Effect :
Þpertukaran pengaruh
ÞMenunjukkan bahwa komunikasi selalu memberikan efek
pada pelaku komunikasi ketika berinteraksi
ÞBisa bersifat fisik atau emosional
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
KOMUNIKASI LINIER (TOP-DOWN)
• Komunikasi linier didefinisikan sebagai proses penyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran
(penyaring). Komponen utama dari model ini adalah pesan,
sumber (advocacy roles), Gatekeepers (Channel roles), Penerima
(behaviour user system), dan umpan balik (feedback).
• Model ini didasari paradigma stimulus-respon. Komunikan
adalah makhluk pasif, menerima apapun yang disampaikan
komunikator kepadanya. Komunikator aktif menyampaikan
pesan, komunikan pasif menerima pesan, pesan berlangsung
searah dan relatif tanpa umpan balik, karena itu disebut linear.
• CONTOH (Model Aristoteles, Model Laswell, Model
Braddock,Model Shannon-Weaver)
Komunikasi dikatakan efektif apabila penerima
atau sasaran mampu menerima pesan
(informasi/misi) sesuai dengan yang
dikehendaki oleh sumber.
Rogers dan Shoemaker (1984) = Dalam proses
perubahan sosial pesan-pesan (massage = M)
dioperasikan dari sumber (source = S) kepada
penerima (receiver = R) melalui saluran
(channel = C).
Model komunikasi ini pada kenyataannya banyak dicerca, karena
kurang demokratis. Meskipun ada feedback, namun tetap timpang
karena ada kesan pemaksaan (diatur) atau arus peluru (jarum
hipodermik), lebih mengutamakan kepentingan sumber, dan tidak
interaktif sehingga tidak tercapai pemahaman bersama antara
sumber (subyek) dengan penerima (obyek). Dikatakan demikian
karena akses (bargaining position) penerima terhadap pesan dan
saluran atau media yang digunakan oleh sumber tidak ada, feedback
berjalan setelah komunikasi berakhir.