Perusahaan perlu memastikan tingkat keselamatan instalasi proses, peralatan dan fasilitas yang
mereka operasikan. Kehadiran bahaya kebakaran pada bangunan, peralatan dan fasilitas dapat secara
signifikan mempengaruhi keselamatan pekerja serta kelangsungan operasional dan kegiatan di
dalamnya. Tingkat keselamatan kebakaran, yang selanjutnya kita sebut sebagai bahaya kebakaran
atau risiko kebakaran, dapat dilakukan melalui Fire Risk Assessment ini.
Synergy Assurance, bagian dari Synergy Solusi Indonesia anggota dari PROXSIS GROUP, mampu
memberikan kontribusi dalam sebagai konsultan dan tenaga ahli utama sehingga dapat membantu
perusahaan untuk menerapkan Process Safety Management berdasarkan standar yang berlaku untuk
mengelola bahaya, risiko dan pengendalian terkait kebakaran yang harus dilakukan pada proses yang
ada di tempat kerja melalui pendekatan nilai tambah serta pengelolaan perubahan. Synergy
menempatkan konsultan dan tenaga ahli yang memiliki “passion” dan berpengalaman dengan ide-ide
kreatif sehingga terbukti keefektifan dan optimalisasinya dalam mensukseskan lebih dari 1000
perusahaan di Indonesia.
• Tujuan:
1. Untuk menilai risiko kebakaran dan mengevaluasi kepatuhan fasilitas yang ada terhadap
pemerintah peraturan Indonesia dan standar yang berlaku mengenai keselamatan kebakaran.
2. Mengevaluasi skenario kebakaran yang mungkin terjadi.
• Sasaran:
• Penerapan FRA ini dapat dilakukan di seluruh sektor atau bidang perusahaan baik produk maupun
jasa seperti oil and gas, BUMN, manufaktur, rumah sakit, tambang, perbankan, telekomunikasi,
dan sektor yang lainnya, khususnya:
1. Perusahaan yang sudah menerapkan aset manajemen atau mengasuransikan asetnya ke pihak
ketiga.
2. Gedung yang baru atau akan dibangun.
3. Bangunan perusahaan yang sudah berusia lebih dari 10 tahun, sebaiknya dilakukan asesmen ulang.
4. Gedung sudah pernah mengalami kejadian kebakaran.
Synergy Solusi Indonesia, anggota dari PROXSIS GROUP, mampu memberikan kontribusi untuk
menerapkan FRA ini melalui strategi dan pendekatan dalam proses bisnis, pendekatan nilai tambah,
dan pengelolaan perubahan dengan melakukan identifikasibahaya kebakaran, menilai risiko
kebakaran berdasarkan matriks risiko, menentukan pengendalian kebakaran untuk mencegah dan
mengurangi risiko kebakaran, serta memberikan rekomendasi sesuai dengan hasil penilaian dan
evaluasi.
5 Tahap penilaian risiko kebakaran
Tahap 1 : identify the fire hazards
Tahap 2 : whp could be in danger
Tahap 3 : examine the existing precautions and re-evaluate their
effectiveness
Tahap 4 : record the findings
Tahap 5 : review and revise the assessment
Tahap 1 : identifikasi bahaya kebakaran
bahan yang dapat terbakar (fuel), oksigen (O₂) dan sumber panas yang cukup.
Sumber panas yang umum :