdasar UU Sisdiknas
6. Meningkatkan profesionalisme guru
berdasarkan UU GD N0. 14 /2005 dan PP
74/2008 tentang Guru
7. Kebijakan Pembangunan Pendidikan
sebagai upaya mewujudkan kualitas
pendidikan
8. Hubungan kerja sama PGRI secara vertikal,
horisontal, regional dan internasional.
9. Kode Etik Guru Indonesia dan Dewan
Kehormatan Guru Indonesia sebagai wahana
menjaga harkat martabat guru
10. Memaknai Atribut Organissi PGRI.
Bab.I. Sejarah Ke-PGRI-an
• A. Guru
• Pendidik,
• Tenaga Kependidikan

• B. Jatidiri dan Sifat PGRI



• C. Sejarah Perjuangan PGRI
– 1. Perjuangan merebut kemerdekaan
– 2. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan
3. Perjuangan mengisi kemerdekaan,
4. Perjuangan di era reformasi
A. GURU Pendidik Profesional
1.SEJARAH KELAHIRAN PROFESEI GURU
a. Kelahiran Profesi Guru.

ZAMAN HINDU - GURU MULIA


tempat menimba ilmu/bhs
sansekerta
( Pagura/Perguruan)

DATANG ISLAM - GURU / KYAI


tempa berkumpul mengeta
hui hakekat islam/ bhs arab

Fatwa guru/kyai sangat kuat merasuk ke dalam hati sanubari murid


misal;barang siapa berbuat (meniru) suatu kaum,maka mereka
tergolong kaum tersebut
b. PEMERINTAH HINDIA BELANDA
Peran guru - penting, Cultur Stelsel
memerlukan tenaga adminis
trasi, maka dibuka;
- Klasse School, 3 th / 7 th
- Vervolg School, 2 th
- Schakel School, 5 th
Perlu guru - membuat;
- Normal school,Kweek School,Hogere
Kweek School,dan Hollands Inlandse
Kweek school,Hollonds chenese Kweek
School.
• Sebagai reaksi,lahir Taman Siswa dengan;
Taman Indria, Taman Siswa, Taman
Madia,Taman Dewasa.
Sedang untuk gurunya didirikan Taman
Guru , N U dan Muhamadiyah membuat
sekolah guru (Mu’allimin)
c. Zaman Jepang,
Semua sekolah rendah di ubah menjadi Syo
Gakko dinamai Kokumin Gakko, untuk buat
guru dibuatlah, Shoto Shihan Gakko dan
Koto Shiham Gakko. Begitu Proklamasi 17-
8-1945,Kokumin Gakko menjadi SR/SD 6 th,
penyedian guru melalui SGB & SGA
d. Organisasi guru;
Zaman Belanda – PGBP & PGI
Setelah Proklamasi – PGRI
Cat; Di daerah pendudukan Belanda kata
Republik dihilangkan dilarang oleh
NICA.
Di zaman revolosi,guru berjuang,ikut
bertempur banyak terjun ke sekolah militer
(belum memikirkan kesejahteraan)
Dimasa orla,orba,reformasi dan globalisasi,guru
berjuan memperbaiki kualitas melaui keunggulan
kompetitif.
Perjuangan Guru pada Zaman Penjajahan Belanda
Keadaan yg dihadapi;
Diskriminasi pendidikan (penggolongan
sekolah)
Diskriminasi guru (penggajian &kedudukan)
Diciptakan gol tinggi & gol rendah dlm
masyarakat
Kaum Bumi Putra dipersulit masuk sekolah
berbahasa belanda,guru sedikit sekali
– Para guru yg ad mulai memperjuankan nasibnya;
– Berdirilah PGHB bersama-sama organisasi pekerja lain
menuntut perubahan nasib dan kedudukan yg wajar &
adil (walau belum berhasil )
– Catatan; th 1907,di kelas-kelas tinggi EIS diberikan
pelajaran bahasa belanda, EIS dijadikan 7 th dg nama
HIS.(berkat pidato Sosro Kartono)
– Mengisi guru th 1917,didirika HKS utk mengajar di HIS
• Semangat nasional dan kesadaran
berorganisasi,perjuangan
nasional,kesadaran menuntut hak dan
posisi mulai nampak hasilnya dg;
– Kepala HIS mulai dijabat bangsa Indonesia
– Puncak perjuangan , kesadaran dan cita-ciita
kemerdekaan,bukan sekedar nasib belaka
– Th 1932 PGHB diganti nama PGI
3. .Keadaan Pendidikan zaman Jepang
• a.PAN Asia
– Kebijakan ; memperluas industrialisasi dan
melasanakan emigrasi melahirkn politik
imperialisme(1905 Jepang menang dari Rusia)
– PAN Asia meningkat, merasa tersaingi A,B,C,D.di
wil.pasifik,hawai,guan,philipin,cina
b.Meletus Perang Pasifik
– Tgl 8 Maret 1942,awal kekuasaan Jepang di Indonesia
– Doktrin Politik Gerakan Tiga A.
– Berbagai badan setengah resmi didirikan
• c.Beberapa sekolah di zaman Jepang
– SD – Syo Gakko
– SM - Cugakko
– SK - Sihan Gakko( sekolah guru )
– ST - Dai Gakko
– Pendidikan Militer
Di sekolah-sekolah Jepang bhs Belanda dan bhs Inggris
dilarang
Organisasi guru di zaman Jepang dilarang menunjukan
aktivitas, dibubarkan.
• Dampak Pendudukan jepang

• Dampak negati
– Korban jiwa,kerja rodi
– Penderitaan penduduk
– Rusaknya mental bangsa Indonesia
– Hilangnya harta benda
• Dampak positif

– Pendidikan bagi bangsa Indonesia. Banyak sekolah


menengah dibuka
– Perkembangan bahasa Indonesia resmi digunakan di
kantor,buku-buku
– Rasa kebangsaan berkembang pesat
– Pendidikan Militer bagi bangsa Indonesia
– Walau banyak kebohongan,kekejaman,tapi diakui
tumbuhnya rasa cinta tanah air dan,rasa harga diri
– Puncaknya perlawawanan melawan Jepang dan
berhasil memproklamasikan kemerdekaan RI 17-8-
1945
• B.Jatidiri PGRI
– Jatidiri : Organisasi Profesi
Organisasi Perjuangan, , dan
Organisasi Ketenagakerjaan.

– Sifat PGRI : Unitaristik,


Independen, dan Nonpartisan
– Landasa
kegiatan : Semangat Demokrasi, Kekeluargaan,
Keterbukaan, Tanggung jawab etika,moral, serta
hukum
Hakekat Jatidiri :
Adalah landasan filosofis yang menjadi norma
dalam pola pikir, sikap perbuatan, dan tindakan
yang bersifat mengikat dan ditaati oleh para
anggotanya.

Jatidiri PGRI adalah perwujudan dari sifat – sifat


yang khas PGRI yang tampak dalam nilai-nilai,
pola pikir, sikap perbuatan,tindakan, perjuangan
dan profesionalisasi yang didasarkan pada
falsafah negara Pancasila dan UUD 1945,serta
jiwa, semangat dan nilai-nilai 1945.
• 1. Dasar Jatidiri PGRI
a.Dasar Historis

b. Dasar Ideologis, Politis

c. Dasar Sosiologi dan IPTEK


PGRI berdasarkan hakekat kelahirannya merupakan bagian dari
perjuangan semesta rakyat Indonesia,melalui profesi keguruan
menyebarkan semagat perjuangan dalam merebut,
menegakan,menyelamatkan dan mempertahankan Kemerdekaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 secara murni dan
konsekuen.

Secara ideologis-politis, PGRI berkewajiban untuk mewujudkan cita-cita


kemerdekaan melalui pembangunan nasional dibidang pendidikan serta
terikat dengan pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 secara murnidan konsekuen.

.
Dalam pengadiannya PGRI selalu bersifat responsif, adaptif, inovatif
dan permisif selektif terhadap masyarakat serta perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
• 2. Ciri Jatidiri PGRI
Jatiri PGRI memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a.Nasionalisme f. Kekeluargaan
b. Demokrasi g. Kemandirian
c. Kemtraan h. Non Partai Politik
d. Unitarirme i. Jiwa, semangat dan
e. Profesionalisme Nilai-nilai ‘45.
Selain ciri jatidiri di atas ada ciri lain yang menjadi
Ciri Khas PGRI yaitu:

a. Sebagai organisasi kemasyarakatan,sebagai


satu-satunya wadah organisasi guru di
Indonesia, mengemban tugas pendidikan dan
pengajaran dalam mengabdi kepada
masyarakat.

b. Sebagai organisasi yang mandiri, berupaya


untuk berperan secara berdaya guna,
meningkatkan kesejahteraan
anggota,serta sebagai sarana berserikat
atau berorganisasi yang menyalurkan
aspirasi pembangunan nasional melalui pendidikan
dan pengajaran.
b. Sebagai sarana komunikasi sosial secara timbal balik
antar anggota, anggota dengan organiasi lain baik
lokal, naional, regional maupun global, anara
organisasi dengan pemerintah, antar organisasi
kemasyarakatan dan organisasi lain baik eksekutif
maupun legeslatif.

d. Sebagai organisasi profesi mempunyai jatidiri yang


terpancar dalam 4 (empat) ranah profesi, yaitu:
1). Keahlian,
2). Tanggung jawab,
3). Kesejawatan,
4). Pembaharuan ( inovasi)
e. Jatidiri PGRI dalam bidang pendidikan dan
kebudayaan.
1). Lingkup Sistem Pendidikan Nasional,
2). Menyelenggarakan lembaga pendidikan ,
3). Kebudayaan Nasional,
3. Tujuan Jatidiri PGRI
a. Tegaknya keberadaan PGRI,
b. Tercapainya LDDKP,
C. Memiliki kemampuan antisipasi perubahan
perkembangan masyarakat dan IPTEK,
d. Terwujudnya pengamanan, pengamalan
dan pelestarian Pancasila, UUD 1945, JSN 1945
dalam tubuh organisasi PGRI dan para
anggotanya.
4. Fungsi Jatidiri
a. Pedoman gerak perjuangan,
b. Sarana memasyarakatkan eksistensi dan
misi organisasi,
c. Melestarikan JSN 1945,
d. Mengisi dan menyukseskan pembangunan
nasional ( pendidikan),
e. Meningkatkan kesadaran, sikap,
kemampuan ,mutu profesional guru dan
kesejahteraan guru.
5. Sifat PGRI
Unitaristik : tanpa memandang perbedaan
tempat kerja,kedudukan, agama, suku,
golongan, gender, dan asal- usul.

Indpenden : yang berlandaskan pada prinsip


kemandirian organisasi dengan mengutamakan
kemitrasejajaran dengan berbagai pihak.

Nonpartisipan: bukan merupakan bagian dari dan


berafiliasi kepada partai politik.
C. SEJARAH PERJUANGAN PGRI

1. Proklamasi Kemerdekaan dan


Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan.

Proklamasi  hasil perjuangan bangsa


yang panjang
Melawan penjajah
(penindasan dg segala
implikasinya)
2.Tantangan yang harus dihadapi

• 1. Bangsa Indonesia merebut kekuasan


dari kekuasaan Jepang.

• 2. Bangsa Indonesia harus


mempetahankan kemerdekaan dari NICA
Belanda / Sekutu

(perjuangan mempertahankan kemerdekaan)


. 3. Kelahiran PGRI

• Hub. PGRI  Proklamasi kemerdekaan

PGRI lahir 25 Nov 1945, seratus hari setelah proklamasi


kemerdekaan

Jiwa heroik dan semangat mempertahankan proklamasi


menjiwai Kongres I di Solo tgl 23-25 Nov.1945.

Organisasi itu bersifat ;


1.Unitaristik, 2.Independen, 3.Nonpartisan
Kedaulatan : Kedaulatan organisasi di tangan dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh
kongres.

Visi PGRI : Terwujudnya PGRI sebagai


organisasi profesi
terpercaya, dinamis, kuat,
dan bermartabat.
• Misi PGRI :
a. meningkatkan profesionalisme guru dan dosen
b. memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan,
dan
kesehatan kerja, serta hakatas kekayaan intelektual.
c. meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga
kependidikan.
d. membangun kerja sama dengan pemerintah, pemerintah
daeran, dan lembaga nonpemerintah
e. mewujudkqn pendidikan nasional yang bermutu dan
terjangkau masyarakat
f. mendorong layanan prima dalam pendidikan
g. menyukseskan pembangunan nasional
• Hakekat :
 Keanggotaannya tidak memandang perbedaan ijazah
satatus, tempat bekerja, agama dls.

 Kelahiran PGRI  wadah organisasi guru yang sedang


berevolosi kemerdekaan, sbg manifestasi keinsafan dan rasa
tanggung jawab guru akan kewajiban, pengabdian, dan
partisipasi perjuangan mengisi, dan mempertahankan
kemerdekaan NKRI.

 Guru sadar akan tugasnya disamping mendidik, juga


bekerjasama digaris depan sebagai komando barisan tentara
BKR, TKR, TRI, Laskar Rakyat dsb.
PERIODE PERKEMBANGAN PGRI
• 1. Periode Pertama (1945-1955) sebagai
“Tahap Formatif “
• 2. Periode Kedua (1955-1966) Sebagai
“Tahap Pancaroba “
• 3. Periode Ketiga (1967-1998) sebagai
“Tahap Stabilitas dan Pertumbuhan “
• 4. Periode Keempat (1998-Sekarang)
“Tahap Perkembangan Lanjut “
1. Tahap Formatif
• Tahap formatif  sejak lahir hingga mulai terjadinya
benturan kepentingan politik (1955) hampir
membuat organisasi ini hancur.
• Lahir ditengah bau mesiu dan dentuman meriam
( NICA )
• PGRI bagian kekuatan bangsa mempertahankan Neg
Proklamasi.
• Nasionalisme dan patriotisme sangat kental
mewarnai kelahiran PGRI.
• Selama perang pisik momentum ini terus
dipertahankan.
• Mmsuki Th 1950,PGRI aktif memberi
kontribusi thdp pembangunan dan penataan
sistem pendidikan.
• PGRI sebg organisasi kompak, kuat, pengurus
memiliki visi yg sama.
• Friksi berbagai interest groups belum banyak
muncul .
• Kesibukan pengurus agenda pembukaan
Komisariat-komisariat di Daerah dan
pemecahan masalah pendidikan yg mendesak.
2. Tahap Pancaroba
• Tahap pancaroba  tahap kritis bagi PGRI
• Tahap ini mulai ada intrik kepentingan politik 
menjelang pemilu 1955, kelompok pro PKI mulai
menanamkan pengaruhnya melalui konggres VIII di
Bandung th 1956.
• Perebutan pengaruh mencapai puncaknya pada
konggres X PGRI di Jakarta ,diusulkan dg lahirnya
PGRI Non Vaksentral/PKI .
• Krisis ini dapat diatasi berkat kematangan Ketua
Umum M.E Subiadinata.
• Terjadinya G.30 S/PKI th 1965 mempercepat
rontoknya kekuatan-kekuatan pro-PKI dalam tubuh
PGRI.
3. Tahap Sosialisasi dan
Pertumbuhan
• Pada tahap ini setelah organisasi selamat dari
ujian berat, ibarat sebuah second curve .
• Sebagi komponen ORBA PGRI menikmati
masa-masa perkembangan dan stabilitas dan
konduksif.
• Keadaan itu direpresaentasikan dalam
kepengurusan setelah ME Subiadinata yaitu
masa kepemimpinan Basyuni Suriamihardja
selama enam periode dalam empat
tahunan(1970-1998).
• Catatan;
• Hubungan mesra PGRI dg Pemerintah ( ada
sisi positif /negatif ).
• Sifat organisasi terabaikan.
• Bersama PNS, TNI/ABRI PGRI menjadi mesin
birokrasi dan mesin politik yang efektif.
• Ada jarak yg lebar antara peran yg dimainkan
di tingkat atas ( pengurus ) dengan asprasi dan
harapan yg menggelora di akar rumput.
• PGRI kesulitan menghindar dari tekanan potik
penguasa.

4. Tahap perkembangan lanjut
• Pada masa reformasi, sejak konggres XVIII di
Bandung th 1998.
• PGRI mulai mengambil jarak secara lebih fair dari
pemerintah,dg tetap mempertahankan “sikap
Kooperatif”
• PGRI kembali ke sifatnya secara konsisten dan
konsekuen.
• Dalam konteks politik multi partai onggota
dibebaskan unuk menentukan pilihannya.
• Pejuangan PGRI menjadi lebih berani menyampaikan
tutuntannya.
• Pemikiran PGRI sebagai organisasi Serikat Pekerja
disamping organsasi profesi menguat.
Perjuangan PGRI
• Sampai saat ini PGRI tetap konsisten dalam
pejuangannya terfokus pada upaya
memperjuangkan hak-hak guru sebagaimana
diatur di dalam UUGD No.14 th 2005 yang
belum direalisasikan oleh pemerintah.
• Hal tersebut dimaksudkan agar guru memliki
kehidupan yang layak sebagai tenaga pendidik
profesionol dihadapan para peserta didiknya.
AD / ART PGRI
Kep. Kongres XXI PGRI
(No: IV/KONGRES/XXI/PGRI/2013)

• AD/ART PGRI :
• 1 Pembukaan AD tujuh alinea,
• 2. AD terdiri dari 16 Bab, 42 Pasal.
• 3. ART terdiri dari 31 Bab, 101 Pasal.
( pada Bab.I Pasal 1 mengatur tentag
Kode EtikGuru Indonesia/KEGI )
Simpulan Mukadimah AD / ART PGRI
• 1. PGRI lahir  hikmah proklamasi, sbg
manifestasi aspirasi guru sesuai profesi
mendidik bangsa mewujudkan cita-cita
proklamasi.
• 2. PGRI  komitmen NKRI berdasar
Pancasila UUD 1945.
• 3. PGRIberbatang tubuh organisasi
berlandaskan proklamasi, organisasi
pemersatu guru dengan sifatnya.
• 4. PGRIorganisasi profesi guru yg mewarisi
jiwa semangat nilai 1945 secara terus menerus.
Hal – hal penting dalam AD/ART ;
1. Keanggotaan

2. Kepengurusan

3. Perangkat kelengkapan organisasi

4. Atribut PGRI

5. Kde Etik
– AD/ART PGRI
Anggaran Dasar dan Aanggaran Rumah Tangga
(AD/ART) adalah landasan utama dan terutama
sebuah organisasi yang harus d pegang teguh oleh
anggota dan pengurus.
Yang sebaiknya tidak boleh di ubah antara
lain:nama,azaz,sifat dan tujuan organisasi karena
mengubah semua ini akan mengubah hakikat
organisasi PGRI.
– Isi Singkat AD / ART PGRI
• Mukaddimah atau Pembukaan
Pembukaan adalah jiwanya sebPengertian
uah anggaran dasar organisasi yang harus
memuat dasar berdirinya orgaisasi, azaz,
jatidiri, tujuan utama, sifat organisasi,dan
cirri – cirri pokok lainnya.
Penyempurnaan AD / ART PGRI

Penyempurnaan AD / ART PGRI


dilakukan berdasarkan
pertimbangan
• Forum organosasi yang berhak mengubah
AD / ART hanyalah kongres.
• Perkembangan kenegaraan dan
pemerintahan
• Keputusan konpus III tahun 2001
• Perkembangan social kemasyarakatan
Prinsip Dasar Penyempurnaan
• AD/ ART dapat mengantisipasi arah perkembangan
pemerintah, polotik, kemasyarakatan, organisasi,
tuntutan anggota dan tantangan masa depan.
• AD/ART adalah landasan utama dan terutama sebuah
organisasi yang harus dipegang teguh oleh anggota
dan pengurus.
• AD / ART bersifat lentur yang memberi ruang gerak
para pelaksana organisasi tetapi juga harus
memberikan arahan sehingga tersedia pegangan
serta acuan bagi para pelaku organisasi.
• AD / ART hendaknya tidak terlalu kaku tetapi juga
tidak terlalu terbuka dengan tetap memberikan
keleluasaan tetapi tidak tak terbatas.
Pengertian Program Kerja PGRI
• Program Kerja PGRI adalah Organisasi guru dan
tenaga kependidikan yang berusaha keras dan
konsisten memperjuangkan hak guru serta
berjuang untuk terwujudnya hak asasi setiap WNI
untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
Perjuangan PGRI banyak yang telah berhasil dan
dinikmati para guru serta anggota masyarakat lai,
tetapi banyak juga yang belum berhasil dan masih
harus terus diperjuangkan pada masa yang akan
datang.
LANDASAN
Landasan Program Kerja tahun keempat
berdasarkan kepada :
1. Idiil : Pancasila
2. Konstitusional : UUD 1945
3. Operasional
Tujuan

• Program kerja bertujuan mewujudkan tujuan


organisasi seperti tertuang di dalam Anggaran
Dasar Pasal 8 yan meliputi :
• 1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan
Negara Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945
• 2. Beperan serta aktif mencapai tujuan nasional
dalam mencerdaskan bangsa dan memberntuk
manusia Indonesia seutuhnya.
lanjutan
• 3. Berperan serta mengembangkan sistem
dan pelaksanaan pendidikan nasional.
• 4. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru,
meningkatkan mutu dan kemampuan
profesi guru dan tenaga kependidikan
lainnya, dan
• 5. Menjaga , memelihara, meperjuangkan,
membela serta meningkatkan harkat dan
martabat guru dan tenaga kependidikan
melalui peningkatan kesejahteraan serta
soldaritas anggota.
FUNGSI
Program Kerja PGRI berfungsi:
1.Memberi arahan tentang pokok-pokok
program organisasi yang akan dijadikan
pedoman dalam menjalankan kegiatannya
2.Memberi arahan kepada organisasi di dalam
menjalankan reformasi organisasi
Lanjutan
4 . Memberi arahan kepada organisasi dalam ikut
serta menetapkan langkah-langkah dalam
melaksanakan reformasi pendidikan nasional
5. Memberi arahan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi yang telah digariskan di dalam strategi
dasar organisasi dengan memperhatikan kondisi
daerah dan organisasi dewasa ini.
Sasaran
1. Refungsionalisasi dan revitalisasi jatidiri PGRI
2. Restrukturisasi dan penataan organisasi dari
Pusat sampai Daerah
3. Meningkatkan kesadaran seluruh pengurus
PGRI dari daerah sampai Ranting mengenai
perlunya perubahan sikap, perilaku, wawasan
dan tanggung jawab
4. Meningkatkan seluruh nggota PGRI agar
bersama-sama memperbaiki dan meningkatkan
citra PGRI baik dimata anggota maupun dimata
masyarakat
VISI PGRI
• Terwujudnya PGRI sebagai organisasi profesi
terpercaya, dinamis, kuat, dan bermartabat.
• Misi PGRI :
a. meningkatkan profesionalisme guru dan dosen
b. memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan,
dan
kesehatan kerja, serta hakatas kekayaan intelektual.
c. meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga
kependidikan.
d. membangun kerja sama dengan pemerintah, pemerintah
daeran, dan lembaga nonpemerintah
e. mewujudkqn pendidikan nasional yang bermutu dan
terjangkau masyarakat
f. mendorong layanan prima dalam pendidikan
g. menyukseskan pembangunan nasional
STRATEGI PELAKSANAAN
PROGRAM
• 1. Komunikasi
• 2. Partisipasi
• 3. Kemitraan
Tantangan PGRI Menghadapi Masa Depan
• Visi Dan Misi
• Landasan
• Tujuan PGRI
• Analisis SWOt
– Kekuatan
– Kelemahan
– Peluang
– Ancaman
Secara Teoritikk
Maksi-Maksi , dan
Mini-Mini

Anda mungkin juga menyukai