Anda di halaman 1dari 15

Kejang Demam

SAHABATCPNS 2021
DEFINISI
Kejang demam ialah bangkitan kejang
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh Epidemiologi
(suhu rektal di atas 38ºC) yang  Umumnya kejang demam ini terjadi pada
disebabkan oleh suatu proses usia 6 bulan – 5 tahun dan insidensi
ekstrakranium (di luar rongga kepala). puncak usia 18-22 bulan
 Kejang <6 bulan susp SSP
 Kejang >6 tahun susp febrile seizure +
(FS+)
 Anak laki-laki > perempuan dengan
perbandingan 1,4 : 1,0.
 Menurut ras maka kulit putih lebih banyak
daripada kulit berwarna.
Kriteria Diagnosis Kejang Demam

·        Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun


·        Kejang berlangsung tidak lebih dari 15 menit
·        Kejang bersifat umum
·        Kejang timbul dalam 16 jam pertamam setelah timbulnya demam
·        Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
·        Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya satu minggu sesudah suhu normal
tidak menunjukkan kelainan
·        Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak melebihi empat kali  
ETIOLOGI
 Penyebab kejang demam belum diketahui
dengan pasti
 disebutkan penyebab utama kejang demam FAKTOR
ialah demam yang tinggi. Demam yang
terjadi sering disebabkan oleh : RESIKO
Demam

 Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)


 Usia
 Gangguan metabolic
 Genetik (Riwayat kejang demam
pada orang tua atau saudara
 Penyakit infeksi diluar susunan saraf
sekandung)
misalnya tonsilitis, otitis media, bronchitis.
 Keracunan obat
 Perkembangan terlambat
(Malnutrisi)
 Faktor herediter
 Idiopatik.
PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM

Kejang Demam Sederhana Kejang Demam kompleks


-Kejang berlangsung singkat, < 15 -Kejang lama, > 15 menit
menit -Kejang fokal atau parsial satu
-Kejang umum tonik dan atau sisi, atau kejang umum
klonik didahului kejang parsial.
-Umumnya berhenti sendiri -Berulang atau lebih dari 1 kali
-Tanpa gerakan fokal atau dalam 24 jam
berulang dalam 24 jam
DIAGNOSIS
ANAMNESIS:
 Kejang:
 Demam:
* Frekuensi dan lama kejang
* Kapan terjadinya timbul mendadak dan
* Pertama kali atau sudah pernah lamanya, menggigil, mengigau,
* Bila sudah pernah, saat umur berapa?  Gejala penyakit penyerta:
* Sifat kejang Mencret, muntah, sesak nafas,
* Gejala penyerta (muntah, lumpuh, dll
kemunduran fungsi kognitif)
* Kesadaran waktu kejang dan pasca
kejang
 PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran
• Suhu tubuh
• Tanda Rangsang meningeal :  Pemeriksaan Refleks Neurologis
 Pemeriksaan kaku kuduk untuk menyingkirkan kemungkinan
 Tanda brudzinki I dan II infeksi SSP ( meningitis, ensefalitis)
 Tanda kernig
 Refleks fisiologis
 Refleks patologis

Pada kejang demam rangsangan meningeal Pada kejang demam refleks patologis (-)
(-)
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM LUMBAL PUNGSI
 mengevaluasi sumber infeksi penyebab  Pemeriksaan cairan serebrospinal
demam, atau keadaan lain. dilakukan untuk menegakkan atau
 Pemeriksaan yaitu: darah perifer, urin menyingkirkan kemungkinan
rutin, elektrolit dan gula darah. meningitis
EEG PENCITRAAN CT-Scan/MRI
(ELEKTROENSEFALOGRAFI) Foto X-Ray kepala dan pencitraan seperti
(CT-Scan) atau (MRI), untuk mengetahui
Pemeriksaan EEG dapat dilakukan adakah kelainan pada struktur otak.
pada kejang demam yang tidak khas Hanya bila ada kejang fokal atau deficit
atau keraguan ada demam sebelum neurologi
kejang
PRINSIP TATALAKSANA

1. PENGOBATAN FASE AKUT


2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB
3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP
BERULANGNYA KEJANG DEMAM
Jika kejang tidak teratasi  dapat diulang dengan
Fase Akut cara dan dosis yang sama dengan interval 5 menit
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih
 Anti Piretik tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Dan
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb atau
lorazepam (0,1mg/kgbb)
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 20
mg/kgbb diencerkan NAcL 0,9% dengan kecepatan
 Anti Konvulsan 1 mg/kgbb/menit atau kurang dari 50 mg/menit.
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb Dosis inisial maksimum 1000mg.
(profilaksis) Kajang masih  fenobarbital IV dosis inisial
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb 20mg/kgbb tanpa pengenceran kecepatan
20mg/menit
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg
 Kejang berhenti  dengan fenitoin Dosis
selanjutnya 5-7 mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah
dosis awal, dengan fenobarbital  4-6mg/kbb/hari
 Kejang belum berhenti  rawat di ruang intensif.
RUMATAN
Fenobarbital 4-6 mg/kgBB/hari  dibagi

2 dosis
INDIKASI RUMATAN
 Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair  Kejang > 15 menit
dibagi 2-3 dosis
 Kelainan neurologis
 DOC : Asam Valproat
 Kejang fokal
 Rumat dipertimbangkan pada
keadaan:
- Kejang berulang 2 kali atau lebih
dalam 24 jam
- Kejang demam pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam ≥ 4 kali per tahun
PROGNOSIS

 Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.


Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
 Ada seluruh faktor resiko  kejang demam berulang 80%.
- Tidak ada faktor resiko  kejang demam berulang 10-15%

Anda mungkin juga menyukai