Anda di halaman 1dari 142

Bahasa Indonesia

SMA/MA
Kelas X Semester 1

Penulis: Amiza, S.Pd


DISKLAIME
R
• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara


ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya


sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
Daftar Isi

Bab I Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia

Bab II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan

Bab III Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur

Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra

Bab V Bersepakat Melalui Negosiasi


BAB 1
Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia

A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan B. Interpretasi Teks


Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Observasi

D. Penyusunan
C. Struktur dan Kaidah Teks Laporan
Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Hasil Observasi
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Informasi
dalam Teks Laporan Hasil Observasi
Pengertian dan Ciri-ciri Teks
Laporan Hasil Observasi Informasi dalam Teks Laporan
Hasil Observasi
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi dan Ciri-Cirinya

Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan
pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau
informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi
pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan,
kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti.

Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut.


a. Bersifat objektif, global, dan universal.
b. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.
c. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
d. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah
dilakukan.
e. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti
kebenarannya.
f. Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang
menyimpang atau tidak tepat.
g. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas
yang terdapat di dalamnya.
Informasi yang terdapat dalam teks laporan
hasil observasi merupakan fakta yang
ditemui pada objek yang diamati. Fakta
Informasi yang terdapat adalah peristiwa yang benar-benar terjadi.
dalam teks laporan hasil Fakta menunjukkan kebenaran informasi.
observasi Fakta merupakan pernyataan yang tidak
terbantahkan kebenarannya. Pernyataan
tersebut berupa kalimat yang ditulis
berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau
keadaan yang benar-benar terjadi secara
objektif. Objektif berarti dapat ditangkap
oleh indra dan mengandung kepastian.
B. Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi


Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi
 Simpulan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
Memahami isi teks.

Langkah-Langkah
Meringkas Menemukan pokok-pokok informasi
Teks Laporan Hasil dalam teks laporan hasil observasi.
Observasi

Mengembangkan pokok-pokok
informasi ke dalam paragraf.
Interpretasi terhadap teks
laporan hasi observasi dapat
dilakukan dengan
menyimpulkan teks laporan
Simpulan teks hasil laporan
hasil observarsi. Simpulan
observasi
adalah rumusan akhir tentang
sesuatu, dalam hal ini adalah
teks. Simpulan disusun
berdasarkan pemahaman atau
penalaran kita terhadap
keseluruhan isi teks tersebut.
C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks
Laporan Hasil Observasi
Struktur Teks Kaidah Kebahasaan
Laporan Hasil Teks Laporan Hasil
Observasi Observasi
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Definisi umum • Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai
sesuatu yang dibahas di dalam teks.

Definisi Bagian • Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap
paragraf (penjelasan rinci).

Definisi • Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari

manfaat atau sesuatu yang dilaporkan, biasanya untuk benda mati. Sementara itu,
untuk mendefinisikan benda hidup, definisi yang digunakan adalah
definisi perilaku.
perilaku
Penutup atau • Penutup atau simpulan merupakan bagian rincian akhir teks laporan
hasil observasi. Penutup dapat berisi simpulan berupa tanggapan atau

simpulan interpretasi penulis tentang objek yang dibahas. Penutup atau simpulan
bersifat opsional. Artinya, boleh ada, boleh tidak.
Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil
Observasi
• Kata, frasa, verba, dan nomina
1.

• Kalimat definisi dan deskripsi


2.

• Kalimat simpleks dan kalimat kompleks


3.
D. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi
Menyusun Teks Laporan
Gagasan Pokok dan Hasil Observasi dengan
Gagasan Penjelas dalam Memperhatikan Isi dan
Menyusun Teks Laporan Kaidah Kebahasaan
Hasil Observasi
Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun
Teks Laporan Hasil Observasi

Sebuah tulisan atau teks terdiri atas gagasan pokok dan


gagasan-gagasan penjelas. Sebelum menyusun teks laporan
hasil observasi, Anda diharuskan menentukan gagasan pokok
dan gagasan penjelas teks laporan hasil observasi yang akan
Anda susun. Mengembangkan teks dimulai dengan
menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap
gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf.
Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

a.
• Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.

b.
• Merencanakan cara menyelesaikan masalah.

c.
• Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan.

d.
• Meneliti ulang hasil pengamatan.

e.
• Membuat kerangka laporan hasil observasi.

f.
• Menyusun laporan hasil observasi.

g.
• Membenahi laporan.
BAB II
Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan

A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi

B. Identifikasi Teks Eksposisi

C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi

D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi

E. Penyusunan Teks Eksposisi


A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi

Ciri Teks Eksposisi

Definisi Teks Jenis Teks


Eksposisi Eksposisi
Eksposisi merupakan paparan yang bertujuan memberi tahu
atau menerangkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, eksposisi berarti uraian atau paparan yang
bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan.

Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah


salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa secara efektif
yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu
pokok pikiran.
a. Penjelasan pokok persoalan secara
objektif, tidak ada unsur subjektif dan
emosional.
b. Gaya penulisan informatif.
c. Teks memuat fakta.
eksposisi definisi

eksposisi analisis eksposisi identifikasi

eksposisi perbandingan
eksposisi klasifikasi atau pertentangan

eksposisi ilustrasi
B. Identifikasi Teks Eksposisi

Identifikasi Permasalahan, Argumentasi, Pengetahuan, dan


Rekomendasi dalam Teks Eksposisi

Fakta dan Opini dalam Teks Eksposisi


Teks eksposisi berisi paparan yang disampaikan kepada pembaca
atau pendengar. Salah satu cara menyampaikan paparan kepada
pendengar adalah dengan berpidato.
Dalam naskah pidato terdapat paparan yang berupa argumentasi
dan rekomendasi. Argumentasi berisi pendapat yang dikemukakan
dalam pidato, sedangkan rekomendasi merupakan kesimpulan
yang disampaikan dalam pidato tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
fakta adalah suatu keadaan atau peristiwa
yang berisi kenyataan dan benar-benar
terjadi, sedangkan opini adalah pendapat
yang dikemukakan.
C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi Tesis adalah bagian pembuka
teks eksposisi. Tesis berisi
pernyataan pendapat.
Pendapat dalam tesis
Melengkapi Tesis dengan Argumen merupakan gagasan pokok
dari suatu teks eksposisi.
Gagasan pokok tersebut
dapat dikembangkan dengan
beberapa argumen penjelas.

Cara menyampaikan kembali


isi teks dengan membuat
gagasan penjelas dari setiap
kalimat utama yang terdapat
Menyampaikan Kembali Isi Teks Eksposisi pada teks eksposisi. Tetap
dengan Gaya Bahasa yang Berbeda perhatikan isi dari teks
eksposisi tersebut. Isi teks
eksposisi baru yang
dikembangkan harus sesuai
dengan isi teks asli.
D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi

Struktur Teks Kebahasaan Teks


Eksposisi Eksposisi
Struktur Teks Eksposisi

Argumentasi

Penegasan
Tesis
Ulang

Struktur
KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI

Istilah

Konjungsi Adjektiva

Kebahasaan

Pronomina Afiksasi

Verba
E. Penyusunan Teks Eksposisi

Langkah
Penyusunan
Teks Eksposisi

Penyuntingan
Teks Eksposisi
Langkah Penyusunan Teks Eksposisi

Menentukan topik

Menentukan tujuan penulisan

Membuat kerangka teks

Mengembangkan gagasan pokok dan gagasan penjelas

Menuliskan teks eksposisi secara padu


Penyuntingan adalah kegiatan proses, cara, perbuatan
menyunting.
Kegiatan menyunting dapat dilakukan dengan
membaca, mencermati, menambah, atau mengurangi
isi teks.
Kegiatan menyunting juga dapat dilakukan dengan
memperbaiki kesalahan kebahasaan dan unsur-unsur
yang kurang tepat dalam teks.
Bab III
Anekdot,
Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor
Menghibur
A. Definisi, Ciri, dan Jenis Anekdot

B. Mengevalusai Makna Tersirat dalam Teks Anekdot

C. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Teks Anekdot

D. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot

E. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan


A.Definisi, Ciri, dan Jenis Anekdot

Pengertian
Ciri Anekdot Jenis Anekdot
Anekdot
Pengertian Anekdot

Dalam Kamus Besar Bahasa


Indonesia, anekdot adalah cerita
singkat yang menarik karena lucu dan
Anekdot mengesankan, biasanya mengenai
orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
Ciri-Ciri Anekdot
menceritakan orang penting memiliki tujuan
tertentu

menyindir

kisah menyerupai dongeng

menggelitik

cerita terhubung umum


mengandung humor
dan realistis
Berdasarkan
Tokoh

Berdasarkan Berdasarkan
Peristiwa Tujuan

Jenis
Anekdot
B. Mengevaluasi Makna Tersirat dalam Teks
Anekdot

Mendata Pokok Cara Mengidentifikasi


Isi Anekdot Makna Tersirat Anekdot
Mendata Pokok-Pokok Isi Anekdot

Mengidentifikasi
Membaca teks Mencatat pokok-
pokok-pokok isi teks
anekdot dengan pokok isi dalam teks
anekdot dengan
saksama. anekdot.
cermat.
Membaca teks anekdot dengan saksama.

01
Mengidentifikasi Makna
Menyimpulkan
makna tersirat Tersirat Anekdot
berupa pesan,
kritik, ataupun
nasihat dari
03 02
cerita.

Menganalisis pesan, kritik,


ataupun nasihat dengan menilai
tindakan ataupun dialog yang
disampaikan tokoh.
C. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam
Anekdot
Langkah-Langkah Menentukan Makna Tersirat Anekdot.
a. Membaca secara keseluruhan teks anekdot.
b. Memahami unsur-unsur dalam teks anekdot.
c. Menangkap aspek lucu, konyol, dan jengkel dalam teks anekdot.
d. Menangkap makna tersirat berupa kalimat sindiran atau amanat
dari anekdot tersebut.
D.Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot

Struktur Kebahasaan
Struktur Teks Anekdot
Abstraksi

Orientasi

Krisis

Reaksi

Koda
Menggunakan
Kalimat Tanya
Menggunakan Menggunakan
Konjungsi Kalimat
'Waktu' Imperatif

Menggunakan
Kalimat
Kebahasaan Menggunakan
Anekdot Kalimat Seru
Retoris
E. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan
Struktur dan Kebahasaan

Menceritakan Teks Anekdot dengan Pola Berbeda

Menyusun Teks Anekdot

Menceritakan Anekdot secara Lisan


L a n g k a h - L a n g k a h M e n c e r i t a k a n U l a n g Te k s A n e k d o t

1. Membaca isi anekdot 2. Memahami jalannya


dengan saksama.
cerita.

4. Menceritakan kembali
dengan pola (dialog ke
3. Mencatat unsur-unsur
narasi atau narasi ke dialog)
pokok anekdot. berbeda dengan tetap
memperhatikan unsur-
unsurnya.
Langkah Menyusun Anekdot
Menentukan Membuat narasi anekdot dari
sesuatu yang awal sampai akhir dengan
ingin dikritik. memasukkan humor tersebut di
dalamnya.

01 03 05
02 04

Mengamati Membubuhi unsur


Menentukan tema
lingkungan humor terhadap
anekdot yang ingin
sekitar. masalah atau peristiwa
dibuat.
yang ingin dikritik.
Aspek yang Diperhatikan dalam Menceritakan Anekdot

Sikap Badan Kewajaran Sikap

Suara
Bab IV
Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra

A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat

B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat

C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat

D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen

E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen


A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat

Ciri-ciri atau
karakteristik hikayat

Jenis-jenis hikayat
Definisi hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang
mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum
bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar
istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat
tokoh utamanya.

Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat


hidup yang di dalamnya terdapat peristiwa atau kejadian
yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.
Hikayat berfungsi sebagai media hiburan, pembangkit
semangat, atau untuk meramaikan pesta.
Anonim Istana sentris

Bersifat komunal
Bersifat statis

Menggunakan Bersifat tradisional


bahasa klise

Bersifat didaktis Menceritakan kisah


universal manusia

Terdapat kemustahilan Menceritakan kesaktian


di dalam ceritanya seorang tokoh
Jenis hikayat berdasarkan
Jenis hikayat berdasarkan
fase historis sebagai
isi sebagai berikut.
berikut.

a. Hikayat berunsur Hindu a. Jenis


. rekaan
Contoh: Hikayat Pandawa Lima dan Contoh: Hikayat Malim Dewa
Hikayat Sri Rama b. Jenis sejarah
b. Hikayat berunsur Hindu–Islam Contoh: Hikayat Hang Tuah,
Contoh: Hikayat Jaya Lengkara, Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-
Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Raja Pasai
Inderaputera c. Jenis biografi
c. Hikayat berunsur Islam Contoh: Hikayat Abdullah dan
Contoh: Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam
Hikayat Qamar al-Zaman
B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat

Nilai-nilai yang
terkandung dalam
hikayat

Isi yang
terkandung dalam
hikayat
1 4
NILAI RELIGI NILAI BUDAYA

2 5
NILAI MORAL NILAI ESTETIKA

3 6
NILAI SOSIAL NILAI EDUKASI
Tema
1
2
Amanat
Alur/plot 3
4 Latar/setting
Tokoh dan penokohan 5
6 Sudut pandang

UNSUR INTRINSIK

Isi hikayat dapat diketahui dari unsur


pembangun hikayat. Unsur pembangun
hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.

RELIGI ADAT
(AGAMA) ISTIADAT

UNSUR EKSTRINSIK
LATAR
SILSILAH/
BELAKANG
GARIS
SOSIAL
KETURUNAN
BUDAYA
C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat

Ringkasan Isi
Hikayat

Penyampaian Isi
Hikayat
Sinopsis atau ringkasan hikayat dapat
disusun dengan langkah-langkah berikut.
a. Membaca keseluruhan hikayat dengan
saksama.
Ringkasan hikayat dapat b. Mencatat gagasan utama dengan
disusun dengan menentukan menggarisbawahi gagasan-gagasan penting.
unsur intrinsik dan ekstrinsik c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-
gagasan utama yang telah dicatat pada
untuk menentukan pokok-
langkah kedua. Gunakan kalimat padat,
pokok isi hikayat.
efektif, dan menarik untuk merangkai jalan
cerita menjadi sebuah karangan singkat yang
menggambarkan karangan asli.
d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis
isi atau dicari garis besarnya.
e. Sinopsis hikayat tidak boleh menyimpang
dari jalan cerita dan isi keseluruhan
hikayat.
Mengembangkan urutan Membaca hikayat dengan
peristiwa dengan bahasa 4 1 saksama.
sendiri yang lebih sederhana.
Langkah-
langkah
menyampaikan
isi
hikayat
Mencatat peristiwa- Memahami unsur intrinsik
peristiwa yang terjadi 3 2 dalam hikayat tersebut.
sesuai dengan urutan
waktu.
D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen

Karakteristik
Kebahasaan dalam
Hikayat

Perbedaan Nilai-Nilai
dan Kebahasaan dalam
Hikayat dan Cerpen
Penggunaan Majas Penggunaan Kata-Kata Arkais

a. Majas Perbandingan Gaya bahasa dalam hikayat biasanya


b. Majas Sindiran menggunakan ungkapan arkais
c. Majas Penegasan (berhubungan dengan masa lalu,
d. Majas Pertentangan berciri kuno, tua) seperti syahdan,
hatta, alkisah, dan sebermula.
Unsur Pembangun Hikayat Cerpen
Tema Tema-tema hampir sama. Tema lebih bervariasi dan banyak
pilihan.
Latar Latar tempat sangat menonjol yaitu Latar lebih bervariasi, baik tempat,
istana dan lingkungannya. waktu, maupun suasana.
Unsur Tokoh dan Tokoh terbatas raja-raja, ratu, Tokoh yang diciptakan tidak terbatas.
Intrinsik penokohan permaisuri, atau rakyat jelata yang Penokohan dalam teks cerpen lebih
digambarkan hidup di lingkungan realistis.
istana atau kerajaan. Penokohan
dalam hikayat bersifat mutlak.

Alur Alur yang digunakan biasanya alur Alur maju, mundur, dan campuran
maju. sangat mungkin digunakan.
Sudut Sudut pandang yang digunakan Sudut pandang yang biasa digunakan
pandang adalah sudut pandang orang ketiga yaitu sudut pandang orang ketiga,
serbatahu. sudut pandang orang pertama, dan
campuran.
Gaya Gaya bahasa yang digunakan Gaya bahasa lebih dinamis dan
bahasa bersifat statis. mengikuti perkembangan zaman.
Amanat Amanat ditulis secara eksplisit. Amanat tidak selalu ditulis secara
eksplisit, bahkan cenderung implisit.
Unsur Biografi Nama pengarang biasanya tidak Nama pengarang ditampilkan atau
Ekstrinsik pengarang disebutkan (anonim). disebutkan.
Niai-nilai Nilai agama dan pendidikan paling Nilai lebih beragam, misalnya sosial,
menonjol. budaya, agama, dan pendidikan.
E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah
Langkah-langkah
penggalan hikayat.
b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam
Penyusunan Hikayat
penggalan hikayat tersebut.
dalam Bentuk
c. Memilih konflik yang menarik
Cerpen
(mengesankan) berdasarkan data konflik yang
sudah dirumuskan.
d. Mengembangkan pilihan konflik tersebut
menjadi cerita pendek.

Penyampaian
Penyampaian
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam Hikayat
Hikayat
dalam
dalam
menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen. Bentuk
BentukCrepen
Cerpen
a. Keruntutan cerita
b. Suara, lafal, dan intonasi
c. Gestur dan mimik
BAB 5
Bersepakat Melalui Negosiasi
B. Penjelasan Pengajuan,
A. Pengajuan, Penawaran, Persetujuan,
Penawaran, dan dan Penutup dalam Teks
Penutup dalam Teks Negosiasi
Negosiasi

D. Penyusunan Teks C. Isi, Struktur, dan Ciri


Negosiasi dengan
Memperhatikan Isi,
Kebahasaan Teks
Struktur, dan Negosiasi
Kebahasaan
A. Pengajuan, Penawaran, dan
Penutup dalam Teks Negosiasi
Pengertian teks Penyampaian pengajuan dan
negosiasi Ciri-ciri teks penawaran dalam teks
negosiasi negosiasi
Pengertian Teks Negosiasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar-menawar dengan jalan
berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi)
dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya.

Negosiasi dapat dibedakan menurut:


Situasi Negosiasi Formal

Negosiasi Informal

Untung-Rugi Negosiasi Kolaborasi

Negosiasi Dominasi

Negosiasi
Akomodasi

Negosiasi Menghindari
Konflik
Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Adanya partisipan yang memiliki


kepentingan masing-masing.

Adanya perbedaan kepentingan dari kedua


pihak.

Adanya pengajuan dan penawaran.

Adanya kesepakatan sebagai hasil


negosiasi.
Cara Penyampaian Pengajuan dan Penawaran

•P
Be
P
Pngat
re
ru
araran
sb
s•DN
yi a
y•Faktip
ac•Pnas
aKaero
raetram n
rmikagtI
arilapicarteBun
a•R
tanitaln
tB•Fm Sakt
ereu o
Eicar•P
bSar O
B eEkstr
u
rf•Darn
agatl
geiksu
hra
akn
aT
t
n
sbu
i
ahu
sf
B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negoisasi

Cara
Aspek-aspek yang menyampaikan
Trik pengajuan, harus diperhatikan pendapat dan
penawaran, dan oleh negosiator komentar saat
persetujuan dalam bernegosiasi
teks negosiasi

Faktor penentu
keberhasilan Cara bersikap
santun dalam
negosiasi
negosiasi

Pola penyajian Cara


teks negosiasi menyampaikan
pujian dalam
negosiasi
Trik Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Negosiasi

Seorang negosiator ulung mempunyai trik atau siasat dalam melakukan


negosiasi. Agar negosiasi dapat berjalan sesuai rencana, negosiator
dapat melakukan tindakan sebagai berikut.
a. Membuat suasana menjadi santai.
b. Melakukan kontak mata dengan lawan negosiasi.
c. Berbicara dengan santun.
d. Menggunakan kalimat penghubung secara jelas untuk beralih topik.
e. Mengambil kesimpulan secara tepat.
Aspek-Aspek yang Perlu Diperhatikan Negosiator

Penampilan

Sikap

Cara Bicara

Wawasan

Gaya Bahasa
Langkah Menyampaikan Pendapat dan Komentar

1. •Pendapat dan komentar disampaikan secara padat dan tersusun dengan baik.

2. •Pendapat dan komentar terarah pada sasaran yang diinginkan.

3. •Pendapat dan komentar menggunakan kata-kata yang tepat dan sederhana.

4. •Pendapat dan komentar menggunakan kalimat komunikatif dan mudah dipahami.

5. •Pendapat dan komentar menggunakan alasan logis dan objektif.

6. •Pendapat dan komentar menggunakan bahasa santun agar tidak menyinggung perasaan orang lain.

7. •Pendapat dan komentar disertai bukti atau fakta.

8. •Menghindari tuturan yang mengandung ejekan, baik langsung maupun tidak langsung.
Kesantunan dalam Berorganisasi

Sopan santun merupakan perilaku penting dalam negosiasi. Sopan santun sangat diperlukan dalam
memenangi negosiasi. Berikut beberapa perilaku santun dalam bernegosiasi.

a. Sabar

b. Tidak Memperlihatkan Rasa Jemu

c. Tidak Bicara Terus-menerus

d. Tidak Membicarakan Diri Sendiri

e. Tidak Membicarakan Keburukan Lawan Negosiasi

f. Tidak Menggunakan Bahasa Daerah

g. Fokus terhadap Topik Penting

h. Tidak Merasa Diri Paling Benar


Langkah Menyampaikan Pujian dalam Negosiasi

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang senang dipuji. Seorang


negosiator dapat melakukan pujian kepada lawan negosiasinya. Dalam
memuji lawan negosiasi, negosiator menggunakan kata yang sopan.
Kata yang sopan tersebut disertai dengan alasan memuji lawan
negosiasi. Akan tetapi, terlalu sering memuji juga tidak baik dalam
suatu negosiasi.
Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi

Kesediaan untuk
berkompromi Tidak ada pihak
dengan pihak yang dirugikan.
lain.

Kesepakatan Alasan yang


yang dicapai disertakan
mampu mampu
memengaruhi memengaruhi
pihak lain. pihak lain.
Pola Penyajian Teks Negosiasi

Negosiasi •Negosiasi lisan adalah jenis negosiasi yang dilakukan dalam ragam
lisan. Negosiator berperan penting dalam melakukan negosiasi

Lisan secara lisan.

•Negosiasi tulis merupakan bentuk negosiasi dalam ragam bahasa tulis. Ragam bahasa

Negosiasi Tulis tulis digunakan untuk melengkapi negosiasi lisan secara formal. Negosiasi tulis berguna
untuk mencapai persetujuan dengan jalan menggunakan ragam tulis, baik proposal
maupun surat.
C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks
Negosiasi
Unsur teks Pasangan
negosiasi tuturan
Kaidah
Struktur teks berupa surat dalam kebahasaan
negosiasi penawaran negosiasi teks negosiasi
Struktur Teks Negosiasi

•Orientasi merupakan pembuka dalam teks negosiasi.


Orientasi Orientasi dapat berupa salam perkenalan dan sapaan.

•Negosiator menyampaikan maksud atau


Pengajuan tujuan bernegosiasi.

Penawaran •Proses ini merupakan proses tawar-menawar pihak satu


dengan pihak lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang
saling menguntungkan.

Persetujuan •Proses ini merupakan proses terjadinya kesepakatan


atas hasil penawaran kedua pihak atau negosiator.

Penutup •Proses ini merupakan proses mengakhiri sebuah percakapan


antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi
dalam negosiasi.
Unsur-Unsur dalam Teks Negosiasi Berupa Surat Penawaran

Kepala Surat
Tempat dan Tanggal Surat
Nomor Surat
Hal/Perihal
Lampiran
Alamat Surat
Salam Pembuka
Isi Surat
Salam Penutup
Nama Pengirim dan Tanda Tangan
Pasangan Tuturan dalam Teks Negosiasi

1. Mengucapkan salam Membalas salam

2. Bertanya Menjawab atau tidak menjawab

3. Meminta tolong Memenuhi atau menolak permintaan

4. Meminta Menerima atau menolak permintaan

5. Menawarkan Menerima atau menolak tawaran

6. Mengusulkan Menerima atau menolak usulan


Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi

Menggunakan Kalimat Persuasif

Menggunakan Kalimat Deklaratif

Menggunakan Bahasa yang Santun

Menggunakan Pronomina

Menggunakan Kalimat Langsung

Menggunakan Kalimat yang Menyatakan


Kesepakatan atau Penolakan

Menggunakan Kalimat Perbandingan atau Kontras


D. Penyusunan Teks Negosiasi
Penyusunan teks
negosiasi secara
Penyusunan teks
tertulis
negosiasi dalam
bentuk dialog
Langkah Menyusun Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog

Mengembangkan
kerangka teks
negosiasi menjadi
Mengembangkan teks negosiasi
topik menjadi berbentuk dialog.
kerangka teks
negosiasi sesuai
dengan struktur
Menentukan teks negosiasi.
partisipan yang
berbeda
kepentingan.

Menentukan
topik
permasalahan.
Langkah Menyusun Teks Negosiasi secara Tertulis

Mengembangkan
kerangka menjadi
surat penawaran
Mengembangkan atau pemesanan.
kerangka teks
sesuai kerangka
surat resmi.

Mencari topik
penawaran atau
pemesanan.
Bahasa Indonesia
SMA/MA
Kelas X Semester 2

Penulis:
. Uti Darmawati
. Y. Budi Artati
DISKLAIM
ER
• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif
guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan
pembelajaran.
• Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini
disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar
saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkannya sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru
dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan
interaktif.
DAFTAR
ISI
Bab I Mengemukakan Argumentasi dalam Debat

Bab II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan


Bab II Meneladan Karakter Unggul dalam Tokoh Biografi

Bab III Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur

Bab III Menikmati Puisi


Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra

Bab IV Literasi, Jendela Ilmu dalam Buku


Bab V Bersepakat Melalui Negosiasi
Bab I
Mengemukakan Argumentasi dalam Debat

A. Definisi, Bentuk, dan Jenis Debat

B. Esensi Debat

C. Konstruksi Debat

D. Analisis Isi Debat

E. Praktik Debat
A. Definisi, Bentuk, dan Jenis Debat

Definisi
Debat

Jenis-Jenis Bentuk
Debat Debat
Definisi Debat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan


dan pertukaran pendapat mengenai suatu masalah atau isu dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Bentuk Debat

DEBAT INGGRIS DEBAT AMERIKA

SKEMA DEBAT INGGRIS SKEMA DEBAT AMERIKA


Jenis-Jenis Debat

Debat Parlementer Debat Pemeriksaan


Debat Formal
(Majelis) Ulangan
B. Esensi Debat

Unsur-Unsur Tata Cara


Debat Debat
Unsur-Unsur Debat

tim afirmasi tim oposisi


(tim positif) (tim negatif)

moderator mosi tim netral

penonton
penulis (notulis) (juri) yang
dipanggil
Tata Cara Debat

a. Pembukaan oleh moderator


b. Penyampaian pernyataan tiap-tiap tim terhadap mosi
Proses pelaksanaan c. Pelaksanaan inti debat
debat d. Simpulan
e. Penutup

Skema jalannya debat


C. Konstruksi Debat

Mosi Berdasarkan Isu/Permasalahan


yang sedang Berkembang

Pendapat dan Argumen


Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral
terhadap Mosi

Simpulan Isi Debat


Mosi Berdasarkan Isu/Permasalahan yang sedang Berkembang

Topik yang diperdebatkan disebut dengan mosi


(motion).
Mosi biasanya dalam bentuk pernyataan dan
biasanya diambil dari kejadian-kejadian terkini.
Tim afirmasi harus menyetujui dan membangun
argumen yang memperkuat mosi.
Tim oposisi harus menolak dan memberikan
argumen atas penolakannya.
Pendapat dan Argumen Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral
terhadap Mosi

Skema Mempertahankan Posisi

Skema pembicaraan dalam


debat dibagi sebagai berikut.

Skema Dialektis
Simpulan Isi Debat

a. Memusatkan perhatian.
b. Menyiapkan alat tulis (buku, pensil, dan bolpoin).
Langkah-langkah c. Mendengarkan/membaca bacaan dengan teliti dan
membuat simpulan cermat.
debat d. Mencatat secara cepat isi bacaan.
e. Menentukan tema/inti bacaan.
f. Menceritakan kembali isi bacaan secara padu dan utuh.

a. Generalisasi
Cara menarik
b. Hubungan Sebab-Akibat
kesimpulan dengan c. Hubungan Akibat-Sebab
penalaran induktif d. Hubungan Sebab-Akibat Berantai
e. Pola Analogi
D. Analisis Isi Debat

#1

Isi Debat

Ragam Bahasa Debat

Kebahasaan Debat
Isi Debat

Pernyataan
Mosi Sikap Argumentasi
(Pendapat)
Ragam Bahasa Debat

Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah sebagai berikut.


a.Struktur kalimat jelas dan bermakna lugas.
b.Struktur wacana bersifat formal, mengacu pada standar konvensi
naskah.
c.Singkat, berisi analisis, dan pembuktian menyajikan konsep secara
lengkap.
d.Cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan, bentuk
kata, kalimat, paragraf, dan wacana.
e.Cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari penentuan topik,
pendahuluan, deskripsi teori, deskripsi data, analisis data, dan hasil
analisis sampai dengan kesimpulan serta saran.
f.Menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu
tertentu.
g.Dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum (objektif).
h.Menghindari bentuk persona dan ungkapan subjektif.
Kebahasaan Debat

Kebahasaan dalam debat


menggunakan penyambung antarkalimat.
Contoh konjungsi antarkalimat adalah jadi dan oleh karena itu.
Konjungsi jadi dan oleh karena itu sering digunakan dalam teks debat.
Konjungsi jadi menyatakan ’kesimpulan’. Konjungsi oleh karena itu
menyatakan ’akibat’.
E. Praktik Debat

Susunan Mosi

Prinsip Debat

Sistem Penilaian Debat


Susunan Mosi

Langkah-langkah merumuskan mosi debat sebagai


berikut.
a. Pilihlah mosi debat yang seimbang.
b. Pilihlah mosi yang menarik.
c. Fokuslah pada suatu peristiwa atau kondisi.
d. Berilah solusi untuk mosi yang Anda ajukan.
e. Pilihlah mosi debat yang layak.
Prinsip Debat

a. Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara profesional.


Tindakan yang kiranya menghina, merendahkan, atau komentar yang
menyerang pribadi tidak dapat diterima.
b. Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicara), dan inteligensi
(kemampuan untuk merasakan dan memahami) merupakan kunci sukses debat.
c. Fokus pada posisi pihak lawan atau argumen.
d. Batasi argumen maksimal tiga poin.
e. Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
f. Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan
secara efektifdalam menyangkal argumen lawan.
g. Sajikan konten (substansi) dengan akurat. Gunakan selalu data atau fakta
yang berhubungan dan mendukung pandangan Anda.
h. Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
i. Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final.
Sistem Penilaian Debat

Debat dapat dinilai berdasarkan unsur-unsur berikut.

a. Isi
b. Tata Perilaku dan Cara Penyampaian
c. Struktur (Metode)
Bab II
Meneladan Karakter Unggul
Tokoh Biografi
Pengertian dan Jenis-Jenis Teks Biografi

Aspek yang Dapat Diteladan dari Teks Biografi

Pengungkapan Kembali Keteladanan Tokoh dalam Teks


Biografi

Analisis Aspek Makna dan Kebahasaan dalam Teks Biografi

Cerita Kembali Isi Teks Biografi


A. Pengertian dan Jenis-Jenis Teks Biografi

Jeni
Pen s-
ger Jeni
tian s
Teks Teks
Bio Bio
gra gra
fi fi
Jenis-Jenis Teks Biografi

Biografi Berdasarkan Sisi Penulis

Biografi Berdasarkan Izin Penulisan

Biografi Berdasarkan Isi

Biografi Berdasarkan Persoalan yang Dibahas

Biografi Berdasarkan Penerbit


B. Aspek yang Dapat Diteladan dari Teks
Biografi

Identifikasi Peristiwa
dalam Biografi Tokoh

Ciri-Ciri Teks Biografi


C. Pengungkapan Kembali Keteladanan
Tokoh dalam Teks Biografi

Identifikasi Karakter
Unggul Tokoh Biografi

Cara Meneladan
Karakter Unggul Tokoh
dengan Teks Eksposisi
D. Analisis Aspek Makna dan Kebahasaan
dalam Teks Biografi

Mendata Pokok-Pokok Informasi


dalam Teks Biografi

Menentukan Pola Penyajian Karakter


Unggul Tokoh

Mengidentifikasi Kaidah Bahasa


dalam Teks Biografi
Unsur-Unsur Kebahasaan Teks Biografi

Waktu,
Kata Rujukan Pronomina Aktivitas,
Kata Kerja Kata Sifat
Hubung Kata Penunjuk dan
Tempat
E. Cerita Kembali Isi Teks Biografi

Menceritakan Kembali Teks Biografi yang


Dibaca dengan Pola Penyajian Berbeda

Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan


Bahasa Sendiri
BAB III Menikmati Puisi

A. Pengertian, Jenis, dan Struktur Puisi

B. Identifikasi Komponen Penting dalam Puisi

C. Demonstrasi Puisi

D. Analisis Unsur Kebahasaan Puisi

E. Demonstrasi Kemampuan Menulis Puisi


Pengertian Puisi

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang disajikan dalam bahasa indah,
menggambarkan perasaan penyairnya, dan mengandung makna.

Menurut Herman J. Waluyo, puisi adalah karya sastra dengan bahasa


yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu
dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan
bait.
Jenis-Jenis Puisi
Puisi lama adalah puisi
yang masih terikat oleh
berbagai aturan.
Puisi Lama
Jenis puisi lama, misalnya
pantun, syair, mantra,
gurindam, seloka, bidal,
karmina, dan talibun.
Puisi
Puisi baru adalah puisi
yang sudah tidak terikat
oleh aturan-aturan baku
puisi lama.
Puisi Baru
Puisi baru, misalnya
balada, kuatren, hymne,
epigram, romansa, elegi,
satire, distikon, kuatren,
kuintet, dan terzina.
Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru
Nomor Perbedaan Puisi Lama Puisi Baru

1. Irama Tetap, yaitu dua patah kata Dinamis, mengikuti pikiran


dalam sekali ucap. dan perasaan penulis.

2. Bentuk Terikat oleh aturan. Bebas, tidak terikat oleh


aturan.
3. Penulis Tidak dikenal atau tidak Dikenal atau diketahui
diketahui nama penulis. nama penulis.

4. Persebaran Secara lisan. Secara lisan dan tulisan.

5. Isi Isi berupa nasihat. Isi berupa curahan hati


penulis.
Struktur Puisi

Tipografi Tema

Rima atau Diksi


Irama
Struktur Struktur Rasa/
Amanat
Fisik Batin Feeling

Gaya
Imaji
Bahasa Nada/
Kata Suasana
Konkret
Identifikasi Komponen Penting dalam Puisi

Penentuan suasana puisi

Penentuan tema puisi

Penentuan makna puisi


Demonstrasi Puisi
Musikalisasi Puisi dengan
Memperhatikan Keselarasan Isi
Pembacaan Puisi dengan Puisi, Lagu, dan Musik
Memperhatikan Vokal, Ekspresi,
dan Intonasi
Langkah-langkah musikalisasi puisi
sebagai berikut.
Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan
ketika membaca puisi sebagai berikut.
a.Tentukan puisi yang akan
dimusikalisasi.
a.Pahami isinya dan bacakan sesuai tema
b.Apresiasikan puisi yang telah
puisi tersebut.
ditentukan.
b. Lafalkan tiap kata dengan jelas.
c.Perhatikan isi puisi dengan suasana
c.Berikan penekanan pada kata-kata
yang dibangun.
tertentu (intonasi).
d.Tentukan alat musik untuk
d. Apabila membawa teks puisi, usahakan
mengiringi puisi.
pandangan mata ke depan.
e. Tentukan notasi nada yang akan
e. Jangan terlihat gemetar dan gugup.
digunakan.
f. Apabila diperlukan, gunakan gaya, tetapi
jangan berlebihan.
g.Jangan tergesa-gesa ketika membaca puisi.
h.Bacalah puisi dengan penuh perasaan.
Analisis Unsur Kebahasaan Puisi

Analisis diksi dalam puisi meliputi makna kias,


lambang (simbol), dan persamaan bunyi atau
rima.

Penjelasan imaji dalam puisi meliputi imaji


visual Protagonis imaji Tritagonis
(penglihatan), auditif
(pendengaran), dan imaji taktil (perabaan).

Identifikasi kata konkret dalam puisi.


Antagonis

Penjelasan rima atau irama dalam puisi.


Demonstrasi Kemampuan Menulis Puisi

Menulis Puisi

Penulisan Puisi dengan


menggunakan ide dari berita
yang didengar atau dibaca

Penulisan puisi untuk


mengungkapkan perasaan
Langkah-Langkah Menulis Puisi

1. Menentukan tema puisi.

2.Menuliskan ide yang ada di dalam hati sejelas


mungkin sesuai dengan tema yang dipilih.

3.Mengembangkan pilihan kata yang sudah dipilih ke


dalam larik-larik beraturan.

4.Menyusun larik-larik puisi menjadi bait dengan


memperhatikan rima atau persamaan bunyi.

5.Memberi judul puisi yang telah dibuat.


BAB IV Literasi, Jendela Ilmu dalam Buku

A. Pemahaman Buku Fiksi dan Nonfiksi

B. Butir-Butir Penting Buku Fiksi dan Nonfiksi

C. Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi

D. Ringkasan Buku Fiksi dan Nonfiksi

E. Menyajikan Tanggapan Buku Ilmiah dalam Bentuk Resensi


A. Pemahaman Buku Fiksi dan Nonfiksi

Pengertian Ciri-Ciri Jenis


Buku fiksi adalah buku yang berisi rekaan. Isi dalam buku fiksi
Fiksi berupa imajinasi penulis. Salah satu jenis buku fiksi adalah
novel.

Buku nonfiksi adalah buku yang berisi kenyataan ataupun ilmu


Nonfiksi pengetahuan. Isi buku nonfiksi beraneka macam, seperti
kesehatan, ilmu pasti, dan alam semesta.
Fiksi Nonfiksi

a.Menggunakan bahasa konotatif a. Berisi informasi atau ilmu


dan figuratif. pengetahuan.
b. Berdasarkan imajinasi b. Berdasarkan penelitian atau
pengarang. pengamatan.
c.Berdasarkan imajinasi, rekaan, c. Ditulis dengan bahasa yang
atau khayalan. lugas.
Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi
Nonfiksi Fiksi

biografi novel

pengayaan roman

motivasi kumpulan puisi

kumpulan cerpen

drama
B. Analisis Unsur-Unsur Buku Fiksi dan
Nonfiksi

Unsur Buku Fiksi Unsur Buku Nonfiksi


Unsur-Unsur Pembangun Buku Fiksi

Tema
Bahasa

Amanat Latar

Unsur Unsur
Intrinsik Ekstrinsik
Latar
Alur Penokohan Nilai-nilai belakang
pengarang

Sudut
Pandang
Unsur-Unsur Pembangun Buku Nonfiksi
Kata Pengantar

Daftar Isi

Pendahuluan

Isi

Penutup atau Simpulan

Glosarium

Daftar Pustaka

Indeks
C. Informasi dalam Buku Fiksi dan
Nonfiksi

Menemukan Menemukan
Informasi dalam Informasi dalam
Buku Fiksi Buku Nonfiksi
Kata Tanya untuk Menemukan Informasi Penting dalam Buku Fiksi

Di mana

Apa Kapan

Siapa
Bagaimana

Mengapa
Mem Menca Mendata
Menemukan Informasi dalam Buku Nonfiksi
informasi
baca tat penting
buku pokok- dalam
buku
nonfi pokok nonfiksi
isi yang
ksi dalam dibaca
denga buku
berdasark
an pokok
n nonfik isi buku
yang
saksa si yang ditemuka
ma. dibaca. n.
D. Ringkasan Buku Fiksi dan Nonfiksi

Sinopsis Buku Ikhtisar Buku


Fiksi Nonfiksi

Ringkasa
n Buku
MembMenyusun Sinopsis
Mencat Buku Fiksi
Menyusu
aca at n bagian-
bagian- bagian
keselur penting
bagian
uhan dalam
penting
cerita cerita
dalam fiksi
fiksi pengisa menjadi
dengan han sebuah
saksam cerita paragraf
a. fiksi. sinopsis.
Langkah-Langkah Menyusun Ikhtisar Buku Nonfiksi

Membaca bacaan dengan cermat dan teliti.

Menentukan ide pokok atau gagasan pokok setiap


paragraf.

Menyusun ide-ide pokok tersebut menjadi inti sari


bacaan.

Menyelaraskan dan memperbaiki kalimat-kalimat supaya


menjadi paragraf padu dan layak sebagai ikhtisar bacaan.
E. Menyajikan Tanggapan Buku Ilmiah dalam Bentuk Resensi

Pengertian
Struktur Resensi
Resensi

Penyusunan
Resensi
Resensi

Resensi berasal dari bahasa Latin revidere


atau recensere yang berarti melihat kembali,
menimbang, atau menilai. Menulis resensi
Resensi berarti memberi penilaian pada karya atau
buku berdasarkan catatan tertentu. Tujuan
penulisan resensi adalah memberikan
penilaian, mengungkap kembali isi buku,
membahas, dan mengkritik buku.
Struktur Resensi

• Menggambarkan isi resensi. Judul resensi ditulis secara singkat dan jelas.
Judul Judul resensi juga harus menarik supaya menimbulkan minat pembaca.

• Data buku yang biasa ditemukan dalam sebuah resensi mencakup judul
Data Buku buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan, tebal buku, ISBN, dan
harga buku.

• Pendahuluan memaparkan perihal umum yang berkaitan dengan buku


Pendahuluan atau pengarang.

Tubuh Resensi • Tubuh resensi berisi sinopsis, kelebihan, dan kekurangan buku.

• Penutup resensi biasanya berisi simpulan. Simpulan memuat kelayakan


Penutup buku dan kualitas buku yang diresensi. Simpulan sebaiknya disertai
dengan alasan-alasan yang logis.
Langkah-Langkah Menyusun Resensi
Membaca keseluruhan isi buku

Mencatat pokok-pokok isi buku

Mencari latar belakang penulis atau informasi sesuai isi buku

Membuat judul resensi yang menarik

Menuliskan identitas buku yang diresensi

Membuat pendahuluan yang menarik sebelum masuk isi

Menulis sinopsis dan penilaian isi buku

Menyimpulkan kelayakan buku pada bagian penutup

Menyunting resensi yang sudah dibuat

Anda mungkin juga menyukai