Anda di halaman 1dari 47

PENGANTAR ETIKA

PROFESI

1
Pengertian & MAKNA
Etika & Moralitas
Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus
hidup secara baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung
dalam nasehat, petuah, wejangan, peraturan, perintah dan
sejenisnya yang diwariskan secara turun temurun melalui
agama atau kebudayaan tertentu.
Moralitas adalah tradisi kepercayaan dalam agama atau
kebudayaan tentang perilaku yang baik dan buruk. Moralitas
memberi manusia aturan atau petunjuk konkret ttg bgm ia
harus hidup.

2
ETIKA & MORAL

Perbedaan etika dan moral terletak pada standar


nilai baik dan buruknya berasal.

Dalam hal ini, nilai baik dan buruk pada etika


berasal dari standar masyarakat yang menjadi
aturan tersendiri dalam kehidupan di masyarakat.

Sedangkan standar nilai baik dan buruk dalam


moral lebih cenderung mengacu pada prinsip
individu untuk menilai hal yang benar dan salah.

3
Pengertian & MAKNA

• Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran, yang melakukan
refleksi kritis atas norma atau moral, dengan kata lain etika adalah
perwujudan dan pengejawantahan/implementasi secara kritis dan
rasional ajaran moral yang siap pakai.
• Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu memberi orientasi bgm dan
kemana harus melangkah dalam hidup. Moral mengatakan “ Inilah
caranya anda hrs melangkah”, sedangkan etika mempersoalkan
“apakah saya harus melangkah dengan cara itu?” dan mengapa harus
dengan cara itu?”.
• Jadi moralitas bisa saja sama, tetapi etika bisa berbeda antara satu
orang dengan yang lainnya dalam masyarakat yang sama, atau antara
masyarakat yang satu dengan yang lainnya.

4
Klasifikasi Etika
Berdasarkan nilai dan norma, etika dibedakan menjadi :
• Etika deskriptif. Yaitu fakta/realita tentang etika yang terkait dengan
situasi dan kondisi/realitas konkret yang membudaya. Etika ini
berbicara tentang kenyataan penghayatan nilai (tanpa menilai)
tentang sikap seseorang dalam hidup dan tentang kondisi-kondisi
yang memungkinkan manusia bertindak secara etis.

• Etika Normatif. Yaitu etika yang menetapkan berbagai sikap dan pola
perilaku yang seharusnya dimiliki manusia, apa yg seharusnya
dijalankan oleh manusia, dan tindakan apa yg seharusnya diambil
untuk mencapai yang bernilai. Etika ini berbicara mengenai norma-
norma yang menuntun tingkah laku manusia, serta memberi penilaian
dan himbauan kpd manusia untuk bertindak sbgm seharusnya
berdasarkan norma-norma.
Perbedaannya : etika deskriptif memberi fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan ttg perilaku atau sikap yang mau diambil,
sedangkan normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sbg
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. 5
JENIS-JENIS NORMA

Jenis norma :
• Norma khusus, aturan yang berlaku dalam
bidang kegiatan atau kehidupan khusus,
misal aturan dalam bermain dalam olah
raga, aturan kunjungan pasien dsb
• Norma umum, memiliki sifat yang berlaku
untuk umum dan universal. Norma ini ada
tiga (3) jenis, yaitu :
6
Klasifikasi Norma Umum
• Norma sopan santun, yakni norma yang mengatur pola perilaku
dan sikap lahiriah, misalnya tata cara bertamu, duduk, makan
dsb. Norma ini lebih bersifat lahiriah dalam pergaulan sehari-
hari.
• Norma Hukum, yaitu norma yang dituntut dengan tegas oleh
masyarakat karena dianggap perlu demi keselamatan dan
kesejahteraan masyarakat. Keberlakuan norma ini lebih tegas
dan pasti, karena dijamin oleh hukuman terhadap pelanggarnya.
Walaupun pelaksanaan norma hukum mencerminkan sikap hati
dan pribadi pelakunya, tetapi norma hukum tidak sama dengan
norma moral. Karena bisa saja terjadi, seseorang melanggar
norma hukum karena menurut pertimbangan dan alasan yang
rasional itulah yang terbaik baginya dan bagi masyarakat, namun
secara hukum ia tetap dihukum.
7
NORMA MORAL

Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku


manusia sebagai manusia.
Norma moral mengacu pada baik buruknya manusia
sebagai manusia. Norma moral menjadi tolak ukur yg
dipakai oleh masyarakat untuk menentukan baik
buruknya manusia sbg manusia dan bukan dalam
kaitannya dengan status sosial dan lainnya.

Misal dokter menjalankan tugasnya dengan baik,


terlepas dari penilaian tepat tidaknya dokter
memberikan obat kepada pasennya.
8
Teori Etika
Etika Deontologis. Istilah “doentologi” berasal dari kata Yunani
yang berarti “kewajiban” (duty). Menurut etika ini suatu
tindakan itu baik, bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan
akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya
sendiri.
Maka tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu
dilaksanakan berdasarkan kewajiban. Misal memberikan
pelayanan prima kepada pelanggan sebagai kewajiban bukan
karena akibat yang ditimbulkannya, mengembalikan utang
sesuai dengan janji, dsb.
Etika ini menekankan pentingnya motivasi, kemauan yang
baik dan watak yang kuat dari pelaku, terlepas dari akibat yang
timbul.
9
Etika TELEOLOGI
• Etika Teleologi, yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu, atau
berdasarkan akibat yang ditimbulkannya.
Suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan mencapai sesuatu yang
baik/akibatnya baik. Misalnya mencuri bagi teori etika ini tidak
ditentukan oleh tindakannya tetapi ditentukan oleh tujuan dan akibat
dari tindakan itu.
Teori ini cenderung bersifat situasional (etika situasi). Untuk
mengukur/menilai tujuan atau akibat suatu tindakan sebagai baik atau
buruk munculah dua aliran etika teleologis yang berbeda, yaitu egosime
dan utilitarianisme.
a. Egoisme, inti dari egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang
pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinya sendiri. Egoisme dibedakan lagi menjadi egoisme
etis dan egoisme psikologis.
10
EGOISME
a.1. Egoisme etis mengukur baik buruknya suatu tindakan, adalah
kewajiban untuk mengusahakan kebahagiaan dan kepentingannya di atas
kepentingan orang lain.
Egoisme ini cenderung menjadi hedonistis, karena menekankan pada
kesenangan. Setiap tindakan yang mengenakkan dan mendatangkan
kebahagiaan bagi dirinya akan dinilai sebagai tindakan yang baik.

a.2. Sedangkan egoisme psikologis berpandangan bahwa semua orang


selalu dimotivasi oleh tindakan, demi kepentingan dirinya belaka.
Egoisme ini disebut psikologis karena motivasi satu-satunya dari manusia
melakukan tindakan apa saja adalah untuk mengejar kepentingannya
sendiri.
Teori ini berbicara mengenai motivasi manusia dan sekedar menjelaskan
tindakan manusia yang dimotivasi oleh keinginan yaitu mengejar
kepentingan sendiri. Teori ini agak sinis terhadap segala macam
pandangan bahwa manusia punya cita-cita luhur dalam tindakannya
sehari-hari.

11
UTILITARIANISME
b. Utilitarianisme, menilai baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan dan akibat dari
tindakan itu bagi sebanyak mungkin orang.
Karena itu disebut juga sebagai universalisme etis,
universalisme karena menekankan akibat baik yang
berguna bagi banyak orang, etis karena
menekankan akibat yang baik.

12
RELATIVISME ETIS
• Relativisme Etis, menunjukkan kenyataan bahwa norma-
norma moral yang berlaku dalam pelbagai kebudayaan dan
masyarakat tidak sama atau berbeda dengan satu dengan
yang lainnya.

Dasar pemikirannya adalah bahwa karena nilai-nilai budaya


berbeda antara masyarakat dan kebudayaan yang satu
dengan masyarakat dan kebudayaan lainnya, maka norma-
norma moralnya pun berbeda-beda.

Inilah yang disebut relativisme kultural atau relativisme


deskriptif. Para penganut relativisme moral yang kultural
mengatakan bahwa semua kepercayaan dan prinsip moral
bersifat relatif bagi setiap kebudayaan dan pribadi.
Walaupun norma dasarnya sama tetapi dalam
penerapannya mungkin berbeda-beda
SISTEMATIKA ETIKA

Etika secara umum dapat dibagi menjadi :

a. Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar


bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana
mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-
prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia
dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik
buruknya suatu tindakan.
Etika umum dapat dianalogikan dengan ilmu
pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian
umum dan teori-teori.

14
SISTEMATIKA ETIKA
b.Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip moral dasar
dalam bidang kehidupan yang khusus.
Etika ini dibagi menjadi dua, yaitu, etika individual dan etika
sosial. Etika individual menyangkut kewajiban dan sikap
manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara
mengenai kewajiban, sikap, pola dan perilaku manusia sebagai
anggota umat manusia.
Kamus besar Bahasa Indonesia Depdikbud (1998): Etika memiliki
pengertian :
- Ilmu tentng apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan
kewajiban moral.
- kumpulan NILAI-nilai yang berkenaan dengan aKhlak
- nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
15
ETIKA SOSIAL
Etika sosial dibagi menjadi:

• Etika terhadap sesama;


• Etika keluarga;
• Etika profesi, misalnya etika untuk
dokumentalis, pialang informasi;
• Etika politik;
• Etika lingkungan hidup

16
ETIKA & MORALITAS

Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat


yang mereflesikan ajaran moral.
Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu rasional, kritis,
mendasar, sistematik dan normatif.

1. Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio atau nalar,


pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa
perkecualian.
2. Kritis berarti ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-
akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal.
3. Sistematis artinya membahas langkah demi langkah.
4. Normatif menyelidiki bagaimana pandangan moral yang
seharusnya 17
ORIENTASI PERKEMBANGAN MORAL

Lawrence Konhberg menyebutkan enam orientasi tahap perkembangan


moral yang dekat hubungannya dengan etika, yaitu:

1. Orientasi hukuman, ganjaran,kekuatan fisik dan material


Nilai-nilai yang bersifat kemanusiaan tidak dipersoalkan pada orientasi ini.
Orang cenderung takut pada hukuman dibandingkan sekedar
menjalankan mana yang baik atau yang buruk

2. Orientasi hedonistis hubungan antar manusia


Orientasi ini melihat bahwa perbuatan baik adalah perbuatan yang
memuaskan individu. Orientasi ini tidak mempersoalkan kesetiaan, rasa
terima kasih dan keadilan sebagai latar belakang pelaksanaan etika.

18
ORIENTASI PERKEMBANGAN MORAL

3. Orientasi konformitas
Orientasi ini cenderung mempertahankan
harapan kelompoknya, serta memperoleh
persetujuan kelompoknya.
4. Orientasi pada otoritas
Orientasi ini cenderung melihat hukum,
kewajiban untuk mempertahankan tata tertib
sosial, religius dan hal yang dianggap sebagai
nilai utama dalam kehidupan.

19
ORIENTASI PERKEMBANGAN MORAL

5. Orientasi kontrak sosial


Orientasi ini dilatar belakangi adanya tekanan pada
persamaan derajat dan hak - kewajiban timbal balik atas
tatanan bersifat demokratis.
6. Orientasi moralitas suara hati, individual , komprehensif
dan universal.

Orientasi ini memberi nilai tertinggi pada hidup manusia,


dimana persamaan derajat dan martabat menjadi suatu hal
pokok yang dipertimbangkan.

20
PELANGGARAN ETIKA

Pelanggaran etika dalam perusahaan


Jan Hoesada (2002) mencatat beberapa faktor yang berpengaruh
pada keputusan atau tindakan tidak etis dalam sebuah
perusahaan, antara lain :
- Kebutuhan individu
- Tidak ada pedoman
- Perilaku dan kebiasaan individu
- Lingkungan tidak etis
- Perilaku atasan

Sanksi-sanksi atas pelanggaran etika :


- Sanksi sosial
- Sanksi hukum
ETIKA & AGAMA
Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat
untuk memberikan orientasi moral.
Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya.
Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat
memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi.

Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut:


1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak
puas mendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga
ingin mengerti mengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat
membantu menggali rasionalitas agama.
2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan
interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan.

22
ETIKA & AGAMA
3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
masyarakat maka agama menghadapi masalah moral yang
secara langsung tidak disinggung-singgung dalam wahyu.
Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yang
sama.

4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika


mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata
sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu
ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang
mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari
semua agama dan pandangan dunia.
ETIKA – ETIKET - ETIS

Istilah berkaitan/berhubungan
• Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis,
ethos, iktikad dan kode etik atau kode etika. Etika adalah
ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk. Etiket
adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia
bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Etiket tidak
berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup
di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan.

• Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnya tidak etis


menanyakan usia pada seorang wanita.

24
ETHOS - KODE ETIK
Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam bidang
tertentu. Ethos kerja artinya sikap dasar seseorang
dalam pekerjaannya, misalnya ada ungkapan ethos
kerja yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang
tinggi terhadap pekerjaannya.

Kode Etika atau kode etik artinya daftar kewajiban


dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun
oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam
menjalankan tugasnya.
ETIKA PROFESI

a.Pengertian profesi: kecenderungan yang semakin kuat ke arah


spesialisasi dalam segala bidang pekerjaan, semakin banyak
timbul kelompok yang mengidentifikasikan dirinya sebagai
sebuah profesi.
Menurut Goerge dalam Frans (1995) profesi adalah pekerjaan
yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Sedangkan profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau terlibat dalam
suatu kegiatan tertentu yang menuntut keahlian, bukan sekedar
hobi, untuk senang-senang atau untuk mengisi waktu luang.
ETIKA PROFESI
b. Profesi luhur adalah penekanan pengabdian atau pelayanan
kepada masyarakat pada umumnya.

Dalam profesi luhur suatu kegiatan dijalankan dengan mengandalkan


suatu keahlian atau keterampilan khusus secara purna waktu,
tetapi dengan mengutamakan pengabdian dan pelayanan kepada
masyarakat.

Sasaran utama profesi ini selain memperoleh nafkah hidup adalah


pengabdian kepada masyarakat sebagai panggilan hidupnya.
Contoh dokter, lawyer, ahli agama dll. Apakah masih relevan saat
ini?
b. Ciri-ciri profesi, secara umum antara lain :
Pertama, adanya pengetahuan khusus. Profesi selalu
mengandalkan adanya suatu pengetahuan atau jeterampilan
khusus yang dimiliki sekelompok orang yang profesional untuk
dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Keahlian atau
keterampilan ini biasanya didapatkan melalui pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang cukup lama.

Ke dua, adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.


Pada umumnya profesi selalu ada aturan permainan
dalammenjalankan tugasnya, yang biasa disebut sebagai kode
etik. Kode etik ini harus dipatuhi oleh semua profesi yang
bersangkutan.
28
IJIN PROFESI
Ke tiga, pengabdian kepada kepentingan masyarakat. Sebuah profesi
teruatama profesi luhur selalu meletakkan kepentingan pribadinya di
bawah kepentingan masyarakat

Ke empat, biasanya ada ijin khusus untuk bisa menjalankan suatu


profesi. Karena setiap profesi terutama profesi luhur menyangkut
menyangkut nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan,kelangsungan hidup dsb, maka untuk menjalankan profesi
harus terlebih dahulu ada ijin khusus.. Wujud ijin dalam kerangka luas
bisa berbentuk sumpah, atau pengukuhan resmi didepan umum. Yang
berhak memberi ijin adalah negara abg penjamin tertinggi dari
kepentingabn masyarakat.

29
TUJUAN ORGANISASI

Ke lima, kaum profesi biasanya menjadi anggota dari


suatu organisasi.

Tujuan organisasi terutama adalah menjaga keluhuran


profesi. Tugas pokoknya adalah menjaga agar standar
keahlian dan keterampilan tidak dilanggar, kode etik
tidak dilanggar, pengabdian kpd masyarakat tidak
luntur.
Organisasi profesi menjadi semacam “polisi moral” bagi
para anggota profesi.
30
ETIKA VS. MORAL
Etika dapat diartikan sebagai aturan perilaku yang
diakui berkaitan dengan kelas tertentu dari tindakan
manusia, atau kelompok, maupun budaya tertentu
yang ada di masyarakat.
Moral lebih dipahami sebagai suatu prinsip atau
kebiasaan yang berhubungan dengan perilaku benar
atau salah. Prinsip ini terdapat dalam diri pribadi
manusia, sehingga setiap orang bisa memiliki
penilaian moral yang berbeda-beda.
Etika lebih bersifat da berlaku umum di masyarakat
karena berkaitan dengan kelompok atau budaya
tertentu yang mengakuinya. Moral bersifat personal,
setiap orang bisa memiliki prinsip moral tentang
31
Pengertian Moral
Moral Adalah pengetahuan atau wawasan yang menyangkut
budi pekerti manusia yang beradab.

Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan


dan kelakukan.

Moralisasi yaitu uraian “pandangan dan ajaran” tentang


perbuatan serta kelakukan yang baik. Demoralisasi yaitu
kerusakan moral.
.

32
Pengertian Moral

Istilah moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti


adat kebiasaan atau cara hidup.
Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang
berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi.

Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur


prilaku individu dalam hubunganya dengan masyarakat.

Moral merupakan tindakan manusia yang bercorak khusus


yang didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik dan
buruk.

Morallah yang membedakan manusia denga makhluk tuhan


yang lainya dan menempatkan pada posisi yang baik diatas
makhluk lain.. 33
PENGERTIAN MORAL

Moral merupakan realitas dari kepribadian pada umumnya


bukan hasil perkembangan pribadi semata, akan tetapi
adalah merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang.
Moral tidaklah bisa sipisahkan dari kehidupan beragama.

Di dalam agama Islam perkataan moral identik dengan


akhlak.di mana kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab
jama’ dari “khulqun” yang menurut bahasa berarti budi
pekerti..

34
PENGERTIAN MORAL
Moral merupakan norma yang sifatnya kesadaran atau
keinsyafan terhadap suatu kewajiban melakukan sesuatu
atau suatu keharusan untuk meninggalkan perbuatan –
perbuatan tertentu yang dinilai masyarakat melanggar
norma – norma.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa suatu kewajiban dan
norma moral sekaligus menyangkut keharusan untuk
bersikap bersopan santun. Baik sikap sopan santun maupun
penilaian baik – buruk terhadap sesuatu, keduanya sama –
sama bisa membuat manusia beruntung dan bisa juga
merugikan.
Disini terdapat kesadaran akan sesuatu perbuatan dengan
memadukan kekuatan nilai intelektualitas dengan nilai –
nilai moral..
35
PENGERTIAN MORAL
Nilai – nilai intelektualitas merupakan sumber
pertimbangan terhadap sesuatu yang benar dan yang salah,
sedangkan nilai – nilai moral merupakan sumber
pertimbangan suasana hati tentang kebaikan dan
keburukan. Jika seseorang dapat membedakan dan mampu
memilih kesetangkupan antara yang baik dan yang benar
dengan yang buruk dan ditemukan..

36
PENGERTIAN ETIKA
Etika Adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
upaya menentukan perbuatan-perbuatan yang dilakukan
oleh manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata
lain aturan ataupun pola-pola dari tingkah laku yang
dihasilkan oleh akal manusia.

Karena adanya etika pergaulan dalam


masyarakat/bermasyarakat akan terlihat baik dan
buruknya..

37
PENGERTIAN ETIKA
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk
tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya
yaitu ta etha.
Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti
kata etika yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi
terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai
untuk menunjukkan filsafat moral.
Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai
arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan.
38
.

39
.

40
.

41
.

42
.

43
.

44
.

45
.

46
.

47

Anda mungkin juga menyukai