Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

TEKNIK-TEKNIK AUDIT INTERNAL : PENENTUAN


RISIKO

KELOMPOK 4
Ahmad Syihabudin 193010303018
Patricia Aurora Oktribella 193030303146.
Sela Sapitri 193010303013.
Mega Santia 193010303006.
Tria Puspita Sari 193010303002.
Andyah Astika Sari 193020303109.
Renaldi Yusuf 193020303074.
Siti Alpiatur Rahmah 193010303026.
Renaldo Dwi Sepriasa 193030303129
STUDI COSO

Studi yang dilakukan COSO adalah pengendalian internal dalam kerangka kerja terintegrasi. Studi tersebut
mengawali pembahasan tentang penentuan risiko. Setiap entitas menghadapi berbagai risiko baik dari luar
maupun dari dalam yang harus ditentukan. Persyaratan awal untuk penentuan risiko adalah adanya penetapan
tujuan yang dihubungkan pada tingkat-tingkat yang berbeda dan konsisten di dalam.
Beberapa hambatan atau risiko yang datang dari luar entitas, contohnya:
1) Suatu hukum atau peraturan baru mengalihkan sumber daya dari operasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
2) Sebuah perusahaan pesaing memperkenalkan produk atau jasa baruyang membutuhkan tindakan segera
dan menciptakan tujuan baru. dengan menurunkan prioritas tujuan sebelumnya.
3) Sebuah terobosan teknologi membuat perusahaan pesaing menjadi lebih unggul.
4) Seorang manajer yang tidak kompeten mengabaikan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
AUDIT BERBASIS RISIKO

Konsep audit berbasis risiko (risk based auditing) secara tradisional bermula dari observasi dan
analisis pengendalian, kemudian berlanjut ke penentuan risiko yang berkaitan dengan operasi, dan
akhirnya ke penentuan apakah aktivitas ini sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi. Penentuan risiko
dilakukan melalui identifikasi, pengukuran, dan penempatan prioritas, dan akhirnya melakukan
manajemen risiko dengan cara: (1). mengendalikan dan menerima risiko, (2). menghindari atau
mendiversifikasi risiko atau (3). membagi dan mentransfer bagian-bagian risiko ke unit-unit lainnya.
Konsep manajemen risiko menjadi penting untuk diperhatikan dari semua risiko atas operasional
dan perlu mengakomodasi melalui pilihan - pilihan aktivitas. Pilihan-pilihan tersebut mencakup:
pengendalian, penerimaan risiko, menghindari risiko, mendiversifikasikan risiko, serta mambagi dan
mentransfer risiko. Masa yang akan datang, ada perluasan dari pengakuan risiko ke manajemen
risiko. Audit internal akan memberikan nilai tambah dengan menggunakan audit berbasis risiko.
RISIKO AUDIT DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA PADA AUDIT
LAPORAN KEUANGAN

Risiko audit terdiri atas dua tingkatan yaitu tingkat laporan keuangan
dan saldo akun (atau tingkat kelompok transaksi). Pada tingkat laporan
keuangan, risiko audit adalah risiko bahwa auditor mungkin secara
tidak sengaja gagal memodifikasi dengan layak pendapatnya atas
laporan keuangan yang salah saji secara material. Risiko audit pada
tingkat saldo atau kelompok memiliki tiga komponen yaitu risiko
bawaan, risiko pengendalian, dan risiko deteksi.
 Risiko Bawaan : Risiko bawaan (inherent risk) adalah kerentanan suatu asersi atas terjadinya
salah saji yang material dengan mengasumsikan bahwa tidak ada kebijakan atau prosedur
struktur pengendalian internal yang terkait yang ditetapkan.
 Risiko Pengendalian : Risiko pengendalian (control risk) adalah risiko bahwa salah saji material
yang bisa terjadi pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
struktur, kebijakan atau prosedur pengendalian internal suatu entitas.
 Risiko Deteksi : Risiko bawaan dan risiko pengendalian terpisah dengan audit. Risiko audit yang
direncanakan, risiko bawaan dan risiko pengendalian berhubungan terbalik dengan risiko
deteksi. Semakin besar risiko bawaan dan risiko pengendalian terkait dengan suatu asersi,
semakin rendah risiko deteksi yang dapat diterima makin banyak bukti audit yang harus
dikumpulkan.
FAKTOR-FAKTOR PENENTUAN RISIKO
DAN RISIKO KECURANGAN
MANAJEMEN

Faktor-faktor penentuan risiko meliputi temuan audit sebelumnya, lingkup audit


sebelumnya, audit terakhir dilakukan, perubahan pada sistem, perubahan pada personalia,
likuid aktivanya, pemisahan tugas, wewenang dan tanggung jawab. Faktor lainnya adalah
tindakan tidak etis karyawan, tingkat pengetahuan untuk melaksanakan fungsi entitas,
tingkat kerumitan operasi entitas serta dampak hukum, peraturan dan regulasi pada entitas.

Risiko yang terkait dengan kecurangan atau penipuan yang dilakukan oleh manajemen
digunakan untuk membahas model risiko kecurangan yang dapat dilakukan oleh auditor
internal. Para peneliti audit internal menganjurkan penggunaan prosedur analitis untuk
membahas model risiko.
MANAJEMEN RISIKO DAN
PENGENDALIAN RISIKO

Auditor internal harus bisa membantu manajemen dengan


mengidentifikasi risiko dan mengendalikan risiko secara
positif. Pengendalian risiko meliputi
(1). mendukung suatu program pengendalian dan kerugian
secara proaktif,
(2). memberikan insentif maksimum untuk peran serta dalam
program pengendalian risiko, dan
(3). memonitor efektivitas aktivitas pengendalian risiko.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai