Kelompok 2 - PUEBI
Kelompok 2 - PUEBI
Kelompok 2
Sejarah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Pada tahu 1959, dirumuskan Ejaan Melayu-
Indonesia (Melindo). Namun, ejaan itu
tidak sempat diresmikan oleh pemerintah
Ejaan di Indonesia diawali karena keadaan politik di Indonesia yang
dengan Ejaan Van sedang kacau.
Ophuijsen
1972
1901 1959
EYD beberapa kali men-
galami
penyempurnaan.
1947
berlakulah Ejaan yang Dis-
Ejaan Van Ophuijsen digan- empurnakan (EYD)
tikan dengan berdasarkan Keputusan Presi-
Ejaan Soewandi den No. 57.Tahun 1972.
Atau Republik
Sejarah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Menteri Menteri kemdikbud Anies Baswedan mene-
kemdikbud Republik Indonesia men- tapkan Peraturan Menteri
geluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 054a/U/1987 RI No. 50 Tahun 2015 tentang Pedo-
tentang man Umum Ejaan Bahasa
Pedoman Umum Ejaan Bahasa In- Indonesia.
donesia yang Disempurnakan 30-11-2015
1987 2015
2009
EYD resmi
Menteri Pendidikan digantikan dengan
Nasional juga mengeluarkan PUEBI
Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 46 Tahun 2009
tentang “Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang
Disempurnakan
PEUBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonseia)
PUEBI" merupakan singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Menurut Ariyanti (2019:12), “PUEBI (Pedoman Umum
Indonesia. PUEBI merupakan sistem tata bahasa Indonesia, yang Ejaan Bahasa Indonesia) adalah penggambaran bunyi
dituangkan dalam Permen (peraturan menteri) Mendikbud (Menteri bahasa (kata, kalimat, dan sebagainya) dengan kaidah
Pendidikan dan Kebudayaan) Nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Sistem Penggunaan naskah PUEBI keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam
bisa dengan buku yang sudah diterbitkan baik oleh Kemendikbud bahasa tulis yang harus memperhatikan pemakaian
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) atau terbitan umum huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata”.
yang dijual di toko-toko buku. Dapat juga menggunakan PUEBI se- menurut Murtiani dkk (2018:9), “EBI (Ejaan Bahasa
cara online. Perubahan ini dilakukan sebagai dampak meluasnya Indonesia) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia
ranah pemakaian bahasa seiring kemajuan teknologi, ilmu penge- yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam
tahuan, dan seni. tulisan, mulai dari pemakaian huruf, penulisan kata,
penulisan unsur serapan, serta penggunaan tanda baca”.
Pada huruf vokal, untuk pengucapan Pada huruf konsonan terdapat catatan
(pelafalan) kata yang benar digunakan penggunaan huruf q dan x yang lebih rinci,
diakritik yang lebih rinci, yaitu (1) diakritik yaitu:
(é) dilafalkan [e] misalnya Anak-anak (1) huruf q dan x khusus digunakan untuk
bermain di teras (téras); (2) diakritik (è) nama diri dan keperluan ilmu;
dilafalkan [Ɛ] misalnya Kami menonton (2) huruf x pada posisi awal kata diucapkan
Pada huruf tebal terdapat pengurangan atu-
film seri (sèri); (3) diakritik (ê) dilafalkan [s].
ran sehingga hanya dua aturan, yaitu
[Ə] misalnya Pertandingan itu berakhir seri
menegaskan bagian tulisan yang sudah
(sêri).
ditulis miring dan menegaskan bagian
karangan seperti judul buku, bab, atau
subbab.
Pada huruf diftong terdapat tambahan yaitu Pada huruf kapital aturan penggunaan lebih
diftong ei misalnya pada akata eigendom, diringkas (pada PUEYD terdapat 16 aturan
geiser, dan survei. sedangkan pada PUEBI terdapat 13 aturan)
dengan disertai catatan
Perbedaan EYD dan PUEBI
Menurut Mulyadi (2017:7), perbedaan antara EYD dan PUEBI yaitu:
1. Huruf Abjad
EYD PUEBI
Huruf abjad ditulis dalam tiga kolom, yaitu Huruf abjad ini menjadi 4 kolom, yakni
huruf kapital, huruf kecil, dan nama. huruf kapital, huruf noncapital, nama,
dan pengucapan.
2. Huruf Vokal
EYD PUEBI
Hanya memberi contoh penambahan aksen (‘) Memperkuat penjelasan informasi pelafalan
pada kata yang ejaannya menimbulkan diakritik é (taling tertutup),
keraguan. è (taling terbuka), ê (pepet)
3. Huruf Konsonan
EYD PUEBI
Memberi contoh huruf konsonan k di akhir Menghapus contoh huruf konsonan k dan x di
(bapak) untuk melambangkan bunyi akhir. Menambah keterangan tambah-an
hamzah. mengenai huruf x di awal kata diucapkan [s].
Memberi contoh huruf konsonan x di akhir Empat konsonan (c, q, x, dan y) tidak
(sinar-X). digunakan di posisi akhir kata dasar.
4. Huruf Diftong
EYD PUEBI
Mencantumkan tiga huruf diftong, yaitu ai, Menambahkan huruf diftong menjadi empat,
au, dan oi. yaitu ai, au, oi, dan ei.
5. Huruf Kapital
EYD PUEBI
6. Huruf Miring
EYD PUEBI
Memakai frasa bukan bahasa Indonesia. Menggunakan frasa bahasa daerah dan bahasa
asing. Memberi catatan bahwa nama diri
dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak
ditulis dalam huruf miring.
7. Huruf Tebal
EYD PUEBI
Menuliskan bahwa huruf kapital Tidak berlaku penulisan huruf kapital untuk
digunakan untu awal kata si dan sang, awal si dan sang, jika sebagai unsur nama
jika diperlakukan sebagai unsur nama diri. Penulisan awal kapital kata si dan sang,
diri. khusus diperuntukan kepada kata sang yang
merupakan unsur nama Tuhan
(Sang Pencipta, Sang Hyang Widhi Wasa).
9. Tanda Titik Koma (;)
EYD PUEBI
Mencantumkan bahwa tanda titik koma (;) Menuliskan secara jelas bahwa tanda titik koma
digunakan untuk mengakhiri pernyataan (;) dipakai pada akhir perincian berupa klausa.
perincian dalam kalimat yang berupa frasa Sebelum rincian terakhir pada titik koma
atau kelompok kata. Sebelum perincian dibubuhi kata dan.
terakhir, tidak perlu menggunakan kata
dan.
10. Tanda Kurung ( (...) )
EYD PUEBI
Lebih condong kepada penulisan Mencatat kaidah bahwa tanda kurung ( (...) )
kepanjangannya terlebih dahulu, baru dipakai untuk mengapit keterangan atau
diikuti dengan singkatan dalam tanda penjelasan . Dengan demikian, kaidah tersebut
kurung. membenarkan penulisan kepanjangan diikuti
singkatan dalam tanda kurung atau singkatan
yang diikuti kepanjangnnya.
Penggunaan kaidah PUEBI di kalangan masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia seringkali mengabaikan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan,
ketika pemerintah sudah mengesahkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia secara tertulis, masyarakat
Indonesia masih seringkali mengabaikannya.
Beberapa kata dan kategori (termasuk ejaan) yang biasanya salah tulis jika merujuk kepada KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yaitu :
2. “PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan sebagai -
nya) dengan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama
dalam bahasa tulis yang harus memperhatikan pemakaian huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata”. Pernyataan
tersebut merupakan pernyataan menurut?
a. Murtiani dkk d. Drs. Mustakim, M.Hum.
b. Ariyanti e. Anies Baswedan
c. Mulyadi
3. Berdasarkan ketetapan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor berapakah PEUBI dirilis
sebagai pengganti EYD?
a. No. 49 Tahun 2015 d. No. 49 Tahun 2016
b. No. 50 Tahun 2015 e. No. 51 Tahun 2016
c. No. 50 Tahun 2016
Quiz
4. EYD mencantumkan kaidah penulisan huruf capital sebanyak 16 kaidah, sedangkan PUEBI menyederhanakan
menjadi ...
a. 10 d. 13
b. 11 e. 14
c. 12
5. Pada ciri khusus PUEBI pada Permendikbud Nomor 50 tahun 2015 tentang penggunaan huruf q dan x. untuk kata
Xenon, x diucapakan sebagai ...
a. C d. q
b. X e. p
c. s
Pertanyaan
Penanya : Kristiana Kharina Fitriani (06081182025011)
Pada bagian perbedaan EYD dan PUEBI nomor 5 tentang huruf kapital, pada EYD terdapat 16 kaidah
penulisan huruf kapital, sedangkan pada PUEBI di sederhanakan menjadi 13 kaidah dan pengelompokannya
diperjelas. Dari 16 kaidah dari EYD, apakah ada kaidah yang dihilangkan atau digabung sehingga menjadi 13
kaidah? Dan dikatakan bahwa PUEBI pengelompokkannya lebih jelas ,apakah EYD itu tidak jelas atau
bagaimana?
Pada slide ke 8 terdapat huruf diftong, apa yang dimaksud dengan huruf diftong tersebut dan bagaimana
penggunaannya atau contohnya?
Bagaimana cara membedakan penulisan tempat tanggal lahir berdasarkan EYD dan PUEBI?
Seberapa penting menerapkan PUEBI sesuai kaidah ,karena rakyat Indonesia sudah terbiasa dengan
menggunakan bahasa daerah bahkan banyak yangg tidak bisa bahasa indonesia?
Mengapa PUEBI ditetapkan sebagai pengganti EYD, apa saja faktor faktor atau penyebab yang melatar -
belakangi hal tersebut?
Ada pernyataan bahwa, bahasa Indonesia yang baik pasti bener atau bahasa Indonesia yang bener pasti baik,
apakah dua pernyataan tersebut memiliki perbedaan? Dan haruskah Bahasa Indonesia yang baik dan bener
sesuai dengan PEUBI yang digunakan sekarang? Adakah kriteria khusus dalam memakai nya?
Bagaimana membedakan kata di yang ditulis disambung dengan kata setelahnya dan di yang dipisah dengan
kata setelahnya?
Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat indonesia sering mengabaikan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Lalu bagaimana cara yang bisa kita dilakukan untuk meminimalisir kesalahan
penggunaan bahasa dalam bicara dan menulis, agar sesuai dengan PUEBI?
Apakah yang menjadi acuan saat ingin menyempur-nakan EYD menjadi PUEBI (seperti menambah,
mengurangi, atau mempertahankan aturan lama)?