Anda di halaman 1dari 32

ORGANISASI PELAYANAN

KESEHATAN DI INDONESIA

AIDA ERMA,A.MD.KES
Organisasi
PENGERTIAN
Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a
system of cooperatives of two more persons)
James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association
for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama)
LANJUTAN…
Tiga Unsur dasar :
 • Orang-orang (sekumpulan orang),
 • Kerjasama,
 • Tujuan yang ingin dicapai

 Ciri-ciri :
 Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
 Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang
merupakan kesatuan kegiatan,
 Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
 Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
 Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Bentuk Organisasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di Indonesia :
1. Pelayanan medik mandiri (self care and family medical care) = dilaksanakan pribadi/keluarga/kelompok
masyarakat
2. Pelayanan medik dasar (essential medical care and basic specialty care/ preventive medical care/ primary
medical care)
3. Pelayanan medik sekunder/ rujukan awal = RS tipe D (non spesialis) dan tipe C (RS pelayanan
spesialistik 4 dasar

Berdasarkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di Indonesia :


 Pelayanan medik sekunder/ rujukan awal = RS tipe D (non spesialis) dan tipe C (RS pelayanan
spesialistik
 dasar, ada di ibu kota provinsi atau kotamadya 4. Pelayanan medik tersier/ rujukan lanjut = RS tipe B
(pelayanan semua spesialis dan beberapa sub spesialis) dan tipe A (pelayanan semua spesialis dan
seluruh subspesialis)
Lanjutan,,,,
 Organisasi Pelayanan Kesehatan
Merupakan suatu organisasiyang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan
kepadamasyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalahmemberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas
 Proses Organisasi Pelayanan Kesehatan
Unit Pelayanan Kesehatan sangat bergantung pada komunikasidan koordinasi antar
atasan dan bawahan. Karena ini menyangkuthubungan pelimpahan tanggung jawab dan
wewenang dari atasan(pimpinan) kepada bawahan (pegawai/petugas), maka hal ini tak
lepasdari bagaimana kepemimpinan yang diberlakukan oleh pimpinan UnitPelayanan
Kesehatan yang bersangkutan.
Tujuan organisasi
Tujuan organisasi dan karyawan sering kali seiring.Yaitu melakukan pekerjaan dengan
baik dan naik pangkat. Langkah anggota organisasi berupa konsisten si mendukung
tujuan organisasi yaitu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan.
Menurut Simon (1997) bahwa tugas mewujudkan sasaran organisasi berada pada orang
orang di tingkat paling bawah dari organisasi. Demikian juga pada seseorang paling
dibawah dari struktur organisasi tidak boleh diabaikan karena mereka para anggota level
bawahlah yang menentukan keberlangsungan dan tercapainya tujuan organisasi. 
PEMBAGIAN TUGAS
Dalam sebuah organisasi yang formal, pembagian tugas sesuai kapasitas dan kemampuan
anggota sangatlah penting untuk mencapai tujuan organisasi dan mempermudah pencapaian
tujuan para anggota organisasi secara pribadi.

 STRUKTUR ORGANISASI
Umumnya,  organisasi formal memiliki struktur yang nyata dan jelas yang tersusun atas ketua
atau pemimpin, bendahara, sekertaris serta anggota. Untuk organisasi yang lebih kompleks lagi,
akan ada wakil ketua dan wakil sekertaris serta bendahara serta banyak koordinator dalam tiap
anggota yang terbagi menjadi beberapa divisi sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Kemudian.
Syarat pokok pelayanan kesehatan
Hak Atas Pelayanan Kesehatan (the right to health care) yang merupakan hak setiap orang
dalam kaitannya dengan hukum kedokteran merupakan hak pasien. Hak atas pelayanan
kesehatan memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh sebagaimana yang diakui dan diatur
dalam The Universal Declaration of Human Rights tahun 1948.

Pengaturan mengenai pelayanan kesehatan di Indonesia secara tersirat terdapat dalam Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
Pengertian pelayanan kesehatan
 a. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan
preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.

 b. Menurut Azwar (1996) 


Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama
dalamn suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan perseorangan, keluarga kelompok, dan ataupun
masyarakat. 
Pengertian pelayanan kesehatan
 c. Menurut Depkes RI (2009) 
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
ataupun masyarakat. 

 d. Menurut Levey dan Loomba (1973) 


Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan  kesehatan, mencegah, dan
mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat.
Subsistem pelayanan kesehatan
input , proses, output, dampak, umpan balik
 Input adalah sub elemen-sub elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk berfungsinya
sistem. 
 Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga mengasilkan
sesuatu (keluaran) yang direncanakan. 
 Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses. 
 Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya. 
 Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem tersebut. 
 Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.
Skema Subsistem pelayanan kesehatan
Lanjutan,,,,

Contoh : Di dalam pelayanan kesehatan Puskesmas.


 Input :Dokter, perawat, obat-obatan.
 Prosesnya :kegiatan pelayanan puskesmas.
 Outputnya :Pasien sembuh/tidak sembuh.
 Dampaknya :meningkatnya status kesehatan masyarakat.
 Umpan baliknya :keluhan-keluhan pasien terhadaf pelayanan. 
 Lingkungannya :masyarakat dan instansi-instansi di luar puskemas tersebut. 
Tujuan pelayanan kesehatan
 Promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), hal ini diperlukan misalnya dalam peningkatan
gizi, perbaikan sanitasi lingkungan. 
 Preventif (pencegahan terhadap orang yang berisiko terhadap penyakit),  terdiri dari :
 Preventif primer 
Terdiri dari program pendidikan, seperti imunisasi,penyediaan nutrisi yang baik, dan kesegaran fisik.
 Preventif sekunder 
Terdiri dari pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara
mengindari akibat yang timbul dari perkembangan penyakit tersebut.
 Preventif tersier. 
 Pembuatan diagnosa ditunjukan untuk melaksanakan tindakan rehabilitasi, pembuatan diagnosa dan
pengobatan.
 Kuratif (penyembuhan penyakit). 
 Rehabilitasi (pemulihan), usaha pemulihan seseorang untuk mencapai fungsi normal atau mendekati
normal setelah mengalami sakit fisik atau mental , cedera atau penyalahgunaan.
Bentuk pelayanan kesehatan
 Menurut Azwar (1996), Bentuk pelayanan kesehatan adalah:
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) 
Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan bersama masyarakat dan
dimotori oleh: 
 Dokter Umum (Tenaga Medis) 
 Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)

b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder) 


Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan bahkan kadang kala
pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and
tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan).
Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah
sakit kelas A. 
Bentuk pelayanan kesehatan
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier) 
Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan subspesialis serta
subspesialis luas. 

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh: 


 Dokter Subspesialis 
 Dokter Subspesialis Luas 

Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan rawat inap
(rehabilitasi).Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan sekunder.
 Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.
Jenis pelayanan kesehatan
Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat dibedakan atas dua,
yaitu:
 a. Pelayanan kedokteran 
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai
dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam
satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta
sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

 b. Pelayanan kesehatan masyarakat 


Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat (public health service) ditandai
dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan
utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit dan sasarannya untuk
kelompok dan masyarakat. 
Jenis pelayanan kesehatan
Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan berbagai upaya kesehatan yang
dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan  penyakit,
 dan  pemulihan  kesehatan  oleh  pemerintah  dan/atau masyarakat.
terbagi menjadi 2, yaitu: 
 a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) 
UKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah & menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
di masyarakat. 
 b. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) 
UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah & menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan. 
Syarat pokok pelayanan kesehatan
 a. Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta bersifat berkesinambungan artinya semua
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan.
 b. Dapat diterima dan wajar 
Pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat. 
 c. Mudah dicapai 
Dipandang dari sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik pengaturan distribusi
sarana kesehatan menjadi sangat penting. 

 d. Mudah dijangkau 
Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai
dengan kemampuan ekonomi masyarakat. 
 e. Bermutu 
Menunjuk  pada  tingkat  kesempurnaan  pelayanan  kesehatan  yang  diselenggarakan yang disatu pihak dapat
memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai dengan kode etik
serta standar yang telah ditetapkan.
Pelayanan kesehatan menyeluruh dan terpadu menurut Somers

 Pelayanan kesehatan yang memadukan berbagai upaya kesehatan yakni peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan penyakit. 
 Pelayanan  kesehatan  yang  tidak  hanya  memperhatikan  keluhan 

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 1972, Sistem rujukan adalah suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik,
terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang terkecil
atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal atau secara horizontal
dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: 
 Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut.
Misalnya dari jejaring puskesmas, puskesmas pembantu ke puskesmas induk. 
 Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik
horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke
rumah sakit umum daerah). 
Sistem rujukan menurut lingkup pelayanannya terbagi:

 Rujukan medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien puskesmas dengan
penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes melitus) ke rumah sakit umum
daerah. 
 Rujukan kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan upaya
peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Contohnya,
merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas),
atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas. 
Puskesmas
PENGERTIAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau
wilayah kerja (Depkes, 2011).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas
guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan (Depkes, 2009).
Puskesmas
Visi dan Misi Puskesmas 
 Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Indikator utama yakni:
Lingkungan sehat. 
 Perilaku sehat. 
 Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu. 
 Derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Misi puskesmas, yaitu:


 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. 
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. 
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan. 
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat berserta lingkungannya.
Kegiatan Pokok Puskesmas
Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
KIA, Keluarga Berencana, Usaha Perbaikan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit Menular, Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena
kecelakaan, penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah
Raga, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan keselamatan Kerja, Kesehatan
Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana,
Pencatatan Laporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan, Kesehatan Usia Lanjut
dan Pcmbinaan Pengohatan Tradisional.
Rumah sakit
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari
suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medik.

Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang


dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum
adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.
Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan kegiatan :
a. Pelayanan medis 
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan
Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
 Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi
rumah sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)
adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi
urusan kesehatan. Kementerian Kesehatan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.[1] Kementerian Kesehatan
dipimpin oleh seorang Menteri Kesehatan (Menkes) yang sejak 27
Oktober 2014 dijabat oleh Nila Moeloek.
Tugas dan fungsi
 Kementerian Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan
untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas,
Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
 perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan;
 koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan;
 pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan;
 pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan;
 pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan serta
pengelolaan tenaga kesehatan;
 pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Kesehatan di daerah;
 pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan
 pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan
WHO
 Pengertian WHO (World Health Organization) adalah merupakan organisasi kesehatan dunia yang
berada di bawah nauangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). WHO bekerja untuk memastikan
bahwa setiap orang memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkulitas.
 Sejarah
World Health Organization (WHO) merupakan badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri
pada tahun 1948 yang bermarkas besar di Geneva, Switzerland dan berdiri berdasarkan Konstitusi
WHO tahun 1948. WHO mengizinkan semua negara berdaulat untuk menjadi anggota penuh dari
organisasi ini, sekalipun negara tersebut bukan anggota dari PBB. Selain itu WHO juga
memperbolehkan wilayah yang tidak memiliki pemerintahan sendiri untuk menjadi anggota rekanan.
Saat ini ada 193 negara anggota WHO.
WHO
 Secara struktural, WHO berada di bawah Economic and Social Council (yang selanjutnya disebut
Ecosoc). Ecosoc merupakan 1 (satu) dari 6 (enam) organ utama dari PBB yang memiliki perhatian
kepada masalah perdagangan, transportasi, industri, pertumbuhan ekonomi, masalah sosial,
termasuk masalah anak-anak, hak wanita dan kesetaraan gender, perumahan, diskriminasi hak,
narkotika, dan pemuda. Ecosoc juga mengurusi masalah peningkatan pendidikan dan kesehatan.
Penyelenggaraan
WHO dilakukan oleh World Health Assembly (Majelis Kesehatan Dunia yang selanjutnya disebut
WHA). WHA terdiri dari perwakilan dari seluruh negara anggota. Dan WHA ini bersidang setiap 1
(satu) tahun sekali.
Fungsi dan Tujuan WHO

 Di dalam kegiatan sebagai organisasi kesehatan dunia, WHO mengakui bahwa


hak setiap orang untuk menikmati standar tertinggi yang dapat dicapai atas
kesehatan fisik dan mental dengan mengupayakan pengurangan tingkat
kelahiran, dan kematian anak serta perkembangan anak yang sehat, melalui
perbaikan semua aspek kesehatan lingkungan dan industri dengan melakukan
pencegahan, pengobatan, dan pengendalian segala penyakit menular, penyakit
lain yang berhubungan dengan pekerjaan serta menciptakan kondisi yang akan
menjamin semua pelayanan dan perhatian medis dalam hal sakitnya seseorang.

Anda mungkin juga menyukai