Fidelin Djiloy - F22119051 - Tugas 5 Perkembangan Arsitektur II
Fidelin Djiloy - F22119051 - Tugas 5 Perkembangan Arsitektur II
Arsitektur
Metabolisme dan
Arsitektur Organik
FIDELIN DJILOY
F 22 11 9 0 5 1
SP PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II
2021
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Sejarah Metabolisme
Gerakan Metabolist mengisi kekosongan yang ditinggalkan pada tahun 1959 ketika Congrès Internationaux d'Architecture Moderne (CIAM), yang didirikan pada
tahun 1928 oleh Le Corbusier dan orang Eropa lainnya, dibubarkan. Pada Konferensi Desain Dunia 1960 di Tokyo, gagasan kuno Eropa tentang urbanisme statis
ditantang oleh sekelompok arsitek muda Jepang. Metabolisme 1960: Proposal untuk Urbanisme Baru mendokumentasikan ide dan filosofi Fumihiko Maki ,
Masato Otaka, Kiyonari Kikutake, dan Kisho Kurokawa. Banyak Metabolist telah belajar di bawah Kenzo Tange di Laboratorium Tange Universitas Tokyo.
Pertumbuhan Gerakan
Beberapa rencana kota Metabolist, seperti kota luar angkasa dan polong lanskap kota yang ditangguhkan, sangat futuristik sehingga tidak pernah sepenuhnya
terwujud. Pada Konferensi Desain Dunia tahun 1960, arsitek mapan Kenzo Tange mempresentasikan rencana teoretisnya untuk membuat kota terapung di Teluk
Tokyo. Pada tahun 1961, Kota Helix adalah solusi metabolisme bio-kimia-DNA Kisho Kurokawa untuk urbanisme. Selama periode waktu yang sama ini, arsitek
teoritis di AS juga dipamerkan secara luas — Anne Tyng Amerika dengan desain Menara Kota dan Kota Vertikal 300 lantai Friedrich St. Florian yang lahir di
Austria .
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Evolusi Metabolisme
Dikatakan bahwa beberapa pekerjaan di Lab Kenzo Tange dipengaruhi oleh arsitektur Louis Kahn dari Amerika . Antara 1957 dan 1961, Kahn dan rekan-rekannya
merancang menara modular bertumpuk untuk Richards Medical Research Lab di University of Pennsylvania. Ide geometris modern untuk menggunakan ruang ini
menjadi model.
Dunia Metabolisme itu sendiri saling berhubungan dan organik — Kahn sendiri dipengaruhi oleh karya mitranya, Anne Tyng. Demikian pula, Moshe Safdie , yang
magang dengan Kahn, memasukkan unsur-unsur Metabolisme dalam terobosannya Habitat '67 di Montreal, Kanada. Beberapa orang akan berpendapat bahwa
Frank Lloyd Wright memulai semuanya dengan desain kantilever dari Menara Penelitian Lilin Johnson tahun 1950 .
Akhir Metabolisme?
Pameran Internasional 1970 di Osaka, Jepang adalah upaya kolektif terakhir dari arsitek Metabolist. Kenzo Tange dikreditkan dengan rencana induk untuk
pameran di Expo '70. Setelah itu, arsitek individu dari gerakan tersebut menjadi mandiri dan lebih mandiri dalam karier mereka. Ide-ide dari gerakan Metabolist,
bagaimanapun, adalah organik — arsitektur organik adalah istilah yang digunakan oleh Frank Lloyd Wright, yang dipengaruhi oleh ide-ide Louis Sullivan , yang
sering disebut sebagai arsitek modern Amerika abad ke-19. Gagasan abad ke-21 tentang pembangunan berkelanjutan bukanlah gagasan baru — mereka berevolusi
dari gagasan masa lalu. "Akhir" seringkali merupakan awal yang baru.
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
We regard human society as a vital process, a continious development from atom to nebula. The reason why we use the biological word metabolism is that
we believe design and technology should be denote human vitality. (Metabolism 1960 ; a Proposal for a New Urbanism)
Kutipan di atas merupakan sebuah kata kunci yang dicetuskan oleh sekelompok arsitek asal Jepang ( Kiyonori Kikutake, Masato Ohtaka, Fumihiko Maki, Kisho
Kurokawa dan kritikus arsitektur Noboru Kawazoe) pada deklarasi konferensi desain dunia pada tahun 1960 di Jepang. Menjadi menarik ketika adanya
penggunaan kata metabolism pada pernyataan yang mereka lontarkan. Berhubung mereka adalah sekelompok arsitek, maka sepertinya hal yang kurang berkorelasi
ketika membandingkannya dengan kata metabolism yang sering kita temui ketika mempelajari pelajaran biologi atau sebagainya. Seperti yang kita ketahui,
metabolisme dalam ilmu biologi ialah suatu reaksi kimia makhluk hidup yang berlangsung secara berkelanjutan dalam kehidupan makhluk hidup dalam
mentransformasikan energi yang didapat untuk dimanfaatkan dalam proses reproduksi, pertumbuhan, pendewasaannya dan menjaga identitas.
Dalam korelasinya dengan dunia arsitektur yang mereka geluti, ternyata alasan penggunaan kata “metabolisme” tersebut disebabkan oleh keyakinan mereka
terhadap keberadaan desain dan teknologi harus menunjukkan vitalitas manusia. Ketidakyakinan mereka terhadap indikasi metabolisme hanya dapat diterima oleh
alam dan proses sejarah, memicu mereka untuk aktif melakukan eksplorasi isu dari proposal mereka tersebut untuk dilemparkan dan diwacanakan kepada
masyarakat.
Pernyataan di atas kemudian menjadi begitu bermakna karena mencerminkan perasaan mereka bahwa masyarakat manusia harus dipandang sebagai satu bagian
dari entitas di alam dan keberadaan teknologi sebagai sebuah tambahan atas perikehidupan manusia. Kepercayaan ini sejalan dengan kepercayaan barat bahwa
modernisasi adalah sebuah repetisi dari sebuah konflik antara teknologi dan umat manusia.
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Berangkat dari hal tersebut di atas, para metabolis kemudian mengabstraksikannya menjadi Teori Siklus Metabolisme, yang merupakan program untuk
menata ulang arsitektur dengan cara memisahkan ruang lingkup urban. Kurokawa sendiri berpendapat bahwa ideologi yang mendasari pemikiran arsitektur tentang
form lebih banyak mendasari pemikiran Barat, bukan Timur. Selain itu, menurutnya ruang dan bentuk itu lahir dari suatu hal yang bersifat individu ( dalam konteks
ini Asia Individuum ). Terminologi “form” sendiri hanya merupakan kaidah dan prinsip arsitektural yang dapat berubah seiring perkembangan waktu, memiliki
kemampuan untuk ditempatkan kembali dan mengalami kemampuan untuk ditata ulang. Sehingga ruang, bentuk, dan arsitektur yang mereka tawarkan juga tidak
bersifat kekal, tetapi dapat terus mengalami perubahan. Keterbatasan tanah serta harganya yang mahal juga dipertimbangkan dengan cara menetapkan bagian ruang
yang harus dilindungi dan tidak berubah bagi tersedianya tempat untuk manusia hidup dan menjalani berbagai kegiatannya.
Kurokawa dan grup menolak untuk menjadikan pemikiran mereka sebagai basis terbentuknya gaya baru. Pemikiran mereka bersifat teoritis dan filosofis
semata, sedangkan form dan style terjadi akibat unsur sejarah, ruang,waktu, material, keadaan sosial, kondisi geografi , dan kadang – kadang murni dari kondisi
seseorang.
Para penggagas metabolis dan Kurokawa mempunyai pemikiran bahwa arsitektur seharusnya adalah hasil buah pikiran oleh masyarakatnya sendiri, sehingga
terciptalah interaksi yang kuat antara sosial masyarakat dan arsitekturnya sendiri. Secara konkrit, Kurokawa mengajukan sebuah gagasan akan perancangan yang
memanfaatkan teknologi prefabrikasi untuk hunian apartemen. Caranya dengan membaginya menjadi unit terkecil fungsi dan kegiatan yang penting seperti ruang
tidur sehingga ditambahkan dari luar untuk kebutuhan servis. Kurokawa menyebut elemen ini sebagai unit kapsul ruang atau Capsule Space. Gagasan seperti ini
akhirnya diharapkan bisa menjadi produk yang dihasilkan secara massal dengan melibatkan industri dan teknologi, dengan menonjolkan manusia melalui karakter
individunya. Untuk merealisasikannya,Kurokawa kemudian memikirkan untuk mempopulerkan gagasan tersebut agar pihak industrialisasi dapat ikut berpartisipasi
(Capsulisation). Proses berpikir seperti ini sejalan dengan ide yang pernah dilontarkan Le Corbusier pada masanya.
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Seperti yang pernah disampaikan Mies van der Rohe , bila form dijadikan tujuan dalam mendesain maka ia hanya berakhir pada formalitas semata. Sejatinya
form di dalam arsitektur harus diinterpretasikan sebagai sebuah proses penjelajahan kehadiran. Kurokawa dengan konsep Capsule Space sebagai upayanya dalam
mendesain konsep rumah kapsul, dimana para individu Jepang yang sangat sibuk bekerja hanya memanfaatkannya sebagai tempat untuk tidur, dan itu benar – benar
menyerupai kapsul.
Keterwujudan konsep apartemen Capsule Space ini tampak terlalu individualis, dan kontradiktif dengan konsep komunitas yang mereka pikirkan.
Keberadaan komunitas didefinisikan sebagai kumpulan dari berbagai varian populasi (dalam konteks ini manusia dan lingkungan). Gagasan ruang kapsul yang
diperuntukan untuk hunian, maka kapsul sebagai unit terkecil interaksi kurang dapat diterima. Karena justru individu akan terkungkung dalam spacenya sendiri dan
bisa memudarkannya dari interaksi yang ada dalam komunitas kehidupan sosial. Langkah yang diambil Kurokawa untuk membuat ruang terbuka untuk interaksi
sosial patut dihargai namun efektifitasnya masih harus dipertanyakan, karena kesibukan dari individu di Jepang mencapai angka yang cukup tinggi.
Tetapi Kurokawa dan arsitek metabolis lainnya telah menggarisbawahi bahwa pemikiran mereka bersifat filosofis semata yang dalam pengaplikasiaanya
memerlukan pengujian. Benang merah dari pemikiran ini adalah penemuan konsep tentang kaidah dasar arsitektur itu dengan pencarian makna form dari kacamata
ketimuran khususnya Jepang. Slogan “ design is form-making in order” (Louis Khan) merancang adalah tugas untuk membuat bentuk berkaitan dengan unsur
proses, pemikiran, teoritis, uji coba sehingga menghasilkan wujud 3 dimensionalnya, begitu pulalah yang coba diungkap oleh Kurokawa dan grup.
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Pada tahun 1960, saat pertumbuhan ekonomi meningkat, kelompok Metabolisme menfasilitasi pembentukan hubungan baru antara manusia dan
teknologi. Pemikiran tentang teknologi dikembangkan secara mandiri menuju pada titik yang mengatur hidup manusia. Kelompok ini memiliki maksud untuk
menghasilkan suatu sistem yang membuat manusia akan menjaga kontrol atas teknologi. Perkembangan teknologi di Jepang menjadi lebih dinamis dan pesat.
Dasar pertimbangannya adalah efisiensi ekonomi dan profit. Mereka mendukung penerapan teori lingkungan ‘metabolisme’ sebagai cara untuk menghindari
kondisi tersebut. Teori ini menawarkan suatu pengaturan ulang untuk membagi arsitektur dan ruang kota pada tataran lanjut dari yang global ke yang
mengkhusus dan yang bisa memudahkan manusia untuk mengontrol lingkungannya.
Dengan mendiferensiasikan antara bangunan yang tidak boleh dirubah dan bagian yang harus dipertahankan, maka ada probabilitas bahwa bagian-bagian tersebut
mesti berganti secara periodik. Perencanaan kelompok ini pada sebuah apartemen prefabrikasi, mereka memikirkan suatu cara merakit sejumlah elemen dasar
seperti membuat ruang besar misalnya ruang tidur dan ruang tamu. Unit-unit kapsul dipasang diluar sebagai fungsi bangunan tingkat rendah terdiri dari dapur
dan unit servis.
Penataan ulang arsitektur seperti ini memfasilitasi ekspresi individual dan karakter ruang individual. Berarti juga telah menyokong keterbanguanan arti
dari benda seutuhnya, tidak seperti yang terjadi pada kasus bangunan bergaya modern yang mematikan fungsi dan nilai kebendaan. Prinsip bahwa arsitektur
berdasarkan waktu, prinsip ketergantian, keterubahan global serta prinsip lingkungan metabolisme hanya berlangsung sebentar saja.
Akhinya, adalah hal yang bermakna ketika kita mengeksplorasi keberadaan sejarah arsitektur masa lalu. Dengan menelaah unsur-unsur filosofi yang
melatar belakanginya, dengan adanya inter-kultur yang mempunyai tujuan sangat penting dan merupakan bagian dari sejarah dan falsafah arsitektur. Seperti apa
yang telah ditekankan oleh Kisho Kurokawa dalam Rediscovering Japanese Space, bahwa ada dua jalan pemikiran mengenai sejarah dan tradisi. Pertama, adalah
sejarah yang dapat kita lihat seperti, bentuk arsitektur, elemen dekorasi, dan simbol-simbol yang telah datang pada kita. Kemudian yang kedua, adalah sejarah
yang tidak dapat kita lihat seperti, sikap, ide-ide, filosofi, agama, keindahan, dan pola kehidupan.
Sejarah Perkembangan Arsitektur Organik
“The solution of every problem is contained within itself. Its plan, form and character are determined by the nature of the site, the nature of the materials used, the
nature of the system using them, the nature of the life concerned and the purpose of the building itself.”
Frank Lloyd Wright (1867-1959)
Arsitektur Organik adalah sebuah pendekatan perancangan arsitektur yang diaplikasikan sebagian atau keseluruhan pada bangunan, yang konsepnya berakar
pada bentuk-bentuk atau prinsip-prinsip alam. Arsitektur Organik memperhatikan lingkungan dan harmoni dengan tapaknya. Pelopor-pelopor arsitektur organik
antara lain Frank Lloyd Wright, Antonio Gaudi, dan Rudolf Steiner, menggambarkan inspirasi prinsip-prinsip organic dengan caranya masing-masing yang sering
kali kesan organic yang dimunculkan mengantarkan pada bentuk-bentuk bebas dan ekspresif.
Arsitektur Organik adalah sebuah pendekatan perancangan arsitektur yang diaplikasikan sebagian atau keseluruhan pada bangunan, yang konsepnya berakar
pada bentuk-bentuk atau prinsip-prinsip alam. Arsitektur Organik memperhatikan lingkungan dan harmoni dengan tapaknya. Pelopor-pelopor arsitektur organik
antara lain Frank Lloyd Wright, Antonio Gaudi, dan Rudolf Steiner, menggambarkan inspirasi prinsip-prinsip organic dengan caranya masing-masing yang sering
kali kesan organic yang dimunculkan mengantarkan pada bentuk-bentuk bebas dan ekspresif.
Seperti halnya Le Corbusier pada tahun 50an, Frank Lloyd Wright masih produktif menghasilkan berbagai adikarya. Pada usia mendekati 70 tahun, Wright
terlibat dalam perancangan dan pembangunan Solomon R. Guggenheim Museum di New York. Proses perancangan sebetulnya sudah dimulai sejak tahun 1942,
namun baru dilaksanakan mulai tahun 1957, selesai tahun 1960.
Sejarah Perkembangan Arsitektur Organik
Lokasinya pada seberang jalan dari Central Park, sebuah taman yang sangat luas di Manhattan, di tengah kota New York. Konsep perancangan museum,
bertitik tolak pada fungsinya sebagai “pusat seni”, termasuk di dalamnya studio atau sanggar seni.
Wright memandang proyek ini sebagai suatu “Penangkal” dari suasana hiruk pikuk kota penuh dengan pencakar langit. Untuk itu Wright membuat bentuk
spiral bagian tengahnya kosong dari sebuah kemiringan (ramp) makin ke atas makin naik, sedikit makin melebar. Sehingga awal mula pencetus arsitektur organik
dimulai dari bangunan Museum Guggenheim, yang merupakan karya Wright, yang diperoleh dari pengalaman berbagai rancangan sebelumnya dengan konsep
“Arsitektur Organik”.
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
1. Museum Guggenheim
• Fungsi Bangunan :
Sebagai bangunan pusat seni/museum.
• Fungsi Ruang (Denah) :
Ruang pameran menjorok keluar menggantung (overhang) seperti pada ruang dalam Unity Temple, Larkin Building dan Johnson Wax.
Ruang-ruang menerus dalam hall berbentuk spiral sama dengan ide prairie houses, karya awal Wright. Bentuk kurva melingkar seperti rumah
siput sudah pernah diterapkan pada ‘D. Wright’s house’ di Arizona. Guggenheim merupakan demonstrasi dari Wright dalam menerapkan
konsep “arsitektur organik”, di mana ruang dan bentuk terpadu. Ruang menjadi pusat dari pemikiran Wright sejak awal perancangan,
dipandang sebagai media dari berbagai intensitas kegiatan, mempunyai karakter psikologis, mempunyai nilai dan bertujuan mengangkat
harkat aktivitas manusia.
Pada puncak spiral terdapat sebuah kubah kaca bergaris tengah 28 m, sinar matahari menembusnya dan menerangi secara alami semua
ruangan.
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
1. Museum Guggenheim
• Fungsi Bangunan :
Sebagai gedung perumahan, perkantoran dan untuk menyediakan tempat tinggal bagi pekerja kantor Tokyo selama seminggu untuk menghindari
perjalanan jauh di rumah. Tujuan lain dari bangunan ini adalah mengganti kapsul setiap 25 tahun, yang memungkinkan struktur utama dapat bertahan selama 200
tahun, namun bangunan itu menjadi rusak karena kapsul tidak pernah diganti, hal ini dikarenakan Kurokawa meninggal pada tahun 2007, membuat pelestarian
bangunan ini cukup sulit. Selain itu masing-masing kapsul memiliki pemilik yang berbeda sehingga proposal pembaruan tidak menemukan titik kesepakatan
yang penuh.
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
2. Nakagin Capsule Tower (Menara Kapsul Nakagin/Tokyo, Japan)