Anda di halaman 1dari 6

BAB 5

SURVEI PENDAHULUAN
Kelompok 4
Ahmad Syihabudin 193010303018
Patricia Aurora Oktribella 193030303146
Sela Sapitri 193010303013
Mega Santia 193010303006
Tria Puspita Sari 193010303002
Andyah Astika Sari 193020303109
Renaldi Yusuf 193020303074
Siti Alpiatur Rahmah 193010303026
Renaldo Dwi Sepriasa 193030303129
STUDI AWAL
 Studi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan kertas kerja tahun sebelumnya,
temuan-temuan audit, bagian organisasi, dan dokumen-dokumen lain yang akan membantu
untuk lebih memahami subyek audit. Internet menjadi sumber baru yang penting bagi auditor.
IIA telah membuat suatu pusat informasi audit di situsnya (www.theiia.org) . Studi awal juga
mencakup penelaahan seksama atau began organisasi dan pernyataan tanggung jawab dan
kewenangan.
 Studi awal yang dilakukan internal auditor mencakup penelaahan atas:
1. Penelaahan atas Kertas Kerja Audit (KKA) tahun sebelumnya.
2. Temuan-temuan audit.
3. Bagan organisasi.
4. Dokumen lainnya.
Kuisioner
 Kuesioner disusun oleh auditor guna memenuhi tujuan audit mereka dan sebagai sarana
mengetahui kondisi klien pada pertemuan awal. Pertanyaan-pertanyaan audit tersebut
dikembangkan berdasarkan dokumen permanen, laporan audit dan kertas kerja tahun
sebelumnya dan akta manajemen untuk aktivitas yang diaudit. Kuesioner yang diberikan dapat
berbentuk informal maupun formal.
 Bentuk kuisioner dengan susunan pertanyaan pada sisi kiri halaman dan jawaban disisi kanan
merupakan bentuk yang berguna dan bisa menjadi catatan agenda pertemuan. Kuisioner
diusahakan untuk mudah dipahami bagi responden yang diminta mengisi kuisioner.
 Kuisioner yang baik tidak terlalu tebal atau tidak terlalu Panjang.
Bertemu klien
 Pertemuan auditor dengan manager klien memberi peluang bagi auditor untuk menjelaskan tujuan
dan pendekatan audit yang akan dilakukan. Dalam beberapa situasi, auditor justru ingin membahas
keseluruhan peran audit internal dalam organisasi. Dalam pembahasan dengan manager supervisor,
auditor menjelaskan tujuan, sasaran, dan standar operasi serta risiko bawaannya.
 Mengatur jadwal pertemuan Pertemuan perlu diatur terlebih dahulu dan sebisa mungkin hindari
pertemuan mendadak, kecuali untuk audit tertentu seperti audit kas. Dalam meeting tersebut auditor
menyampaikan tujuan audit secara terbuka dan berterus terang.
 Wawancara Internal auditor harus memiliki keahlian dalam teknik wawancara dan komunikasi
efektif. Kesuksesan atau kegagalan suatu wawancara sangat ditentukan oleh 6 (enam) langkah sbb. :
Persiapan, penjadwalan, pembukaan, pelaksanaan, penutupan, dan pencatatan. Cara auditor
melakukan wawancara juga berpengaruh terhadap kes uksesan atau kegagalan suatu wawancara.
Mengumpulkan bahan bukti, perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian
1. Perencanaan (planning)
Contoh : Tujuan aktivitas/ organisasi, salinan kebijakan, salinan anggaran
2. Pengorganisasian (organizing)
Contoh : Salinan bagan organisasi, salinan deskripsi jabatan, hubungan dengan organisasi lain
3. Pengarahan (directing)
Contoh : Salinan instruksi operasional, pemahaman karyawan atas instruksi
4. Pengendalian (controlling)
Contoh : Salinan standar dan pedoman kerja tertulis, telaah sistem kerja, telaah laporan operasi finansial
5. Pengendalian risiko
Contoh :Duplikasi tugas dan dokumen, pemborosan, keluhan pelanggan
pelaporan
  Berdasarkan informasi yang dikumpulkan pada saat survei, auditor internal dapat
mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, serta kualitas sistem dan pengendalian manajemen
yang ada. Berdasarkan hal tersebut, auditor memutuskan apakah pemeriksaan lanjutan
diperlukan.
 Auditor dapat menerbitkan laporan audit, bahkan jika tahap audit hanya sampai kesurvei
pendahuluan saja.
 Jika hasil survei kemudian membutuhkan audit, ringkasan audit mencakup langkah- langkah
yang disarankan dan rasional. Auditor juga harus mengidentifikasikan aktivi tas- aktivitas yang
tidak akan diaudit dan menjelaskan alasannya, estimasi waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai