Anda di halaman 1dari 32

DAMPAK INFEKSI PADA INDIVIDU,

KELUARGA
DAN MASYARAKAT SERTA
PENANGANAN PSIKOSOSIAL

PELATIHAN PERAWATAN , DUKUNGAN


PENGOBATAN PADA ODHA
Tujuan Umum;
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menganalisa
dampak HIV/AIDS terhadap individu, keluarga dan masyarakat serta
penanganannya.

TUJUAN KHUSUS;
1. Menganalisa dampak HIV/AIDS secara fisik,
psikologis, sosial dan ekonomi terhadap individu
2. Menganalisa dampak HIV/AIDS secara fisik,
psikologis, sosial dan ekonomi terhadap kel.
3. Menganalisa dampak HIV/AIDS secara sosial
dan ekonomi terhadap masyarakat.
4. Menangani masalah psikososial dan dukungan
pada pasien HIV
KONDISI DUNIA
 Gambaran kondisi di dunia:
 HIV/AIDS adalah pembunuh terbesar keempat
dunia
 Diperkirakan 42 juta orang hidup dengan HIV/AIDS
 Kira-kira 1/3 berada diusia 15-24 tahun
 Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa
mereka terinfeksi
 Di kalangan orang Afrika ada 29 juta orang hidup
dengan virus
 11 juta anak-anak kehilangan ibu dan kedua orang
tua, dan hal ini cenderung mengalami peningkatan
selama beberapa dekade
SITUASI HIV/AIDS DI INDONESIA

 Hasil surveilans sentinel Kemenkes menunjukkan s/d


September tahun 2014 jumlah kasus yang dilaporkan,
HIV : 150.296 dan AIDS : 55.799 kasus (laporan 32 prop)
dan 300 Kabupaten/Kota
 Terjadi peningkatan prevalensi HIV positif pada sub-
populasi berperilaku berisiko :
 Hubungan hetero seksual tertinggi 70 %
 Penasun 40,4 % >>> 7%
 Homo seksual 3,3 % >>> 3 %
 Prenatal 2,7 %
 Transfusi 0,1 %
 Tidak diketahui 4,3 % >>> 16 %
DAMPAK HIV

Community

Individuals
& Family
DAMPAK HIV/AIDS PADA
INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT.
INDIVIDU & KELUARGA MASYARAKAT
• DAMPAK FISIK • DAMPAK SOSIAL
•DAMPAK PSIKOLOGIS • DAMPAK EKONOMI
•DAMPAK SOSIAL
•DAMPAK EKONOMI
Clinical Course of HIV

HIV RNA load


Clinically
latent CD4
period lymphocytes

6–24 0.5–15 (?) 2–3


weeks years years
Clinical symptoms Clinical symptoms
Retroviral Syndrome Opportunistic Illnesses
Perkembangan HIV
Penting hitung CD4 untuk menentukan risiko penyakit.
DAMPAK FISIK
INDIVIDU KELUARGA
• BB MENURUN • BERTANGGUNG
JAWAB PADA
• DEMAM PERAWATAN
• LEMAH • BEBAN KELUARGA

• BERKERINGAT • STATUS KESEHATAN


MUDAH TERSERANG
• Diarrhea
• GANGGUAN KULIT
• Dementia
• etc.
Skin lesion (Penicilliosis)
Change of Body Image

Sebelum ARVs Sesudah ARVs


DAMPAK SOSIAL HIV/AIDS
INDIVIDU DAN KELUARGA
• Stigmatisasi
• Diskriminasi
• Isolasi
• Tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai
• Meningkatnya beban pada orang tua
• Meningkatnya gangguan kesehatan pada wanita dan
remaja wanita
DAMPAK EKONOMI PADA

Individu and keluarga


 KEHILANGAN PEKERJAAN
 KEHILANGAN PENGHASILAN
 BIAYA PERAWATAN MENINGKAT
 KEHILANGAN HARTA
Dampak sosial pada masyarakat

Community
 Harapan hidup menjadi pendek
 Ratio tenaga kesehatan menurun
 Jumlah anak yatim piatu meningkat
 Kebutuhan pelayanan kesehatan dan dana
sosial meningkat.
 Jumlah tenaga kesehatan berkurang.
Dampak Ekonomi Pada masyarakat.

• Biaya pelayanan kesehtan yang tinggi.


• Menurunkan pendapatan perorangan.
• Produktifitas kerja hilang.
• Peningkatan biaya pelatihan bagi tenaga baru.
• Perkembangan ekonomi terhambat.
• Kemiskinan.
Ia dapatkan yang
Kamu dengar dia lakukan!
Yanti ! Mereka
gosipin saya?
Stigmatisasi
 Menurut Goffman ( 1963 ), stigma adalah suatu
ancaman, sifat atau karakteristik bahwa
masyarakat menerima ketidak nyamanan yang
sangat tinggi. Mendapatkan ancaman membuat
seseorang menerima stigmatisasi.
 P3L Depkes (2002) mendefinisikan stigmatisasi
adalah tindakan memvonis seseorang sebagai
buruk moral.
STIGMA MENYEBABKAN:

 Perubahan pandangan terhadap seseorang ( social


identitas)
 Penolakan atau penurunan kesempatan interaksi sosial.
 Kesempatan berkurang ( mis : perumahan, pekerjaan ,
mendapat pelayanan kesehatan).
 Perasaan malu dan membenci diri pada penilaian
masyarakat
 Memungkinkan pengurangan kualitas hidup seseorang.
Perusahan Apa tanggapan
Masyarakat
menjamin teman tentang
sekelingku
pengobatan ? HIV +
menjauhiku ?

HIV membuat
saya sakit
berat Maukah
keluarga
merawatku

Bagaimana
mengatasi ARV seumur
masalah ini tanpa hidupku?
teman?
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Stigma
HIV/AIDS adalah penyakit yang mengancam
hidup
Ketakutan untuk kontak dengan HIV
Hub HIV/AIDS dengan perilaku seperti
homoseksual, IDU, PSK,dsb
ODHA dinilai sebagai penyakit yang dibuat sendiri
Religi atau kepercayaan yang menyamakan
HIV/AIDS dengan kesalahan moral, seperti
penyimpangan seks, yang pantas mendapat
hukuman
Status sosio-ekonomi, usia dan gender
Kurangnya pengetahuan yang benar mengenai
HIV/AIDS
Bentuk-bentuk stigma ( ICRW, 2003)

Pemberian sebutan/nama Mengkambinghitamkan


Menunjuk Sindiran/ejekan/olok-olokan
Membuat bahan tertawaan Memberikan label
Memfitnah Menyalahkan
Isolasi Mempermalukan
Penolakan Menghakimi/memvonis
Memisahkan diri Gosip
Tidak mau berbagi Membuat asumsi
alat/perlengkapan dgn ODHA Mencurigai
Penyiksaan Mengabaikan
Gangguan usikan Rumor
Kekerasan Menghindari
Menjaga jarak
Efek Stigma
Stigma dapat menyebabkan efek negatif terhadap
individu, seperti:
Perubahan mengenai bagaimana seseorang
dipandang oleh orang lain (identitas sosial)
Penolakan social atau penurunan penerimaan dalam
interaksi social
Keterbatasan/kehilangan kesempatan (seperti
tempat tinggal, pekerjaan, akses terhadap layanan
kesejatan)
Perasaan malu dan benci pada diri sendiri
Menurunkan kualitas hidup seseorang
Lanjutan
Efek stigma terhadap perkembangan
HIV/AIDS

 Meningkatkan diskriminasi
 Pelanggaran HAM (ODHA dan keluarganya)
 Pemicu epidemi HIV/AIDS
 Menghambat upaya pencegahan dan
perawatan
 Pasien akan berlarut-larut dalam diam dan
penyangkalan
 Memperkuat marginalisasi pada ODHA dan
siapa saja yang rentan terhadap infeksi HIV
Strategi Menangani Stigma

Di Pelayanan Kesehatan

Strategi untuk mengatasi stigma


Ajak petugas kesehatan untuk membicarakan tentang
sikap, perasaan, ketakutan, dan perilaku mereka.
Bantu mereka untuk mengatasi ketakutan terhadap
status HIV pasien dan perasaan jenuh.
Ajarkan keterampilan dalam menangani pasien secara
sensitif.
Kembangkan kode etik praktek. Perbaharui tenaga
kesehatan tersebut dalam pengetahuan HIV dan stigma
melalui in-service training. Dapatkan feedback dari
klien.
Di Masyarakat
Strategi untuk mengatasi stigma:

Libatkan tokoh masyarakat dalam memasyarakatkan anti-


stigma.
Gunakan ODHA sebagai role model dan fasilitator.
Atur pertemuan-pertemuan masyarakat, pertemuan peer
grup, dan kunjungan rumah (home visit).
Buatlah hubungan baik antara klinik dan masyarakat.
Berikan informasi kepada anggota masyarakat mengenai
apa saja yang mereka bisa terlibat dalam memberikan
perawatan kepada ODHA, seperti perawatan fisik,
konseling, dan sebagainya.
Petugas HBC (Home Based Care)

Strategi untuk mengatasi stigma:


Jangan menggunakan baju seragam selama
melakukan home visit.
Tingkatkan kesadaran dengan memberikan
informasi yang benar terntang HIV, TB, dan
stigma; dan tentang bagaimana merawat ODHA
dan pasien TB.
Kelompok agama/kepercayaan
Strategi untuk mengatasi stigma:
 Gunakan rumah ibadah (masjid, gereja, dll) sebagai
tempat untuk mendiskusikan stigma.
 Sadarkan pengikut agama/jamaah tersebut bahwa
mereka telah menstigmatisasi: menyalahkan dan
memvonis orang yang mendapat HIV.
 Berikan pendidikan kepada para tokoh agama mengenai
stigma dan bantu mereka dalam menjalankan peran
sebagai pemimpin dalam mengatasi stigma (aksi anti-
stigma).
 Dorong mereka untuk bisa menjadi konselor yang tidak
menstigmatisasi; dan sebagai role model untuk merawat
ODHA tanpa menstigmatisasi
Tempat kerja
Strategi untuk mengatasi stigma:

Dapatkan dukungan dari pemilik perusahaan atau


manager tempat bekerja dengan menciptakan
lingkungan saling percaya, sehingga pekerja tidak
akan kehilangan pekerjaan bila mereka membuka
status HIV mereka.
Bekerjalah dengan manager untuk membuat
kebijakan dalam kesehatan dan kesinambungan
kesempatan kerja.
Masukkan/hubungkan stigma dengan keuntungan,
misal tawarkan VCT dan ARV, berikan pendidikan
pada pekerja tentang hak-hak mereka.
Berikan dukungan support grup ODHA di tempat
kerja.
Media

Strategi untuk mengatasi stigma:


Berikan informasi terkini dan benar. Hindarkan
image yang mengancam.
Berikan pandangan yang positif tentang ODHA:
tunjukkan gambar-gambar ODHA yang dalam
kondisi sehat dan yang hidup normal dan bisa
memberikan kontribusi secara aktif kepada keluarga
mereka dan masyarakat.
Libatkan ODHA dalam mendidik para pekerja media
tentang masalah ini.
Peran Perawat dan Bidan dalam Memberikan
Dukungan Psikososial pada Pasien HIV/AIDS

 Tugas moral dan etik untuk merawat semua


orang, termasuk ODHA
 Professional dan kompeten.

Langkah-langkah
 Instrospreksi
 Pendidikan kesehatan
Koping terhadap stigma (ICRW, 2003 )
Contoh strategi :
Menarik kembali stigma yang ada ( withdrawing )
Abaikan orang-orang yang menstigmatisasi
Hindari situasi-situasi yang berkaitan dengan stigma
Anggap sebagai lelucon ( bukan sungguhan )
Jawab balik atau beri perlawanan atau penyanggahan yang
tepat
Bergabung dalam support group
Mencoba untuk menjelaskan atau memberikan informasi yang
benar kepada masyarakat
Melakukan diskusi atau dialog dengan orang-orang yang
menstigmatisasi
Berbicara dengan teman-teman mengenai apa yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai