Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN

KEPERAWATAN STRESS
DAN ADAPTASI PADA
PASIEN
DIABETESMELLITUS
DENGAN AMPUTASI
Click to add text
KELOMPOK 4 :

Aulya Bagaswara
Desti Mulyani S
Diah Roviyati
Diah Saputri
Edi heryanto S
Joko Wicaksono
Puri Pratiwi
Ratna Pratami F
Konsep DM dan amputasi

Ulkus diabetikum adalah adanya luka terbuka yang terjadi pada pasien yang menderita diabetes
mellitus, luka tersebut terjadi pada daerah kaki yang disebabkan adanya gangguan pembuluh darah,
gangguan persarafan dan infeksi.
Penilaian dan klasifikasi ulkus diabetikum sangat penting untuk membantu perencanaan tetapi dari
berbagai tindakan dan membantu prediksi hasil. Beberapa sistem klasifikasi ulkus telah dibuat yang
didasarkan pada beberapa parameter yaitu luasnya infeksi, neuropati, iskemia, kedalaman, atau luasnya
luka dan lokasi

2
Etiologi Diabetes melitus

1. Neuropati perifer
Neuropati perifer adalah komplikasi dari diabetes
dimana saraf- saraf telah mengalami kerusakan sehingga
pasien menjadi baal (tidak merasakan sensasi) dan tidak
merasakan adanya tekanan, injuri atau trauma, maupun
infeks
2. Penyakit vaskuler perifer
Terjadi akibat aliran darah yang tidak adekuat disebabkan
oleh sumbatan pada sirkulasi arterial perifer
3. Penurunan daya imunitas
Hiperglikemia akan mengganggu kemampuan
leukosit khusus yang berfungsi untuk menghancurkan
bakteri. Sehingga pada pasien yang memiliki penyakit
diabetes yang tidak terkontrol akan mengalami resistensi
terhadap infeksi tertentu

3
Konsep Amputasi
• Amputasi merupakan tindakan yang
melibatkan beberapa sistem tubuh,
seperti sistem integumen, sistem
persarafan, sistem muskuloskeletal,
dan sistem kardiovaskuler. ( Deni &
Nursiswati, 2017

4
Patofisiologi

5
Asuhan Keperawatan
• Kasus
Pasien Ny.N usia 48 tahun tanggal 1 nov 2021 datang ke RS.P selesai kontrol di poli
penyakit dalam, pasien mengatakan memiliki riwayat keluarga (ibu dan bapak) penyakit
gula, GDS 301 mg/dl. pasien mengatakan takut tidak bisa jualan setelah di amputasi,
Pasien mengatakan tidak bisa tidur sudah dua hari ini, pasien mengatakan saya tidak
berguna , Pasien mengatakan tidak bisa tidur sudah dua hari ini, pasien mengatakan
malu kalau kakinya diamputasi, Pasien tampak tidak bersemangat, Ekspresi wajah
tampak sedih dan cemas, pasien pasca operasi amputasi hari ke-4, pasien tampak sedih
dan cemas, tampak lupa amputasi tertutup elastis verban Td : 138/89 mmHg, Hr: 90x/mnt
rr: 20x/mnt spo2: 100% suhu 36.6˚c. dilakukan pemeriksaan laboratorium hb 12,4, ht 39,
leukosit 14,300, eritrosit 4,6, PT 10,2 dan APTT 24,0, gula darah sewaktu 301mg/dl
dan gula darah puasa 280mg/dl.

6
Asuhan Keperawatan

Pengkajian Riwayat Kesehatan


• Nama : Ny.N a. Keluhan Utama
• Umur : 48 tahun Klien mengatakan luka di kaki kanan sudah 10 bulan
• Jenis kelamin : Perempuan luka tampak hitam dan banyak pus, luka terlihat dari jari
tengah sampai dengan jari kelingking
• Agama : Islam
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Pendidikan : SMA
Klien masuk rumah sakit dengan terdapat luka karna
• Pekerjaan : Pedagang jari terbentur pintu awalnya merah dan nyeri lama-
• Status pernikahan : Menikah lama bengkak dan menyebar. Dan kaki kanan sudah 10
bulan luka tampak hitam dan banyak pus.
• Tinggi badan : 155 cm
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
• Berat badan : 65 kg
Klien mengatakan bahwa dirinya menderita penyakit
• Alamat : Jalan gatot soebroto Diabetes Melitus.
no.122 d. Riwayat Kesehatan Keluarga
• Tanggal masuk RS : 1 November 2021 Ibu dan bapak Riwayat diabetes melitus

7
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum klien 5. Pemeriksaan Leher
Tingkat kesadaran : Composmentis Tidak terdapat pembesaran pada kelenjar
(sadar sepenuhnya) tiroid, vena jugularis tidak menonjol dan
pergerakan leher normal. Klien mengatakan
2. TTV didapatkan hasil cemas jika akan dilakukan amputasi
TD 138/89 mmHg, Nadi 90 x/menit (70- 100 6. Pemeriksaan dada
x/menit), RR 20 x/menit (12-20 x/menit), Suhu
36,6C Saat dilakukan inspeksi bentuk dada,
bentuk dada normal. Saat dilakukan palpasi
3. Pemeriksaan kepala vokal fremitus getarannya sama antara kanan
Inspeksi : bentuk kepala simetris, tidak dan kiri. Saat dilakukan pemeriksaan
terdapat lesi, tidak ada hematom. pengembangan paru normal, pada  pemeriksaan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan. auskultasi paru mendapatkan bunyi bronko
untuk mengetahui suara nafas.Pada
4. Pemeriksaan wajah jantung yang perlu dikaji adalah palpasi  pulsasi
Bentuk wajah klien simetris, tidak ada lesi katup teraba kuat, katup pulmonal teraba kuat,
pada wajah klien.Sklera klien berwarna putih katup trikuspidalis teraba kuat, iktus
bersih, terdapat kordis teraba kuat.Auskultasi bunyi  jantung S1 S2
normal.
sekret pada mata, konjungtiva(- ).Hidung 8
klien simetris.
Lanjutan….
7. Pemeriksaan abdomen 10. Ekstremitas
Abdomen tampak simetris, tidak ada benjolan • Atas
dan pembengkakan pada abdomen, suara perkusi
abdomen timpani, mendengar suara peristaltic usus • Inspeksi : tangan kanan dan kiri pasien simetris,
7 kali/menit, tidak kembung dan tidak ada asites. tidak ada fraktur, kekuatan otot pasien normal.

8. Pemeriksaan genetali • Palpasi: teraba hangat,elastisitas kulit


bagus,CRT<3detik 2)
Pada genetalia klien warnanya sama dengan
warna kulit, bentuk penis normal, tidak terdapat • Bawah
benjolan di sekitar penis. • Inspeksi: tangan kanan dan kiri klien simetris, tidak
9. Integumen ada fraktur, kekuatan otot lemah.

Inspeksi : Tidak ada luka, kemerahan, ruam. • Palpasi: teraba hangat, elastisitas kulit bagus

Palpasi : Kulit pasien elastis 11. Neurologis


• Status mental dan emosi klien mengatakan dirinya
takut jika harus dioperasi, merasa malu dan tidak
percaya diri.
9
Pemeriksaan Laboratorium

• Dari hasil pemeriksaan laboratorium


yang dilakukan pada Ny.N diperoleh
hasil Kadar Gula darah (301mg/dL),
hb 12,4, ht 39, leukosit 14,300,
eritrosit 4,6, PT 10,2 dan APTT 24,0,
gula darah sewaktu 301mg/dl dan
gula darah puasa 280mg/dl.

ADD A FOOTER 10
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1.   Data subjektif : Ansietas krisis
- Pasien mengatakan takut   situasional 2.   Data subjektif : Keputusasaan Pembatasan
tidak bisa jualan setelah di -Pasien mengatakan saya aktifitas jangka
amputasi tidak berguna Panjang
-Pasien mengatakan takut
- Pasien mengatakan tidak
tidak bisa jualan setelah di
bisa tidur sudah dua hari ini amputasi
-Klien mengatakan cemas -Pasien mengatakan tidak bisa
jika akan dilakukan tidur sudah dua hari ini
amputasi
 
Data objektif :
Data Objektif : - Pasien tampak tidak
- Pasien tampak sedih dan bersemangat
cemas -Ekspresi wajah tampak sedih
- Pasien tampak tidak dan cemas
bersemangat - TD 138/89mmHg

 Obs TTV TD 138/89mmHg - Nadi 90 x/menit


- RR 20 x/menit
- Nadi 90 x/menit
- Suhu 36, 60 C
- RR 20 x/menit   11
- Suhu 36, 6 C
0  
Analisa Data Lanjutan….

3.   Data subjektif Gangguan citra tubuh Perubahan struktur


- Pasien mengatakan malu kalau tubuh (amputasi)
kakinya diamputasi
- Pasien mengatakan takut tidak
bisa jualan setelah di amputasi

Data objektif :
- pasien tampak lebih banyak
diem
- pasien merasa tidak seperti
orang lain
- pasien merasa selalu
menyusahkan orang-orang
disekeliling
- - TD 138/89mmHg
- Nadi 90 x/menit
- RR 20 x/menit
12
- Suhu 36, 6 0 C
 
Diagnosa
1. Ansietas b.d krisis situasional
2. Keputusasaan b.d pembatasan
aktifitas jangka Panjang
3. Gangguan citra tubuh b.d
perubahan struktur tubuh
(amputasi)

13
Intervensi
N Diagnosa Tujuan Intervensi
o
2. Keputusasaan b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi
1 Ansietas Setelah 1. Ciptakan suasana pembatasan aktifitas tindakan keperawatan perasaan sedih,
. b.d krisis dilakukan terapeutik untuk jangka Panjang selama 1x24 jam pasien frustasi bagi
dapat menerima kondisi pasien
situasion tindakan menumbuhkan
perubahan 2. Identifikasi
al keperawatan kepercayaan struktur/fungsi terutama harapan pasien
selama 1x24 jam pada pembatasan dan keluarga
pasien dapat 2. Bantu klien mengenal aktifitas fisik dalam pencapaian
menunjukan hidup
situasi yang menimbulkan dengan Kriteria hasil : 3. Beri kesempatan
cemas menurun
kecemasan. 1. Mampu menunjukan kepada pasien
harapan positif untuk
Kriteria hasil : 3. Identifikasi tingkat 2. Pola tidur membaik mengungkapkan
1. Bukti tingkat 3. Verbalisasi perasaan kesedihan dan
kecemasan.
ansietas tenang keputusasaannya
4. Dengarkan dengan penuh
berkurang 4. Hemodinamik dalam 4. Libatkan pasien
perhatian batas normal secara aktif dalam
2. Pola tidur
5. Anjurkan mengambil posisi perawatan
membaik  
  5. Berikan
3. Performa nyaman kesempatan
peran dapat kepada pasien
dipertahankan dan keluarga
14
4. Hemodinamik terlibat dengan
dalam batas dukungan
kelompok
normal
 
Lanjutan Intervensi…

3. Gangguan citra tubuh b.d Setelah dilakukan 1.Identifikasi harapan


perubahan struktur tubuh tindakan keperawatan citra tubuh berdasarkan
(amputasi) selama 1x24 jam pasien tahap perkembangan
Pasien dapat menerima 2. identifikasi budaya,
kondisi perubahan agama, jenis kelamin,
struktur/fungsi tubuh, dan umur terkait citra
tubuh
3. Identifikasi peran
dengan Kriteria hasil : yang ada dalam
1. Mampu menunjukan keluarga
harapan positif 4. Diskusikan
2. Verbalisasi menerima perubahan tubuh dan
kecacatan fungsinya
3. Hemodinamik dalam 5. Diskusikan
batas normal perubahan penampilan
  fisik terhadap harga diri
   
  15
Evaluasi
No Diagnosa keperawatan Tanggal/Jam Catatan perkembangan
Ansietas 1 November 2021 S: Pasien mengatakan cemas sudah berkurang
  pukul 12.00
  O: Pasien tampak lebih tenang
   
      A: ansietas teratasi
      P: Rencana tindakan di hentikan
     
     
 2. Keputusasaan 1 November 2021 S: pasien mengatakan mampu mengekspresikan
pukul 12.00 kedamaian dari dalam diri
O : pasien tampak lebih rileks
  A: Keputusasaan teratasi
  P : Rencana Tindakan dihentikan
 
 3.   Gangguan citra tubuh 1 November 2021
pukul 12.00 S: Pasien mengatakan sudah mulai bisa menerima
kedaan dirinya
O: Pasien tampak lebih tenang
A: Gangguan citra tubuh teratasi
P: Rencana tindakan di hentikan 16
 
 
 
 
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai