Anda di halaman 1dari 28

Pengantar Farmakologi

Ainin Jariati, S.Farm., Apt

1
4 Istilah Dasar

• Obat
• Farmakologi
• Farmakologi klinik
• Terapeutik  farmakoterapeutik

2
OBAT

• Ialah semua zat baik kimiawi,


hewani maupun nabati, yang
dalam dosis layak dapat
menyembuhkan, meringankan
atau mencegah penyakit berikut
gejala-gejalanya.

3
OBAT IDEAL

• Efektif
• Aman
• Selektif
• Mudah dalam pemberian
• Bebas dari interaksi obat
• Biaya murah
• Stabil scr kimia
• Memiliki nama generik yang simpel
4
TUJUAN PENGOBATAN

memberikan manfaat maksimal dengan


bahaya minimal

5
FARMAKOLOGI

• Disebut sebagai ilmu khasiat


obat adalah ilmu yang
mempelajari pengetahuan obat
dengan seluruh aspeknya, baik
sifat kimiawi maupun fisikanya,
kegiatan fisiologi, resorpsi dan
nasibnya dalam organisme
hidup.
6
FARMAKOLOGI KLINIK
• Studi tentang interaksi antara
obat & tubuh manusia
khususnya, serta
penggunaannya pada
pengobatan penyakit.

7
FARMAKOLOGI
TERAPEUTIK
• penggunaan obat untuk
mendiagnosa, mencegah, atau
menangani penyakit atau untuk
mencegah kehamilan (Lehne,
1998)

8
Cabang Ilmu Farmakologi
1. Farmakognosi (obat berasal dari tanaman)
2. Biofarmasi (pengaruh formulasi obat
terhadap efek terapeutiknya)
3. FARMAKOKINETIKA
4. FARMAKODINAMIKA
5. Toksikologi (efek racun obat terhadap
tubuh)
6. Farmakoterapi (penggunaan obat
berdasarkan pengetahuan tentang hubungan
antara khasiat obat dgn sifat fisiologi antara
pihak satu dgn yg lainnya.

9
FARMAKOKINETIKA
• Meneliti perjalanan obat mulai dari
saat pemberian, bagaimana absorpsi
dalam usus, transport dalam dalah
dan distribusinya ketempat kerjanya
dan jaringan lain.
• Begitu pula bagaimana
perombakannya (biotransformasi)
dan akhirnya di ekskresikan oleh
ginjal.

10
Farmakokinetika
mencakup 4 proses, yakni :
1. Absorpsi
2. Distribusi
3. Metabolisme
4. Ekskresi

11
Absorpsi

• Merupakan proses masuknya


obat dari tempat pemberian ke
dalam darah.
• Bergantung pada cara
pemberiannya, tempat
pemberian obat adalah saluran
cerna ( mulut s.d rectum), kulit,
paru, otot dll.
12
Absorpsi dipengaruhi
oleh beberapa factor :
• Kelarutan obat
• Kemampuan difusi melintasi sel membran
• Konsentrasi obat
• Sirkulasi pada letak absorpsi
• Luas permukaan kontak obat
• Bentuk sediaan obat
- Rapid rate (dtk-mnt): sublingual, IV, inhalasi
- Intermediate rate (1-2 jam): oral, IM, SC
- Slow rate (jam-hari): rektal
• Cara/Rute pemakaian obat
13
• Rute pemberian obat
1. Enteral (oral, buccal, sublingual, atau
rektal, atau lewat selang nasogastrik):
absorbsi terutama melalui usus halus,
ttp juga melalui mukosa mulut, mukosa
lambung, usus besar, atau rektum
2. Parenteral (intravena [iv], subkutan [sc],
intramuskular [im], intradermal, intra-artikular,
intratekal, epidural)
3. Topikal (ointments/salep, krim, jelly untuk
dipakai di kulit, obat mata, obat telinga,
instilasi hidung, transdermal)
14
Absorbsi
• Mekanisme absorbsi
1. Difusi pasif
= perpindahan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah dg cara difusi mll
membran sel tanpa energi

 konsentrasi obat & kelarutannya dlm


lemak

15
Absorbsi

2. Transport aktif
= perpindahan molekul terionisasi yg
menggunakan energi sel
contoh: Levodopa (L-dopa) transport asam
amino

3. Filtrasi
= perpindahan molekul krn adanya tekanan
mll pori-pori sel
16
Distribusi
• Dalam darah, obat akan diikat oleh
protein plasma dengan berbagai
ikatan lemah (ikatan hidrofobik, van
der waals, hydrogen dan ionik).
• Obat setelah di absorpsi akan
tersebar melalui sirkulasi darah
keseluruh tubuhda harus melalui
membrane sel agar tercapai tepat
pada efek aksi.

17
Distribusi

• Molekul obat yang mudah


melintasi membrane sel akan
mencapai semua cairan tubuh
baik intra maupun ekstra sel
• Obat yg sulit menembus
membrane sel maka
penyebarannya umumnya
terbatas pada cairan ekstra sel.
18
Metabolisme/
Biotransformasi
Proses kimia yang mengubah bentuk aslinya
menjadi bentuk yang larut-air (metabolit)
sehingga dapat diekskresikan
• Metabolisme obat terutama terjadi di hati,
yakni di membrane endoplasmic reticulum
(mikrosom) dan di cytosol. Tempat
metabolisme yg lain (ekstra hepatic) adalah :
dinding usus, ginjal, paru, darah, otak, kulit
dan di lumen kolon (oleh flora usus).
19
Metabolisme
• Tujuan : mengubah obat yang non polar
(larut lemak) menjadi polar (larut air) agar
dapat di ekskresi melalui ginjal atau empedu.
• Peran enzim:
- meningkatkan kelarutan obat dlm air
untuk diekskresikan mll sist.renal
- mengubah kelarutan obat dlm lemak
untuk diekskresikan mll sist.biliaris

20
Ekskresi
Pengeluaran obat atau metabolitnya dari
tubuh terutama dilakukan oleg ginjal
melalui air seni dan dikeluarkan dalam
bentuk metabolit maupun bentuk
asalnya.

* mll sist. Renal  urine


* mll sist. Biliaris  feses

21
Ekskresi
Disamping melalui ginjal, ada pula
beberapa cara lain, yaitu :
1.Kulit (keringat)
2.Paru-paru (pernapasan, terutama
berperan pada anestesi)
3.Hati (sal.empedu)
4.ASI (alcohol, obat tidur, nikotin
rokok)

22
FARMAKODINAMIK
• Mempelajari efek biokimiawi dan
fisiologi obat, serta mekanisme
kerjanya.
• Tujuan : untuk meneliti efek utama obat,
mengetahui interaksi obat dengan sel,
dan mengetahui urutan peristiwa yang
terjadi.

23
Mekanisme kerja obat
Digolongkan sebagai berikut :
1.Secara Fisika, contoh anestesi, diuretic
2.Secara Kimia, contoh antasida lambung dan
zat-zat khelasi (zat pengikat logam berat)
3.Proses Metabolisme, contoh antibiotika
mengganggu pembentukan dinding sel kuman,
sintesis protein dan metabolism asam nukleat.
4.Secara Kompetisi atau saingan, yaitu untuk
reseptor spesifik dan enzyme-enzyme.

24
INTERAKSI OBAT

• Interaksi farmakokinetik
1. Absorbsi: waktu pengosongan
lambung, kadar pH
2. Distribusi: ikatan dg protein
3. Biotransformasi: enzim stimulan &
enzim penghambat
4. Ekskresi: / ekskresi urin,
mengubah pH urin
25
INTERAKSI OBAT

• Interaksi farmakodinamik
- Indifference: efek kombinasi = komponen yg
plg aktif
- Additive: efek kombinasi= jumlah efek setiap
obat
- Synergistic: efek kombinasi> efek masing2
- Potentiation: satu obat  kerja obat lain
- Antagonistic: satu obat  kerja obat lain

26
Obat yang ada saat ini masih jauh dari ideal.
Tidak ada obat yang memenuhi semua kriteria
obat ideal: tidak ada obat yang aman; semua
obat menimbulkan efek samping; respons
terhadap obat sulit diprediksi dan mungkin

berubah sesuai dengan hasil interaksi obat;


dan banyak obat yang mahal, tidak stabil, dan
sulit diberikan. Karena banyak obat tidak
ideal, semua anggota tim kesehatan harus
berlatih ‘care’ untuk meningkatkan efek
terapeutik dan meminimalkan kemungkinan
bahaya yang ditimbulkan obat.
27
TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai