Anda di halaman 1dari 12

BAB

2
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL, TEORI
AKUNTANSI, DAN AUDITING
KELOMPOK 4
Ahmad Syihabudin 193010303018
Andyah Astika Sari 193020303109
Mega Santia 193010303006
Patricia Aurora Oktribella 193030303146
Renaldi Yusuf 193020303074
Renaldo Dwi Sepriasa 193030303129
Sela Sapitri 193010303013
Siti Alpiatur Rahmah 193010303026
Tria Puspita Sari 193010303002
Tujuan pembelajaran

1.Menjelaskan teori akuntansi


2.Menjelaskan teori pemeriksaan (auditing)
3.Memahami perspektif pemeriksaan (auditing in
perspektif)
4.Memahami kode etik dan standar audit internal
5.Memahami standar dan pedoman khusus
6.Memahami standar praktek
Teori akuntansi dapat diklasifikasikan menurut
dasar pemikirannya, sikap pendiriannya, dan
menurut tingkatannya. Untuk lebih jelasnya
dapat diuraikan teori sebagai pemikiran
meliputi deduktif atau induktif, teori sebagai
catatan meliputi normatif atau positif dan teori
sebagai bahasan meliputi sintaksis, semantis,
dan pragmatis.
a. Teori akuntansi
Hendriksen dan Breda (1992: 14-15)
mengatakan bahwa teori sebagai bahasa terdiri
dari sintaksis, semantik, dan pragmatik.
Teori merupakan ide-ide yang terpisah yang serupa
yang diorganisasikan ke dalam bidang yang
berhubungan untuk membentuk suatu badan
pemeriksaan. b. Teori

pemeriksaan
Sikap individu, keterbatasan ilmu pengetahuan dan
latar belakang budaya cenderung membuat bias dalil (auditing)
(propositions) dan gambaran yang berusaha untuk
mengamati, menjelaskan, dan memprediksi
fenomena khusus menjadi disengaja.
Mautz dan Sharaf (1993:298) mengatakan

c. Perspektif bahwa susunan pemeriksaan sebagai bidang


ilmu pengetahuan secara hierarki, dimulai dari
dasar filosofi, postulat, konsep, aturan, dan
penerapan praktek. Dasar filosofi, mempunyai
pemeriksaan (auditing dua fungsi yaitu fungsi kritikal dan
konstruktif.

in perpective) Susunan Pemeriksaan:


1. Dasar filosofi
2. Postulat (postulates)
3. Konsep (concept)
4. Aturan (precept)
5. Praktek (practical application)
Kode etik profesional disusun sebagai hasil dari
hubungan yang khusus antara anggota profesi dan klien
mereka. Kepercayaan juga akan meningkat jika d. Kode etik dan standar audit
organisasi yang membutuhkan jasa profesional yang
bahwa para profesional yang melanggar kode etik internal (standars for the
mereka akan dikenakan sanksi oleh rekannya.

1. Standar atribut yang membahas karakteristik


professional practice of internal
organisasi dan individu yang melakukan jasa audit
internal. auditing)
2. Standar kinerja yang menguraikan sifat jasa auditing
internal serta memberikan kriteia mutu untuk
mengukur pelaksanaan jasa-jasa ini.
3. Standar implementasi yang menerapkan standar
atribut dan kinerja pada jenis-jenis jasa tertentu.
e. standar- Komite standar profesional IIA yang dikenal
standar dan dengan Dewan Standar Audit Internal telah

pedoman mengantisipasi perubahan. Ketika perubahan


terjadi, maka standar hanya memunculkan hal-
khusus hal yang signifikan saja dan diberi judul
Pernyataan atas Standar Audit Internal.
Ada lima standar umum yang telah
ditetapkan oleh IIA dalam www.theiia.org
., yaitu meliputi independensi, keahlian
f. Standar
profesional, ruang lingkup pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan audit, dan
pengelolaan departemen auditing internal.
praktek
g. Standar profesi audit a. Standar Perilaku
internal oleh konsorsium b.Standar Profesi
profesi audit internal di
c. Standar kinerja
indonesia
Ikhtisar standar umum dan spesifik untuk
praktek profesional auditing internal meliputi
h. Standar independensi, keahlian profesional, ruang
praktek iia lingkup penugasan, pelaksanaan pekerjaan
audit dan pengelolaan departemen audit
internal.
Terima kasih
semuanya!

Anda mungkin juga menyukai