Anda di halaman 1dari 17

Perkembangan

Arsitektur
Metabolisme dan
Arsitektur Organik
FIDELIN DJILOY

F 22 11 9 0 5 1

SP PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

2021
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Sejarah Metabolisme

Gerakan Metabolist mengisi kekosongan yang ditinggalkan pada tahun 1959 ketika Congrès Internationaux d'Architecture Moderne (CIAM), yang didirikan pada
tahun 1928 oleh Le Corbusier dan orang Eropa lainnya, dibubarkan. Pada Konferensi Desain Dunia 1960 di Tokyo, gagasan kuno Eropa tentang urbanisme statis
ditantang oleh sekelompok arsitek muda Jepang. Metabolisme 1960: Proposal untuk Urbanisme Baru mendokumentasikan ide dan filosofi Fumihiko Maki ,
Masato Otaka, Kiyonari Kikutake, dan Kisho Kurokawa. Banyak Metabolist telah belajar di bawah Kenzo Tange di Laboratorium Tange Universitas Tokyo.

Pertumbuhan Gerakan

Beberapa rencana kota Metabolist, seperti kota luar angkasa dan polong lanskap kota yang ditangguhkan, sangat futuristik sehingga tidak pernah sepenuhnya
terwujud. Pada Konferensi Desain Dunia tahun 1960, arsitek mapan Kenzo Tange mempresentasikan rencana teoretisnya untuk membuat kota terapung di Teluk
Tokyo. Pada tahun 1961, Kota Helix adalah solusi metabolisme bio-kimia-DNA Kisho Kurokawa untuk urbanisme. Selama periode waktu yang sama ini, arsitek
teoritis di AS juga dipamerkan secara luas — Anne Tyng Amerika dengan desain Menara Kota dan Kota Vertikal 300 lantai Friedrich St. Florian yang lahir di
Austria .
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Evolusi Metabolisme

Dikatakan bahwa beberapa pekerjaan di Lab Kenzo Tange dipengaruhi oleh arsitektur Louis Kahn dari Amerika . Antara 1957 dan 1961, Kahn dan rekan-rekannya
merancang menara modular bertumpuk untuk Richards Medical Research Lab di University of Pennsylvania. Ide geometris modern untuk menggunakan ruang ini
menjadi model.

Dunia Metabolisme itu sendiri saling berhubungan dan organik — Kahn sendiri dipengaruhi oleh karya mitranya, Anne Tyng. Demikian pula, Moshe Safdie , yang
magang dengan Kahn, memasukkan unsur-unsur Metabolisme dalam terobosannya Habitat '67 di Montreal, Kanada. Beberapa orang akan berpendapat bahwa
Frank Lloyd Wright memulai semuanya dengan desain kantilever dari Menara Penelitian Lilin Johnson tahun 1950 .

Akhir Metabolisme?

Pameran Internasional 1970 di Osaka, Jepang adalah upaya kolektif terakhir dari arsitek Metabolist. Kenzo Tange dikreditkan dengan rencana induk untuk
pameran di Expo '70. Setelah itu, arsitek individu dari gerakan tersebut menjadi mandiri dan lebih mandiri dalam karier mereka. Ide-ide dari gerakan Metabolist,
bagaimanapun, adalah organik — arsitektur organik adalah istilah yang digunakan oleh Frank Lloyd Wright, yang dipengaruhi oleh ide-ide Louis Sullivan , yang
sering disebut sebagai arsitek modern Amerika abad ke-19. Gagasan abad ke-21 tentang pembangunan berkelanjutan bukanlah gagasan baru — mereka berevolusi
dari gagasan masa lalu. "Akhir" seringkali merupakan awal yang baru.
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
We regard human society as a vital process, a continious development from atom to nebula. The reason why we use the biological word metabolism is that
we believe design and technology should be denote human vitality. (Metabolism 1960 ; a Proposal for a New Urbanism)

Kutipan di atas merupakan sebuah kata kunci yang dicetuskan oleh sekelompok arsitek asal Jepang   ( Kiyonori Kikutake, Masato Ohtaka, Fumihiko Maki, Kisho
Kurokawa dan kritikus arsitektur Noboru Kawazoe) pada deklarasi konferensi desain dunia pada tahun 1960 di Jepang. Menjadi menarik ketika adanya
penggunaan kata metabolism pada pernyataan yang mereka lontarkan. Berhubung  mereka adalah sekelompok arsitek, maka sepertinya hal yang kurang berkorelasi
ketika membandingkannya dengan kata metabolism yang sering kita temui ketika mempelajari pelajaran biologi atau sebagainya. Seperti  yang kita ketahui,
metabolisme dalam ilmu biologi ialah suatu reaksi kimia makhluk hidup yang berlangsung secara berkelanjutan dalam kehidupan makhluk hidup dalam
mentransformasikan energi yang didapat untuk dimanfaatkan dalam proses reproduksi, pertumbuhan, pendewasaannya dan menjaga identitas.

Dalam korelasinya dengan dunia arsitektur yang mereka geluti, ternyata alasan penggunaan kata “metabolisme” tersebut  disebabkan oleh keyakinan mereka
terhadap keberadaan desain dan teknologi harus menunjukkan vitalitas manusia. Ketidakyakinan mereka terhadap indikasi metabolisme hanya dapat diterima oleh
alam dan proses sejarah, memicu mereka untuk aktif melakukan eksplorasi  isu dari proposal mereka tersebut untuk dilemparkan dan diwacanakan kepada
masyarakat.

Pernyataan di atas kemudian menjadi begitu bermakna karena mencerminkan perasaan mereka bahwa masyarakat manusia harus dipandang sebagai satu bagian
dari entitas di alam dan keberadaan teknologi sebagai sebuah tambahan atas perikehidupan manusia. Kepercayaan ini sejalan dengan kepercayaan barat  bahwa
modernisasi adalah sebuah repetisi dari sebuah konflik antara teknologi dan umat manusia.
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Berangkat dari hal tersebut di atas, para metabolis kemudian mengabstraksikannya menjadi Teori Siklus Metabolisme, yang merupakan program untuk
menata ulang arsitektur dengan cara memisahkan ruang lingkup urban. Kurokawa sendiri berpendapat bahwa ideologi yang mendasari pemikiran arsitektur tentang
form lebih banyak mendasari pemikiran Barat, bukan Timur. Selain itu, menurutnya ruang dan bentuk itu lahir dari suatu hal yang bersifat individu ( dalam konteks
ini Asia Individuum ). Terminologi “form” sendiri hanya merupakan kaidah dan prinsip arsitektural yang dapat berubah seiring perkembangan waktu, memiliki
kemampuan untuk ditempatkan kembali dan mengalami kemampuan untuk ditata ulang. Sehingga ruang, bentuk, dan arsitektur yang mereka tawarkan juga tidak
bersifat kekal, tetapi dapat terus mengalami perubahan.  Keterbatasan tanah serta harganya yang mahal juga dipertimbangkan dengan cara menetapkan bagian ruang
yang harus dilindungi dan tidak berubah bagi tersedianya tempat untuk manusia hidup dan menjalani berbagai kegiatannya.

Kurokawa dan grup menolak untuk menjadikan pemikiran mereka sebagai basis terbentuknya gaya baru. Pemikiran mereka bersifat teoritis dan filosofis
semata, sedangkan form dan style terjadi akibat unsur sejarah, ruang,waktu, material, keadaan sosial, kondisi geografi , dan kadang – kadang murni dari kondisi
seseorang.

Para penggagas metabolis dan Kurokawa mempunyai pemikiran bahwa arsitektur seharusnya adalah hasil buah pikiran oleh masyarakatnya sendiri, sehingga
terciptalah interaksi yang kuat antara sosial masyarakat dan arsitekturnya sendiri. Secara konkrit, Kurokawa mengajukan sebuah gagasan akan perancangan yang
memanfaatkan teknologi prefabrikasi untuk hunian apartemen. Caranya dengan membaginya menjadi unit terkecil fungsi dan kegiatan yang penting seperti ruang
tidur sehingga ditambahkan dari luar untuk kebutuhan servis. Kurokawa menyebut elemen ini sebagai unit kapsul ruang atau Capsule Space. Gagasan seperti ini
akhirnya diharapkan bisa menjadi produk yang dihasilkan secara massal dengan melibatkan industri dan teknologi, dengan menonjolkan manusia melalui karakter
individunya. Untuk merealisasikannya,Kurokawa kemudian memikirkan untuk mempopulerkan gagasan tersebut agar pihak industrialisasi dapat ikut berpartisipasi
(Capsulisation). Proses berpikir seperti ini sejalan dengan ide yang pernah dilontarkan Le Corbusier pada masanya.
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Seperti yang pernah disampaikan Mies van der Rohe , bila form dijadikan tujuan dalam mendesain maka ia hanya berakhir pada formalitas semata. Sejatinya
form di dalam arsitektur harus diinterpretasikan sebagai sebuah proses penjelajahan kehadiran. Kurokawa dengan konsep Capsule Space sebagai upayanya dalam
mendesain konsep rumah kapsul, dimana para individu Jepang yang sangat sibuk bekerja hanya memanfaatkannya sebagai tempat untuk tidur, dan itu benar – benar
menyerupai kapsul.

Keterwujudan konsep apartemen Capsule Space ini tampak terlalu individualis, dan kontradiktif dengan konsep komunitas yang mereka pikirkan.
Keberadaan komunitas didefinisikan sebagai kumpulan dari berbagai varian populasi (dalam konteks ini manusia dan lingkungan). Gagasan ruang kapsul yang
diperuntukan untuk hunian, maka kapsul sebagai unit terkecil interaksi kurang dapat diterima. Karena justru individu akan terkungkung dalam spacenya sendiri dan
bisa memudarkannya dari interaksi yang ada dalam komunitas kehidupan sosial. Langkah yang diambil Kurokawa untuk membuat ruang terbuka untuk interaksi
sosial patut dihargai namun efektifitasnya masih harus dipertanyakan, karena kesibukan dari individu di Jepang mencapai angka yang cukup tinggi.

Tetapi Kurokawa dan arsitek metabolis lainnya telah menggarisbawahi bahwa pemikiran mereka bersifat filosofis semata yang dalam pengaplikasiaanya
memerlukan pengujian. Benang merah dari pemikiran ini adalah penemuan konsep tentang kaidah dasar arsitektur itu dengan pencarian makna form dari kacamata
ketimuran khususnya Jepang. Slogan “ design is form-making in order” (Louis Khan) merancang adalah tugas untuk membuat bentuk berkaitan dengan unsur
proses, pemikiran, teoritis, uji coba sehingga menghasilkan wujud 3 dimensionalnya, begitu pulalah yang coba diungkap oleh Kurokawa dan grup.
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Metabolisme
Pada tahun 1960, saat pertumbuhan ekonomi meningkat, kelompok Metabolisme menfasilitasi pembentukan hubungan baru antara manusia dan
teknologi. Pemikiran tentang teknologi dikembangkan secara mandiri menuju pada titik yang mengatur hidup manusia. Kelompok ini memiliki maksud untuk
menghasilkan suatu sistem yang membuat manusia akan menjaga kontrol atas teknologi. Perkembangan teknologi di Jepang menjadi lebih dinamis dan pesat.
Dasar pertimbangannya adalah efisiensi ekonomi dan profit. Mereka mendukung penerapan teori lingkungan ‘metabolisme’ sebagai cara untuk menghindari
kondisi tersebut. Teori ini menawarkan suatu pengaturan ulang untuk membagi arsitektur dan ruang kota pada tataran lanjut dari yang global ke yang
mengkhusus dan yang bisa memudahkan manusia untuk mengontrol lingkungannya.
Dengan mendiferensiasikan antara bangunan yang tidak boleh dirubah dan bagian yang harus dipertahankan, maka ada probabilitas bahwa bagian-bagian tersebut
mesti berganti secara periodik. Perencanaan kelompok ini pada sebuah apartemen prefabrikasi, mereka memikirkan suatu cara merakit sejumlah elemen dasar
seperti membuat ruang besar misalnya ruang tidur dan ruang tamu. Unit-unit kapsul dipasang diluar sebagai fungsi bangunan tingkat rendah terdiri dari dapur
dan unit servis.
Penataan ulang  arsitektur seperti ini memfasilitasi ekspresi individual dan karakter ruang individual. Berarti juga telah menyokong keterbanguanan arti
dari benda seutuhnya, tidak seperti yang terjadi pada kasus bangunan bergaya modern yang mematikan fungsi dan nilai kebendaan. Prinsip bahwa arsitektur
berdasarkan waktu, prinsip ketergantian, keterubahan global serta prinsip lingkungan metabolisme hanya berlangsung sebentar saja.
Akhinya, adalah hal yang bermakna ketika kita mengeksplorasi keberadaan sejarah arsitektur masa lalu. Dengan menelaah unsur-unsur filosofi yang
melatar belakanginya, dengan adanya inter-kultur yang mempunyai tujuan sangat penting dan merupakan bagian dari sejarah dan falsafah arsitektur. Seperti apa
yang telah ditekankan oleh Kisho Kurokawa dalam Rediscovering Japanese Space, bahwa ada dua jalan pemikiran mengenai sejarah dan tradisi. Pertama, adalah
sejarah yang dapat kita lihat seperti, bentuk arsitektur, elemen dekorasi, dan simbol-simbol yang telah datang pada kita. Kemudian yang kedua, adalah sejarah
yang tidak dapat kita lihat seperti, sikap, ide-ide, filosofi, agama, keindahan, dan pola kehidupan.
Sejarah Perkembangan Arsitektur Organik
“The solution of every problem is contained within itself. Its plan, form and character are determined by the nature of the site, the nature of the materials used, the
nature of the system using them, the nature of the life concerned and the purpose of the building itself.”
Frank Lloyd Wright (1867-1959)

Arsitektur Organik adalah sebuah pendekatan perancangan arsitektur yang diaplikasikan sebagian atau keseluruhan pada bangunan, yang konsepnya berakar
pada bentuk-bentuk atau prinsip-prinsip alam. Arsitektur Organik memperhatikan lingkungan dan harmoni dengan tapaknya. Pelopor-pelopor arsitektur organik
antara lain Frank Lloyd Wright, Antonio Gaudi, dan Rudolf Steiner, menggambarkan inspirasi prinsip-prinsip organic dengan caranya masing-masing yang sering
kali kesan organic yang dimunculkan mengantarkan pada bentuk-bentuk bebas dan ekspresif.

Arsitektur Organik adalah sebuah pendekatan perancangan arsitektur yang diaplikasikan sebagian atau keseluruhan pada bangunan, yang konsepnya berakar
pada bentuk-bentuk atau prinsip-prinsip alam. Arsitektur Organik memperhatikan lingkungan dan harmoni dengan tapaknya. Pelopor-pelopor arsitektur organik
antara lain Frank Lloyd Wright, Antonio Gaudi, dan Rudolf Steiner, menggambarkan inspirasi prinsip-prinsip organic dengan caranya masing-masing yang sering
kali kesan organic yang dimunculkan mengantarkan pada bentuk-bentuk bebas dan ekspresif.

Seperti halnya Le Corbusier pada tahun 50an, Frank Lloyd Wright masih produktif menghasilkan berbagai adikarya. Pada usia mendekati 70 tahun, Wright
terlibat dalam perancangan dan pembangunan Solomon R. Guggenheim Museum di New York. Proses perancangan sebetulnya sudah dimulai sejak tahun 1942,
namun baru dilaksanakan mulai tahun 1957, selesai tahun 1960.
Sejarah Perkembangan Arsitektur Organik
Lokasinya pada seberang jalan dari Central Park, sebuah taman yang sangat luas di Manhattan, di tengah kota New York. Konsep perancangan museum,
bertitik tolak pada fungsinya sebagai “pusat seni”, termasuk di dalamnya studio atau sanggar seni.

Wright memandang proyek ini sebagai suatu “Penangkal” dari suasana hiruk pikuk kota penuh dengan pencakar langit. Untuk itu Wright membuat bentuk
spiral bagian tengahnya kosong dari sebuah kemiringan (ramp) makin ke atas makin naik, sedikit makin melebar. Sehingga awal mula pencetus arsitektur organik
dimulai dari bangunan Museum Guggenheim, yang merupakan karya Wright, yang diperoleh dari pengalaman berbagai rancangan sebelumnya dengan konsep
“Arsitektur Organik”.
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
1. Museum Guggenheim

• Arsitek : Frank Lloyd Wright (1867-1959)


• Sejarah Bangunan :
Pada usia mendekati 70 tahun, Wright terlibat dalam perancangan dan pembangunan Solomon R. Guggenheim Museum di New York. Proses
perancangan sebetulnya sudah dimulai sejak tahun 1942, namun baru dilaksanakan mulai tahun 1957, selesai tahun 1960.
Lokasinya pada seberang jalan dari Central Park, sebuah taman yang sangat luas di Manhattan, di tengah kota New York. Konsep perancangan museum,
bertitik tolak pada fungsinya sebagai “pusat seni”, termasuk di dalamnya studio atau sanggar seni.
Wright memandang proyek ini sebagai suatu “Penangkal” dari suasana hiruk pikuk kota penuh dengan pencakar langit. Untuk itu Wright membuat bentuk
spiral bagian tengahnya kosong dari sebuah kemiringan (ramp) makin ke atas makin naik, sedikit makin melebar. Sehingga awal mula pencetus arsitektur
organik dimulai dari bangunan Museum Guggenheim, yang merupakan karya Wright, yang diperoleh dari pengalaman berbagai rancangan sebelumnya dengan
konsep “Arsitektur Organik”.
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
1. Museum Guggenheim

• Fungsi Bangunan :
Sebagai bangunan pusat seni/museum.
• Fungsi Ruang (Denah) :
Ruang pameran menjorok keluar menggantung (overhang) seperti pada ruang dalam Unity Temple, Larkin Building dan Johnson Wax.
Ruang-ruang menerus dalam hall berbentuk spiral sama dengan ide prairie houses, karya awal Wright. Bentuk kurva melingkar seperti rumah
siput sudah pernah diterapkan pada ‘D. Wright’s house’ di Arizona. Guggenheim merupakan demonstrasi dari Wright dalam menerapkan
konsep “arsitektur organik”, di mana ruang dan bentuk terpadu. Ruang menjadi pusat dari pemikiran Wright sejak awal perancangan,
dipandang sebagai media dari berbagai intensitas kegiatan, mempunyai karakter psikologis, mempunyai nilai dan bertujuan mengangkat
harkat aktivitas manusia.
Pada puncak spiral terdapat sebuah kubah kaca bergaris tengah 28 m, sinar matahari menembusnya dan menerangi secara alami semua
ruangan.
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
1. Museum Guggenheim

• Fungsi Ruang (Denah) :


Dengan sistem ini, pengunjung dapat melalui dan menikmati semua koleksi yang dipasang pada dinding dan lantai, berurutan tanpa ada yang terlewati.
Unit utama tersebut berdampingan dengan unit lain untuk kantor dan departemen direktur, lebih kecil berbentuk silindris berdinding kaca, kontras dengan yang
utama. Kedua unit satu besar dan satu kecil tadi, berdiri di atas “landasan” yang denahnya juga kurva mengikuti bentuk di atasnya.
• Struktur dan Ornamen :
Wright sendiri memberikan komentar atas rancangannya sebagai berikut :
Di sini untuk pertama kalinya ditampilkan bentuk arsitektur plastis. Lantai berkesinambungan menerus pada lantai berikutnya (Berbentuk sculpture)
berbeda dengan biasanya yang terdiri dari lapisan lantai bertingkat, satu di atas lainnya disusun dalam balok dan kolom. Seluruh bangunan berada di balik beton,
permukaannya halus seperti kulit telur, penuh kesederhanaan... Perhitungan konstruksi tidak seperti pada sistem rangka balok dan kolom, tetapi lebih banyak
mendasarkan pada sistem ‘cantilever’. Hasilnya antara lain setiap bagian dan konstruksi duduk dengan baik dalam suatu sistem menerus seperti gelombang yang
tak terpatahkan...
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
2. Nakagin Capsule Tower (Menara Kapsul Nakagin/Tokyo, Japan)

• Arsitek : Kisho Kurokawa


• Sejarah Bangunan :
Bangunan ini terletak di Shimbashi, Tokyo. Gedung ini adalah contoh yang dibangun dalam langkah untuk mewujudkan pertumbuhan Negara Jepang,
sekaligus menjadi sebuah gerakan untuk simbol dari kebangkitan pasca perang budaya Jepang. Nakagin Capsule Building ini adalah bangunan metabolisme
pertama di Jepang dan di dunia arsitektur, kapsul yang dibangun dalam penggunaan aktual. Bangunan ini masih digunakan pada 2010, namun kini telah rusak.
Bangunan ini sebenarnya terdiri dari dua menara beton yang saling berhubungan, masing-masing sebelas dan tiga belas lantai. Nakagin Capsule Building adalah
salah satu bangunan metabolisme yang menjadi bukti sejarah dari Jepang. Bangunan ini dibangun dengan jumlah 140 kapsul dalam waktu 30 hari. Sebagian dari
kapsul masih dipakai untuk rumah tinggal dan perkantoran sedangkan yang lain dibiarkan rusak begitu saja. Sebagian dari bangunan ini rusak dan tidak terawat
lagi dan saat ini sudah ditutup karena akan di runtuhkan. Tapi banyak pihak yang tidak setuju dengan usulan tersebut dikarenakan bangunan ini banyak sekali
menyimpan sejarah dan budaya dari Jepang sendiri. Ketika masih dipertimbangkan untuk pembongkaran dipertimbangkan biaya renovasinya adalah 6 juta yen
per kapsul. Alasan lain untuk pembongkaran bangunan ini adalah ketahanan gempa dari bangunan ini sangat rendah. Dilihat dari gedung ini berada di pusat kota
dan berdekatan dengan sebuah mall besar yaitu Ginza dan banyak sekali orang-orang yang melewati bangunan tersebut.
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
2. Nakagin Capsule Tower (Menara Kapsul Nakagin/Tokyo, Japan)

• Fungsi Bangunan :
Sebagai gedung perumahan, perkantoran dan untuk menyediakan tempat tinggal bagi pekerja kantor Tokyo selama seminggu untuk menghindari
perjalanan jauh di rumah. Tujuan lain dari bangunan ini adalah mengganti kapsul setiap 25 tahun, yang memungkinkan struktur utama dapat bertahan selama 200
tahun, namun bangunan itu menjadi rusak karena kapsul tidak pernah diganti, hal ini dikarenakan Kurokawa meninggal pada tahun 2007, membuat pelestarian
bangunan ini cukup sulit. Selain itu masing-masing kapsul memiliki pemilik yang berbeda sehingga proposal pembaruan tidak menemukan titik kesepakatan
yang penuh.
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
2. Nakagin Capsule Tower (Menara Kapsul Nakagin/Tokyo, Japan)

• Fungsi Ruang (Denah) :


Ini adalah prototipe untuk arsitektur keberlanjutan dan daur ulang, karena setiap modul dapat dihubungkan ke inti pusat dan diganti atau ditukar bila
perlu. Bangunan ini memiliki total 140 kapsul ditumpuk dan diputar pada berbagai sudut di sekitar inti pusat, berdiri setinggi 14 lantai. Teknologi yang
dikembangkan oleh Kurokawa memungkinkan setiap unit untuk dipasang ke inti beton dengan hanya 4 baut tegangan tinggi, yang membuat unit dapat diganti.
Setiap kapsul berukuran 4 x 2,5 meter, memungkinkan ruang yang cukup untuk satu orang hidup dengan nyaman. Ruang interior setiap modul dapat
dimanipulasi dengan menghubungkan kapsul ke kapsul lain.
• Struktur dan Ornamen :
Struktur bangunan ini terbuat dari dua area utama yang sangat tahan lama, dan menampung semua utilitas yang diperlukan. Dengan gaya modular, atau
kapsul bangunan ini dibuat dalam luas area tanah yang terbilang sangat minim, namun dapat menampung sejumlah pengunjung dalam jumlah yang cukup
banyak, secara sepintas bangunan terlihat seperti dalam sebuah permainan Lego. Bangunan ini sebenarnya terdiri dari dua menara beton yang saling
berhubungan, masing-masing sebelas dan tiga belas lantai. Kapsul dapat dihubungkan dan dikombinasikan untuk menciptakan ruang yang lebih besar. Setiap
kapsul terhubung ke salah satu dari dua poros. Lebih dari 100 unit kapsul sel prefabrikasi dibaut secara individual ke satu poros beton seperti kubis brussel pada
Contoh bangunan Arsitektur Organik dan
Metabolisme
2. Nakagin Capsule Tower (Menara Kapsul Nakagin/Tokyo, Japan)

• Struktur dan Ornamen :


Semua potongan polong diproduksi di pabrik di Prefektur Shiga kemudian diangkut ke lokasi dengan truk. Interior yang sudah terpasang sebelumnya
memiliki jendela bundar, tempat tidur dan kamar mandi built-in, dan dilengkapi dengan TV, radio, dan jam alarm. Diangkat oleh crane, kapsul dimasukkan ke
dalam kontainer pengiriman dengan menggunakan crane, dan kemudian diikat ke poros inti beton.
Fasade bentuk eksteriornya geometris (kotak) dan interiornya juga geometris (kotak, lingkaran, garis). Material yang digunakan pada eksterior adalah besi
dengan finishing cat semprot. Sedangkan material interiornya adalah besi dan karpet. Warna yang digunakan adalah putih, coklat dan abu-abu. Pencahayaan
Referensi
https://erickrinaldo.wordpress.com/2011/10/03/29/ (Diakses hari Senin, 09 Agustus 2021, Pukul 12.34 WITA)
http://himaartra.petra.ac.id/organic-architecture/ (Diakses hari Senin, 09 Agustus 2021, Pukul 15.20 WITA)
Sumalyo, Yulianto. 2005. Arsitektur Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
http://www.edupaint.com/jelajah/6558-arsitektur-unik-nakagin-capsule-tower-dan-ferdinan-cheva-palace (Diakses hari Senin, 09 Agustus 2021, Pukul 23.00
WITA)
https://japanesestation.com/japan-travel/accomodation/inilah-kelebihan-dan-kekurangan-menginap-di-nakagin-capsule-tower-tokyo (Diakses hari Senin, 09
Agustus 2021, Pukul 23.12 WITA)
https://roshutagaolarch.wordpress.com/2019/05/06/nakagin-capsule-building/ (Diakses hari Senin, 09 Agustus 2021, Pukul 23.17 WITA)
https://www.artforia.com/bangunan-unik-jepang-yang-tercipta-karena-konsep-metabolisme-arsitektur/ (Diakses hari Selasa, 10 Agustus 2021, Pukul 00.00
WITA)
https://www.greelane.com/id/sastra/seni-visual/what-is-metabolism-in-architecture-177292/ (Diakses hari Selasa, 10 Agustus 2021, Pukul 00.05 WITA)
https://realizsite.wordpress.com/ (Diakses hari Selasa, 10 Agustus 2021, Pukul 00.15 WITA)

Anda mungkin juga menyukai