Anda di halaman 1dari 49

Supervisi

dalam manajemen
keperawatan pada tingkat
ruang rawat
 Salah satu fungsi manajemen ialah directing
dimana didalamnya terdapat kegiatan supervisi
keperawatan.
 Fakta menunjukkan pelaksanaan supervisi
keperawatan di berbagai rumah sakit belum
optimal.
 Penelitian Mularso (2006), menemukan bahwa
kegiatan supervise lebih banyak pada kegiatan
‘pengawasan’; bukan pada kegiatan bimbingan,
observasi dan penilaian.
 Di Indonesia model supervisi klinik keperawatan
juga belum jelas seperti apa dan bagaimana
implementasinya di rumah sakit

PENDAHULUAN
Perubahan yg diharapkan
dari Supervisor
 Yang lalu (50 thn yg lalu)
◦ Melihat seluruhnya
(Overseer)
◦ Tentang kedisiplinan
◦ Menegakkan peraturan
◦ Mentalitas : “Kerjakan apa
yg saya katakan, bukan yg
saya lakukan”
 Sekarang
◦ Trainer
◦ Advisor
◦ Mentor
◦ Facilitator
◦ Coach
SUPERVISI DAN PROSES SUPERVISI

Pengertian:
Memberikan bantuan, bimbingan/
pengajaran, dukungan pada seseorang
untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai
kebijakan & prosedur, mengembangkan
keterampilan baru, pemahaman yang
lebih luas tentang pekerjaannya sehingga
dapat melakukannya dengan baik (Thora
Kron,1987)
SUPERVISI

Pengertian (2) :
Supervisi adalah mengawasi, meneliti, dan
memeriksa yang dipandang sebagai
proses dinamis dengan memberikan
dorongan dan berpartisipasi dalam
pengembangan diri staf dan pelaksana
keperawatan (Yura dan Helen, 1981).
FUNGSI MEMIMPIN

Mengkoordinir,& mengarahkan seseorang


dalam melakukan tugasnya untuk
mencapai tujuan ( Rocchioli &
Tilbuny,1998)
SASARAN SUPERVISI
Sasaran yang harus dicapai dalam
supervisi adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanan tugas sesuai dengan pola
2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staf yg berkualitas dikembangkan
kontinyu/sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis.
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan
objektif/rational
7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan
kekuasaan, kedudukan dan keuangan.
TUJUAN SUPERVISI

1. Mengorientasikan, melatih, membimbing


staf sesuai kebutuhan & mengarahkan
untuk menggunakan kemampuan &
mengembangkan keterampilan baru

2. Memfasilitasi / memotivasi staf untuk


mengembangkan dirinya
3. Menolong & mengarahkan staf untuk
meningkatkan minat, sikap & kebiasaan
yang baik dalam bekerja
4. Memberikan bimbingan langsung kepada
staf dalam melaksanakan askep
5. Mendorong dan meningkatkan
perkembangan profesional secara terus
menerus dan menjamin standar asuhan

Con’t
Counseling Supervision
Tasks Function

DEVELOPMENTAL
PROCESSES

Counseling
Skills Monitoring

SUPERVISION
RELATIONSHIP Instructing
Case
Conceptualization

Mentoring

Professional
Role
Consulting

Professional Supporting
Reflectivity

COMPETENT COUNSELING PROFESSIONAL

Colin C. Ward
Oregon State University
PERAN DAN FUNGSI SUPERVISOR

1. Mentor
Model peran, aktif mengajar, melatih,
mengembangkan & membimbing serta
memfasilitasi untuk peningkatan karir
staf. Prosesnya formal / informal

Karakteristiknya : Mentor memiliki


keahlian klinis, pengetahuan, pengalaman,
keinginan untuk mengasuh dan komitmen
untuk profesinya
Con’t
2. Pemegang kekuasaan (kemampuan
mengubah perilaku)

Elemen kekuasaan supervisor:


a. Pengetahuan & kekuasaan keahlian
keperawatan, manajemen, teknologi &
kecenderungan dalam praktik
keperawatan
b. Hubungan kerja sama dengan jaringan
informal di dalam & luar organisasi
Con’t
c. Kontrol sumber pengetahuan tentang
sumber-sumber & kekuasaan
d. Pengambilan keputusan dalam
pemecahan masalah dengan wewenang
sesuai posisi
e. Visi & kepemimpinan, kemampuan
untuk mengidentifikasi, komunikasi &
mencapai tujuan
Con’t

3.Kerja sama
Kerja sama dan membangun hubungan
yang positif dengan kelompok, organisasi
& institusi

Mengidentifikasi & memperkuat


kekuatan/kelebihan staf dapat membantu
supervisor untuk mencapai tujuan
FUNGSI SUPERVISI
1. Perencanaan
Rencana mencapai visi,misi & tujuan
2. Pengorganisasian
Koordinasi sumber-sumber untuk
mencapai tujuan
3. Pengawasan & evaluasi
Mengawasi lingkungan & mengukur
proses kerja

Sistem alur kerja, sistem informasi, model


pemberian askep, liburan staf, upah staf
dan promosi
Con’t
Evaluasi menggunakan prosedur untuk
mengkaji hasil kerja tentang pencapaian
tujuan,kegiatan, hasil, dampak & biaya.
Untuk evaluasi kinerja secara periodik

4. Pengawasan & evaluasi terhadap


standar organisasi
Standar:
• Menunjukkan nilai-nilai organisasi
• Pedoman praktik
• Pengembangan SDM
• Digunakan merencanakan & mengevaluasi proses
kerja utk mencapai hasil yang tepat
• Ukuran menilai kualitas pelayanan
Memberi Kesempatan (Challenge)
dan Dukungan (Support)
• Utk mendukung (to support)
• Utk Memberi informasi (to inform) SECARA
• Utk menjadi katalisator (to act as a catalyst) SEIMBANG
• Utk memberi kesempatan (to challenge)

Bond & Holland 1994


Standar eksternal

Pemerintah EKSTERNAL
Akreditasi DAN
Organisasi profesi INTERNAL

Supervisor memonitor pelaksanaan


standar
Supervisor & staf bertanggung jawab
melaksanakan standar profesional & standar
akreditasi
Standar internal

Dikembangkan oleh pemimpin, manajer


& staf
Standar ketenagaan
Kebijakan,SOP
Struktur organisasi
FUNGSI (2)
 Menilai
dan memperbaiki faktor-faktor yg
mempengaruhi proses pemberian Yan Kep &
pendokumentasiannya
 Untukmengatur dan mengorgasisir proses
pemberian asuhan keperawatan yang menyangkut
pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan
tentang standar asuhan yang telah disepakati.
 Untukmengkoordinasikan, men-stimuli, dan
mendorong staf kearah peningkatan asuhan
keperawatan.
 Untuk membantu, memberi dukungan dan mengajak
staf untuk diikutsertakan
Does a Supervisor Need
to Be a Coach?

The Boss: Decides, Directs


Orders, Controls

VS

The Coach: Guides, Listens


Trains, Assists
 Memerlukan pengetahuan dasar manajemen dan
kepemimpinan, keterampilan HAM & mampu menerapkan
prinsip manajemen / kepemimpinan.
 Dilakukan sesuai hirarki struktur organisasi.
 Merupakan proses kerjasama yang demokratis antara
menerapkan misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik untuk mencapai tujuan.
 menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi yg
efektif,merangsang kreatifitas & motivasi.
 Tujuan utama/akhir yang memberi keamanan, berhasil &
berdaya guna bagi Yan Kep yg dapat memberi kepuasan
bagi klien,perawat & manajer

PRINSIP SUPERVISI
Proses supervisi & delegasi
• Delegasi adalah komponen penting dari
supervisi
• Delegasi penting agar manajer & supervisor
dapat melakukan tugas-tugas manajerial lain

Manfaat delegasi:
 memberdayakan staf
 menimbulkan komitmen lebih besar
 membantu pertumbuhan & perkembangan
profesional
 melatih staf menerima tanggung jawab
yang lebih besar
Delegasi efektif
 Pengetahuan tentang kemampuan,
kekuatan & kelemahan staf penerima
delegasi
 Mempercayai keputusa staf & mengikuti
perkembangan staf
 Mempersiapkan staf dengan bimbingan
& pengarahan untuk melaksanakan
tugas delegasi
PROSES SUPERVISI
WHAT: WHEN : sec.terus-menerus
Merencanakan
Membimbing
Mengobservasi WHO:
Mendorong. 1.Pada setiap personil perawat
Memperbaiki pelaksana
Mengevaluasi 2.Dengan cara adil dan bijaksana
Mengarahkan 3.Perawat pelaksana dapat
memberikan asuhan keperawatan
yang berkualitas
HOW :
Sesuai
dengan
kemampuan WHY :
dalam 1.Penuh keterampilan
keterbatasan 2.Rasa aman
dari 3.Cepat dan tepat
pekerjaan 4.Menyeluruh
Cara supervisi
1. Langsung (terlibat dalam kegiatan)
Cara memberikan bimbingan/pengarahan
yang efektif:
* Pengarahan diberikan lengkap & logis
* Mudah dipahami
* Berbicara tepat, jelas tidak terlalu
cepat
* Hindari memberikan banyak arahan
pada satu saat
* Yakinkan bahwa arahan yg diberikan
dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
2. Tidak langsung
Supervisi melalui laporan tertulis atau
lisan
Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis
Dapat terjadi kesenjangan fakta karena
tidak melihat kejadian

3. Kolaboratif
Kegiatan supervisor
Perencanaan:
Membuat tujuan unit mengacu pada visi &
misi keperawatan
Membuat standar ketenagaan di ruangan
Membuat rencana pengembangan staf
Menyusun SOP
Menetapkan lama hari rawat di unit yang
disupervisi
Membuat jadwal kerja sesuai area & personil
yg disupervisi
Membuat standar evaluasi kinerja
staf/personil yg disupervisi
Pengorganisasian

Menetapkan sistem pemberian askep


pasien
Mengatur pekerjaan personil
Koordinasi sumber-sumber untuk
mencapai pelayanan secara efektif &
efisien
Membimbing & mengarahkan
Role model memberikan askep pada
pasien & keluarga
Membangun hubungan yang positif
dengan staf melalui komunikasi yg efektif
Mengidentifikasi kelebihan & kelemahan
staf
Mengajar/membimbing, mengarahkan,
melatih, mengembangkan staf untuk
memberikan askep (tindakan &
dokumentasi askep) sesuai kebutuhan
Con’t

Memberi bimbingan meningkatkan


keterampilan
Melatih staf untuk pengambilan keputusan
klinis
Membantu staf menyelesaikan pekerjaan
Mendelegasikan tugas pada staf sesuai
kemampuan
Memberikan bantuan / hal-hal lain terkait
dengan pelayanan sesuai kebutuhan
Pengawasan & evaluasi

Mengontrol jadwal & kehadiran staf


Menganalisa keseimbangan & pekerjaan
Mengontrol tersedianya
fasilitas/peralatan/sarana
Mengontrol lingkungan area supervisi
Mengidentifikasi kendala/masalah yg muncul
Mengontrol & mengevaluasi pekerjaan staf &
kemajuan staf dalam melakukan pekerjaan
Mengawasi & evaluasi kualitas askep pasien
Pencatatan & pelaporan

Mencatat permasalahan yang muncul


Membuat daftar masalah yang belum
teratasi & berusaha menyelesaikan pd
keesokan harinya
Mencatat & melaporkan
fasilitas/alat/sarana sesuai kondisi
proses dan hasil supervisi secara rutin
Mengevaluasi tugas supervisi setiap hari &
tindak lanjut
Con’t
Membuat jadwal kerja keesokan harinya
Memelihara administrasi pasien
KRITERIA KETERAMPILAN
SUPERVISOR KLINIK

MINIMUMmempunyai keterampilan &


kemampuan yang baik dalam:
◦ Primary Clinical care
◦ Health promotion
◦ Interpersonal
◦ Supervisi dan mentor
Competencies and Managerial
Level
Conceptual
Interpersonal
Managerial
Level

Top ?

Middle ?

Super-
visory ?

Technical Political*

Supervisory Competencies
Key Supervisory Skills
Planning and control
 Goal setting
 Creative problem solving
 Developing control charts

Organizing, staffing, and employee


development
 Empowering others
 Interviewing
 Providing feedback
 Coaching
Key Supervisory Skills
Stimulating individual and group
performance
 Designing motivating jobs
 Projecting charisma
 Listening
 Conducting a group meeting

Coping with workplace dynamics


 Negotiation
 Stress-reduction
 Counseling
 Handling grievances
 Career development
KOMPETENSI SEORANG
SUPERVISOR
Dapat :
memberi pengarahan/petunjuk jelas 
dimengerti
memberi saran, nasehat & bantuan kepada
memberi motivasi meningkatkan semangat
kerja
Proses kelompok (dinamika kelompok).
memberi latihan & bimbingan yang
diperlukan
melakukan penilaian hasil kinerja perawat.
mengawasi  asuhan & pendokumentasian
baik.
SUPERVISOR KEPERAWATAN

1. Pengawas keperawatan
2. Kepala ruangan
3. Kepala Seksi
4. Kepala Bidang Keperawatan

Supervisi berkaitan dengan struktur


organisasi yang menggambarkan garis
tanggung jawab, siapa yang menjadi
supervisor dan siapa yang disupervisi.
Sebutan Bagi Supervisor
(Kedudukan)
Asistant manager
Kepala
Departemen
Pelatih Kepala
Ketua Tim
Penanggung
Jawab Shift
(leader) /captain
Pengawas
URAIAN TUGAS
SUPERVISOR JELAS, JIKA
Uraian tugas sesuai dengan aktivitas
aktual setiap hari
Waktu digunakan untuk supervisi
Uraian tugas supervisor berbeda dengan
program koordinator
Uraian tugas supervisor dengan
koordinator saling melengkapi
SUPERVISI EFEKTIF
Mampu :
memberi dukungan, pendengar yg baik,
memberi kritik konstruktif
menasehati, memelihara/mengasuh,
memotivasi, membimbing, konsultasi,
menantang dalam memfasilitasi pendidikan
& pelatihan
membangun trust relationship
membantu staf mengevaluasi pencapaian
menerima dan menciptakan perubahan
menentukan tujuan realistik dan membantu
staf mencapainya
Karakteristik Supervisor Efektif
◦ Empati
◦ Supportif
◦ Flexible
◦ Tertarik terhadap supervisi
◦ Melaksanakan supervisi efectif
◦ Dapat menghubungkan teori dengan
praktik
◦ Engage in joint problem-solving
◦ Interpretatif
◦ Rasa hormat
◦ Focused
◦ Praktis
◦ Knowledgeable
SUPERVISI KLINIK
TIDAK EFEKTIF, JIKA :

1. Uraian tugas tidak jelas


2. Koordinasi antara supervisor klinik dengan
koordinator program kurang
3. Waktu yang digunakan bukan untuk tugas
supervisi
4. Waktu di klinik tidak digunakan efektif
5. Kurangnya pelatihan yang adekuat kepada
supervisor tentang kunci supervisi yaitu
keterampilan interpersonal & teknik
supervisi (WHO,1993)
MEMBERIKAN INFORMASI
Memberikan informasi baru & rasional
kepada staf dan dalam waktu yang tepat
Cari dan upayakan staf memperoleh
informasi tentang perubahan &
pengembangan sehubungan dengan
kebijakan & praktik
 Berikan materi pendidikan pada staf
sesuai kebutuhan
Berikan feedback tentang informasi
kesehatan seperti mengumpulkan data
secara rutin
VISITE KLINIK EFEKTIF
Penjadwalan visite klinik dengan cara rasional
Manajemen waktu efektif
Mempunyai tujuan untuk setiap visite
(memberikan informasi, mendengarkan masalah
staf, meyakinkan bahwa alat & tenaga cukup,
mengumpulkan data rutin)
Berikan waktu untuk memperhatikan staf secara
individu
Lengkapi ceklist observasi rutin
Buat catatan/laporan hasil visite ( masalah
prioritas, tindakan yang sudah & harus
dilaksanakan)
Berikan follow up kepada staf sesegera mungkin
setelah visite
Berikan laporan secara periodik kepada tim
manajemen
MENINGKATKAN MUTU ASUHAN
KEPERAWATAN
 Membantu dalam mengembangkan standar askep
 Mengkomunikasikan standar askep kepada perawat
klinik
 Menggunakan standar askep untuk memonitor
praktik secara rutin
 Membantu staf menganalisis & interpretasi data
yang dikumpulkan secara rutin
 Berikan informasi yg penting kepada tim
manajemen ttg kesulitan & hambatan untuk
meningkatkan mutu
 Monitor mutu, identifikasi & temukan masalah &
tentukan area untuk peningkatan ( bagaimana
supervisor klinik mengkaji mutu askep, Brown,
et.al)

Anda mungkin juga menyukai