Anda di halaman 1dari 16

PLASENTA PREVIA

OLEH :
KELOMPOK VIII

1. SITI FATIMAH
2. HJ. NURLAILI
3. MURRICCA SEFRIDA MARTHASARY
4. APRIYANTI
5. KAMALIA SARI
6. INDRAWATI
PENGERTIAN
1. Plasenta yg berimplantasi pada bagian segmen bawah
rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
jalan lahir yang ditandai dengan perdarahan uterus
yang dapat keluar melalui vagina tanpa adanya nyeri
pada kehamilan trimester terakhir, khususnya pada
bulan ke-8 kehamilan ( Chalik, 2008 ).

2. Plasenta yang berimplantasi di segmen bawah rahim


yang dapat memberikan dampak yang sangat
merugikan ibu maupun janin berupa perdarahan,
prematuritas dan peningkatan angka kesakitan dan
kematian perinatal ( Romundstad et all, 2006 )
Faktor Resiko Plasenta Previa

Menurut Faiz dan Ananth ( 2003 ) :


“ belum diketahui “
Tetapi banyak di temui pada :
 Ibu yang berusia lanjut ( > 35 th 2 kali lbh besar )
Multipara ( 1,3 kali lbh besar dari primigravid )
Aborsi
Gaya hidup
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA
Menurut Chalik ( 2008 ), PP dapat digolongkan
menjadi :
1. PP totalis atau komplit ( menutupi seluruh ostium
uteri internum )
2. PP parsialis ( menutupi sebagian ostium uteri
internum )
3. PP margianalis ( tepinya berada pada pinggir
ostium uteri internum )
4. Plasenta letak rendah ( berada lbh kurang 2 cm
dari ostium uteri internum )
Menurut Perisaei, Sheilendra, Pahay, Rian
( 2008 ) derajat Plasenta Previa berdasarkan
scan ultrasound adalah :
Derajat I : plasenta sudah melampaui segmen terendah
rahim
Derajat II : plasenta sudah mencapai ostium uteri
internum
Derajat III : plasenta telah terletak pada sebagian
ostium uteri internum
Derajat IV : placenta telah berada tepat pada segmen
bawah rahim
Patofisiologi Plasenta Previa
Perdarahan terjadi pada :
 trimester III semakin tuanya kehamilan , segmen
bawah uterus akan semakin melebar, serviks mulai
membuka.

 Apabila Plasenta terletak diatas ostium uteri


internum atau di bagian bawah segmen rahim
maka perdarahan dapat terjadi akibat robekan
plasenta pada tempat peletakkannya.
Gambaran Klinis Plasenta Previa
 Perdarahan tanpa disertai rasa nyeri

 Perdarahan secara tiba-tiba dan volume darah bisa


banyak atau sedikit.

 Kontraksi dan nyeri di punggung atau perut bagian


bawah.
Untuk menegakkan diagnosa Plasenta Previa, maka harus
dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :

1. Anamnesa ( umur kehamilan saat terjadi


perdarahan, rasa nyeri, warna dan bentuk
perdarahan, frek serta banyaknya perdarahan )
2. Inspeksi ( jumlah darah dan bekuan, pucat )
3. Palpasi abdomen ( kelainan letak janin, tinggi FU
yang rendah, letak kepala masih bergoyang
terapung atau menolak di atas PAP )
4. Pemeriksaan inspekulo ( dengan menggunakan
spekulum dilihat dimana sumber perdarahan)
Lanjut……..
Lanjutan……..
5. Pemeriksaan radio-isotop
6. Ultresonografi ( VU dikosongkan )
7. Pemeriksaan dalam ( dilakukan secara hati-hati )
dilakukan bila perdarahan > 500 CC dan sudah
berulang.
Penatalaksanaan
Menurut Mose ( 2004 ) penatalaksanaan PP dibagi
menjadi 2 golongan yaitu :
1. Ekspektatif ( dilakukan bila janin masih kecil )
dengan syarat :
 Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
 Belum ada tanda-tanda inpartu
 K/U ibu baik
 Janin masih hidup

Lanjut…………
Lanjutan…..

2. Terminasi ( mengakhiri kehamilan ) dengan


ketentuan :
 Kehamilan cukup bulan
 Perdarahan banyak
 Anak telah meninggal

Terminasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :


 Cara vaginal
 Dengan seksio sesarea
Asuhan Keperawatan

Pengkajian fisik
1. Kaji jumlah dan sifat perdarahan
2. Nyeri ( jenis, serangan dan lokasi )
3. Uterus (apakah uterus teraba lembut saat palpasi)
4. Tanda-tanda vital
5. Kontraksi uterus
6. Riwayat kehamilan
7. Lamanya usia kehamilan
8. Data laboratorium
Lanjut….
Lanjutan……….

Kaji respon emosi ibu dan pasangannya


kadangkala mereka mengalami rasa cemas,
sedih, ragu dan aktivitas yang berlabihan.
Mereka mungkin merasa takut dan khawatir
tentang kehidupan ibu dan janinnya.
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin ditemukan adalah


:
1. Penurunan cardiac output b/d perdarahan dalam
jumlah banyak
2. Ansietas b/d kurang pengetahuan mengenai efek
perdarahan dan manajemennya, kesehatan janin
3. Harga diri rendah situasional b/d ketidakmampuan
sementara untuk memberika perawatan pada
keluarga
Lanjut……
Lanjutan………
4. Kekurangan volume cairan b/d prdarahan yang
berlebihan akibat implantasi plasenta yang abnormal,
risiko pemisahandengan dilatasi serviks
5. Perubahan perfusi jaringan b/d hipovolemia
6. Risiko infeksi b/d perdarahan, plasenta previa
7. Kurang pengobatan b/d regimen pengobatan
8. Gangguan manajemen pemeliharaan tubuh b/d
bedrest dan pembatasan aktifitas
9. Risiko perubahan kasih sayang orang tua bayi b/d
kemungkinan kebutuhan perawatan bayi
10. Gangguan konsep diri b/d komplikasi kehamilan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai